Kisah Para Rasul 2:1-47
Catatan Kaki
Keterangan Tambahan
Pentakosta: Kata Yunani pentekoste (berarti ”[Hari] ke-50”) digunakan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen untuk memaksudkan perayaan yang disebut ”Perayaan Panen” (Kel 23:16) dan ”Perayaan Minggu-Minggu” (Kel 34:22) dalam Kitab-Kitab Ibrani. Pentakosta dirayakan pada akhir musim panen. Musim panen berlangsung selama tujuh minggu, yang dimulai dengan panen barli lalu dilanjutkan dengan panen gandum. Perayaan Pentakosta diadakan pada hari ke-50 yang dihitung dari tanggal 16 Nisan, yaitu hari pada saat seikat panen barli yang pertama dipersembahkan kepada Yehuwa. (Im 23:15, 16) Dalam kalender Ibrani, hari Pentakosta jatuh pada tanggal 6 Siwan. (Lihat Lamp. B15.) Petunjuk tentang perayaan ini ada di Im 23:15-21; Bil 28:26-31; dan Ul 16:9-12. Pada hari Pentakosta, ada banyak sekali orang Yahudi dan penganut agama Yahudi (proselit) yang datang ke Yerusalem dari negeri-negeri yang jauh. Pada perayaan ini, orang diminta untuk bermurah hati dan berbaik hati kepada semua orang, entah itu orang merdeka, budak, orang miskin, anak yatim, janda, orang Lewi, atau penduduk asing. (Ul 16:10, 11) Jadi, memang cocok kalau perayaan Pentakosta 33 M di Yerusalem menjadi awal terbentuknya sidang Kristen, karena tujuan sidang Kristen adalah untuk memberikan kesaksian ”tentang perbuatan Allah yang luar biasa” kepada segala macam orang. (Kis 1:8; 2:11) Menurut kepercayaan turun-temurun orang Yahudi, hari Pentakosta bertepatan dengan saat diberikannya Hukum kepada Musa di Gunung Sinai, yaitu ketika Israel menjadi umat pilihan Allah. Orang Israel berkumpul di Gunung Sinai dan menerima Hukum tersebut pada awal bulan ketiga (Siwan). (Kel 19:1) Waktu itu, Musa menjadi perantara perjanjian hukum antara Allah dan bangsa Israel. Sama seperti itu, Yesus Kristus adalah Perantara perjanjian baru antara Allah dengan Israel rohani, yang baru dibentuk pada Pentakosta 33 M.
bahasa-bahasa: Lit.: ”lidah-lidah”. Di dalam Alkitab, kata Yunani glossa kadang memaksudkan lidah sungguhan. (Mrk 7:33; Luk 1:64; 16:24) Tapi, kata itu juga bisa digunakan secara kiasan untuk memaksudkan sebuah bahasa atau sekelompok orang yang menggunakan bahasa tertentu. (Why 5:9; 7:9; 13:7) Kata Yunani ini juga digunakan di Kis 2:3 (ctk.) untuk ”lidah-lidah api” yang terlihat di atas kepala setiap murid. ”Lidah-lidah api” itu dan kesanggupan para murid untuk berbicara dalam berbagai bahasa adalah bukti yang jelas bahwa Allah mencurahkan kuasa kudus-Nya pada hari Pentakosta 33 M.
bahasa asli kita masing-masing: Atau ”bahasa ibu kita masing-masing”. Lit.: ”bahasa kelahiran kita masing-masing”. Di ayat ini, kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”bahasa” adalah dialektos. (Lihat keterangan tambahan Kis 2:4.) Banyak orang yang pada saat itu mendengarkan para murid bisa jadi menguasai bahasa internasional, mungkin bahasa Yunani. Selain itu, karena mereka adalah ”orang-orang Yahudi yang saleh”, mereka mungkin bisa memahami bahasa Ibrani, yang digunakan dalam ibadah di bait di Yerusalem. (Kis 2:5) Tapi, yang membuat mereka tertarik untuk mendengarkan para murid adalah karena kabar baik disampaikan dalam bahasa yang mereka gunakan sejak kecil.
Provinsi Asia: Lihat ”Asia” di Daftar Istilah.
penganut agama Yahudi: Lit.: ”proselit”.—Lihat keterangan tambahan Mat 23:15.
anggur manis: Atau ”anggur baru”. Dari kata Yunani gleukos. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata itu hanya digunakan di ayat ini. Yang dimaksud adalah minuman anggur manis yang masih baru dan masih dalam proses fermentasi.
jam sembilan pagi: Lit.: ”jam yang ketiga”. Di abad pertama, orang Yahudi menggunakan hitungan 12 jam untuk siang hari, mulai dari terbitnya matahari kira-kira jam 6 pagi sampai sebelum matahari terbenam. (Yoh 11:9) Jadi, jam ketiga itu kira-kira jam 9 pagi, jam keenam kira-kira jam 12 siang, dan jam kesembilan kira-kira jam 3 sore. Karena kebanyakan orang tidak punya alat untuk menunjukkan waktu dengan persis, mereka biasanya hanya menyebutkan sekitar jam berapa sesuatu terjadi.—Yoh 1:39; 4:6; 19:14; Kis 10:3, 9.
Di hari-hari terakhir: Petrus sedang mengutip nubuat Nabi Yoel. Sebenarnya, dalam teks asli Ibrani dan dalam terjemahan Septuaginta dari nubuat itu, ungkapan yang dipakai adalah ”setelah itu”. (Yl 2:28; [3:1, LXX]) Tapi dengan bimbingan kuasa kudus, Petrus menggunakan ungkapan ”di hari-hari terakhir”. Nubuat Yoel menjadi kenyataan sewaktu kuasa kudus dicurahkan pada hari Pentakosta. Pada Pentakosta 33 M itu, ”hari-hari terakhir” yang Petrus maksudkan sudah dimulai. Ungkapan ”hari-hari terakhir” menunjukkan bahwa orang-orang pada saat itu memasuki suatu periode khusus, yang akan ditutup dengan datangnya ”hari Yehuwa yang hebat dan mulia”. Dengan kata lain, ”hari Yehuwa” itu akan mengakhiri ”hari-hari terakhir”. (Kis 2:20) Saat itu, Petrus sedang berbicara kepada orang Yahudi dan penganut agama Yahudi (proselit). Jadi, bisa disimpulkan bahwa merekalah yang akan terpengaruh saat nubuat itu menjadi kenyataan untuk pertama kalinya. Petrus kelihatannya memaksudkan bahwa orang Yahudi sedang hidup pada ”hari-hari terakhir” sebelum Yerusalem dan baitnya dihancurkan pada 70 M. Sebelumnya, kehancuran itu sudah dinubuatkan oleh Yesus sendiri.—Luk 19:41-44; 21:5, 6.
kuasa kudus-Ku: Kata Yunani yang digunakan di sini adalah pneuma. Dalam nubuat di Yl 2:28 yang dikutip di sini, kata Ibrani yang digunakan adalah ruakh. Kedua kata itu sama-sama memaksudkan sesuatu yang tidak bisa dilihat manusia, dan keduanya sering kali menunjukkan adanya kekuatan yang bergerak, atau sedang bekerja.—Lihat ”Ruakh; Pneuma” di Daftar Istilah.
berbagai macam orang: Atau ”segala macam (jenis) orang”. Lit.: ”semua daging”. Di sini, kata Yunani sarx (kadang diterjemahkan ”daging”) memaksudkan manusia. Ungkapan Yunani ”semua daging” memang biasanya memaksudkan semua manusia. (Lihat keterangan tambahan Yoh 17:2.) Tapi di ayat ini, arti ungkapan Yunani ”semua daging” tidak seluas itu. Pada hari Pentakosta, Allah tidak mencurahkan kuasa kudus-Nya atas semua manusia di bumi atau atas semua manusia di Israel. Jadi, maksud ungkapan ini pasti bukanlah semua manusia, melainkan segala macam orang. Allah memang mencurahkan kuasa kudus-Nya atas segala macam orang, yaitu ’anak laki-laki dan anak perempuan, anak-anak muda, dan orang yang tua, budak laki-laki dan perempuan’. (Kis 2:17, 18) Kata Yunani untuk ”semua” (pas) juga pernah digunakan dalam arti yang sama di 1Tim 2:3, 4. Ayat itu mengatakan bahwa Allah ingin agar ”segala macam orang diselamatkan”.—Lihat keterangan tambahan Yoh 12:32.
bernubuat: Dari kata Yunani profeteuo, yang pada dasarnya berarti ”berbicara”. Di dalam Alkitab, kata Yunani ini punya arti menyampaikan berita dari Allah. Meskipun kata itu sering kali berhubungan dengan ramalan tentang masa depan, arti dasar dari kata itu sebenarnya cukup luas. Kata ini juga bisa punya arti memberitahukan sesuatu dengan bantuan Allah. (Lihat keterangan tambahan Mat 26:68.) Di ayat ini, kuasa kudus menggerakkan beberapa orang untuk bernubuat. Orang-orang itu berbicara ”tentang perbuatan Allah yang luar biasa”, yang Dia lakukan di masa lalu maupun di masa depan. Dengan melakukan itu, mereka menjadi juru bicara mewakili Allah Yang Mahatinggi. (Kis 2:11) Kata Ibrani untuk ”bernubuat” juga punya arti yang mirip. Misalnya, di Kel 7:1, Harun disebut sebagai ”nabi” bagi Musa karena dia menjadi juru bicara Musa, bukan karena dia memberitahukan masa depan.
orang yang tua: Atau ”tua-tua”. Lit.: ”pria-pria yang lebih tua”. Di sini, kata Yunani presbyteros kemungkinan memaksudkan lansia, lawan kata untuk ”anak-anak muda”, yang disebutkan sebelumnya di ayat ini. Di ayat-ayat lain, kata Yunani ini digunakan untuk memaksudkan orang yang punya wewenang atau tanggung jawab di dalam suatu komunitas atau di bangsa tertentu.—Kis 4:5; 11:30; 14:23; 15:2; 20:17; lihat keterangan tambahan Mat 16:21.
keajaiban: Atau ”pertanda”. Dari kata Yunani teras. Di Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ini sering disebutkan bersama dengan kata semeion (”mukjizat; tanda”). Keduanya digunakan dalam bentuk jamak. (Mat 24:24; Yoh 4:48; Kis 7:36; 14:3; 15:12; 2Kor 12:12) Kata teras memaksudkan apa pun yang membuat seseorang merasa kagum atau takjub. Kadang, dalam beberapa ayat, kata ini jelas memaksudkan pertanda tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Di ayat-ayat seperti itu, kata ”pertanda” akan dimasukkan ke dalam keterangan tambahannya.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Yl 2:31 yang dikutip di sini memuat nama Allah yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH).—Lihat Lamp. C.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Yl 2:32 yang dikutip di sini memuat nama Allah yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH).—Lihat Lamp. C.
orang Nazaret: Lihat keterangan tambahan Mrk 10:47.
keajaiban: Atau ”pertanda”. Yesus melakukan berbagai mukjizat dengan kuasa dari Allah. Itu membuktikan bahwa dia diutus oleh Allah. Mukjizat Yesus untuk menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati juga menunjukkan, atau menjadi pertanda, bahwa di masa depan dia akan melakukan hal-hal itu di seluruh bumi—Lihat keterangan tambahan Kis 2:19.
tentukan: Atau ”arahkan”. Dari kata Yunani boule, yang kadang diterjemahkan menjadi ”nasihat”, ”arahan”, atau ”kehendak”.—Luk 7:30; ctk.; Ibr 6:17; lihat keterangan tambahan Kis 20:27.
cengkeraman kematian: Lit.: ”sengatan kematian”. Atau mungkin ”tali-tali kematian”. Alkitab dengan jelas memberitahukan bahwa orang mati tidak tahu apa-apa dan tidak bisa merasa sakit. (Mz 146:4; Pkh 9:5, 10) Ayat ini mengatakan bahwa kematian memiliki sengat, kemungkinan karena kematian biasanya merupakan sesuatu yang sangat pahit dan menyedihkan. (1Sam 15:32, ctk.; Mz 55:4; Pkh 7:26) Sebelum seseorang mati, dia mungkin mengalami rasa sakit. (Mz 73:4, 5) Selain itu, setelah mati, seseorang seolah-olah berada dalam cengkeraman kematian yang membuat dia tidak berdaya dan tidak bisa lagi melakukan apa pun. (Mz 6:5; 88:10) Kemungkinan besar, karena itulah kebangkitan Yesus bisa dianggap sebagai kelepasan dari ”sengatan”, atau ”cengkeraman”, kematian. Kata Yunani untuk ”sengatan, cengkeraman” di ayat ini adalah odin. Di ayat lain, kata itu dipakai untuk memaksudkan rasa sakit melahirkan. (1Tes 5:3) Kata itu juga bisa memaksudkan rasa sakit atau penderitaan secara umum. (Lihat keterangan tambahan Mat 24:8.) Ungkapan ”sengatan kematian” juga ada di 2Sam 22:6 dan Mz 18:4 (17:5, LXX) dalam terjemahan Septuaginta. Dalam teks Masoret Kitab-Kitab Ibrani dari kedua ayat itu, ungkapan yang digunakan adalah ”tali-tali Kuburan” dan ”tali-tali kematian”. Yang menarik, dalam manuskrip-manuskrip bahasa Ibrani kuno, yang tidak punya huruf hidup, susunan huruf untuk kata ”tali” (khevel) sama dengan susunan huruf untuk kata ”sengatan”. Mungkin karena itulah Septuaginta menggunakan ungkapan ”sengatan kematian”. Tidak soal arti mana yang sebenarnya dimaksud, ungkapan ”sengatan kematian” maupun ”tali-tali kematian” memberikan gambaran yang mirip tentang pahitnya kematian.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Mz 16:8 yang dikutip di sini memuat nama Allah yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH).—Lihat Lamp. C.
hidupku: Atau ”tubuhku”. Lit.: ”dagingku”. Kata-kata Petrus ini adalah kutipan dari Mz 16. Petrus memulai kata-katanya dengan mengatakan, ”Daud berkata tentang dia,” maksudnya, tentang Mesias, yaitu Yesus. (Kis 2:25) Teks asli bahasa Yunani dan Ibrani untuk ayat ini (Kis 2:26) dan Mz 16:9 sebenarnya menggunakan kata ”dagingku”. Istilah ”daging” bisa memaksudkan tubuh seseorang atau orang itu sendiri. Meskipun Yesus tahu bahwa dia akan mati sebagai korban tebusan, dia tetap punya harapan. Yesus tahu bahwa Bapaknya akan membangkitkan dia, bahwa pengorbanannya akan menebus umat manusia, dan bahwa tubuhnya, atau dagingnya, tidak akan ”melihat kemusnahan”, atau membusuk.—Kis 2:27, 31.
aku: Atau ”jiwaku”. Ini adalah kutipan dari Mz 16:10. Di ayat itu, kata Ibrani yang digunakan adalah nefes dan diterjemahkan ke bahasa Yunani menjadi psykhe (dulunya diterjemahkan menjadi ”jiwa”). Penulis Mazmur 16, yaitu Daud, menggunakan kata ”jiwa” untuk memaksudkan dirinya sendiri. Pada hari Pentakosta, sewaktu Petrus berbicara tentang kebangkitan Yesus, dia mengutip mazmur ini untuk memaksudkan Yesus.—Kis 2:24, 25; lihat ”Jiwa” di Daftar Istilah, dan lihat Lamp. A2.
Kuburan: Atau ”Hades”. Kata Yunani haides, yang mungkin berarti ”tempat yang tidak kelihatan”, digunakan sepuluh kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. (Lihat Mat 11:23; 16:18; Luk 10:15; 16:23; Kis 2:27, 31; Why 1:18; 6:8; 20:13, 14.) Kata-kata di ayat ini adalah kutipan dari Mz 16:10, dan kata Ibrani yang diterjemahkan ”Kuburan” di ayat itu adalah ”Syeol”. Di dalam Septuaginta, kata Ibrani ”Syeol” biasa diterjemahkan menjadi ”Hades”. Dalam Alkitab, kedua kata ini memaksudkan Kuburan, tempat semua orang yang sudah mati. Tempat ini hanya kiasan, atau bersifat lambang. Jika yang dimaksud adalah kuburan pribadi, kata dalam bahasa aslinya bukanlah ”Hades” atau ”Syeol”. Beberapa terjemahan bahasa Ibrani dari Kitab-Kitab Yunani Kristen (referensi J7, 8, 11-18, 22 di Lamp. C4) menggunakan kata ”Syeol” di ayat ini.—Lihat Lamp. A2.
di hadapan-Mu: Lit.: ”dengan (di depan) muka-Mu”. Ini adalah kutipan dari Mz 16:11. Teks Yunani dari Kis 2:28 menggunakan ungkapan sama dengan yang ada dalam teks Ibrani dari Mz 16:11, yaitu ”dengan muka-Mu”, yang berarti ”di hadapan-Mu”.
Allah: Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang menggunakan kata Theos (”Allah”) di sini. Menariknya, dalam beberapa terjemahan bahasa Ibrani dari Kitab-Kitab Yunani Kristen (referensi J7, 8, 10 di Lamp. C4), Tetragramaton digunakan di ayat ini.
salah seorang keturunannya: Daud mendapat janji bahwa salah satu keturunannya akan menjadi sang Mesias, ’keturunan’ yang dijanjikan di Kej 3:15. (2Sam 7:12, 13; Mz 89:3, 4; 132:11) Yesus terbukti adalah keturunan yang dijanjikan itu, karena Maria maupun Yusuf adalah keturunan Raja Daud. Ungkapan bahasa Yunani yang diterjemahkan menjadi ”keturunannya” adalah terjemahan dari ungkapan bahasa Ibrani ”buah dari pinggangnya”. Di tubuh manusia, organ-organ reproduksi terletak pada bagian pinggang. (Kej 35:11; ctk.; 1Raj 8:19; ctk.) Keturunan seseorang juga kadang disebut ”buah kandungan” atau ”buah rahim”.—Kej 30:2; ctk.; Mz 21:10; ctk.; Mz 127:3; ctk.
Kuburan: Atau ”Hades”, maksudnya, tempat semua orang yang sudah mati. Tempat ini hanya kiasan, atau bersifat lambang.—Lihat keterangan tambahan Kis 2:27 dan ”Kuburan” di Daftar Istilah.
tubuhnya tidak melihat kemusnahan: Atau ”tubuhnya tidak membusuk”. Yehuwa tidak membiarkan tubuh jasmani Yesus membusuk dan akhirnya menjadi debu. Ini berbeda dengan jenazah Musa dan Daud, pria-pria yang menggambarkan Kristus. (Ul 34:5, 6; Kis 2:27; 13:35, 36) Supaya Yesus bisa menjadi ”Adam yang terakhir” (1Kor 15:45) dan ”tebusan yang sebanding” untuk semua manusia (1Tim 2:5, 6; Mat 20:28), dia harus punya tubuh jasmani yang adalah tubuh manusia sungguhan. Tubuhnya harus sempurna, karena itu akan dipersembahkan kepada Allah Yehuwa untuk menebus apa yang sudah Adam hilangkan. (Ibr 9:14; 1Ptr 1:18, 19) Tidak ada seorang pun dari keturunan Adam yang bisa membayar tebusan ini, karena mereka semua tidak sempurna. (Mz 49:7-9) Supaya Yesus bisa punya tubuh yang sempurna, dia tidak terlahir sebagai hasil hubungan suami istri. Yesus mengatakan kata-kata ini, kelihatannya sewaktu dia akan dibaptis: ”Engkau [Yehuwa] menyiapkan sebuah tubuh untukku,” maksudnya, tubuh Yesus yang sempurna, yang akan diberikan sebagai korban tebusan. (Ibr 10:5) Ketika para murid pergi ke makam Yesus, jenazah Yesus sudah tidak ada. Mereka hanya menemukan kain linen yang tadinya membungkus tubuh Yesus. Yehuwa kelihatannya melenyapkan tubuh jasmani Putra-Nya sebelum itu membusuk.—Luk 24:3-6; Yoh 20:2-9.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Mz 110:1 yang dikutip di sini memuat nama Allah yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH). Tapi, seperti yang dijelaskan di Lamp. A5, kebanyakan terjemahan Alkitab tidak memakai nama Allah di bagian yang sering disebut Perjanjian Baru, bahkan dalam kutipan-kutipan yang diambil dari Kitab-Kitab Ibrani. Tapi yang menarik, beberapa edisi King James Version dari abad ke-17 menggunakan gelar ”LORD” (TUHAN) dengan huruf besar di ayat ini dan di tiga ayat lainnya di Kitab-Kitab Yunani Kristen yang mengutip Mz 110:1. (Mat 22:44; Mrk 12:36; Luk 20:42) Edisi-edisi berikutnya juga menggunakan gelar ”LORD” di ayat-ayat itu. Dalam terjemahan King James Version, gelar itu digunakan di Kitab-Kitab Ibrani untuk menunjukkan bahwa nama Allah sebenarnya ada di teks aslinya. Jadi, ketika gelar yang sama digunakan juga di Kitab-Kitab Yunani Kristen, itu berarti para penerjemahnya berpikir bahwa yang dimaksud adalah Yehuwa. Yang juga menarik, Alkitab New King James Version, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1979, menggunakan gelar ”LORD” dalam lebih banyak ayat lagi, yaitu dalam semua kutipan dari Kitab-Kitab Ibrani yang sebenarnya memuat nama Allah.—Lihat Lamp. C.
bunuh di tiang: Atau ”dipasang di tiang”.—Lihat keterangan tambahan Mat 20:19 dan ”Tiang”; ”Tiang siksaan” di Daftar Istilah.
Bertobatlah: Kata Yunani metanoeo yang digunakan di sini bisa diterjemahkan menjadi ”berubah pikiran”, dan maknanya adalah mengubah cara berpikir, sikap, atau niat. Sebelumnya, Yohanes Pembaptis sudah ”memberitakan tentang baptisan yang melambangkan pertobatan untuk pengampunan dosa”. (Lihat keterangan tambahan Mrk 1:4.) Sewaktu orang-orang Yahudi dibaptis oleh Yohanes, itu adalah lambang dari pertobatan mereka, yang selama ini berdosa karena sudah melanggar hukum Taurat. Setelah bertobat dan dibaptis, mereka bisa dipersiapkan untuk mengenali sang Mesias dan beriman kepadanya. (Mrk 1:2-4) Tapi, apa yang Petrus sampaikan di Kis 2:38 ini mirip dengan perintah Yesus di Mat 28:19, yaitu bahwa umat Allah perlu bertobat dan dibaptis dengan nama Yesus Kristus agar dosa [mereka] diampuni. Orang Yahudi sudah menolak Mesias. Jadi agar bisa diampuni oleh Allah, selain bertobat, ada hal lain lagi yang harus mereka lakukan. Mereka harus beriman bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka bisa menunjukkan iman mereka di hadapan banyak orang dengan dibaptis (dibenamkan ke dalam air) dengan nama Yesus Kristus. Baptisan itu adalah lambang dari pembaktian mereka kepada Allah melalui Kristus.—Lihat keterangan tambahan Mat 3:8, 11 dan ”Tobat” di Daftar Istilah.
Yehuwa: Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang memakai kata Kyrios (Tuan; Tuhan) di sini. Tapi, seperti dijelaskan di Lamp. C, banyak bukti menunjukkan bahwa nama Allah awalnya ada di ayat ini dan belakangan diganti dengan gelar Tuhan. Jadi, nama Yehuwa dipakai di sini dalam terjemahan ini. Seperti yang ditunjukkan di Kis 2:33-38, janji yang Petrus sebutkan di ayat ini memaksudkan nubuat di Yl 2:28-32 tentang dicurahkannya kuasa kudus. Kata-kata semua yang dipanggil oleh Yehuwa, Allah kita kelihatannya senada dengan bagian akhir Yl 2:32. Di teks asli Ibraninya, nama Allah dipakai tiga kali dalam Yl 2:32. Jadi, ayat itu dengan jelas menunjukkan bahwa Yehuwa-lah yang memanggil, atau memilih, orang-orang yang diurapi kuasa kudus.—Lihat pengantar Lamp. C3; Kis 2:39.
orang: Atau ”jiwa”. Dari kata Yunani psykhe, yang dulunya diterjemahkan ”jiwa”. Di sini, yang dimaksud adalah manusia.—Lihat ”Jiwa” di Daftar Istilah.
bergaul: Atau ”saling berbagi”. Dari kata Yunani koinonia, yang pada dasarnya berarti ”berbagi; pergaulan”. Konteks ayat ini menunjukkan bahwa pergaulan yang dimaksud adalah pergaulan di antara sahabat akrab, bukan hanya antara kenalan biasa.
makan bersama: Lit.: ”memecahkan roti”.—Lihat keterangan tambahan Kis 20:7.
semua orang: Atau ”setiap jiwa”. Di sini, kata Yunani psykhe, yang dulunya diterjemahkan ”jiwa”, memaksudkan manusia.—Lihat ”Jiwa” di Daftar Istilah.
keajaiban: Atau ”pertanda”.—Lihat keterangan tambahan Kis 2:19.
di rumah saudara-saudara: Atau ”dari rumah ke rumah”. Kata Yunani yang diterjemahkan ”di” adalah kata, yang juga digunakan dalam ungkapan Yunani katʼ oikon (lit.: ”menurut rumah”). Kata ini punya arti ”setiap; masing-masing”, yang menunjukkan bahwa sesuatu digunakan satu per satu. Kelihatannya, selama masa sulit itu, orang-orang Kristen yang tinggal di Yerusalem dan sekitarnya secara bergantian menyediakan rumah mereka sebagai tempat para murid berkumpul dan makan bersama.—Lihat keterangan tambahan Kis 5:42; 20:20.
Yehuwa: Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang menggunakan istilah ”Tuan; Tuhan” (Yunani, ho Kyrios) di ayat ini. Tapi, seperti yang dijelaskan di Lamp. C, bukti-bukti menunjukkan bahwa nama Allah awalnya ada di ayat ini dan belakangan diganti dengan gelar Tuhan. Karena itulah terjemahan ini menggunakan nama Yehuwa di ayat ini.—Lihat pengantar Lamp. C3; Kis 2:47.
Media
Ini adalah teks yang dikenal dengan sebutan Inskripsi Teodotus, yang diukir pada sebuah batu kapur yang panjangnya 72 cm dan lebarnya 42 cm. Inskripsi ini ditemukan pada awal abad ke-20 di bukit Ofel di Yerusalem. Teks dalam inskripsi ini, yang ditulis dalam bahasa Yunani, menyebutkan tentang Teodotus, seorang imam yang ”membangun sinagoga untuk pembacaan Hukum dan pengajaran perintah-perintah”. Menurut perkiraan para pakar, inskripsi ini dibuat sebelum kehancuran Yerusalem pada 70 M. Itu menunjukkan bahwa pada abad pertama M, ada orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di Yerusalem. (Kis 6:1) Menurut pendapat beberapa pakar, sinagoga yang disebutkan dalam inskripsi ini adalah sinagoga ”yang disebut Sinagoga Orang yang Dimerdekakan”. (Kis 6:9) Dalam inskripsi ini, Teodotus, ayahnya, dan kakeknya disebut sebagai arkhisynagogos (”ketua rumah ibadah”). Gelar ini beberapa kali disebutkan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. (Kis 13:15; 18:8, 17) Inskripsi ini juga menyebutkan bahwa Teodotus membangun tempat penginapan bagi orang-orang yang datang dari jauh. Kemungkinan besar, penginapan itu digunakan oleh orang-orang Yahudi yang mengunjungi Yerusalem, khususnya saat ada perayaan tahunan.—Kis 2:5.
Pada hari Pentakosta 33 M, ”orang-orang Yahudi . . . dari setiap bangsa di dunia sedang berada di Yerusalem”. (Kis 2:5) Setelah kuasa kudus dicurahkan ke atas para murid, mereka mendapat karunia mukjizat untuk berbicara dalam semua bahasa yang digunakan oleh orang-orang Yahudi yang datang ke Yerusalem itu. (Kis 2:4, 8) Orang-orang Yahudi yang berkumpul sangat kagum saat mendengar kabar baik disampaikan dalam bahasa ibu mereka. Kis 2:9-11 menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi itu datang dari 15 daerah yang berbeda. Banyak dari mereka yang menjadi orang Kristen di Yerusalem pastilah membawa kabar baik ke daerah asal mereka, yang dinomori di peta ini berdasarkan urutan yang disebutkan di Kis 2:9-11.—Kis 2:41, 44, 47.