Langsung ke konten

APAKAH INI DIRANCANG?

Kemampuan Ekolokasi Kelelawar

Kemampuan Ekolokasi Kelelawar

 Kelelawar memang bisa melihat. Tapi, untuk tahu keadaan di sekitarnya pada malam hari, banyak jenis kelelawar menggunakan kemampuan ekolokasi. Ini adalah kemampuan untuk menentukan jarak dan jenis dari suatu objek berdasarkan pantulan suara. Misalnya, beberapa kelelawar bisa membedakan nyamuk dari kumbang berdasarkan seberapa cepat kepakan sayap serangga itu.

 Pikirkan: Kebanyakan kelelawar menghasilkan suara dari laring (pangkal tenggorokan) dan mengeluarkannya dari mulut atau lubang hidung. Saat suara itu mengenai suatu objek dan terpantul kembali, telinga kelelawar yang lebar bisa menangkap pantulan suara itu. Berdasarkan pantulan suara itulah kelelawar seolah-olah bisa melihat keadaan di sekitarnya. Kelelawar bisa tahu posisi, ketinggian, dan jarak dari suatu objek, sekalipun ada kelelawar lain yang mengeluarkan suara di sekitarnya.

 Kemampuan ekolokasi dibutuhkan oleh kelelawar untuk menangkap mangsanya. Kelelawar bisa menghitung jarak suatu objek berdasarkan pantulan suara dengan sangat akurat. Tapi, kehebatan ini sempat diragukan oleh beberapa peneliti. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kelelawar bisa dengan mudah menghitung jarak suatu objek sehingga mereka mampu menangkap mangsanya.

 Para peneliti meniru kemampuan ekolokasi ini untuk membuat tongkat elektronik bagi para tunanetra. Dengan alat ini, orang yang tunanetra bisa seolah-olah melihat keadaan di sekitarnya, termasuk yang ada di atasnya, misalnya cabang pohon. Brian Hoyle dan Dean Waters, dua peneliti yang merancang alat yang disebut Batcane (tongkat kelelawar), berkata, ”Kami merancang tongkat ini karena terinspirasi oleh kemampuan ekolokasi yang luar biasa dari kelelawar.”

 Bagaimana menurut Anda? Apakah kemampuan ekolokasi yang hebat dari kelelawar ini hasil evolusi? Atau, apakah ini dirancang?