ARTIKEL PELAJARAN 39

Dukunglah Para Saudari di Sidang

Dukunglah Para Saudari di Sidang

”Para wanita yang memberitakan kabar baik itu seperti pasukan yang besar.”​—MZ. 68:11.

NYANYIAN 3 “Allah Adalah Kasih“

YANG DIBAHAS *

Saudari-saudari kita terus sibuk dan bersemangat. Mereka aktif di perhimpunan, rajin dalam pelayanan, ikut merawat Balai Kerajaan, dan membantu rekan seiman (Lihat paragraf 1)

1. Bantuan apa yang diberikan para saudari untuk organisasi, tapi tantangan apa saja yang dihadapi banyak saudari? (Lihat gambar sampul.)

DI SIDANG, ada banyak saudari yang bekerja keras. Misalnya, mereka mendukung acara perhimpunan, ikut mengabar dan mengajar, dan ikut merawat Balai Kerajaan. Mereka juga menunjukkan kepedulian kepada rekan seiman mereka. Kita pasti sangat menghargai kerja keras mereka! Tapi, ada beberapa tantangan yang mereka hadapi. Ada yang harus merawat orang tua mereka yang lansia. Ada juga yang ditentang oleh anggota keluarga. Selain itu, beberapa saudari yang adalah orang tua tunggal harus berjuang mencari nafkah untuk anak mereka.

2. Mengapa kita perlu mendukung para saudari?

2 Di dunia ini, banyak orang merendahkan para wanita, padahal mereka seharusnya diperlakukan dengan penuh respek. Karena itu, di dalam sidang, kita perlu mendukung para saudari. Alasan lain kita perlu mendukung mereka adalah karena Alkitab menasihati kita untuk melakukannya. Misalnya, Rasul Paulus meminta sidang di Roma untuk menyambut Febe dan ”memberikan bantuan apa pun yang dia butuhkan”. (Rm. 16:1, 2) Dulu, Paulus adalah orang Farisi, dan orang Farisi sangat merendahkan wanita. Tapi setelah Paulus menjadi orang Kristen, dia meniru Yesus dan memperlakukan wanita dengan baik hati dan penuh respek.​—1 Kor. 11:1.

3. Bagaimana Yesus memperlakukan para wanita, dan bagaimana sikapnya kepada para wanita yang melakukan kehendak Allah?

3 Yesus memperlakukan semua wanita dengan penuh respek. (Yoh. 4:27) Tidak seperti para pemimpin agama Yahudi di zamannya, Yesus tidak pernah menganggap rendah para wanita. Sebuah buku referensi Alkitab mengomentari, ”Yesus sama sekali tidak pernah mengatakan sesuatu yang merendahkan wanita.” Yesus khususnya sangat menghargai para wanita yang melakukan kehendak Bapaknya. Dia menganggap mereka sebagai saudara perempuannya, sama seperti dia menganggap para pria yang setia sebagai saudara lelakinya.​—Mat. 12:50.

4. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?

4 Yesus selalu siap membantu saudari-saudarinya. Dia meluangkan waktu untuk mereka, menghargai mereka, dan membela mereka. Mari kita bahas apa yang bisa kita lakukan untuk meniru teladan Yesus.

LUANGKAN WAKTU UNTUK SAUDARI-SAUDARI YANG KITA KASIHI

5. Mengapa beberapa saudari merasa sulit untuk mendapatkan pergaulan yang membina?

5 Kita semua, tidak soal saudara atau saudari, membutuhkan pergaulan yang membina. Tapi kadang, para saudari mungkin merasa sulit untuk mendapatkan pergaulan yang mereka butuhkan. Apa saja penyebabnya? Perhatikan apa yang dikatakan beberapa saudari ini. Seorang saudari bernama Julia * mengatakan, ”Karena saya lajang, saya sering merasa bingung harus bergaul dengan siapa. Dan saya merasa peranan saya di sidang tidak terlalu penting.” Kristin, seorang perintis yang pindah ke kota lain untuk meluaskan pelayanan, berkata, ”Waktu kita pindah ke sidang baru, awalnya kita mungkin merasa kesepian.” Selain itu, mereka yang tinggal bersama keluarga yang tidak seiman mungkin merasa sulit untuk akrab dengan keluarganya dan juga merasa sendirian di sidang. Ada juga yang mungkin merasa kesepian karena tidak bisa meninggalkan rumah. Mungkin mereka sakit atau harus mengurus anggota keluarga yang sakit. Seorang saudari bernama Anita mengatakan, ”Kalau ada acara ramah tamah, saya tidak bisa datang karena harus mengurus mama saya.”

Seperti Yesus, kita bisa menunjukkan kepedulian kepada saudari-saudari kita yang setia (Lihat paragraf 6-9) *

6. Seperti yang diceritakan di Lukas 10:38-42, bagaimana Yesus membantu Maria dan Marta?

6 Yesus menyisihkan waktu untuk bergaul dengan saudari-saudarinya, dan dia menjadi teman sejati bagi mereka. Mari kita bahas persahabatan Yesus dengan Maria dan Marta, dua wanita yang kelihatannya masih lajang. (Luk. 10:38-42) Melalui kata-kata dan tindakannya, Yesus pasti membuat mereka merasa nyaman. Misalnya, saat Yesus diundang ke rumah mereka, Maria tidak ragu untuk duduk di dekat kaki Yesus. * Dan Marta, yang merasa kesal karena Maria tidak membantunya menyiapkan makanan, tidak ragu untuk mengungkapkan kekesalannya kepada Yesus. Pada kesempatan itu, Yesus membantu mereka belajar hal-hal yang penting. Di kesempatan lain, Yesus juga beberapa kali mengunjungi dua wanita itu dan saudara laki-laki mereka, Lazarus. Ini menunjukkan bahwa Yesus memedulikan mereka. (Yoh. 12:1-3) Karena itu, ketika Lazarus sakit keras, Maria dan Marta tidak segan untuk meminta bantuan Yesus.​—Yoh. 11:3, 5.

7. Apa salah satu cara kita bisa menunjukkan kepedulian kepada para saudari?

7 Beberapa saudari tidak bisa banyak bergaul dengan rekan seiman mereka, kecuali di perhimpunan. Jadi sewaktu berhimpun, kita perlu menyambut mereka, mengobrol dengan mereka, dan menunjukkan kepedulian kita. Julia, yang disebutkan sebelumnya, mengatakan, ”Saya senang sekali kalau ada yang memperhatikan komentar saya, mengajak saya berdinas, atau menunjukkan kepedulian mereka dengan cara lainnya.” Ya, kita perlu menunjukkan kepada para saudari bahwa mereka berharga bagi kita. Seorang saudari bernama Kia mengatakan, ”Kalau saya tidak berhimpun, selalu ada saudara atau saudari yang akan menanyakan kabar saya. Saya bisa merasakan bahwa mereka peduli kepada saya.”

8. Dengan cara-cara apa lagi kita bisa meniru Yesus?

8 Seperti Yesus, kita perlu meluangkan waktu untuk bergaul dengan saudari-saudari kita. Misalnya, kita bisa mengundang mereka ke rumah untuk makan bersama atau menikmati hiburan. Saat kita bergaul dengan mereka, kita perlu memastikan bahwa kata-kata kita menguatkan mereka. (Rm. 1:11, 12) Para penatua khususnya perlu meniru sikap Yesus, misalnya dalam hal memandang kelajangan. Yesus tahu bahwa bagi beberapa orang, melajang itu tidak mudah. Tapi, dia menjelaskan bahwa menikah atau punya anak bukanlah sumber kebahagiaan sejati. (Luk. 11:27, 28) Sebaliknya, seseorang bisa merasakan kebahagiaan sejati kalau dia mengutamakan pelayanan kepada Yehuwa.​—Mat. 19:12.

9. Apa yang perlu dilakukan para penatua untuk membantu para saudari?

9 Para penatua perlu memperlakukan saudari-saudari di sidang seperti saudara perempuan dan ibu mereka sendiri. (1 Tim. 5:1, 2) Mereka perlu meluangkan waktu sebelum atau sesudah perhimpunan untuk mengobrol dengan saudari-saudari itu. Kristin, yang disebutkan sebelumnya, mengatakan, ”Seorang penatua menyadari bahwa saya sangat sibuk, jadi dia menanyakan seperti apa jadwal saya. Saya sangat menghargai perhatiannya.” Kalau para penatua selalu meluangkan waktu untuk berbicara dengan saudari-saudari di sidang, mereka menunjukkan bahwa mereka peduli kepada saudari-saudari itu. * Anita, yang juga disebutkan sebelumnya, menceritakan salah satu manfaat yang dia rasakan karena sering berbicara dengan para penatua. Dia mengatakan, ”Saya jadi lebih mengenal mereka, dan mereka juga lebih mengenal saya. Jadi sewaktu saya menghadapi masalah, saya tidak segan untuk meminta bantuan mereka.”

HARGAILAH PARA SAUDARI

10. Apa yang bisa membuat para saudari menjadi lebih bersemangat?

10 Kita semua, baik pria maupun wanita, akan merasa lebih bersemangat kalau orang lain mengakui kemampuan kita dan menghargai kerja keras kita. Tapi, kalau orang lain meremehkan kemampuan kita dan tidak menghargai kerja keras kita, kita pasti kecil hati. Seorang perintis lajang bernama Abigail mengakui bahwa kadang dia merasa diabaikan di sidang. Dia mengatakan, ”Orang hanya mengenal saya sebagai adik dari saudara ini atau anak dari saudara itu. Kadang saya jadi merasa kurang penting.” Sekarang, perhatikan pengalaman seorang saudari lajang bernama Pamela. Dia pernah melayani sebagai utusan injil selama bertahun-tahun. Belakangan, dia kembali ke negeri asalnya untuk mengurus orang tuanya. Dia sekarang berusia 70-an dan masih merintis. Dia berkata, ”Saya senang sewaktu orang lain mengatakan bahwa mereka menghargai kerja keras saya. Selama ini, hal itulah yang paling membuat saya bersemangat.”

11. Bagaimana Yesus menunjukkan bahwa dia menghargai para wanita yang membantu dia selama pelayanannya?

11 Dulu, Yesus sangat menghargai para wanita yang ”menggunakan harta mereka” untuk membantu dia. (Luk. 8:1-3) Yesus tidak hanya memberi mereka kehormatan untuk melayani dia, tapi juga mengajar mereka berbagai kebenaran yang penting. Misalnya, dia memberi tahu mereka bahwa dia akan mati dan dibangkitkan. (Luk. 24:5-8) Yesus mempersiapkan para wanita ini untuk menghadapi keadaan yang sulit, sama seperti dia mempersiapkan para rasulnya. (Mrk. 9:30-32; 10:32-34) Belakangan, ketika Yesus ditangkap, para rasul melarikan diri dan meninggalkan dia sendirian. Tapi, beberapa wanita yang sering membantu Yesus tidak pernah meninggalkan dia. Ketika Yesus berada di tiang siksaan, mereka tetap menemani dia.​—Mat. 26:56; Mrk. 15:40, 41.

12. Pekerjaan penting apa saja yang Yesus berikan kepada para wanita?

12 Yesus memberi para wanita pekerjaan yang penting. Misalnya, beberapa wanita yang setia menjadi saksi pertama dari kebangkitan Yesus. Saat itu, Yesus menugasi mereka untuk memberi tahu para rasul bahwa dia telah dibangkitkan. (Mat. 28:5, 9, 10) Selain itu, pada Pentakosta 33 M, kelihatannya ada beberapa wanita yang juga diurapi oleh kuasa kudus. Jika memang begitu, saudari-saudari yang terurap itu juga pasti mendapat karunia untuk berbicara dalam bahasa lain dan bisa memberi tahu orang-orang tentang ”perbuatan Allah yang luar biasa”.​—Kis. 1:14; 2:2-4, 11.

13. (a) Apa saja yang dilakukan oleh para saudari untuk Yehuwa? (b) Menurut Saudara, bagaimana Saudara bisa menunjukkan bahwa Saudara menghargai apa yang mereka lakukan?

13 Para saudari layak kita puji karena mereka melakukan banyak hal untuk Yehuwa. Misalnya, mereka ikut membangun dan merawat berbagai bangunan milik organisasi, mendukung kelompok bahasa asing, dan menjadi sukarelawan di Betel. Mereka juga ikut membantu penanggulangan bencana, menerjemahkan publikasi kita, serta melayani sebagai perintis dan utusan injil. Seperti para saudara, para saudari juga mengikuti Sekolah Dinas Perintis, Sekolah bagi Penginjil Kerajaan, dan Sekolah Gilead. Selain itu, para istri membantu suami mereka untuk menjalankan berbagai tanggung jawab di sidang dan di organisasi. Para suami ini adalah ”pemberian berupa manusia” dan melakukan banyak hal untuk membantu orang lain. Tapi, tanpa dukungan istri mereka, mereka tidak akan bisa menjalankan tugas itu dengan baik. (Ef. 4:8) Apakah Saudara bisa memikirkan cara-cara untuk mendukung para saudari itu dalam menjalankan tugas mereka?

14. Apa yang dikatakan Mazmur 68:11 tentang para saudari, dan apa yang dilakukan para penatua yang bijaksana?

14 Para penatua yang bijaksana menyadari bahwa saudari-saudari adalah ’pasukan besar’ pemberita kabar baik yang bersemangat dan biasanya sangat terampil mengabar. (Baca Mazmur 68:11.) Jadi, para penatua berupaya untuk belajar dari mereka. Abigail, yang disebutkan sebelumnya, merasa senang ketika para saudara meminta pendapatnya tentang cara yang bagus untuk memulai percakapan saat mengabar. Dia berkata, ”Ini membuat saya sadar bahwa Yehuwa memberi saya peranan penting dalam organisasi-Nya.” Para penatua juga menyadari bahwa saudari yang matang bisa memberikan bantuan yang berguna untuk saudari muda yang menghadapi kesulitan. (Tit. 2:3-5) Jelaslah, semua saudari kita layak kita hargai!

BANTU DAN BELA PARA SAUDARI

15. Dalam situasi apa saja para saudari mungkin membutuhkan orang lain untuk membantu atau membela mereka?

15 Kadang, saat menghadapi masalah tertentu, para saudari mungkin membutuhkan orang lain untuk membantu atau membela mereka. (Yes. 1:17) Misalnya, seorang saudari yang sudah menjanda atau bercerai dari suaminya mungkin membutuhkan bantuan untuk mengurus hal-hal yang dulu diurus oleh suaminya. Seorang saudari lansia mungkin membutuhkan bantuan untuk berbicara dengan dokter. Atau, seorang saudari perintis yang membantu proyek organisasi mungkin perlu dibela kalau ada yang mengkritik dia karena tidak bisa mengabar sebanyak perintis lainnya. Bagaimana kita bisa membantu para saudari yang menghadapi masalah-masalah seperti itu? Mari kita belajar lagi dari teladan Yesus.

16. Seperti yang dicatat di Markus 14:3-9, bagaimana Yesus membela Maria?

16 Yesus siap membela saudari-saudarinya saat orang lain salah paham kepada mereka. Misalnya, ketika Marta mengkritik Maria, Yesus membela Maria. (Luk. 10:38-42) Dan, ketika orang-orang mengkritik Maria karena merasa bahwa Maria melakukan sesuatu yang salah, Yesus membela Maria lagi untuk kedua kalinya. (Mrk. 14:3-9) Yesus memahami alasan tindakan Maria. Yesus memuji dia dengan mengatakan, ”Dia berbuat baik kepadaku. . . . Dia melakukan apa yang bisa dia lakukan.” Yesus bahkan bernubuat, ”Di mana pun kabar baik diberitakan di seluruh dunia, apa yang wanita ini lakukan akan diceritakan juga.” Ya, perbuatan Maria yang tidak mementingkan diri memang diceritakan di seluruh dunia, seperti yang dilakukan di artikel ini. Dan, sungguh suatu kehormatan bagi Maria karena Yesus menyebutkan perbuatan baiknya bersamaan dengan pemberitaan kabar baik di seluruh dunia. Setelah mendengar semua kata-kata Yesus, Maria pasti sangat terhibur.

17. Berikan contoh situasi yang membuat kita mungkin perlu membela seorang saudari.

17 Apakah Saudara siap membela para saudari saat mereka membutuhkannya? Misalnya, bayangkan situasi berikut. Seorang saudari yang suaminya tidak seiman sering datang terlambat ke perhimpunan dan langsung pulang setelah perhimpunan selesai. Selain itu, dia jarang mengajak anak-anaknya berhimpun. Beberapa penyiar pun mengkritik dia. Mereka merasa bahwa saudari itu seharusnya bersikap lebih tegas supaya suaminya mengizinkan anak-anak mereka untuk ikut berhimpun. Sebenarnya, saudari itu sudah berupaya sebisa-bisanya. Tapi kadang, suaminya tiba-tiba meminta dia untuk mengurus sesuatu. Selain itu, dia harus merespek keputusan suaminya tentang anak-anak mereka. Apa yang bisa Saudara lakukan untuk membela saudari tersebut? Saudara bisa memuji dia atas upayanya dan memberi tahu orang lain bahwa dia sudah berupaya sebisa-bisanya. Kalau Saudara melakukan itu, orang-orang mungkin tidak akan mengkritik dia lagi.

18. Dengan cara apa lagi kita bisa membantu para saudari?

18 Kita juga bisa menunjukkan kepedulian kepada para saudari dengan menawarkan bantuan yang berguna. (1 Yoh. 3:18) Anita, yang harus merawat ibunya yang sakit, mengatakan, ”Beberapa saudara dan saudari datang ke rumah untuk membantu menjaga Mama supaya saya bisa mengurus hal-hal lain. Ada juga yang membawakan makanan. Saya jadi merasa disayangi dan dihargai oleh saudara-saudari.” Julia juga mendapat bantuan dari saudara-saudari. Misalnya, seorang saudara memberi dia saran yang berguna untuk merawat mobilnya. Julia mengatakan, ”Saya senang karena saudara-saudari memedulikan keselamatan saya.”

19. Dengan cara apa lagi para penatua bisa membantu para saudari?

19 Para penatua juga berupaya untuk membantu para saudari. Mereka tahu bahwa Yehuwa ingin para saudari diperlakukan dengan baik. (Yak. 1:27) Jadi, mereka berupaya bersikap masuk akal seperti Yesus. Jika cocok, mereka lebih memilih untuk bersikap baik hati dan penuh pengertian daripada membuat peraturan yang kaku. (Mat. 15:22-28) Kalau para penatua berupaya membantu para saudari, para saudari itu akan merasa dipedulikan oleh Yehuwa dan organisasi-Nya. Kia, yang disebutkan sebelumnya, pernah mendapat bantuan seperti itu. Saat mengetahui bahwa Kia akan pindah rumah, pengawas kelompok dinasnya langsung mengatur agar ada yang membantu Kia. Kia bercerita, ”Saya jadi tidak merasa terlalu stres. Para penatua selalu menguatkan saya dan memberikan bantuan yang berguna. Ini membuat saya yakin bahwa saya berharga bagi sidang. Saya juga yakin bahwa saat ada masalah, saya tidak sendirian.”

SEMUA SAUDARI MEMBUTUHKAN DUKUNGAN KITA

20-21. Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita menganggap semua saudari kita sangat berharga?

20 Di sidang kita, ada banyak saudari yang bekerja keras untuk Yehuwa, dan mereka layak mendapat dukungan kita. Seperti yang sudah kita pelajari dari contoh Yesus, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung mereka. Kita bisa menyisihkan waktu untuk bergaul dengan mereka dan berupaya mengenal mereka. Kita juga bisa menunjukkan bahwa kita menghargai apa yang mereka lakukan untuk Yehuwa. Dan, kita bisa membela serta membantu mereka saat mereka membutuhkannya.

21 Di bagian akhir suratnya kepada orang Roma, Rasul Paulus menyebutkan nama sembilan saudari. (Rm. 16:1, 3, 6, 12, 13, 15) Saudari-saudari itu pasti sangat dikuatkan ketika mendapat salam dan pujian dari Paulus. Seperti Paulus, mari kita dukung semua saudari di sidang kita. Dengan begitu, kita menunjukkan bahwa kita menganggap mereka sebagai bagian yang berharga dari keluarga rohani kita.

NYANYIAN 26 Berjalanlah dengan Allah!

^ par. 5 Saudari-saudari kita menghadapi berbagai tantangan. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana kita bisa mendukung para saudari. Kita akan belajar dari teladan Yesus yang memperlakukan para wanita dengan baik. Dia meluangkan waktu untuk bergaul dengan mereka, menghargai mereka, dan membela mereka.

^ par. 5 Beberapa nama telah diubah.

^ par. 6 Sebuah buku referensi mengatakan, ”Para murid biasanya duduk di dekat kaki guru mereka untuk mempersiapkan diri menjadi guru. Tapi, seorang wanita tidak boleh menjadi guru. . . . [Jadi] posisi duduk Maria dan semangatnya untuk belajar dari Yesus . . . pasti akan membuat kebanyakan pria Yahudi sangat terkejut.”

^ par. 9 Para penatua perlu berhati-hati sewaktu membantu para saudari. Misalnya, seorang penatua tidak boleh mengunjungi seorang saudari sendirian.

^ par. 65 KETERANGAN GAMBAR: Seorang saudara membantu dua saudari mengganti ban mobil mereka. Seorang saudara mengunjungi seorang saudari lansia. Seorang saudara dan istrinya mengundang seorang saudari dan anaknya untuk ikut dalam ibadah keluarga mereka. Ketiga saudara itu meniru Yesus, yang selalu memperhatikan para wanita yang setia.