Langsung ke konten

Mahkamah Agung Kanada sesaat sebelum sidang digelar pada 2 November 2017.

30 AGUSTUS 2018
KANADA

Mahkamah Agung Kanada Menolak untuk Ikut Campur dalam Prosedur Pemecatan

Mahkamah Agung Kanada Menolak untuk Ikut Campur dalam Prosedur Pemecatan

Dalam kasus Highwood Congregation of Jehovah’s Witnesses (Judicial Committee) v. Wall, Mahkamah Agung Kanada secara bulat memutuskan pada 31 Mei 2018 bahwa ”kelompok-kelompok agama bebas menentukan aturan dan syarat keanggotaan mereka sendiri”. Dengan demikian, Mahkamah mengakui bahwa pengaturan pemecatan harus bebas dari campur tangan pengadilan.

Gedung Mahkamah Agung Kanada di Ottawa.

Mahkamah menyatakan bahwa prosedur yang dilakukan para Saksi untuk memeriksa dosa serius ”bukanlah tindakan yang kejam, tapi itu bertujuan untuk membantu seorang anggota kembali ke Jemaat”. Selain itu, Mahkamah menyatakan bahwa pengadilan tidak bisa ikut campur dalam urusan yang bersifat pribadi dan rohani seperti itu.

Hakim Mahkamah Agung Malcolm Rowe, yang mewakili panel hakim yang beranggotakan sembilan orang, menjelaskan alasan putusan ini: ”Prosedur yang dibuat suatu kelompok agama mungkin berhubungan dengan pemahaman mereka tentang suatu ajaran agama. Itulah yang terjadi dalam kasus ini. Pengadilan tidak bisa ikut campur jika doktrin agama dipermasalahkan, karena pengadilan tidak punya hak, pengetahuan, dan kapasitas untuk melakukannya.”

Philip Brumley, penasihat umum untuk Saksi-Saksi Yehuwa, menyatakan, ”Dengan adanya putusan ini, Mahkamah Agung Kanada menunjukkan bahwa mereka sepaham dengan pengadilan-pengadilan tinggi di Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Hungaria, Irlandia, Italia, Peru, dan Polandia. Semua pengadilan itu mengakui hak kami untuk mengikuti Alkitab dalam menentukan siapa yang bisa menjadi Saksi-Saksi Yehuwa.”—1 Korintus 5:11; 2 Yohanes 9-11.