Dalam upaya lain untuk memberangus kebebasan beragama, para pejabat Rusia mengajukan tuntutan yang menyatakan bahwa Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru sebagai bahan ekstremis. Pemeriksaan awal ditetapkan mulai 15 Maret 2016. Tahun lalu, pejabat pabean Rusia mengambil langkah yang tak diduga sewaktu mereka menolak impor Alkitab-Alkitab ini. Langkah ini merupakan serangan yang melecehkan naskah Kristen yang kudus.

Undang-undang Rusia melarang pernyataan bahwa Alkitab adalah bahan ekstremis. Tapi, Jaksa bagian Transportasi Leningrad-Finlyandskiy membenarkan tuntutan itu dengan mengutip pendapat seseorang yang tidak kompeten di bidang linguistik. Jika jaksa ini berhasil di pengadilan, penyebaran Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru bisa terhenti di Rusia.