Langsung ke konten

Para pengunjung museum di Warwick menggunakan fitur baru berupa alat kecil yang menampilkan video ASL.

13 FEBRUARI 2019
AMERIKA SERIKAT

Tur di Museum Kantor Pusat Bisa Dinikmati dalam Bahasa Isyarat Amerika

Tur di Museum Kantor Pusat Bisa Dinikmati dalam Bahasa Isyarat Amerika

Sejak Januari 2019, para pengunjung museum di kantor pusat bisa menikmati tur dalam Bahasa Isyarat Amerika (ASL). Enrique Ford, pengawas Departemen Museum, menjelaskan, ”Bagian penerjemahan dan pemrograman komputer bekerja sangat keras supaya tur di museum bisa dinikmati oleh komunitas ASL. Sekarang, saudara-saudari tunarungu dan yang pendengarannya terbatas bisa benar-benar menikmati dan mendapat manfaat sewaktu mengunjungi museum kami.”

Ana Barrios, seorang perintis biasa tunarungu dari New York, adalah salah satu pengunjung pertama yang menikmati tur dalam ASL. Dia bercerita, ”Saya senang sekali! Selama tur, ada alat kecil yang menampilkan video ASL. Saya pernah tur ke museum ini, dan saya tahu apa saja yang ditampilkan. Sayangnya, saya kurang mengerti keterangan yang ditulis dalam bahasa Inggris, jadi tur waktu itu kurang menyentuh hati saya. Tapi sekarang, begitu saya menonton beberapa video ASL yang menerangkan tur ini, saya belajar sesuatu yang baru dari arti nama Yehuwa. Selain itu, saya jadi lebih mengerti sifat-sifat Yehuwa. Saya terharu, bahkan sampai meneteskan air mata!”

Proyek tur ASL ini dimulai pada Juni 2017. Ada 23 saudara-saudari yang menerjemahkan dan menghasilkan video tur ASL di museum itu. Di dalam tim itu, ada enam penyiar tunarungu dan enam penyiar yang bukan tunarungu tapi dibesarkan oleh orang tua tunarungu. Mereka merekam lebih dari 900 video, dengan total sembilan jam tayang. Video-video itu diterjemahkan dari naskah rekaman audio yang menjelaskan tur itu. Perekaman dilakukan di tiga lokasi, yaitu kantor penerjemahan ASL di Fort Lauderdale, Florida; kantor cabang Amerika Serikat di Wallkill, New York; dan kantor pusat di Warwick, New York. Sebelum video-video itu ditampilkan di museum, saudara-saudari tunarungu dari berbagai umur dan latar belakang diundang untuk menontonnya. Ini dilakukan untuk meningkatkan mutu terjemahan video-video itu sehingga bisa dinikmati oleh para pengunjung nantinya.

Sebagian saudara-saudari yang membantu proses pembuatan video ASL untuk museum di Warwick.

Departemen Museum menyediakan perangkat kecil dengan layar sentuh yang bisa dibawa selama tur untuk menampilkan video-video tur dalam ASL. Isinya sama dengan rekaman audio yang dipakai untuk menjelaskan hal-hal yang ditampilkan dalam museum di Warwick. Departemen Museum juga mengatur agar 14 layar sentuh yang sudah ada di sana bisa menayangkan video-video ASL.

Mark Sanderson, salah seorang anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa, menyatakan, ”Museum di Warwick dibuat untuk membangun dan menguatkan iman semua orang yang mengunjungi kantor pusat. Kami senang karena tur untuk museum ini tersedia dalam 14 bahasa, termasuk ASL. Jadi, para pengunjung tunarungu dan yang pendengarannya terbatas bisa menikmati tur ini, tidak soal mereka Saksi atau bukan.”

Sejauh ini, ada lebih dari 500.000 pengunjung yang sudah menikmati tur di Warwick. Saudara-saudari di seluruh dunia diundang untuk datang dan melihat langsung museum ini agar bisa belajar lebih banyak tentang sejarah Saksi-Saksi Yehuwa yang menguatkan iman. Dengan begitu, mereka akan semakin mengandalkan Allah.—Mazmur 78:7.

Seorang saudara sedang memeriksa video ASL di sebuah studio sementara di kantor pusat Warwick, New York. Ini dilakukan sebelum video-video itu ditampilkan di museum.

Tiga anak yang orang tuanya adalah penyiar tunarungu sedang menonton video ASL dari drama audio tahun 1977 yang berjudul ”Nama Yehuwa akan Diumumkan di Seluruh Dunia”.

Sekelompok saudara-saudari sedang menikmati tur di bagian ”Alkitab dan Nama Allah” menggunakan alat kecil dengan layar sentuh yang bisa menampilkan video.

Para pengunjung sedang menonton video ASL di layar sentuh di bagian ”Suatu Umat bagi Nama Yehuwa”.

Saudara-saudari sedang menonton video ASL di bagian museum yang menampilkan sekitar 500 gambar dari pertunjukan ”Drama-Foto Penciptaan”.