Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

Sebuah Percakapan​—Apa Roh Kudus Itu?

Sebuah Percakapan​—Apa Roh Kudus Itu?

Sebuah Percakapan​—Apa Roh Kudus Itu?

SAKSI-SAKSI YEHUWA senang membahas Alkitab dengan orang lain. Apakah Anda punya suatu pertanyaan Alkitab? Apakah Anda ingin mengetahui kepercayaan dan ibadat Saksi-Saksi Yehuwa? Kalau begitu, kali berikut Anda bertemu dengan Saksi, jangan ragu untuk menanyakannya. Ia akan senang membahasnya dengan Anda.

Biasanya seperti inilah percakapannya. Katakanlah Saksi bernama Ivan mendatangi rumah seseorang bernama Hendry.

Menurut Anda, Apa Roh Kudus Itu?

Hendry: Dengar-dengar, Saksi Yehuwa bukan Kristen. Kalian tidak percaya roh kudus kan?

Ivan: Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa kami Kristen. Karena percaya kepada Yesus Kristus saya datang ke rumah Bapak pagi ini. Dialah yang memerintahkan para pengikutnya untuk menginjil. Tapi, kalau boleh tahu, menurut Bapak roh kudus itu apa?

Hendry: Oh, maksud Anda, roh kudus itu siapa? Roh kudus adalah pribadi ketiga dalam Tritunggal, penolong yang Yesus janjikan akan ia utus kepada kita. Penolong itu sangat penting bagi saya. Saya ingin merasakan kehadiran roh kudus dalam hidup saya.

Ivan: Itulah yang dipahami banyak orang tentang roh kudus. Saya pernah menyelidiki apa yang Alkitab ajarkan tentang hal ini. Kalau Bapak punya waktu beberapa menit, saya senang menunjukkannya kepada Bapak.

Hendry: Bolehlah kalau cuma beberapa menit.

Ivan: Perkenalkan dulu, saya Ivan. Kalau Bapak?

Hendry: Hendry.

Ivan: Senang berkenalan dengan Pak Hendry. Karena waktunya singkat, mari kita bahas satu aspek saja tentang roh kudus. Tadi, Bapak bilang roh kudus adalah penolong yang Yesus janjikan. Saya setuju. Tapi, apakah menurut Bapak roh kudus itu suatu pribadi, yang setara dengan Allah?

Hendry: Ya, itulah yang diajarkan kepada saya.

Apakah Roh Kudus Suatu Pribadi?

Ivan: Mari kita lihat ayat yang akan membantu kita menentukan apakah roh kudus itu pribadi atau bukan. Bapak mungkin tidak asing dengan ayat-ayat ini. Kisah 2:1-4 mengatakan, ”Pada waktu hari perayaan Pentakosta sedang berlangsung, mereka semua berkumpul di tempat yang sama, dan tiba-tiba dari langit terdengarlah bunyi gaduh sama seperti tiupan angin kencang, dan itu memenuhi seluruh rumah tempat mereka duduk. Lalu terlihatlah oleh mereka lidah-lidah seperti api yang dibagi-bagikan dan hinggap di atas mereka masing-masing, dan mereka semua dipenuhi dengan roh kudus dan mulai berbicara dengan berbagai bahasa, tepat seperti yang dikaruniakan roh itu kepada mereka untuk diucapkan.”

Hendry: Ya, saya tahu kisah itu.

Ivan: Nah, Pak Hendry, dapatkah suatu pribadi dipenuhi dengan pribadi lain?

Hendry: Tentu tidak.

Ivan: Mari kita perhatikan lebih lanjut di pasal yang sama, ayat 17. Kalimat pertama ayat itu mengatakan, ”’Pada hari-hari terakhir,’ Allah berfirman, ’aku akan mencurahkan sebagian dari rohku ke atas segala macam orang.’” Coba Bapak pikir, dapatkah Allah mencurahkan sebagian dari diri-Nya?

Hendry: Tidak.

Ivan: Yohanes Pembaptis menggunakan ungkapan lain berkenaan dipenuhi dengan roh kudus. Ayatnya di Matius 3:11. Bapak mau membacakannya?

Hendry: ”Aku, aku membaptis kamu dengan air karena pertobatanmu; namun pribadi yang datang setelah aku lebih kuat daripadaku, aku tidak layak melepaskan kasutnya. Pribadi itu akan membaptis kamu sekalian dengan roh kudus dan dengan api.”

Ivan: Terima kasih. Nah, menurut Yohanes Pembaptis, apa yang akan dilakukan oleh ”Pribadi itu” sehubungan dengan roh kudus?

Hendry: Ia akan membaptis dengan roh kudus.

Ivan: Benar. Perhatikan bahwa ia juga akan membaptis dengan api. Tentu saja, api bukan suatu pribadi. Menurut Bapak, apakah ayat ini menunjukkan bahwa roh kudus adalah suatu pribadi?

Hendry: Tidak.

Ivan: Jadi, berdasarkan ayat-ayat yang kita bahas, roh kudus bukan suatu pribadi.

Hendry: Ya, sepertinya memang bukan.

Mengapa Disebut ”Penolong”?

Ivan: Tadi, Bapak memakai istilah ”penolong”. Yesus menyebut roh kudus sebagai ”penolong” di Yohanes 14:26. Mari kita baca, ”Penolong itu, roh kudus, yang akan diutus Bapak dengan namaku, penolong itu akan mengajarkan segala hal kepadamu dan mengingatkan kamu akan segala perkara yang telah kuberitahukan kepadamu.” Ada yang mengatakan bahwa ayat ini mendukung gagasan bahwa roh kudus adalah suatu pribadi yang akan menolong dan mengajar.

Hendry: Betul, itulah yang saya percayai.

Ivan: Tapi, jangan-jangan Yesus sedang menggunakan suatu gaya bahasa. Coba perhatikan apa yang Yesus katakan tentang hikmat menurut Lukas 7:35, ”Meskipun demikian, hikmat dibuktikan adil-benar oleh semua anaknya.” Menurut Bapak, apakah hikmat adalah suatu pribadi, bahwa ia benar-benar memiliki anak-anak?

Hendry: Tidak. Tampaknya itu suatu gaya bahasa.

Ivan: Saya setuju. Yang Yesus maksudkan, hikmat nyata melalui hasilnya. Alkitab sering menggunakan gaya bahasa yang disebut personifikasi​—yang menggambarkan benda mati seperti orang yang hidup. Kita sering menggunakan gaya bahasa seperti itu dalam percakapan. Misalnya, di pagi yang cerah seperti ini, tidak aneh jika ada yang bilang, ”Buka gorden supaya matahari masuk”, bukan?

Hendry: Saya juga sering bilang begitu.

Ivan: Nah, apakah itu berarti matahari adalah suatu pribadi yang masuk ke rumah Bapak sebagai tamu?

Hendry: Tentu saja tidak. Itu cuma gaya bahasa.

Ivan: Jadi, sewaktu Yesus menyebut roh kudus sebagai penolong, atau guru, apakah ia bisa jadi sedang menggunakan gaya bahasa?

Hendry: Benar juga ya. Itu cocok dengan ayat-ayat yang Anda baca tentang roh yang dicurahkan dan mengenai orang-orang yang dibaptis dengannya. Tapi, kalau roh kudus bukan suatu pribadi, lantas apa?

Apa Roh Kudus Itu?

Ivan: Di Kisah 1:8, Yesus memberi tahu kita apa itu roh kudus. Silakan Bapak baca.

Hendry: ”Kamu akan menerima kuasa pada waktu roh kudus datang ke atasmu, dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke bagian yang paling jauh di bumi.”

Ivan: Perhatikan bahwa Yesus mengaitkan roh kudus dengan kuasa. Dan, dari ayat-ayat yang tadi kita baca, menurut Bapak dari mana kuasa itu berasal?

Hendry: Dari Allah, sang Bapak.

Ivan: Benar. Roh kudus adalah kuasa yang sama yang Allah gunakan untuk menciptakan alam semesta. Itu dikatakan di ayat yang kedua dalam Alkitab. Kejadian 1:2 berbunyi, ”Tenaga aktif Allah bergerak ke sana kemari di atas permukaan air.” Di sini, kata Ibrani yang diterjemahkan ”tenaga aktif” juga diterjemahkan ”roh”. Itu adalah tenaga aktif yang tidak kelihatan yang Allah gunakan untuk melaksanakan maksud-tujuan-Nya dan mengungkapkan kehendak-Nya. Ini ada satu ayat lagi untuk dipertimbangkan, Lukas 11:13. Tolong Bapak bacakan.

Hendry: ”Karena itu, jika kamu, walaupun fasik, tahu caranya memberikan pemberian yang baik kepada anak-anakmu, terlebih lagi Bapak di surga akan memberikan roh kudus kepada mereka yang meminta kepadanya!”

Ivan: Jika Bapak di surga mengendalikan roh kudus, memberikannya kepada orang-orang yang meminta kepada-Nya, apa mungkin roh kudus setara dengan Bapak?

Hendry: Tidak. Saya mengerti maksud Anda.

Ivan: Saya tidak akan berlama-lama, Pak Hendry. Waktu kita hanya beberapa menit. Tapi kalau boleh, saya ingin mengajukan satu pertanyaan sebagai kesimpulan. Dari ayat-ayat yang kita bahas, menurut Bapak apa roh kudus itu?

Hendry: Tenaga aktif Allah.

Ivan: Ya, benar. Dan, menurut Yohanes 14:26, sewaktu Yesus menyebut roh kudus sebagai penolong, atau guru, ia sedang menggunakan gaya bahasa personifikasi.

Hendry: Saya baru tahu itu.

Ivan: Ada hal yang sangat menenteramkan dari kata-kata Yesus.

Hendry: Apa itu?

Ivan: Kita bisa meminta roh kudus kepada Allah untuk membantu kita dalam situasi sulit. Kita juga bisa minta agar roh kudus-Nya membantu kita mempelajari kebenaran tentang Dia.

Hendry: Menarik juga, ya. Itu bisa jadi bahan pemikiran.

Ivan: Sebelum pamit, saya senang menyampaikan hal lain lagi untuk dipikirkan. Karena roh kudus adalah tenaga aktif Allah, kita setuju bahwa Allah bisa menggunakannya untuk melaksanakan apa saja yang Ia kehendaki.

Hendry: Tentu saja.

Ivan: Lalu, mengapa Ia belum menggunakan kuasa yang tak terbatas itu untuk mengakhiri segala kesengsaraan dan kefasikan yang kita saksikan di dunia dewasa ini? Pernahkah Bapak bertanya-tanya tentang hal itu? a

Hendry: Pernah juga sih.

Ivan: Bagaimana kalau minggu depan saya datang lagi pada jam yang sama dan kita bahas hal itu?

Hendry: Boleh, boleh. Kalau begitu, sampai nanti.

[Catatan Kaki]

a Untuk informasi lebih lanjut, lihat pasal 11 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.