Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

PENGABARAN DAN PENGAJARAN DI SELURUH BUMI

Asia dan Timur Tengah

Asia dan Timur Tengah
  • NEGERI 48

  • PENDUDUK 4.315.759.010

  • PENYIAR 703.271

  • PELAJARAN ALKITAB 732.106

Apakah Yang Lain Boleh Ikut?

Di Indonesia, seorang saudara memberikan undangan Peringatan kepada seorang tukang parkir dua hari sebelum acara ini diadakan. Tukang parkir ini adalah seorang Muslim. Karena hanya diberi satu undangan, dia bertanya apakah orang lain boleh ikut. Saudara kita menjelaskan bahwa yang lain juga boleh ikut. Bapak tukang parkir ini mengatakan bahwa dia punya keluarga besar, jadi dia meminta undangan lagi. Saudara kita memberinya 20 undangan dan menjelaskan bahwa ini adalah acara Peringatan kematian Yesus yang terbuka untuk orang Kristen maupun Muslim. Bapak ini lalu berkata bahwa dia akan membawa sekitar 60 sampai 70 orang.

Tak lama setelah acara Peringatan dimulai, bapak ini datang bersama sekitar 100 orang, yang terdiri dari pria, wanita, anak-anak, lansia, dan bahkan seorang ibu yang sedang hamil tua, padahal saat itu sudah ada 248 hadirin. Mereka menyewa beberapa mobil untuk datang ke hotel tempat Peringatan itu diadakan. Karena yang datang sangat banyak, satpam hotel tidak mengizinkan mereka masuk. Para satpam bingung mengapa banyak sekali orang Muslim mau hadir di acara orang Kristen. Setelah orang-orang ini menunjukkan undangan mereka, para satpam mengantar mereka ke tempat acaranya. Para satpam mengizinkan sekitar 60 orang untuk masuk ke tempat acara yang sudah penuh ini.

Beberapa hari kemudian, saudara tadi mengunjungi kembali bapak ini dan bertanya apakah mereka semua menikmati acaranya. Dia mengakui sebenarnya mereka agak malu untuk datang, tapi mereka terkesan karena semua orang di sana sangat ramah, menyambut dan menyalami mereka setelah acara. Saudara kita lalu mengundang bapak ini untuk hadir lagi di acara khotbah istimewa pada hari Minggu berikutnya. Kali ini, dia datang bersama sekitar 40 anggota keluarga dan tetangga. Karena mereka datang saat acara sudah hampir selesai, para penatua memutuskan untuk menyampaikan khotbah istimewa itu sekali lagi. Ketua acara menyebutkan judul khotbahnya, menjelaskan sedikit tentang acara itu, lalu memulai acara dengan lagu dan doa. Untuk membantu mereka yang berlatar belakang Muslim, sang pembicara menggunakan istilah-istilah yang umum bagi mereka, seperti ”Kitab Suci” dan ”Nabi Isa” daripada ”Alkitab” dan ”Yesus”.

Belakangan, seorang penatua mengunjungi bapak ini di rumahnya dan mulai membahas Alkitab dengan brosur Dengarkanlah Allah. Ada 12 orang lain yang ikut dalam pembahasan ini, termasuk beberapa ibu dan anak-anak Muslim.

Bahan Bacaan di Bus

Mongolia: Para penyiar menaruh bacaan bagi para penumpang

Bus-bus berangkat dari Ulan Bator ke seluruh penjuru Mongolia. Beberapa perjalanan ini bisa sampai 48 jam. Maka, para penumpang biasanya hanya melihat pemandangan atau tertidur. Meski orang Mongolia suka membaca, tidak ada bacaan yang disediakan di bus. Melihat kesempatan ini, saudara-saudara dari Sidang Songinokhairkhan menemui para sopir bus. Mereka berkata, ”Kami mau kasih Bapak sebuah buku bagus sebagai hadiah. Kalau di pesawat, selalu disediakan bahan bacaan. Nah, kalau penumpang Bapak suka baca, kami juga bisa taruh beberapa bacaan di kantong-kantong kursi.” Delapan sopir bus menerima tawaran ini. Hasilnya, saudara-saudara ini berhasil menempatkan 299 majalah dan 144 brosur. Mereka juga mengatur untuk mengganti majalah-majalah itu setiap kali ada terbitan terbaru.

Salah Alamat

Di sebuah negeri di Asia, dua penatua diminta untuk mengunjungi seorang saudari yang sudah delapan tahun tidak aktif. Karena belum pernah bertemu dengan saudari ini, mereka menelepon dan mengajak saudari ini bertemu di tokonya yang berada di sebuah pasar besar. Setelah berputar-putar di lorong-lorong pasar yang rumit, kedua penatua itu akhirnya menemukan toko yang cocok dengan alamat saudari ini. Setelah masuk, mereka disambut oleh seorang wanita yang punya Alkitab kecil di atas mejanya. Setelah memastikan nama keluarga, kota asal, dan usia kedua anaknya, mereka yakin inilah saudari yang mereka cari. Mereka berkata, ”Kami Saksi Yehuwa, saudara-saudaramu.”

Wanita ini menjawab dengan wajah bingung, ”Ya, saya orang Kristen.” Namun, tanggapan wanita ini agak aneh bagi kedua penatua itu. Meski begitu, mereka tetap memberinya beberapa bacaan Alkitab, dan dia sangat senang menerimanya. Sewaktu mau pulang, mereka sadar telah masuk ke toko yang salah! Mereka seharusnya datang ke toko nomor 2202, tapi malah masuk ke toko 2200. Salah seorang penatua itu berkata, ”Saya merinding, sepertinya malaikat yang dorong kami ke toko itu. Wanita dan saudari yang tidak aktif ini punya nama keluarga yang sama, berasal dari kota yang sama, dan bahkan usia anak-anak mereka tidak jauh beda! Kalau nama keluarga atau kota asal wanita ini beda, kami pasti tahu bukan dia yang kami cari.” Dua toko dari situ, kedua penatua itu akhirnya bertemu dengan saudari yang sudah menunggu kunjungan mereka.

”Saya sangat tersentuh karena Yehuwa tak pernah lupakan saya, meski saya sudah lama tidak aktif”

Karena kunjungan yang salah alamat ini, wanita tadi mulai belajar Alkitab dan berhimpun. Saudari yang tidak aktif ini juga mulai rutin berhimpun dan berdinas. Ia berkata, ”Saya sangat tersentuh karena Yehuwa tak pernah lupakan saya, meski saya sudah lama tidak aktif.”

Mengirim SMS Saat Cuaca Buruk

Filipina: Greg sedang mengirim SMS

Greg dan Alma pindah ke Pulau Catanduanes di Filipina untuk melayani di daerah yang membutuhkan. Beberapa bagian pulau ini adalah pegunungan, jadi kadang mereka harus berjalan sejauh 19 kilometer untuk mencapai daerah dinas mereka. Pada kesempatan lain, mereka harus mendayung perahu hingga dua jam untuk mengabar di pulau-pulau lain. Selama musim hujan, perjalanan seperti itu menjadi sangat sulit. Maka, daripada hanya tinggal di rumah dan tidak berdinas, mereka menggunakan promosi dari penyedia layanan telepon mereka untuk mengirim SMS tanpa batas dengan biaya yang sangat murah.

Greg bercerita bahwa ia selalu memberi tahu namanya di awal SMS. Ia lalu menambahkan kata-kata, ”Saya mau membagikan berita dari Alkitab kepada Anda.” Menurutnya, salah satu ayat yang sangat bagus adalah Yohanes 17:3. Setelah mengutipnya, ia bertanya: Siapa Allah yang benar itu? dan Siapakah Yesus Kristus? Ia lalu mengundang orang itu untuk menjawab. Jika orang itu menjawab, Greg akan mengutip ayat lain, seperti Mazmur 83:18. Kalau terus dibalas, ia akan bertanya apakah percakapan ini bisa dilanjutkan melalui telepon. Greg dan Alma melaporkan bahwa mereka mendapat banyak tanggapan.

Seorang wanita yang dihubungi Greg dan Alma punya beberapa pertanyaan Alkitab, dan percakapan melalui SMS terus berlanjut. Akhirnya, wanita ini setuju untuk belajar. Dia menceritakan apa yang dipelajarinya kepada keponakan dan teman kerjanya. Hasilnya, mereka bertiga dibaptis.