Pada 16 April 2012, di kota Perm, Rusia, Aleksandr Solovyov, seorang Saksi Yehuwa, didenda sebesar 1.000 rubel (sekitar 300 ribu rupiah) karena mengadakan ’acara keagamaan yang tidak sah’ di sebuah gedung sewaan.

Setelah mendengarkan dengan cermat semua ”bukti” yang memberatkan Solovyov, hakim pengadilan negeri menganulir keputusan pengadilan yang lebih rendah dan membatalkan dendanya.

Sang hakim membacakan keputusannya dan kemudian mengatakan kepada Solovyov yang dinyatakan tidak bersalah, ”Walaupun undang-undang tidak konsisten dan ada orang-orang yang berprasangka, ini bukan tahun 1937 ketika kita dapat dengan mudah mengabaikan fakta-fakta yang jelas. Mudah-mudahan, masyarakat kita dapat lebih baik dan bermoral berkat pekerjaan pendidikan yang Anda lakukan.”

Pada Juli 1937, Stalin, diktator Soviet, mengeluarkan Perintah No. 00447, dan dimulailah masa penuh teror. Orang yang dianggap tidak sepaham dengan pemerintah ditangkap dan langsung dijatuhi hukuman. Persidangan hanyalah formalitas. Catatan resmi menunjukkan bahwa puluhan ribu orang dikirim ke kamp kerja paksa serta ada lebih dari 300.000 yang dihukum mati dan dieksekusi.