Kisah Para Rasul 1:1-26
Catatan Kaki
Keterangan Tambahan
Kisah Para Rasul: Dalam beberapa manuskrip bahasa Yunani dari abad kedua M, buku ini diberi judul Praxeis Apostolon. Tapi, tidak ada bukti bahwa teks aslinya memiliki judul. Buku Kisah Para Rasul adalah kelanjutan dari Injil Lukas. (Lihat keterangan tambahan Kis 1:1.) Buku ini tidak menceritakan apa yang dilakukan oleh semua rasul tapi terutama membahas tentang apa yang dilakukan oleh Petrus dan Paulus. Buku ini mencatat awal yang luar biasa dari sidang Kristen dan perkembangannya yang pesat, pertama-tama di antara orang Yahudi, lalu orang Samaria, dan belakangan orang dari bangsa-bangsa lain. Catatannya lengkap dan dapat dipercaya. (Lihat keterangan tambahan Mat 16:19.) Buku ini juga bisa membantu kita lebih memahami latar belakang dari surat-surat dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen.
suratku yang pertama: Surat yang Lukas maksudkan adalah Injilnya, yang menceritakan tentang kehidupan Yesus. Dalam Injilnya, Lukas menulis tentang ”semua yang Yesus lakukan dan ajarkan”. Dalam buku Kisah, Lukas melanjutkan suratnya dan mencatat apa yang dilakukan dan dikatakan para pengikut Yesus. Gaya bahasa kedua buku ini mirip, dan keduanya adalah surat yang ditujukan kepada Teofilus. Alkitab tidak pernah mengatakan dengan pasti apakah Teofilus adalah orang Kristen. (Lihat keterangan tambahan Luk 1:3.) Di awal buku Kisah, Lukas meringkaskan beberapa peristiwa yang ada di akhir Injilnya. Ini menunjukkan bahwa buku Kisah memang adalah kelanjutan dari Injil Lukas. Tapi dalam ringkasannya itu, Lukas bercerita dengan cara yang berbeda dan juga menambahkan beberapa keterangan.—Bandingkan Luk 24:49 dengan Kis 1:1-12.
Teofilus: Injil Lukas dan Kisah Para Rasul ditujukan kepada Teofilus. Di Luk 1:3, nama Teofilus diawali dengan gelar ”Yang Mulia”.—Untuk penjelasan tentang sapaan ini dan tentang latar belakang Teofilus, lihat keterangan tambahan Luk 1:3.
Kerajaan Allah: Tema utama dari seluruh Alkitab, yaitu Kerajaan Yehuwa, sangat sering dibahas dalam buku Kisah. (Kis 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:31) Buku Kisah menunjukkan bahwa para rasul memberikan ”kesaksian yang saksama” tentang Kerajaan itu dan melakukan pelayanan mereka dengan sebaik-baiknya.—Kis 2:40; 5:42; 8:25; 10:42; 20:21, 24; 23:11; 26:22; 28:23.
saat dan waktunya: Atau ”saat dan musimnya”. Ada dua jenis waktu yang disebutkan di sini. Yang pertama, dari kata Yunani khronos (dalam bentuk jamak), yang diterjemahkan menjadi saat di ayat ini. Kata ini bisa memaksudkan periode waktu yang tidak spesifik dan tidak disebutkan lamanya, entah itu panjang atau pendek. Yang kedua, dari kata Yunani kairos (dalam bentuk jamak, kadang diterjemahkan menjadi ”waktu yang ditetapkan”), yang diterjemahkan menjadi waktunya di ayat ini. Kairos sering digunakan untuk memaksudkan suatu periode waktu yang akan datang, yang sudah ditetapkan oleh Allah dalam jadwal-Nya, terutama yang berkaitan dengan kehadiran Kristus dan Kerajaannya.—1Tes 5:1; ctk.; lihat keterangan tambahan Mrk 1:15; Luk 21:24; Kis 3:19.
yang berhak: Atau ”yang punya wewenang untuk”. Yehuwa telah menetapkan bahwa hanya Dialah yang berhak menentukan ’saat dan waktu’ untuk mewujudkan kehendak-Nya. Yehuwa pasti akan menjalankan rencana-Nya sesuai jadwal yang sudah Dia tetapkan. Sebelum Yesus meninggal, dia mengatakan bahwa sampai saat itu, bahkan Putra sendiri belum tahu kapan persisnya akhir itu akan datang dan ”hanya Bapak yang tahu” tentang hal itu.—Mat 24:36; Mrk 13:32.
kuasa kudus: Atau ”tenaga yang aktif dan kudus”. Dalam teks asli buku Kisah, kata Yunani pneuma yang dipakai untuk memaksudkan kuasa kudus Allah muncul sebanyak lebih dari 50 kali. (Misalnya, lihat Kis 2:4, 17, 18; 5:9; 11:28; 21:4; lihat juga ”Ruakh; Pneuma” di Daftar Istilah.) Jadi, buku Kisah berulang kali menunjukkan bahwa kegiatan mengabar dan mengajar yang akan dilakukan para pengikut Yesus di seluruh dunia hanya bisa berhasil dengan bantuan kuasa kudus Allah.—Bandingkan keterangan tambahan Mrk 1:12.
saksiku: Sebagai orang Yahudi yang setia, murid-murid Yesus sebenarnya sudah menjadi saksi dari Yehuwa, dan mereka juga bersaksi bahwa Yehuwa adalah Allah yang sejati. (Yes 43:10-12; 44:8) Tapi sekarang, mereka harus menjadi saksi dari Yehuwa dan Yesus. Mereka harus memberitahukan bahwa Yehuwa telah memberikan peran penting kepada Yesus. Yesus akan menjadi Raja Kerajaan Allah dan akan menyucikan nama Yehuwa. Dalam buku Kisah, kata Yunani untuk ”saksi” (martys), ”bersaksi” (martyreo), ”bersaksi dengan saksama” (diamartyromai), dan kata-kata serupa lainnya muncul lebih sering dibandingkan dalam semua buku Alkitab lain, kecuali Injil Yohanes. (Lihat keterangan tambahan Yoh 1:7.) Buku Kisah berulang kali membahas tentang peran para pengikut Yesus sebagai saksi dan tugas mereka untuk bersaksi dengan saksama tentang kehendak Allah, termasuk tentang Kerajaan-Nya dan peran Yesus yang penting. (Kis 2:32, 40; 3:15; 4:33; 5:32; 8:25; 10:39; 13:31; 18:5; 20:21, 24; 22:20; 23:11; 26:16; 28:23) Sebagian orang Kristen di abad pertama pernah bergaul langsung dengan Yesus. Jadi, mereka bisa memberikan kesaksian, atau meneguhkan, bahwa keterangan tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus itu memang benar. (Kis 1:21, 22; 10:40, 41) Ada juga yang baru belakangan beriman kepada Yesus. Mereka juga bisa memberikan kesaksian dengan cara memberi tahu orang-orang mengapa kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus sangat penting.—Kis 22:15; lihat keterangan tambahan Yoh 18:37.
sampai ke bagian yang paling jauh di bumi: Atau ”sampai ke ujung-ujung bumi”. Ungkapan Yunani yang sama juga dipakai dalam nubuat di Yes 49:6 (terjemahan Septuaginta) dan di Kis 13:47, yang mengutip nubuat Yesaya itu. (Lihat keterangan tambahan Kis 13:47.) Kelihatannya, kata-kata Yesus di Kis 1:8 ini memang berhubungan dengan isi nubuat tersebut, yaitu bahwa Yesus, dan belakangan para pengikutnya, akan menjadi ”terang bagi bangsa-bangsa” supaya keselamatan bisa ”sampai ke ujung-ujung bumi”. Ini sesuai dengan kata-kata Yesus bahwa pekerjaan pengabaran akan dilakukan di seluruh bumi dan bahwa para pengikutnya akan ”melakukan pekerjaan yang lebih hebat” daripada dia.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:14; 26:13; 28:19; Yoh 14:12.
orang berpakaian putih: Maksudnya, para malaikat. (Bandingkan Luk 24:4, 23.) Dalam teks asli buku Kisah, kata ”malaikat” (Yunani, aggelos) digunakan sebanyak 21 kali. Pemunculan yang pertama ada di Kis 5:19.
langit: Kata Yunani ouranos, yang dipakai sebanyak tiga kali di ayat ini, bisa memaksudkan langit sungguhan ataupun surga.
akan kembali dengan cara yang sama: Lit.: ”akan datang dengan cara yang sama”. Di dalam Alkitab, kata Yunani untuk ”datang” (erkhomai) punya arti yang berbeda-beda. Kadang, itu memaksudkan kedatangan Yesus sebagai Hakim selama kesengsaraan besar. (Mat 24:30; Mrk 13:26; Luk 21:27) Tapi di ayat-ayat lain yang juga menggunakan kata itu untuk Yesus, artinya bisa berbeda. (Mat 16:28; Mat 21:5, 9; 23:39; Luk 19:38) Jadi, arti kata ”datang” di Kis 1:11 ini bisa dipahami dengan melihat konteksnya. Para malaikat mengatakan bahwa Yesus akan datang, atau ”kembali”, dengan ”cara” (Yunani, tropos) yang sama dengan kepergiannya. Digunakannya kata Yunani tropos menunjukkan bahwa yang dimaksud bukanlah ”wujud”, ”bentuk”, atau ”tubuh” yang sama. Menurut konteks ayat ini, kepergian Yesus tidak dilihat oleh kebanyakan orang. Hanya para rasulnya yang menyadari bahwa Yesus meninggalkan bumi untuk kembali kepada Bapaknya di surga. Sebelumnya, Yesus memang pernah mengatakan bahwa sewaktu dia datang sebagai Raja Kerajaan Allah, hanya para pengikutnya yang akan menyadari itu. Kebanyakan orang tidak akan mengetahuinya. (Luk 17:20; lihat keterangan tambahannya.) Tapi, kedatangan Yesus yang disebutkan di ayat ini berbeda dengan yang disebutkan di Why 1:7, karena ayat itu mengatakan bahwa ”setiap orang akan melihatnya”. (Why 1:7) Jadi, berdasarkan konteksnya, kata ”datang” di Kis 1:11 ini kemungkinan besar memaksudkan kedatangan Yesus yang tidak terlihat sebagai Raja Kerajaan Allah di awal masa kehadirannya.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:3.
sekitar satu kilometer: Lit.: ”sejauh perjalanan satu hari sabat”. Maksudnya, jarak yang boleh ditempuh orang Yahudi pada hari Sabat. Di ayat ini, ”perjalanan satu hari sabat” dihubungkan dengan jarak antara Gunung Zaitun dengan kota Yerusalem. Hukum Taurat membatasi perjalanan pada hari Sabat, tapi hukum itu tidak memberitahukan secara khusus berapa jarak yang boleh ditempuh. (Kel 16:29) Belakangan, tulisan para rabi menentukan bahwa pada hari Sabat, orang Yahudi boleh mengadakan perjalanan sejauh 2.000 hasta (890 m). Mereka membuat peraturan itu berdasarkan Bil 35:5: ”Di luar kota itu, kalian harus mengukur 2.000 hasta” dan perintah di Yos 3:3, 4 bahwa orang Israel harus menjaga jarak dengan ”tabut perjanjian” kira-kira sejauh 2.000 hasta. Menurut para rabi, perjalanan sejauh itu pasti diperbolehkan oleh hukum Taurat karena orang Israel perlu beribadah di tabernakel pada hari Sabat. (Bil 28:9, 10) Yosefus pernah menyebutkan dua jarak yang berbeda antara Yerusalem dengan Gunung Zaitun. Yang pertama lima setadi (925 m), dan yang kedua enam setadi (1.110 m). Yosefus mungkin menghitungnya dari dua titik awal yang berbeda. Tapi, kedua jarak itu kurang lebih masih sama dengan jarak yang ditentukan oleh para rabi dan cocok dengan kata-kata Lukas di ayat ini.
yang bersemangat itu: Ini adalah sebutan yang membedakan Rasul Simon dengan Rasul Simon Petrus. (Luk 6:14, 15) Kata Yunani yang digunakan di ayat ini dan di Luk 6:15 adalah zelotes, yang berarti ”orang yang bersemangat”. Di Mat 10:4 dan Mrk 3:18, Simon disebut sebagai ”orang Kanani”. Istilah ini sepertinya berasal dari istilah Ibrani atau Aram, yang artinya juga ”Orang yang Bersemangat”. Meski ada kemungkinan bahwa Simon ini dulunya anggota kaum Zelot (partai Yahudi yang menentang orang Romawi), Simon kelihatannya mendapat sebutan ini karena dia dikenal sebagai orang yang bersemangat.
adik-adik lelaki Yesus: Maksudnya, adik-adik lelaki tiri Yesus. Keempat Injil, Kisah Para Rasul, dan dua surat Paulus menyebutkan tentang ”adik-adik Tuan”, ”adik Tuan”, ”saudara-saudara lelakinya”, ”adik-adiknya”, dan ”adik-adik perempuannya”. Ada empat adik lelaki Yesus yang disebutkan namanya, yaitu Yakobus, Yusuf, Simon, dan Yudas. (1Kor 9:5; Gal 1:19; Mat 12:46; 13:55, 56; Mrk 3:31; Luk 8:19; Yoh 2:12) Semua adik Yesus lahir setelah kelahiran Yesus, yang terjadi secara mukjizat. Kebanyakan pakar Alkitab setuju bahwa Yesus punya setidaknya empat adik laki-laki dan dua adik perempuan, yang adalah anak-anak kandung Yusuf dan Maria.—Lihat keterangan tambahan Mat 13:55.
saudara-saudara: Dari kata Yunani adelfos. Kadang, sebutan untuk pria Kristen dan wanita Kristen memang dibedakan menjadi ”saudara” dan ”saudari”. (1Kor 7:14, 15) Tapi, seperti di ayat ini, istilah ”saudara-saudara” sering digunakan di Alkitab untuk memaksudkan pria maupun wanita. (Kis 1:13, 14) Dalam kebanyakan surat di Alkitab, sebutan ”saudara-saudara” sering dipakai untuk menyapa sekelompok orang yang juga mencakup para wanita. (Rm 1:13; 1Tes 1:4) Ini memang kebiasaan yang umum pada zaman itu. Di ayat sebelumnya (Kis 1:14), kata Yunani adelfos digunakan untuk memaksudkan adik-adik lelaki tiri Yesus, putra-putra Yusuf dan Maria.—Lihat keterangan tambahan Mat 13:55; Kis 1:14.
orang: Lit.: ”nama”. Di ayat ini, kata ”nama” (Yunani, onoma) memaksudkan orang. Di Why 3:4 (ctk.), kata Yunani itu juga punya makna yang sama.
Saudara-saudara: Penggunaan sebutan ”saudara-saudara” di ayat ini berbeda dengan di ayat sebelumnya. Di ayat ini, kata Yunani adelfos digabungkan dengan kata aner yang artinya ”pria; laki-laki”. Jadi, sebutan ”saudara-saudara” kelihatannya menunjukkan bahwa yang terlibat untuk memilih pengganti Yudas Iskariot sebagai rasul hanyalah para pria di dalam sidang.
jatuh dengan kepala lebih dulu, lalu perutnya robek: Matius menulis bahwa Yudas mati dengan cara ”gantung diri”. (Mat 27:5) Di ayat ini, Lukas memberitahukan apa yang terjadi setelah itu. Dengan membandingkan kedua catatan ini, bisa disimpulkan bahwa Yudas gantung diri di sebuah pohon dekat tebing. Lalu, cabang pohon itu mungkin patah atau talinya mungkin putus. Yudas pun jatuh ke bawah, dan perutnya robek karena dia menimpa bebatuan yang tajam. Daerah Yerusalem memang penuh dengan tebing dan bebatuan. Jadi, kesimpulan ini masuk akal.
jabatannya sebagai pengawas: Atau ”tugasnya sebagai pengawas”. Kata Yunani yang dipakai di sini adalah episkope, dan kata ini berkaitan dengan kata benda episkopos (”pengawas”), dan kata kerja episkopeo (artinya ”memperhatikan dengan saksama”, diterjemahkan menjadi ”hati-hatilah” di Ibr 12:15). Di ayat ini, Petrus mengutip Mz 109:8 sewaktu dia menyarankan agar posisi Yudas sebagai rasul digantikan oleh orang lain. Di Mz 109:8, kata Ibrani yang digunakan adalah pequddah, yang bisa diterjemahkan menjadi ”jabatan pengawas; pengawas”. (Bil 4:16; Yes 60:17) Dalam terjemahan Septuaginta, kata Yunani yang dipakai untuk menerjemahkan pequddah di Mz 109:8 (108:8, LXX) sama dengan kata Yunani yang Lukas gunakan di Kis 1:20 ini. Dari kata-kata Petrus di ayat ini, yang dia sampaikan melalui bimbingan kuasa kudus, bisa disimpulkan bahwa para rasul memang memiliki jabatan, atau tugas, sebagai pengawas. Mereka dilantik oleh Yesus sendiri. (Mrk 3:14) Jadi, pada Pentakosta 33 M, sidang Kristen yang baru terbentuk punya 12 pengawas. Dan dalam satu hari itu, jumlah anggota sidang Kristen bertambah dari sekitar 120 menjadi kira-kira 3.000 orang. (Kis 1:15; 2:41) Belakangan, karena sidang terus bertambah besar, ada pengawas-pengawas lain yang diangkat. Meski begitu, tugas para rasul sebagai pengawas adalah tugas yang istimewa, karena Yehuwa sudah menetapkan bahwa ke-12 rasul itu akan menjadi ”12 batu fondasi” dari Yerusalem Baru.—Why 21:14; lihat keterangan tambahan Kis 20:28.
menjalankan kegiatannya bersama kami: Lit.: ”masuk dan keluar di antara kami”. Ungkapan Yunani ini mirip dengan sebuah ungkapan Semitik yang artinya melakukan berbagai kegiatan bersama dengan orang lain. Ungkapan ini juga bisa diterjemahkan menjadi ”tinggal bersama kami”.—Bandingkan Ul 28:6, 19; Mz 121:8, ctk.
Matias: Nama Yunani Maththias mungkin adalah kependekan dari Mattathias, yang berasal dari nama Ibrani ”Matitia”. (1Taw 15:18) Arti nama itu adalah ”Pemberian Yehuwa”. Berdasarkan kata-kata Petrus (Kis 1:21, 22), bisa disimpulkan bahwa Matias adalah pengikut Yesus selama tiga setengah tahun pelayanan Yesus di bumi. Dia bergaul akrab dengan para rasul dan mungkin termasuk 70 murid yang Yesus utus untuk mengabar. (Luk 10:1) Setelah dipilih untuk menggantikan Yudas, Matias ”terhitung bersama ke-11 rasul lainnya”. (Kis 1:26) Jadi, sewaktu buku Kisah menyebut ”para rasul” atau ”ke-12 rasul” di ayat-ayat setelah ini, Matias termasuk di antaranya.—Kis 2:37, 43; 4:33, 36; 5:12, 29; 6:2, 6; 8:1, 14.
Yehuwa: Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang memakai kata Kyrios (Tuan; Tuhan) di sini. Tapi, seperti dijelaskan di Lamp. C, banyak bukti menunjukkan bahwa nama Allah awalnya ada di ayat ini dan belakangan diganti dengan gelar Tuhan. Karena itu, nama Yehuwa dipakai di sini dalam terjemahan ini.
tahu isi hati setiap orang: Kata-kata ini adalah bagian dari doa yang dipanjatkan beberapa pria Yahudi yang berbahasa Ibrani. Masuk akal kalau mereka menyebutkan nama Yehuwa dalam doa itu, karena kesanggupan Yehuwa untuk membaca hati manusia sering disebutkan dalam Kitab-Kitab Ibrani. (Ul 8:2; 1Sam 16:7; 1Raj 8:39; 1Taw 28:9; Mz 44:21; Yer 11:20; 17:10) Kata Yunani untuk ”tahu isi hati setiap orang” adalah kardiognostes (lit.: ”yang mengetahui jantung [hati]”). Kata ini hanya muncul di ayat ini dan di Kis 15:8, di bagian yang mengatakan, ”Allah, yang tahu isi hati manusia.”—Lihat pengantar Lamp. C3; Kis 1:24.
melempar undi: Sebelum sidang Kristen dibentuk, umat Allah sering melempar undi sewaktu akan membuat keputusan mengenai berbagai hal. Mereka melakukannya untuk mencari tahu apa kehendak Yehuwa. (Im 16:8; Bil 33:54; 1Taw 25:8; Ams 16:33; 18:18; lihat ”Undi” di Daftar Istilah.) Di Kitab-Kitab Yunani Kristen, keterangan bahwa para pengikut Yesus menggunakan undi hanya muncul di ayat ini. Para murid menggunakan undi untuk menentukan siapa yang akan menggantikan Yudas Iskariot. Mereka tahu bahwa mereka membutuhkan petunjuk Yehuwa dalam hal ini. Ke-12 rasul Yesus dipilih langsung oleh Yesus sendiri setelah dia berdoa sepanjang malam kepada Bapaknya. (Luk 6:12, 13) Jadi sebelum melempar undi, para murid membahas beberapa ayat dan secara khusus berdoa agar Yehuwa ’menunjukkan’ siapa yang Dia pilih. (Kis 1:20, 23, 24) Tapi setelah Pentakosta 33 M, tidak ada keterangan dalam Alkitab bahwa undi digunakan untuk memilih pengawas dan orang-orang yang membantu mereka atau untuk memutuskan hal-hal penting lainnya. Undi tidak lagi dibutuhkan karena sidang Kristen sudah dibimbing kuasa kudus. (Kis 6:2-6; 13:2; 20:28; 2Tim 3:16, 17) Para pria yang dilantik sebagai pengawas tidak dipilih berdasarkan undi tapi dipilih karena mereka menunjukkan buah kuasa kudus dalam kehidupan mereka. (1Tim 3:1-13; Tit 1:5-9) Undi juga digunakan oleh bangsa-bangsa lain. (Est 3:7; Yl 3:3; Ob 11) Misalnya, para prajurit Romawi melempar undi atas pakaian Yesus, sesuai dengan nubuat di Mz 22:18. Tapi memang, tujuan mereka pasti bukan untuk membuat nubuat itu menjadi kenyataan. Mereka hanya ingin mendapat pakaian yang bagus itu.—Yoh 19:24; lihat keterangan tambahan Mat 27:35.
terhitung bersama: Atau ”diakui bersama”, maksudnya, dianggap sama dengan ke-11 rasul lainnya. Jadi, pada hari Pentakosta, sudah ada 12 rasul yang bisa menjadi fondasi Israel rohani. Sewaktu Alkitab belakangan menyebutkan bahwa ”ke-12 rasul” membantu menyelesaikan masalah di antara orang Yahudi berbahasa Yunani, Matias pasti adalah salah satu rasul itu.—Kis 6:1, 2.
Media
Susunannya dibuat berdasarkan urutan peristiwanya
1. Di Gunung Zaitun dekat Betani, Yesus menyuruh para muridnya untuk memberikan kesaksian tentang dia ”sampai ke bagian yang paling jauh di bumi” (Kis 1:8)
2. Pada hari Pentakosta, kuasa kudus dicurahkan ke atas murid-murid, dan mereka pun bisa memberikan kesaksian dalam berbagai bahasa (Kis 2:1-6)
3. Seorang pria lumpuh disembuhkan di Gerbang Indah di bait (Kis 3:1-8)
4. Saat dibawa ke hadapan Sanhedrin, para rasul mengatakan bahwa mereka ”harus lebih taat kepada Allah sebagai penguasa . . . daripada kepada manusia” (Kis 5:27-29)
5. Stefanus dilempari dengan batu sampai mati di luar kota Yerusalem (Kis 7:54-60)
6. Setelah para murid terpencar, Filipus pergi ke Samaria dan mulai mengabar di sana; Petrus dan Yohanes diutus ke sana supaya orang-orang yang sudah dibaptis bisa mendapat kuasa kudus (Kis 8:4, 5, 14, 17)
7. Filipus mengabar kepada seorang pejabat tinggi Etiopia di jalan dari Yerusalem ke Gaza lalu membaptis dia.—Lihat peta ”Kegiatan Filipus Sang Penginjil” (Kis 8:26-31, 36-38)
8. Yesus berbicara kepada Saul di jalan menuju Damaskus (Kis 9:1-6)
9. Yesus memerintahkan Ananias untuk pergi ke Jalan Lurus dan membantu Saul; Saul dibaptis (Kis 9:10, 11, 17, 18)
10. Saat Dorkas meninggal di Yopa, Petrus sedang berada di kota Lida, yang tidak jauh dari situ; para murid meminta agar Petrus segera datang; setibanya Petrus di Yopa, dia membangkitkan Dorkas (Kis 9:36-41)
11. Di Yopa, Petrus mendapat penglihatan tentang binatang-binatang yang tidak lagi dianggap haram (Kis 9:43; 10:9-16)
12. Petrus pergi ke Kaisarea, dan di sana, dia mengabar kepada Kornelius dan orang-orang dari bangsa lain yang tidak disunat; mereka beriman, mendapat kuasa kudus, lalu dibaptis (Kis 10:23, 24, 34-48)
13. Di Antiokhia Siria, para murid untuk pertama kalinya disebut orang Kristen (Kis 11:26)
14. Herodes membunuh Yakobus dan memenjarakan Petrus; Petrus dibebaskan oleh malaikat (Kis 12:2-4, 6-10)
15. Awal perjalanan utusan injil Paulus yang pertama bersama Barnabas dan Yohanes Markus.—Lihat peta ”Perjalanan Utusan Injil Paulus yang Pertama” (Kis 12:25; 13:4, 5)
16. Waktu terjadi perselisihan tentang sunat di Antiokhia, Paulus dan Barnabas membawa masalah itu kepada para rasul dan penatua di Yerusalem; setelah pertemuan itu selesai, mereka kembali ke Antiokhia (Kis 15:1-4, 6, 22-31)
17. Awal perjalanan utusan injil Paulus yang kedua.—Lihat peta ”Perjalanan Utusan Injil Paulus yang Kedua”
18. Awal perjalanan utusan injil Paulus yang ketiga.—Lihat peta ”Perjalanan Utusan Injil Paulus yang Ketiga”
19. Sewaktu Paulus berada di Yerusalem, kerusuhan terjadi di bait; Paulus ditangkap, dan dia berdiri di tangga Benteng Antonia untuk berbicara kepada orang-orang (Kis 21:27-40)
20. Rencana untuk membunuh Paulus diketahui, jadi Paulus dibawa ke Antipatris dengan dikawal oleh para prajurit lalu dipindahkan ke Kaisarea (Kis 23:12-17, 23, 24, 31-35)
21. Paulus diadili di hadapan Festus; Paulus naik banding kepada Kaisar (Kis 25:8-12)
22. Bagian pertama dari perjalanan Paulus ke Roma.—Lihat peta ”Perjalanan Paulus ke Roma”
Video pendek ini menunjukkan jalan menuju Yerusalem dari arah timur, yaitu dari desa et-Tur di zaman sekarang (yang bisa jadi adalah Betfage di zaman Alkitab) ke tempat yang lebih tinggi di Gunung Zaitun. Betani ada di sebelah timur Betfage, di lereng timur Gunung Zaitun. Ketika Yesus dan murid-muridnya ada di Yerusalem, mereka biasanya menginap di Betani, yang sekarang menjadi lokasi kota el-Azariyeh (El Eizariya), nama Arab yang berarti ”Tempat Lazarus”. Pastilah, Yesus menginap di rumah Marta, Maria, dan Lazarus. (Mat 21:17; Mrk 11:11; Luk 21:37; Yoh 11:1) Untuk pergi dari sana ke Yerusalem, Yesus mungkin melewati jalan seperti yang terlihat di video ini. Pada 9 Nisan 33 M, Yesus naik anak keledai dari Gunung Zaitun ke Yerusalem. Kemungkinan besar, dia berangkat dari Betfage dan melewati jalan menuju Yerusalem.
1. Jalan dari Betani ke Betfage
2. Betfage
3. Gunung Zaitun
4. Lembah Kidron
5. Gunung Bait
Ada rumah-rumah di Israel yang bertingkat dua. Orang bisa naik ke tingkat atas dengan tangga. Ada yang memakai tangga yang ditaruh di dalam atau di luar rumah, dan ada yang memiliki tangga yang menyatu dengan rumah, misalnya tangga kayu di dalam rumah atau tangga batu di luar rumah. Di sebuah ruangan besar di tingkat atas, mungkin mirip dengan yang terlihat di gambar, Yesus merayakan Paskah yang terakhir dengan murid-muridnya dan mengadakan peringatan Perjamuan Malam Tuan yang pertama. (Luk 22:12, 19, 20) Pada hari Pentakosta 33 M, ketika kuasa kudus turun ke atas sekitar 120 murid, mereka sepertinya sedang berkumpul di satu ruangan di tingkat atas sebuah rumah di Yerusalem.—Kis 1:13, 15; 2:1-4.