Yang Ditulis Lukas 2:1-52
Catatan Kaki
Keterangan Tambahan
Kaisar: Nama Agustus berasal dari kata Latin yang berarti ”Yang Agung”. Nama ini awalnya diberikan oleh Senat Romawi kepada Gayus Oktavius, kaisar Romawi pertama, pada 27 SM. Dia pun dikenal sebagai Kaisar Agustus. Belakangan, ketetapan yang dia keluarkan membuat Yesus akhirnya lahir di Betlehem, sesuai dengan nubuat Alkitab.—Dan 11:20; Mi 5:2.
seluruh penduduk: Atau ”seluruh dunia”. Kata Yunaninya (oikoumene) berarti bumi tempat tinggal manusia. (Luk 4:5; Kis 17:31; Rm 10:18; Why 12:9; 16:14) Pada abad pertama, istilah ini juga memaksudkan wilayah kekuasaan Romawi yang luas, yang dihuni oleh orang Yahudi yang tersebar.—Kis 24:5.
harus didaftar: Agustus kelihatannya memerintahkan pendaftaran itu supaya dia bisa menuntut pajak dari rakyat dan merekrut tentara. Dengan melakukan ini, dia sebenarnya melakukan apa yang dinubuatkan Daniel, yaitu ada penguasa yang akan ”menyuruh seorang penagih pajak melintasi kerajaan yang megah itu”. Daniel juga bernubuat bahwa pada masa pemerintahan penerusnya, yang disebut ”seseorang yang hina”, sebuah peristiwa penting akan terjadi: ”Pemimpin perjanjian”, yaitu Mesias, akan ”dihancurkan”, atau dibunuh. (Dan 11:20-22) Dan memang, Yesus dihukum mati pada masa pemerintahan penerus Agustus, yaitu Tiberius.
Kuirinius . . . gubernur Siria: Publius Sulpisius Kuirinius, senator Romawi yang terkenal, hanya disebutkan sekali di Alkitab. Para pakar sempat berpendapat bahwa Kuirinius menjabat sebagai gubernur Siria, provinsi Romawi, selama satu periode saja, yaitu kira-kira tahun 6 M, ketika orang-orang memberontak karena tidak mau mendaftarkan diri. Akibatnya, mereka menuduh bahwa ayat ini salah dan mempertanyakan kebenaran catatan Lukas. Menurut mereka, Kuirinius menjadi gubernur pada tahun 6 atau 7 M, sedangkan Yesus sudah lahir sebelum itu. Tapi, pada 1764, ditemukan sebuah tulisan yang menunjukkan bahwa Kuirinius kemungkinan besar menjadi gubernur (legatus) Siria selama dua periode. Ada juga tulisan-tulisan lain yang membuat para ahli sejarah mengakui bahwa Kuirinius sempat menjabat selama satu periode pada tahun-tahun SM. Tampaknya, pada periode itulah pendaftaran pertama yang disebutkan di ayat ini diadakan. Lagi pula, para penuduh itu mengabaikan tiga hal penting ini: Pertama, Lukas mengakui bahwa ini bukan satu-satunya pendaftaran penduduk, karena dia menyebutnya ”pendaftaran pertama”. Dia tampaknya tahu bahwa ada pendaftaran berikutnya kira-kira tahun 6 M. Pendaftaran itu disebutkan oleh Lukas di buku Kisah (5:37) dan oleh Yosefus. Kedua, jika dilihat dari urutan peristiwanya menurut Alkitab, tidak mungkin Yesus lahir pada masa jabatan Kuirinius yang kedua. Tapi, catatan Alkitab cocok dengan kesimpulan bahwa Yesus lahir pada masa jabatan Kuirinius yang pertama, yaitu di antara tahun 4 sampai 1 SM. Ketiga, Lukas dikenal sebagai penulis sejarah yang teliti, dan peristiwa yang dicatatnya terjadi pada masa dia hidup. (Luk 1:3) Terlebih lagi, dia menulis Injilnya dengan bimbingan kuasa kudus.—2Tim 3:16.
pergi dari kota Nazaret: Meski ada kota Betlehem yang jaraknya hanya 11 km dari Nazaret, nubuatnya dengan jelas berkata bahwa Mesias akan datang dari ”Betlehem Efrata”. (Mi 5:2) Betlehem yang disebut kota Daud itu terletak di Yudea, di sebelah selatan. (1Sam 16:1, 11, 13) Jarak langsung (jika ditarik garis lurus) antara Nazaret dan Betlehem Efrata kira-kira 110 km. Jarak perjalanan ke situ melalui Samaria (berdasarkan jalan yang ada sekarang) bisa mencapai 150 km dan melewati daerah perbukitan. Perjalanannya pasti melelahkan dan memakan waktu berhari-hari.
anaknya yang sulung: Ungkapan ini menunjukkan bahwa Maria belakangan punya anak-anak lain lagi.—Mat 13:55, 56; Mrk 6:3.
palungan: Dari kata Yunani fatne, yang artinya ”tempat makanan”. Ini mungkin semacam bak tempat makanan ternak, meski fatne juga bisa memaksudkan kandang. (Bandingkan Luk 13:15. Di situ, fatne diterjemahkan ”kandang”.) Di konteks ini, kata itu tampaknya memaksudkan tempat makanan. Tapi, Alkitab tidak menyebutkan apakah palungan ini berada di tempat terbuka atau di dalam kandang atau menyatu dengan kandang.
penginapan: Kata Yunaninya bisa juga diterjemahkan ”kamar tamu”, seperti di Mrk 14:14 dan Luk 22:11.
gembala: Karena banyak domba diperlukan untuk persembahan rutin di bait Yerusalem, mungkin ada domba-domba di sekitar Betlehem yang memang dipelihara untuk dipersembahkan.
tinggal di tempat terbuka: Kata kerja Yunaninya adalah gabungan dari kata agros (”padang”) dan kata aule (”tempat terbuka”) sehingga artinya ”tinggal di padang, tinggal di tempat terbuka di bawah langit”. Kata itu menunjukkan bahwa para gembala itu bermalam di luar. Domba bisa dibawa ke padang rumput pada pagi dan siang hari di musim mana pun. Tapi, para gembala di ayat ini bermalam bersama kawanan mereka. Ini menunjukkan kapan kira-kira Yesus lahir. Di Israel, musim hujan mulai pada pertengahan Oktober dan berlangsung beberapa bulan. Pada bulan Desember, Betlehem dan Yerusalem sering kali membeku di malam hari. Jadi, karena para gembala Betlehem itu berada di luar pada malam kelahiran Yesus, pastilah saat itu belum musim hujan.—Lihat Lamp. B15.
malaikat Yehuwa: Lihat keterangan tambahan Luk 1:11 dan pengantar Lamp. C3; Luk 2:9.
kemuliaan Yehuwa: Dua pasal pertama dari Injil Lukas berisi banyak rujukan ke ayat dan ungkapan dalam Kitab-Kitab Ibrani yang memuat nama Allah. Dalam Kitab-Kitab Ibrani, ungkapan untuk ”kemuliaan” disebutkan bersama Tetragramaton sebanyak lebih dari 30 kali. (Beberapa contohnya ada di Kel 16:7; 40:34; Im 9:6, 23; Bil 14:10; 16:19; 20:6; 1Raj 8:11; 2Taw 5:14; 7:1; Mz 104:31; 138:5; Yes 35:2; 40:5; 60:1; Yeh 1:28; 3:12; 10:4; 43:4; Hab 2:14.)—Lihat keterangan tambahan Luk 1:6; 1:9 dan pengantar Lamp. C3; Luk 2:9.
Dia adalah Kristus: Tampaknya, malaikat ini menyebutkan gelar Kristus untuk menubuatkan peran Yesus, karena Yesus baru menjadi Mesias, atau Kristus, setelah dia diurapi dengan kuasa kudus sewaktu dibaptis.—Mat 3:16, 17; Mrk 1:9-11; Luk 3:21, 22.
Kristus dan Tuan: Ungkapan Yunaninya (khristos kyrios, lit.: ”Kristus Tuan”) hanya disebutkan di sini dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Malaikat ini tampaknya menyebutkan gelar Kristus dan Tuan untuk menubuatkan peran Yesus. Jadi, kata-katanya bisa juga diterjemahkan ”yang akan menjadi Kristus dan Tuan”. (Lihat keterangan tambahan untuk Dia adalah Kristus di ayat ini.) Dengan bimbingan kuasa kudus, Petrus menjelaskan di Kis 2:36 bahwa Allah sudah menjadikan Yesus ”Tuan dan Kristus”. Tapi, ungkapan Yunaninya juga bisa memiliki arti lain. Menurut beberapa pakar, itu bisa diterjemahkan ”Tuan yang terurap”. Ada lagi yang berpendapat bahwa artinya ”Kristus milik Tuhan”, seperti yang dipakai di beberapa terjemahan Latin dan Siria untuk Luk 2:11. Beberapa terjemahan Kitab-Kitab Yunani Kristen dalam bahasa Ibrani (referensi J5-8, 10 di Lamp. C) juga menerjemahkannya masyiakh Yehowah, maksudnya ”Kristus milik Yehuwa”. Karena alasan ini dan alasan-alasan lainnya, ada pendapat bahwa ungkapan di Luk 2:11 punya arti yang mirip dengan ungkapan Yunani di Luk 2:26, yang diterjemahkan ”Kristus yang diutus Yehuwa”.
damai di bumi bagi orang-orang yang menyenangkan Dia: Dalam beberapa manuskrip, teksnya bisa diterjemahkan ”damai di bumi, perkenan bagi manusia”, dan itulah yang dipakai beberapa terjemahan Alkitab. Tapi, kata-kata yang dipakai Terjemahan Dunia Baru didasarkan atas manuskrip-manuskrip yang jauh lebih tua dan lebih tepercaya. Pengumuman malaikat ini tidak memaksudkan bahwa Allah senang kepada semua manusia tidak soal sikap dan perbuatan mereka. Sebaliknya, yang menyenangkan Allah hanya orang-orang tertentu, yaitu yang benar-benar beriman kepada-Nya dan menjadi pengikut Putra-Nya.—Lihat keterangan tambahan untuk orang-orang yang menyenangkan Dia di ayat ini.
orang-orang yang menyenangkan Dia: Istilah ”yang menyenangkan Dia” berasal dari kata Yunani eudokia. Kata ini bisa juga diterjemahkan ”perkenan”. Kata kerja yang berkaitan, eudokeo, digunakan di Mat 3:17; Mrk 1:11; dan Luk 3:22 (lihat keterangan tambahan Mat 3:17; Mrk 1:11). Di ayat-ayat itu, Allah berbicara kepada Putra-Nya yang baru saja dibaptis. Eudokeo berarti ”senang dengan; berkenan”. Maka, istilah ”orang-orang yang menyenangkan Dia” (anthropois eudokias) bisa juga diterjemahkan ”orang-orang yang Dia perkenan”. Jadi, yang dimaksud malaikat ini bukan semua orang, tapi hanya orang-orang yang menyenangkan Allah karena benar-benar beriman kepada-Nya dan menjadi pengikut Putra-Nya. Di beberapa konteks, eudokia bisa memaksudkan keinginan manusia. (Rm 10:1; Flp 1:15) Tapi, kata Yunani itu sering kali dipakai untuk sesuatu yang Allah inginkan, atau yang Dia sukai. (Mat 11:26; Luk 10:21; Ef 1:5, 9; Flp 2:13; 2Tes 1:11) Di Mz 51:18 terjemahan Septuaginta (50:20, LXX), kata Yunani itu dipakai untuk memaksudkan kebaikan hati Allah.
yang Yehuwa beri tahukan kepada kita: Meski yang membawa pesan itu adalah malaikat, para gembala tahu bahwa sumbernya Allah Yehuwa. Kata Yunani yang diterjemahkan ”beri tahukan” juga dipakai di Septuaginta, yaitu untuk kata Ibrani yang konteksnya adalah Yehuwa sedang memberi tahu manusia tentang kehendak-Nya atau manusia sedang mencari tahu tentang kehendak Yehuwa. Dalam teks asli Ibraninya, Tetragramaton sering kali dipakai di ayat-ayat seperti itu. (Mz 25:4; 39:4; 98:2; 103:6, 7) Jadi, bisa disimpulkan bahwa para gembala Yahudi ini juga memakai nama Allah.—Lihat keterangan tambahan Luk 1:6 dan Lamp. C1 dan pengantar Lamp. C3; Luk 2:15.
Yesus: Lihat keterangan tambahan Mat 1:21.
waktunya untuk membersihkan diri: Maksudnya, waktu untuk menyucikan diri seperti yang dituntut Hukum Musa. Menurut hukum itu, seorang ibu harus menyucikan diri selama 40 hari setelah melahirkan anak laki-laki. (Im 12:1-4) Maksudnya bukan untuk merendahkan wanita atau proses kelahiran, tapi untuk mengajarkan kebenaran yang penting ini: Pada proses kelahiran, seorang ibu meneruskan dosa Adam kepada keturunannya. Begitu juga dengan Maria, meski ada pakar-pakar agama yang tidak setuju. (Rm 5:12) Walaupun ada kata ”mereka” di teks aslinya, Lukas pasti tidak memaksudkan Yesus juga. Lukas tahu bahwa Yesus tidak perlu menyucikan diri, karena dia dilindungi kuasa kudus sehingga tidak terpengaruh oleh keadaan ibunya yang berdosa. (Luk 1:34, 35) Mungkin, kata ”mereka” dipakai oleh Lukas untuk memaksudkan Yusuf juga, ayah tiri Yesus, karena Yusuf-lah yang mengatur perjalanan itu dan dialah kepala keluarga yang harus memastikan persembahan itu diberikan.
memperlihatkan dia kepada Yehuwa: Seperti yang ditunjukkan ayat berikutnya, Yesus dibawa ke bait setelah kelahirannya karena perintah Yehuwa kepada Musa di Kel 13:1, 2, 12. Menurut ayat-ayat itu, orang tua harus memberikan setiap putra sulung kepada Yehuwa. Selain itu, istilah ”memperlihatkan dia kepada Yehuwa” mirip dengan kata-kata di 1Sam 1:22-28, yang menceritakan bahwa Samuel yang masih kecil dibawa ke ”hadapan Yehuwa” dan dikhususkan untuk melayani-Nya.—Lihat keterangan tambahan Luk 1:6; 2:23 dan pengantar Lamp. C3; Luk 2:22.
Hukum Yehuwa: Istilah ini juga sering disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani. Istilah Ibraninya adalah gabungan dari kata Ibrani untuk ”hukum” dan Tetragramaton. (Kel 13:9; 2Raj 10:31; 1Taw 16:40; 22:12; 2Taw 17:9; 31:3; Neh 9:3; Mz 1:2; 119:1; Yes 5:24; Yer 8:8; Am 2:4) Istilah seperti yang ditulis dan istilah lain semacam itu juga umum dipakai di Kitab-Kitab Yunani Kristen untuk mengawali kutipan dari Kitab-Kitab Ibrani.—Mrk 1:2; Kis 7:42; 15:15; Rm 1:17; 10:15; lihat keterangan tambahan Luk 1:6 dan pengantar Lamp. C3; Luk 2:23.
Setiap putra sulung: Pada kejadian yang diceritakan di Luk 2:22-24, Yusuf dan Maria tidak hanya membawa persembahan untuk upacara penyucian Maria (lihat keterangan tambahan Luk 2:22; 2:24) tapi juga tebusan sejumlah lima syekel perak. Menurut Hukum Musa, orang tua harus membayar tebusan itu sewaktu anak sulung mereka lahir. Karena Yesus adalah putra sulung, dia disucikan bagi Allah dan menjadi milik Allah. Maka, Yesus harus ditebus oleh Yusuf dan Maria. (Kel 13:1, 2; Bil 18:15, 16) Tebusan itu harus dibayar ketika anak sulung ”berumur satu bulan ke atas”. Jadi, tidak salah kalau Yusuf membayar lima syekel itu ketika Maria menyucikan diri, yaitu 40 hari setelah Yesus lahir.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Kel 13:2, 12 yang dikutip di sini memuat nama Allah yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH).—Lihat Lamp. C.
Mereka mempersembahkan korban: Menurut Hukum Musa, seorang ibu yang baru melahirkan dianggap najis selama waktu yang ditentukan. Setelah itu, dia harus membawa persembahan bakaran dan persembahan dosa.—Im 12:1-8.
Hukum Yehuwa: Lihat keterangan tambahan Luk 2:23 dan pengantar Lamp. C3; Luk 2:24.
sepasang burung tekukur atau dua burung dara muda: Di bawah Hukum Musa, wanita yang tidak mampu mempersembahkan domba boleh mempersembahkan burung, yang harganya jauh lebih murah. (Im 12:6, 8) Jelaslah, saat itu Yusuf dan Maria tidak punya banyak uang. Ini menunjukkan bahwa para ahli perbintangan baru datang belakangan, bukan ketika Yesus baru lahir. (Mat 2:9-11) Seandainya Yusuf dan Maria sudah mendapat hadiah yang mahal-mahal dari orang-orang itu, mereka pasti bisa membeli domba untuk dipersembahkan ketika datang ke bait.
Simeon: Nama ini berasal dari kata Ibrani yang artinya ”mendengar; mendengarkan”. Seperti Zakharia dan Elisabet, Simeon disebut sebagai orang yang benar. (Luk 1:5, 6) Dia juga disebut saleh. Sebutan ini diterjemahkan dari kata Yunani eulabes, yang dipakai dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen untuk memaksudkan orang yang menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh dan teliti.—Kis 2:5; 8:2; 22:12.
Kristus: Atau ”Yang Diurapi; Mesias”. Gelar ”Kristus” berasal dari kata Yunani Khristos. Artinya sama dengan gelar ”Mesias” (dari kata Ibrani masyiakh), yaitu ”Yang Diurapi”.—Lihat keterangan tambahan Mat 1:1 dan keterangan untuk Kristus yang diutus Yehuwa di ayat ini.
Kristus yang diutus Yehuwa: Meski manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang hanya menyebutkan istilah ”Kristus dari Tuhan” (ton khriston Kyriou), ada alasan-alasan yang kuat untuk memakai nama Allah di ayat ini. Dalam salinan-salinan Septuaginta yang masih ada, istilah ini dipakai untuk menerjemahkan istilah Ibrani masyiakh YHWH, yang artinya ”yang diurapi Yehuwa”. Istilah Ibrani itu disebutkan 11 kali di Kitab-Kitab Ibrani.—1Sam 24:6 (dua kali), 10; 26:9, 11, 16, 23; 2Sam 1:14, 16; 19:21; Rat 4:20; lihat pengantar Lamp. C3; Luk 2:26.
Tuan Yang Mahatinggi: Dari kata Yunani despotes, yang artinya ”tuan; majikan; pemilik”. (1Tim 6:1; Tit 2:9; 2Ptr 2:1) Ketika kata ini dipakai untuk menyapa Allah, seperti di ayat ini, di Kis 4:24, dan di Why 6:10, kata ini diterjemahkan ”Tuan Yang Mahatinggi” untuk menandaskan kedudukan Allah. Terjemahan lain memakai istilah ”Tuhan”, ”Majikan”, atau ”Penguasa atas semua”. Di ayat ini, banyak terjemahan Kitab-Kitab Yunani Kristen dalam bahasa Ibrani memakai kata Ibrani Adhonai (Tuan Yang Mahatinggi), tapi setidaknya ada dua terjemahan (referensi J9, 18 di Lamp. C) yang memakai nama Allah, Yehuwa.
budak-Mu ini bisa mati dengan tenang: Lit.: ”Engkau membiarkan budakmu pergi dengan damai”. Kata kerja Yunaninya sebenarnya berarti ”membebaskan; melepaskan”. Di sini, kata itu dipakai untuk memperhalus makna ”membiarkan mati”. Seseorang bisa dikatakan mati dengan tenang jika dia meninggal secara wajar di usia tua atau setelah harapan yang dia nanti-nantikan terwujud. (Bandingkan Kej 15:15; 1Raj 2:6.) Di ayat ini, janji Allah kepada Simeon sudah terwujud, karena Simeon sudah melihat ”Kristus yang diutus Yehuwa”, yaitu penyelamat yang Allah janjikan. Maka, Simeon sekarang bisa merasa damai dan rela jika dia harus meninggal dan menunggu untuk dibangkitkan.—Luk 2:26.
menyingkirkan kegelapan yang menutupi bangsa-bangsa: Atau ”menyingkirkan selubung bangsa-bangsa; menyingkapkan kepada bangsa-bangsa”. Kata Yunani apokalypsis memaksudkan ”disingkapkannya sesuatu”, atau ”dibukanya sesuatu”. Kata ini sering dipakai untuk memaksudkan disingkapkannya hal-hal rohani atau kehendak dan tujuan Allah. (Rm 16:25; Ef 3:3; Why 1:1) Di ayat ini, Simeon yang sudah lansia menyebut Yesus yang masih kecil sebagai terang. Dia menunjukkan bahwa terang rohani ini tidak hanya akan bermanfaat bagi orang Yahudi dan penganut agama Yahudi, tapi juga bagi bangsa-bangsa lain. Nubuat Simeon ini sesuai dengan nubuat-nubuat di Kitab-Kitab Ibrani, seperti yang ada di Yes 42:6 dan 49:6.
bangkit: Atau ”bangun lagi”. Dari kata Yunani anastasis, yang biasanya diterjemahkan ”bangkit; kebangkitan” di Kitab-Kitab Yunani Kristen. (Lihat keterangan tambahan Mat 22:23.) Kata-kata Simeon ini menunjukkan bahwa tanggapan orang terhadap Yesus akan berbeda-beda, dan itu akan menyingkapkan isi hati mereka. (Luk 2:35) Orang yang tidak beriman akan menjadikan Yesus sasaran hinaan, menolak dia, tersandung karena dia, dan jatuh. Seperti yang dinubuatkan, Yesus memang menjadi batu sandungan bagi banyak orang Yahudi. (Yes 8:14) Tapi, ada juga yang akan beriman kepada Yesus. (Yes 28:16) Sebelumnya, mereka dianggap ”mati karena pelanggaran dan dosa”, tapi kemudian mereka seolah-olah dibangkitkan dan dianggap benar oleh Allah.—Ef 2:1.
kamu akan merasa sedih, seolah ditusuk sebuah pedang panjang: Lit.: ”kamu akan ditusuk sebuah pedang panjang”. Tidak ada ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa Maria benar-benar ditusuk oleh pedang. Jadi, ini tampaknya berarti kepedihan, dukacita, dan penderitaan yang akan Maria rasakan ketika anaknya meninggal di tiang siksaan.—Yoh 19:25.
kamu: Atau ”jiwamu; hidupmu”.—Lihat ”Jiwa” di Daftar Istilah.
Hana: Dalam bahasa Ibrani, nama ini berarti ”Perkenan; Kemurahan Hati”. Dia disebut nabiah, karena dia memberitahukan tentang Yesus kepada semua orang yang menantikan pembebasan Yerusalem. Arti istilah ”bernubuat” sebenarnya adalah menyampaikan berita dari Allah, atau memberitahukan kehendak Allah.—Lihat keterangan tambahan Kis 2:17.
selalu datang ke bait: Hana selalu berada di bait, mungkin sejak gerbang bait dibuka pada pagi hari sampai itu ditutup pada malam hari. Salah satu cara dia memberikan pelayanan suci adalah dengan berpuasa dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Ini menunjukkan bahwa dia sedih melihat keadaan yang ada dan menginginkan perubahan, seperti hamba-hamba Allah yang beriman lainnya. (Ezr 10:1; Neh 1:4; Rat 1:16) Selama berabad-abad, bangsa Yahudi dikuasai oleh bangsa asing, dan ibadah yang murni juga tercemar, bahkan di bait dan di kalangan imam. Bisa jadi, itulah sebabnya Hana dan orang-orang lainnya ”menantikan pembebasan Yerusalem”.—Luk 2:38.
memberikan pelayanan suci: Atau ”beribadah”.—Lihat keterangan tambahan Luk 1:74.
Allah: Manuskrip-manuskrip Yunani yang tertua memakai kata Theos (Allah) di ayat ini. Tapi, manuskrip Yunani lainnya serta beberapa terjemahan Latin dan Siria memakai kata untuk ”Tuan” atau ”Tuhan”. Sejumlah terjemahan Kitab-Kitab Yunani Kristen dalam bahasa Ibrani (referensi J5, 7-17, 28 di Lamp. C) memakai nama Allah di ayat ini, dan kata-katanya bisa diterjemahkan ”mengucap syukur kepada Yehuwa”.
Hukum Yehuwa: Istilah ini juga sering disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani. Istilah Ibraninya adalah gabungan dari kata Ibrani untuk ”hukum” dan Tetragramaton.—Kel 13:9; 2Raj 10:31; 1Taw 16:40; 22:12; 2Taw 17:9; 31:3; Neh 9:3; Mz 1:2; 119:1; Yes 5:24; Yer 8:8; Am 2:4; lihat keterangan tambahan Luk 1:6; 2:23 dan pengantar Lamp. C3; Luk 2:39.
mereka pulang ke . . . Nazaret: Walaupun kata-kata ini sepertinya menunjukkan bahwa Yusuf dan Maria langsung pergi ke Nazaret setelah membawa Yesus ke bait, perlu diingat bahwa catatan Lukas tidak memuat perincian tentang peristiwa yang terjadi. Catatan Matius (2:1-23) menceritakan bahwa ada para ahli perbintangan yang mengunjungi mereka, lalu Yusuf dan Maria melarikan diri ke Mesir karena rencana pembunuhan dari Raja Herodes, kemudian Raja itu meninggal, dan belakangan keluarga Yesus kembali ke Nazaret.
orang tuanya biasa pergi: Taurat tidak mengharuskan wanita menghadiri perayaan Paskah. Tapi, Maria biasa menemani Yusuf ke Yerusalem untuk perayaan itu. (Kel 23:17; 34:23) Setiap tahun, mereka pergi bersama keluarga mereka yang bertambah besar. Mungkin, mereka harus berjalan sejauh hampir 300 km melewati jalan yang berbukit-bukit untuk pergi dan pulang.
pergi: Lit.: ”naik”, maksudnya pergi ke Yerusalem. Orang yang pergi ke sana harus melewati jalan yang menanjak di daerah perbukitan dan pegunungan.—Lihat keterangan tambahan Luk 2:4.
mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Dari reaksi orang-orang, jelas bahwa pertanyaan-pertanyaan Yesus tidak seperti kebanyakan anak lainnya yang sekadar penasaran. (Luk 2:47) Di konteks tertentu, kata Yunani yang diterjemahkan ”mengajukan pertanyaan-pertanyaan” bisa juga memaksudkan jenis pertanyaan yang ada di persidangan atau pertanyaan balasan. (Mat 27:11; Mrk 14:60, 61; 15:2, 4; Kis 5:27) Menurut para penulis sejarah, beberapa pemimpin agama yang terkemuka biasanya tetap berada di bait setelah perayaan, dan mereka mengajar di salah satu beranda yang luas. Orang-orang bisa duduk di dekat kaki mereka untuk mendengarkan dan mengajukan pertanyaan.
sangat kagum: Bentuk kata kerja Yunaninya bisa memaksudkan bahwa mereka terus-menerus atau berkali-kali merasa kagum.
Dia berkata kepada mereka: Kata-kata Yesus di ayat ini adalah kata-kata pertamanya yang dicatat di Alkitab. Sewaktu masih kecil, Yesus tampaknya tidak tahu banyak tentang hidupnya yang sebelumnya di surga. (Lihat keterangan tambahan Mat 3:16; Luk 3:21.) Tapi, ibu dan ayah angkatnya kemungkinan besar sudah memberi tahu dia tentang kata-kata malaikat yang mengunjungi mereka. Yesus juga mungkin diberi tahu tentang nubuat Simeon dan Hana, yang mereka sampaikan ketika keluarga Yesus datang ke Yerusalem 40 hari setelah Yesus lahir. (Mat 1:20-25; 2:13, 14, 19-21; Luk 1:26-38; 2:8-38) Dari jawaban Yesus, terlihat bahwa dia sedikit banyak tahu bahwa dia lahir karena mukjizat dan bahwa dia punya hubungan istimewa dengan Bapaknya yang di surga, Yehuwa.
aku harus ada di rumah Bapakku: Ungkapan Yunani yang diterjemahkan ”di rumah Bapakku” sebenarnya berarti ”di [hal-hal yang berkaitan dengan] Bapakku”. Karena konteksnya menunjukkan bahwa Yusuf dan Maria sedang mencari-cari Yesus, bisa disimpulkan bahwa hal yang dimaksud adalah suatu tempat, yaitu ”rumah [atau, ”tempat tinggal; halaman”] Bapakku”. (Luk 2:44-46) Belakangan, pada masa pelayanannya, Yesus menyebut bait sebagai ”rumah Bapakku”. (Yoh 2:16) Tapi menurut para pakar, ungkapan ini juga bisa punya arti yang lebih luas, yaitu ”aku perlu mengurus [atau, ”sibuk dengan”] hal-hal yang berkaitan dengan Bapakku”.
dia pulang bersama mereka: Lit.: ”dia turun bersama mereka dan pulang”. Yerusalem terletak kira-kira 750 m di atas permukaan laut. Istilah ”turun” di sini memaksudkan pergi dari Yerusalem.—Luk 10:30, 31; bandingkan keterangan tambahan Mat 20:17; Luk 2:4, 42.
terus tunduk: Atau ”terus taat”. Bentuk kata kerja Yunaninya menunjukkan tindakan yang berkelanjutan. Jadi, setelah Yesus membuat para guru di bait terkesan dengan pengetahuannya tentang Firman Allah, dia pulang dan dengan rendah hati tetap tunduk kepada orang tuanya seperti sebelumnya. Memang, semua anak perlu menaati orang tua mereka. Tapi ketaatan Yesus menarik untuk disoroti, karena ini berarti dia menjalankan Hukum Musa sampai ke hal-hal yang paling kecil, misalnya menaati orang tua.—Kel 20:12; Gal 4:4.
perkataan: Atau ”hal”.—Lihat keterangan tambahan Luk 1:37.
Media
Oktavius adalah kaisar Romawi yang pertama. Nama lengkapnya adalah Gayus Julius Caesar Oktavianus (Oktavius atau Oktavian). Dia adalah anak angkat Julius Caesar, diktator Romawi yang dibunuh pada tahun 44 SM. Pada bulan September 31 SM, Oktavius menjadi penguasa yang diakui di wilayah kekuasaan Romawi, dan pada 16 Januari tahun 27 SM, Senat Romawi memberinya gelar Agustus. Pada tahun 2 SM, Agustus mengeluarkan ketetapan agar seluruh penduduk di wilayah kekuasaan Romawi mendaftarkan diri di ”kota kelahirannya masing-masing”. (Luk 2:1-7) Karena ketetapan ini, Yesus pun lahir di Betlehem, seperti yang Alkitab nubuatkan. (Dan 11:20; Mi 5:2) Agustus meninggal pada 17 Agustus tahun 14 M (19 Agustus pada kalender Julius), pada bulan yang dia namai menurut namanya sendiri. Gambar ini menunjukkan patung perunggu Agustus, yang disimpan di British Museum dan berasal dari kira-kira tahun 27 sampai 25 SM.
Yesus tidak mungkin lahir pada bulan Desember, karena cuaca di Betlehem dari bulan November sampai Maret biasanya dingin dan sering hujan. Pada musim dingin, daerah itu juga kadang bersalju. Selama musim ini, para gembala tidak menjaga kawanan mereka di padang terbuka pada malam hari. (Luk 2:8) Betlehem terletak di dataran tinggi Yudea, sekitar 780 m di atas permukaan laut.
Kata Yunani untuk ”palungan” yang ada di Luk 2:7 adalah fatne, yang artinya ”tempat makanan” (untuk ternak). Di Palestina, para arkeolog menemukan beberapa bak besar dari batu kapur, yang kira-kira panjangnya 0,9 m, lebarnya 0,5 m, dan dalamnya 0,6 m. Kelihatannya, bak-bak itu dulunya dipakai sebagai palungan. Belakangan, dalam gua-gua yang digunakan sebagai tempat untuk ternak, orang membuat lubang pada dinding batunya untuk dijadikan palungan.
Menurut Hukum Musa, wanita yang sudah melahirkan harus membawa persembahan bakaran berupa domba jantan muda dan persembahan dosa berupa burung tekukur atau burung dara muda. Jika keluarga itu tidak mampu, mungkin seperti Maria dan Yusuf, mereka boleh membawa dua burung tekukur atau dua burung dara muda. (Im 12:6-8) Burung tekukur pada gambar pertama (Streptopelia turtur) tidak hanya terdapat di Israel, tapi juga di Asia bagian barat, Afrika Utara, dan Eropa. Setiap tahun, pada bulan Oktober, burung-burung ini bermigrasi ke negeri-negeri yang lebih hangat di selatan, lalu kembali ke Israel pada musim semi. Burung pada gambar kedua adalah merpati batu, atau merpati karang (Columba livia). Spesies burung ini ditemukan di seluruh dunia. Mereka biasanya tidak bermigrasi.
Ini adalah pemandangan yang terlihat dari sebuah tebing di dekat Nazaret jika seseorang menghadap ke selatan. Daerah yang subur ini adalah Lembah Yizreel, yang sering disebutkan dalam banyak kisah Alkitab. Pada gambar ini terlihat lembah tersebut membentang dari timur ke barat. (Yos 17:16; Hak 6:33; Hos 1:5) Bukit More bisa terlihat jelas di sebelah kiri, dan di lerengnya ada kota Nain. Di kota itulah Yesus membangkitkan anak laki-laki seorang janda. (Hak 7:1; Luk 7:11-15) Di bagian tengah di kejauhan, orang bisa melihat Gunung Gilboa. (1Sam 31:1, 8) Ada banyak tempat-tempat penting dalam sejarah Israel yang juga bisa terlihat dari tebing ini. Yesus mungkin pernah datang ke sini juga karena dia dibesarkan di Nazaret, tidak jauh dari situ.—Luk 2:39, 40.