Orde Baru Yang Didukung Oleh Roh Suci
Pasal 9
Orde Baru Yang Didukung Oleh Roh Suci
1. Walaupun ada kata-kata seperti yang ditulis di Pengkhotbah 1:9, mengapakah orde mendatang yang didukung oleh roh suci akan benar-benar sesuatu yang baru?
APABILA kita menyebut tentang orde yang akan datang yang didukung oleh roh suci, kita benar-benar dapat berkata, ”Lihatlah, ini baru!” Bahkan Raja Salomo yang bijaksana tak akan dapat mengenakan atas orde ini aturan yang ia nyatakan, ”Tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.” (Pengkhotbah 1:9, 10) Ucapan Salomo itu memang ternyata benar hingga sekarang sehubungan dengan pola kehidupan pria dan wanita dan sehubungan dengan timbul tenggelamnya pemerintahan-pemerintahan bikinan manusia. Tetapi orde yang akan didatangkan oleh Pencipta langit dan bumi dalam waktu dekat ini akan benar-benar merupakan sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah dialami di sepanjang sejarah manusia.
2. Mengapakah diharapkan bahwa roh suci akan mendukung orde baru yang dijanjikan itu?
2 Roh suci akan mendukung orde baru yang akan datang ini. Hal itu tidak mengherankan. Roh itu telah mendukung penulisan Alkitab, dan kitab terilham ini memang mengalirkan kabar baik tentang orde baru yang penuh damai bagi umat manusia yang telah lama menderita. Apabila orde itu pada akhirnya terwujud dalam generasi ini, semua orang yang ikut menikmatinya akan berkata dengan penuh sukacita, ”Ini memang baru!” Yehuwa, Allah yang tak terbatas kekuasaanNya, akan terbukti menepati janjiNya kepada umat manusia, ”Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”—Wahyu 21:5.
3. (a) Perkara-perkara baru apakah yang disebutkan oleh kitab Wahyu? (b) Mengapakah orde baru Allah tidak akan merupakan pekerjaan tambal-menambal?
3 Wahyu, buku terakhir dari Alkitab, menyebut tentang perkara-perkara baru, ”nama baru”, ”nyanyian baru”, ”langit yang baru dan bumi yang baru”, dan ”Yerusalem yang baru”. (Wahyu 2:17; 3:12; 5:9; 14:3; 21:1, 2) Semuanya ini merupakan hal-hal yang menggembirakan untuk dipikirkan dan dibicarakan. Dan bila seseorang menghargai sifat dari perkara-perkara baru yang tersedia bagi umat manusia, iapun akan tergerak untuk ’menyanyikan nyanyian baru bagi Yehuwa’. (Mazmur 96:1; 98:1; 144:9; 149:1) Orde baruNya tidak akan merupakan pekerjaan tambal-menambal, dengan jalan mereparasi orde lama umat manusia, mencoba mempertahankan sebanyak mungkin dari orde lama dan hanya menambahkan beberapa bagian yang baru untuk menghiasinya, sehingga tetap menggunakan orde lama bikinan manusia sebagai dasarnya. Hal sedemikian tak akan pernah berhasil. Yesus Kristus sendiri berkata,
”Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu, dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.”—Lukas 5:36-38.
4. Mengapakah Yerusalem yang dibangun kembali lama berselang, tidak akan memainkan peranan dalam Orde Baru ini?
4 Sesuai dengan perumpamaan ini, apa yang Allah telah nubuatkan bagi umat manusia akan benar-benar baru. Yerusalem yang lama di Timur Tengah tidak akan ada artinya dalam hal ini. Ketika Allah menjatuhkan penghukumanNya yang berat pada tahun 70 M., Ia menyuruh supaya Yerusalem di jaman Yesus dibinasakan. Yerusalem yang dibangun sejak itu tidak tidaklah dibangun berdasarkan perintah Allah dan juga tidak dibangun oleh umat yang diperkenanNya. (Yohanes 4:21) Yerusalem yang baru, ini yang ada artinya! Ini bukanlah bangunan kota di atas bumi, yang terletak di tempat Yerusalem dahulu. Yerusalem yang baru akan bersifat surgawi. Yang perlu kita lakukan adalah memeriksa keterangan yang diberikan di Wahyu 21:9 sampai 22:3, dan dari situ nyatalah, mengingat ukuran-ukuran dimensi dan corak-coraknya, bahwa kota ini tidak akan mungkin cocok dengan keadaan daerah di Yerusalem dahulu kala. Dalam keterangan yang terilham itu, Yerusalem yang baru disebut sebagai ”pengantin perempuan, mempelai anak domba”.
5. Yerusalem Baru diibaratkan dengan siapa, dan bagaimanakah hal ini sesuai dengan apa yang tertulis di Zakharia 9:9?
5 ”Dan aku melihat, ” kata rasul Yohanes, ”kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” (Wahyu 21:2) Sebagaimana Yerusalem baru di sini diibaratkan dengan seorang wanita, mempelai perempuan, seorang istri, demikian juga Yerusalem yang lama memang dipersamakan dengan seorang wanita. Umpamanya, ketika Yesus berkendaraan memasuki Yerusalem pada tanggal 9 Nisan (27 Maret), 33 M., sebagai raja yang akan menerima penobatannya, nubuat Zakharia 9:9 menjadi kenyataan, ”Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia . . . mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”—Matius 21:4, 5.
6. Bagaimanakah Yerusalem Baru bila dibandingkan dengan kota yang lama itu berkenaan dengan keindahannya, dan bagaimanakah ia turun dari surga dari Allah?
6 Kota Yerusalem di bumi dahulu kala dikatakan sebagai ”kota yang disebut orang kota yang paling indah”. (Ratapan 2:15; Mazmur 48:1, 2; 50:2) Namun, dalam keindahan dan kemuliaan, kota di bumi itu tak akan dapat mengimbangi Yerusalem baru yang bersifat surgawi itu. Kota yang baru dan mulia ini turun ”dari sorga, dari Allah”. Dengan cara bagaimana? Dalam arti bahwa badan pemerintahan yang baru ini berasal dari Allah dan akan meluaskan kekuasaan serta wewenangnya dari surga ke bumi, demi kebaikan kekal bagi umat manusia.—Wahyu 21:2.
7. Cara bagaimanakah Yerusalem Baru, kota yang kudus itu, merupakan ”mempelai Anak Domba”?
7 Apa artinya bahwa kota yang kudus itu, adalah pengantin perempuan, mempelai Anak Domba”? Itu berarti bahwa kota itu terdiri atas sidang murid-murid terurap dari Kristus, rekan-rekannya sebagai waris dalam kerajaan Mesias. (Efesus 5:25-27; 2 Korintus 11:2; Wahyu 19:7, 8; 22:17) Sehubungan dengan mereka masing-masing, Yesus yang telah dimuliakan berkata, ”Padanya akan Kutuliskan nama AllahKu, nama kota AllahKu, yaitu Yerusalem baru yang turun dari sorga dari AllahKu, dan namaKu yang baru.” (Wahyu 3:12) Para anggota dari ”pengantin perempuan” itu merupakan orang-orang Israel rohani, dalam perjanjian baru, dan mereka berjumlah 144.000. Yesus Kristus membangun mereka di atas dirinya sendiri sebagai ”batu karang”, dan kedua belas rasulnya terletak di atasnya sebagai batu-batu landasan pelengkap.—Matius 16:18; Wahyu 7:4-8; 14:1-5; 21:14.
8. Mengapakah ke-144.000 sesama rekan dari Kristus akan merupakan badan yang terdiri dari para penguasa yang benar-benar baru?
8 Di antara ke-144.000 rekan-rekan waris dari Yesus Kristus Pengantin laki-laki surgawi itu tidak akan terdapat para politikus dunia; bahkan raja-raja politik dan raja-raja gereja yang telah memerintah di dalam Susunan Kristen juga tidak terdapat di dalamnya. Mereka merupakan badan yang khas, yang terdiri dari para penguasa surgawi, sesuatu yang benar-benar baru. Karena bukan lagi sebagai manusia, mereka mendapat ”kodrat ilahi”. Mereka merupakan ”ciptaan baru”. (2 Petrus 1:4; 2 Korintus 5:17) Mereka telah memenuhi tuntutan-tuntutan bagi seorang murid di bumi untuk dapat memasuki kerajaan surgawi. Mereka telah ”dilahirkan kembali”, dilahirkan dari air dan Roh”, ”diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah”. (Yohanes 1:12, 13; 3:3, 5) Di Roma 6:5, 8 murid-murid Kristus yang diperanakkan oleh roh menyatakan, ”Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.”
9. Kebangkitan yang bagaimanakah kebangkitan Kristus (dalam kebangkitan yang sama ke-144.000 sesama rekannya akan dipersatukan dengan dia)?
9 Apa artinya ”yang sama dengan kebangkitanNya”? Ya, bagaimanakah Kristus dibangkitkan? Di 1 Petrus 3:18 dikatakan, ”Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh.”
10. (a) Apa maksud tujuan Allah dengan ’menyediakan’ tubuh manusia bagi PutraNya, Yesus, di atas bumi? (b) Supaya Yesus dapat hidup kembali setelah dibunuh dalam keadaan sebagai manusia sehubungan dengan dosa, dalam keadaan apa ia harus dibangkitkan?
10 Dengan mengutus PutraNya sendiri dalam rupa manusia, Allah telah merendahkan PutraNya, dengan menjadikannya ”sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat”. (Roma 8:3; Ibrani 2:7-9; Mazmur 8:6) Tapi Allah tidak bermaksud supaya Putra tunggalNya tetap sebagai makhluk darah daging selama-lamanya, yang lebih rendah daripada malaikat-malaikat surgawi. Allah bermaksud memuliakan dia lebih tinggi daripada malaikat-malaikat karena kesetiaannya sampai mati dalam keadaan sebagai manusia. Jadi tubuh manusia sempurna yang secara mujizat Allah ”sediakan” bagi Yesus di bumi adalah tubuh yang Yesus persembahkan kepada Allah sekali untuk selama-lamanya sebagai korban. Itu diberikan kepada umat manusia untuk dimakan bagaikan roti; sebagaimana dikatakan oleh Yesus, ”Roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Ibrani 10:1-10; Yohanes 6:51) Yesus telah ”dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia”. Maka supaya ia dapat dibangkitkan kepada kehidupan kembali, ia harus ”dibangkitkan” menurut Roh”, sebagai putra rohani Allah di surga.
11. Supaya murid-murid Kristus yang diperanakkan oleh roh mengalami kebangkitan yang sama seperti yang dia alami, mereka harus ’dihidupkan kembali’ dalam keadaan apa, dan bagaimana ini selaras dengan 1 Korintus 15:42-54?
11 Seperti Yesus Kristus, murid-muridnya yang diperanakkan oleh roh harus ”setia sampai mati” dalam keadaan sebagai manusia. (Wahyu 2:10) Supaya mereka dipersatukan dengan dia ”dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya”, mereka juga, seperti dia, harus ”dibangkitkan menurut roh”, sebagai makhluk-makhluk roh. Di 1 Korintus 15:42-54, kita membaca tentang jenis kebangkitan yang akan mereka peroleh,
”Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. Seperti ada tertulis: ’Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup,’ tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.
”Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ’Maut telah ditelan dalam kemenangan [selama-lamanya, NW].’”
KEBANGKITAN YANG BARU
12. (a) Karena kebangkitan dari ke-144.000 itu sama dengan kebangkitan Kristus, ini menjelaskan mengapa Kristus mengalami kebangkitan yang bagaimana? (b) Mengapakah ini suatu kebangkitan yang baru, dan apa yang menyebabkannya suatu ”kebangkitan yang pertama”?
12 Kebangkitan kepada yang tidak dapat binasa dan yang tidak dapat mati ini dalam suatu ”tubuh rohaniah”, tidak lain dari apa yang disebut di Roma 6:5 sebagai ”apa yang sama dengan kebangkitanNya”. Ini berarti bahwa Yesus Kristus sendiri memperoleh kebangkitan sedemikian, bukan kepada kehidupan dalam tubuh jasmani yang dapat binasa dan yang dapat mati dan lebih rendah dari pada para malaikat, akan tetapi dalam tubuh rohaniah dan sebagai ”roh yang menghidupkan”. (1 Korintus 15:45) Maka, dapatlah kita mengerti mengapa, setelah kebangkitannya, Yesus harus menjelma dalam rupa tubuh manusia dalam bentuk yang dapt diraba supaya ia bisa kelihatan kepada murid-muridnya selama empat puluh hari sebelum ia naik kembali ke surga. Ini sungguh suatu kebangkitan yang baru, yang tidak kelihatan kepada mata manusia. Kebangkitan ini telah mendahului kebangkitan yang masih akan terjadi atas umat manusia pada umumnya. Kebangkitan ini juga merupakan yang utama dalam kepentingannya. Maka kebangkitan ini sebut ”kebangkitan pertama”. Inilah yang dimaksudkan oleh rasul Paulus dengan ”kebangkitan yang lebih awal”. Ke-144.000 rekan-rekan waris dari Kristus ikut dalam kebangkitan ini. (Filipi 3:11, NW) Mereka yang disebut dalam Wahyu 20:4-6,
”Mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. . . . Inilah kebangkitan pertama. Berbahagialah dan kuduslah ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
13. Kebangkitan pertama itu akan menyediakan organisasi pemerintahan yang bagaimana demi kebaikan umat manusia, dan bagaimana pemerintahan itu disebutkan di 2 Petrus 3:13?
13 Jadi para anggota dari ”pengantin perempuan, mempelai Anak Domba”, mengalami kebangkitan yang sama seperti yang dialami oleh Yesus Kristus, Pengantin laki-laki itu. Apakah kita menginsafi dengan jelas apa sebenarnya yang akan dihasilkan oleh kebangkitan sedemikian? Itu akan menghasilkan suatu badan yang terdiri dari para penguasa yang tak dapat binasa dan yang tak dapat mati demi kebaikan segenap umat manusia. Tak seorangpun dari para penguasa manusia di bumi yang pernah memiliki keadaan tak dapat mati. (1 Timotius 6:15, 16) Yesus Kristus beserta ke-144.000 rekannya sebagai raja dan imam akan jauh lebih unggul dari pada pemerintahan manapun di bumi yang pernah dimiliki oleh umat manusia selama sejarahnya yang enam ribu tahun itu. Ini akan merupakan jenis pemerintahan yang paling baik dan paling luhur yang Allah dapat berikan kepada umat manusia. Pemerintahan ini akan menggantikan semua pemerintahan manusia yang telah didalangi oleh Setan si Iblis serta hantu-hantunya. Allah akan menggunakannya untuk memperkenalkan orde baruNya di atas bumi ini, sebab ini akan merupakan ”langit” pemerintahan yang baru.—2 Petrus 3:13.
14. (a) Apa yang harus terjadi atas ”langit” lama yang sekarang ini memerintah atas umat manusia? (b) Cara bagaimanakah pemerintahan baru itu akan merupakan ”langit” atau surga secara harfiah?
14 ”Langit” pemerintahan bikinan manusia harus lenyap, bersama pendukungnya yang tak kelihatan, Setan si Iblis, ”penguasa dunia ini”. (Yohanes 12:31) Semuanya itu telah mendekati kehancurannya dalam ’sengsara besar’ yang akan mencapai puncak kehebatan pembinasaannya di Harmagedon, manakala ”peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa” akan berakhir dengan kemenangan gemilang bagi Yehuwa, Yang Berdaulat atas surga dan bumi. (Wahyu 16:14-16; 19:11-21; Daniel 2:44) ”Langit” pemerintahan yang baru harus memegang kuasa dan pengendalian tanpa dihalang-halangi. Pemerintahan itu bersifat surgawi, bukan secara kiasan, tapi juga secara harfiah, karena terdiri dari para penguasa yang merupakan makhluk-makhluk roh yang mempunyai ”kodrat ilahi” dan tidak dapat mati, tidak dapat binasa. (2 Petrus 1:4) Alangkah besarnya berkat bagi mata kita apabila kita menyaksikan kenyataan yang dilihat oleh rasul Yohanes dalam penglihatan. Penjelasannya tentang hal itu sangat menarik perhatian,
”Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata, ’Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umatNya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.’”—Wahyu 21:1-4.
ROH ITU MENDUKUNG GARIS KETURUNAN RAJA DAUD
15, 16. (a) Siapakah sumber dari Daud dan dinasti raja-raja keturunannya yang memerintah atas Israel? (b) Bagaimanakah sumber tersebut menjadi bagaikan tunggul pohon dan akarnya, dan sumber ini pada akhirnya menghasilkan siapa sebagai keturunan yang dinanti-nantikan?
15 Belakangan, dalam penglihatan kepada Yohanes, Yesus Kristus, Pengantin laki-laki surgawi itu berkata, ’Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.’ (Wahyu 22:16) Ayah dari Raja Daud adalah Isai dari Betlehem dan dari suku Yehuda. Jadi Yesus adalah keturunan Isai melalui Daud. Juga, Isai merupakan sumber dari Raja Daud dan dinasti raja-raja keturunan Daud yang memerintah atas Israel.
16 Kerajaan Daud bagaikan pohon yang batang dan akarnya berada pada Isai ayah Daud. Pada tahun 607 S.M., pada waktu kehancuran Yerusalem dan ketika rajanya dipindahkan ke Babel, pohon kerajaan itu ditebang. Kerajaan Daud tidak pernah dipulihkan ke Yerusalem. Apa yang tertinggal tidak akan berbeda dengan tunggul pohon dengan akar-akarnya. Ini menggambarkan Isai ayah Daud. Isai ditinggalkan tanpa keturunan yang aktif memerintah sebagai raja atas Israel. Tetapi masih terdapat kehidupan dalam tunggul pohon itu dan di dalam akar-akarnya, sebab garis keturunan Isai melalui Raja Daud masih terus berjalan. Garis keturunan itu sampai kepada anggotanya yang dinanti-nantikan, yaitu Yesus Mesias.
17. (a) Bagaimanakah Yesus Kristus menghidupkan kembali kerajaan yang bersumber pada Isai? (b) Kapankah kerajaan itu berkuasa, dan tenaga apa yang menggiatkan Raja yang merupakan keturunan dari Isai melalui Daud?
17 Karena dilahirkan melalui Maria perawan Yahudi itu di Betlehem, Yesus menjadi seperti ”tunas” yang keluar dari tunggul Isai dan bagaikan ”taruk” yang keluar dari akar Isai. Dengan demikian ia dapat menghidupkan kembali kerajaan yang didasarkan atas Isai, ayah dari raja-raja yang memerintah atas Israel. Apabila Allah Yehuwa mengurapi Yesus dengan roh suci, maka ”tunas” atau ”taruk” simbolik ini menjadi Raja Yang Akan Dilantik untuk kerajaan Daud. Pada akhir Masa Orang-Orang Kafir di tahun 1914, Allah mentakhtakan dia sebagai Raja di surga. Mengenai kegiatannya Yesaya 11:1-5 berkata,
”Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN [Yehuwa] akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
”Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.”
18. (a) Bagaimanakah ”tunas” simbolik itu menghajar bumi dengan tongkat mulutnya? (b) Bagaimanakah ia membinasakan orang-orang jahat dengan nafas mulutnya?
18 Selama ’sengsara besar’ yang akan datang, ”tunas . . . dari tunggul Isai” simbolik itu akan benar-benar ”menghajar bumi dengan perkataannya”. Perintah-perintah yang keluar dari mulutnya sebagai raja akan bagaikan tongkat yang akan menghancurkan sampai berkeping-keping sistim sosial umat manusia, susunan perkara-perkara tua ini. Perintah-perintahnya penuh kuasa, mendesak, menggerakkan, dan keluar dai bibirnya dengan akibat yang memautkan atas musuh-musuhnya yang keras tengkuk di atas bumi ini.
19. Bagaimanakah Raja itu, yang didukung oleh roh Allah, melepaskan orang-orang yang tertindas dan orang-orang yang lemah dari para penindas yang jahat selama-lamanya?
19 Ucapan berwenang dari pelaksana hukuman ini terhadap musuh-musuh yang jahat sama seperti ”sebilah pedang tajam” yang digambarkan seakan-akan keluar dari dalam mulut Raja itu untuk ”memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka [bangsa-bangsa itu] dengan gada besi”. (Wahyu 19:11-15) Dengan berbuat demikian, raja Mesias itu, yang didukung oleh roh Yehuwa, akan melepaskan orang-orang yang tertindas dan orang-orang yang lemah di atas bumi ini. Apabila ia memerintah bersama ke-144.000 raja-raja yang menjadi rekan-rekannya, ia tidak akan membiarkan para penindas yang jahat berkuasa sekali lagi di atas bumi ini.
20. Di dalam Yesaya 11:10-12 dinubuatkan penghimpunan kembali atas siapa, dan mereka dihimpunkan kembali ke dalam apa dan ke dalam keadaan yang bagaimana?
20 Sejak ia ditakhtakan di surga pada akhir Masa Orang-Orang Kafir di tahun 1914, ”taruk” simbolik yang keluar dari akar Isai telah menggenapkan lebih jauh nubuat Yesaya, pasal sebelas. Ia telah menyebabkan dikumpulkannya kembali kaum sisa terurap rekan-rekannya sewaris dari segenap bagian bumi di mana mereka telah terpencar-pencar oleh karena penindasan selama dan setelah Perang Dunia I. Ia telah membawa mereka ke dalam firdaus rohani, di mana mereka menikmati perdamaian dan keserasian dengan Allah dan menghasilkan berlimpah-limpah ”buah Roh”. (Galatia 5:22, 23) Sifat-sifat buas seperti binatang dari dunia ini tidak diijinkan di sana! (Yesaya 11:6-9) Yesaya memandang ke masa depan sehubungan dengan penghimpunan kembali dan pemulihan Israel rohani, dan berkata,
”Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
”Pada waktu itu Tuhan [Yehuwa] akan mengangkat tanganNya untuk menebus sisa-sisa umatNya yang tertinggal di Asyur dan di Mesir, di Patros, di Etiopia dan di Elam, di Sinear, di Hamat dan di pulau-pulau di laut. Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.”—Yesaya 11:10-12.
21. ”Taruk” simbolik yang keluar dari akar Isai di sini disebut sebagai apa, dan bagaimanakah ia telah dijadikan sebagai ”panji-panji” bagi bangsa-bangsa??
21 Di sini ”taruk” simbolik yang keluar dari akar Isai itu disebut sebagai ”akar” Isai sendiri. Pada akhir Masa Orang-Orang Kafir di tahun 1914 raja Mesias ini ditinggikan dalam kuasa kerajaan. Karena telah diumumkan di seluruh dunia, maka ia menjadi ”panji-panji” sehingga kepadanya semua sisa dari Israel rohani yang terurap harus berkumpul, karena dialah Raja yang telah memerintah. Orang-orang ini, yang telah dihimpunkan kembali dan dipulihkan, sejak itu telah melaksanakan maksud pengurapan mereka, yakni untuk mengumumkan raja Mesias itu dan kerajaannya kepada seluruh umat manusia.
22. Kepada siapakah orang-perseorangan dari bangsa-bangsa kini datang mencari-cari, dan siapa yang telah memberi jawaban kepada mereka, dan apa hasilnya?
22 Ratusan ribu orang dari segala bangsa telah datang mencari-cari raja Mesias yang bagaikan panji-panji itu. Mereka telah memperoleh jawaban bahwa Yesus Kristus yang dimuliakan itu benar-benar Mesias yang dijanjikan oleh Yehuwa. Kaum sisa terurap, yang memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka, telah membantu mereka untuk melakukan hal ini. Dengan penuh sukacita mereka telah berhimpun di pihak kerajaan Mesias Yehuwa, seraya menghormati kerajaan itu sebagai satu-satunya harapan bagi seluruh umat manusia. Kini mereka telah membentuk suatu ’perhimpunan besar’, dan berapa jumlah mereka pada waktu mulainya ’sengsara besar’ kita tidak tahu.—Wahyu 7:9-17.
”BUMI YANG BARU”
23. Betapa teguhkan langit baru dan bumi baru itu ditetapkan oleh Yehuwa, dan tindakan yang bagaimanakah mungkin perlu Dia lakukan untuk membawa umatNya ke dalam Orde Baru itu?
23 Orde lama yang jahat, yang telah bercokol begitu dalam di bumi ini, harus lenyap—sampai binasa! Kini Yehuwa telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk orde baru yang mulia itu! Ia telah ’menanam’ ”langit” pemerintahan baru, dengan menetapkannya begitu teguh dalam organisasiNya di alam semesta sehingga tak dapat dicabut oleh manusia maupun para hantu. ”Bumi yang baru” yang Ia perkenalkan itu akan Dia taruh di atas fondasi yang sangat kokoh sehingga tidak ada sesuatu yang dapat menggoncangkannya. Ke dalam orde baru ini Ia akan membawa kaum sisa Israel rohani dan ’perhimpunan besar’ sekalipun Dia harus melakukan seperti apa yang Dia lakukan di Laut Merah dahulu di jaman Musa, menggoncangkan air itu dengan cara yang luar biasa sehingga terbuka jalan seolah-olah di antara dua tembok, bagi umatNya yang dimerdekakan itu. Inilah apa yang Ia katakan di Yesaya 51:15, 16,
”Sebab Akulah TUHAN [Yehuwa], Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut,—TUHAN semesta alam namaNya. Aku menaruh firmanKu ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tanganKu supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion, ’Engkau adalah umatKu!’”
24. Yehuwa telah menaruh firmanNya dalam mulut siapa, dan mengapakah Dia telah melindungi mereka ini dengan naungan tanganNya?
24 Tak ada rintangan apapun yang ditaruh pada jalanNya oleh para musuh yang tidak dapat diatasi oleh Yehuwa. Seperti halnya di Gunung Sinai Ia menaruh firmanNya dalam mulut orang-orang yang menjadi umat pilihanNya melalui Musa perantara itu dan setelah itu Ia membawa mereka di bawah naungan tanganNya yang melindungi mereka sampai ke dalam Negeri Perjanjian, demikian juga Ia telah berbuat hal yang sama bagi kaum sisa Israel rohani. Ia telah menaruh firmanNya, beritaNya yang mendesak untuk masa saat ini, ke dalam mulut kaum sisa rohani supaya mereka mengaku dengan terus terang di hadapan seluruh dunia, demi keselamatan mereka sendiri dan demi keselamatan orang-orang yang mau mendengar dan menyambut. Suatu ’perhimpunan besar’ yang merupakan bagian dari ”domba-domba lain” telah bertindak sesuai dengan apa yang mereka dengar dan mereka telah menaruh firman Allah dalam mulut mereka. Karena semua mereka menjadi saksi-saksi KristenNya, Yehuwapun melindungi mereka dengan naungan tanganNya terhadap dunia ini.
25. (a) Yehuwa akan menjadi kaum sisa yang dilindungi itu sebagian dari apa, dan pengakuan apa yang akan Dia buat terhadap mereka? (b) Allah akan menjadikan ’perhimpunan besar’ yang dilindungi itu sebagai apa, dan mereka akan dikatakan sebagai umat siapa?
25 Yehuwa mempunyai tujuan dengan tindakanNya ini. TujuanNya adalah supaya kaum sisa yang setia itu akhirnya menjadi sebagian dari ”langit” pemerintahan yang baru sebagai waris-waris bersama Raja Yesus Kristus. Akan halnya ’perhimpunan besar’ yang merupakan bagian dari ”domba-domba lain”, Yehuwa akan menjadikan mereka sebagai bagian permulaan dari ”bumi yang baru”, masyarakat bumi yang baru di dalam Orde Baru. Dengan memelihara kaum sisa Israel rohani yang setia ini hidup melewati ’sengsara besar’ mendatang, Ia akan berkata kepada orang-orang Israel rohani ini yang ’datang menghampiri Gunung Sion surgawi dan Yerusalem surgawi’, ”Engkau adalah umatKu!” (Ibrani 12:22; Yesaya 51:16) Juga, ”kemah Allah” yang selamat itu, dan, sebagaimana dikatakan oleh Wahyu 21:3, ”mereka akan menjadi umatNya.”
26. Roh apakah yang tidak akan terdapat di dalam Orde Baru itu, dan orang-orang yang akan memasukinya kini telah dipenuhi dengan apa?
26 Roh suci akan bekerja dan berpengaruh di mana-mana dalam orde baru seluas bumi. Pada waktu itu Yehuwa sudah akan menyingkirkan ”roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka” yang bersifat mencemarkan. ”Orang-orang durhaka” yang bersifat mencemarkan. ”Orang-orang durhaka” sedemikian binasa dalam ’sengsara besar’ dan Setan si Iblis serta hantu-hantunya dicampakkan ke dalam lubang yang tak terduga dalamnya. (Efesus 2:2; Wahyu 20:1-3) Seraya bersiap-siap menyambut Orde Baru itu, orang-orang yang berharap untuk selamat melampaui ’sengsara besar’ yang mendatang senantiasa ”penuh dengan Roh” dari Allah.—Efesus 5:18.
27. Dalam Orde Baru apa yang akan terjadi yang tak akan dapat diimbangi bahkan oleh ilmu pengetahuan kedokteran yang telah maju dewasa ini?
27 Kita hanya dapat membayangkan bagaimana keadaannya nanti di atas bumi setelah ”hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa” di Harmagedon dan setelah dipenjarakannya Setan beserta hantu-hantunya dalam ’lubang yang tak terduga dalamnya’. Pada waktu itu roh suci akan bekerja dengan bebas di seluruh bumi. Kita diingatkan mengenai betapa menakjubkan cara bekerjanya roh suci pada jaman Yesus Kristus serta para rasulnya di bumi sembilan belas abad yang lalu. Mujizat-mujizat yang mengherankan dilakukan, sehingga orang-orang yang mendapat faedah dari padanya mengalami sukacita yang tak terlukiskan. Ilmu pengetahuan kedokteran yang telah maju dewasa ini belum apa-apa dibandingkan dengan kesembuhan-kesembuhan seketika dan penyembuhan-penyembuhan yang terjadi ketika itu dahulu, oleh karena bekerjanya roh suci. Bahkan ada kebangkitan orang-orang dari kematian! Lebih lagi, ada juga penyembuhan-penyembuhan secara rohani melalui pengumuman dan pengajaran kabar kesukaan tentang kerajaan Mesias Yehuwa. Ada kelepasan bagi orang-orang yang terbelenggu oleh agama yang palsu, bersifat tradisi dan menyebabkan kebinasaan.
HARAPAN-HARAPAN DALAM ORDE BARU
28. Kaum sisa yang terus hidup akan melakukan kegiatan apa di bumi dalam Orde Baru itu, dan sampai kapan?
28 Memang menakjubkan mujizat-mujizat yang terjadi selama masa tatkala sidang Kristen didirikan. Tetapi semuanya itu hanyalah cahaya sayup-sayup dari apa yang masih akan dilakukan oleh roh suci dalam orde baru Yehuwa. Kita dapat mengharapkan bahwa kaum sisa yang terus hidup pada waktu itu akan ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mengharukan pada permulaan Orde Baru itu. Tetapi untuk berapa lama, Alkitab tidak memberitahukannya sekarang. Mereka menanti-nantikan suatu ”perkawinan”—perkawinan surgawi dari Anak Domba itu dengan sidang pengantin perempuannya secara lengkap. Pada waktu perkawinan ini diwujudkan, mereka akan meninggalkan bumi ini dan akan diberi upah berupa bagian yang menggembirakan dalam ”kebangkitan pertama”. Jadi mereka harus membuktikan diri setia sampai mati.
29. Apakah ’perhimpunan besar’ akan menyaksikan kebangkitan dari golongan pengantin perempuan, atau kebangkitan siapa?
29 Kebangkitan dari golongan Pengantin perempuan tidak akan kelihatan kepada mata dari ’perhimpunan besar’ yang selamat melampaui sengsara itu, yang mempunyai harapan untuk tinggal selama-lamanya dalam firdaus yang dipulihkan di bumi ini. Tetapi akan ada kebangkitan di atas bumi yang kelihatan kepada ’perhimpunan besar’ pada ”saat” Allah melalui Kristus akan membangkitkan orang-orang yang mati.
30. Sehubungan dengan orang-orang mati yang ditebus, apa yang menentukan apakah kebangkitan mereka akan berakhir pada kehidupan kekal atau hukuman berupa kutukan?
30 Yesus Kristus sendiri menanti-nantikan saat itu. Ia menubuatkannya ketika ia membicarakan saat penghukuman dunia dan berkata, ”Saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.” (Yohanes 5:27-29) Mengenai semua orang yang dibangkitkan atas dasar korban tebusan Yesus Kristus, semuanya itu akan bergantung pada haluan yang mereka ambil di bawah kerajaan Kristus, apakah kebangkitan itu akan berakhir dengan hidup yang kekal di bumi firdaus ataukah akan berakhir dengan penghukuman yang akan mengutuk mereka kepada kebinasaan kekal. Orang-orang yang pada waktu itu tunduk kepada roh suci yang berpengaruh di mana-mana, dan membiarkannya sebagai tenaga pembimbing dalam kehidupan mereka akan mendapat hidup kekal di dalam Firdaus. Orang-orang yang menolak roh suci yang begitu nyata bekerja pada waktu itu akan menderita hukuman atas dosa melawan roh suci, yaitu kematian kekal.
31. Raja Yesus Kristus masih merasa berkewajiban untuk melaksanakan janji apa, yang diberikan pada hari kematiannya, dan kapan ”saatnya” ini akan terjadi?
31 Yesus Kristus, Raja surgawi itu, masih merasa berkewajiban untuk menepati janji yang ia buat kepada penjahat yang simpatik yang mati di sebelahnya di bukit Tengkorak, pada hari yang gelap tanggal 14 Nisan 33 M itu. Tentu, penjahat yang dipantek itu sekarang masih dalam keadaan mati dan tidak mengingat apapun juga. (Pengkhotbah 9:5, 10) Tetapi Yesus Kristus yang dimuliakan mengingat kata-katanya kepada orang yang simpatik itu, ”Sesungguhnya aku berkata kepadamu hari ini, Engkau akan ada bersama aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:39-43, NW) Mengingat adanya sebutan tentang Firdaus ini, ”saatnya” penjahat yang berada dalam kuburan peringatan itu mendengar suara Yesus tidak akan tiba sebelum pemulihan Firdaus di atas bumi mulai. Pada waktu itu penjahat yang dibangkitkan itu akan dapat memperhatikan perobahan di bumi ini. Dengan menyesuaikan kehidupannya dengan roh suci yang datang dari Allah melalui Yesus Kristus, penjahat itu dapat membuat kebangkitannya menjadi kebangkitan yang berakhir dengan hidup kekal dalam Firdaus seluas bumi.
32. Di antara orang-orang yang diterima kembali dari antara orang mati kepada kehidupan di bumi akan terdapat ”awan” apa yang disebutkan di dalam Alkitab?
32 Pada waktu itu di atas bumi ini, kita akan menerima kembali dari antara orang-orang mati bukan hanya sanak keluarga dan teman-teman ita yang telah ditebus, tetapi juga orang-orang pria dan wanita yang setia dari jaman purba, yang menjadi saksi-saksi Yehuwa dan yang digerakkan oleh roh suci. Di antara mereka akan termasuk ”banyak saksi, [yang] bagaikan awan”, mulai dari Yohanes Pembaptis sampai kepada orang yang pertama sekali mati sebagai martir demi Yehuwa, yaitu Habel. (Ibrani 11:2 sampai 12:1) Kemungkinan sekali mereka ini akan melakukan kegiatan yang berpengaruh di dalam Orde Baru itu nanti.
33. Kedudukan resmi apa yang akan diberikan kepada orang-orang dari antara ”awan” itu bersama orang-orang lain, dan untuk komunikasi apakah mereka mungkin akan melayani sebagai perantara-perantara?
33 Dari antara mereka ini Raja Yesus Kristus akan memilih orang-orang pria yang akan ia ’tetapkan sebagai pangeran-pangeran di seluruh bumi’. (Mazmur 45:16) Sudah akan ada ’pangeran-pangeran’ di bumi sebelum mereka. Siapa? Orang-orang pria dari antara ’perhimpunan besar’ yang selamat melampaui ’sengsara itu, yang nanti ditetapkan sebagai ’pangeran-pangeran’ pada permulaan Orde Baru itu. (Wahyu 7:9-17; Yesaya 32:1, 2) Tetapi semua ’pangeran’ ini akan merupakan wakil-wakil yang kelihatan di bumi dari ”langit yang baru”, pemerintahan surgawi yang baru dari Yesus Kristus dan ke-144.000 sesama waris bersama Kristus. Tak sangsi lagi ’pangeran-pangeran’ ini akan melayani sebagai perantara-perantara komunikasi antara Kerajaan yang tak kelihatan dengan masyarakat bumi yang kelihatan yaitu umat manusia yang telah ditebus, ”bumi yang baru” itu.” a
34. Di dalam Orde Baru bagaimanakah Yesus Kristus akan melaksanakan peranannya sebagai ”Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”?
34 Orde Baru itu akan merupakan orde perdamaian yang tak akan mengalami gangguan sama sekali di seluruh pelosok bumi. Orde itu akan berada di bawah pemerintahan kerajaan dari pribadi yang ditetapkan oleh Bapa surgawinya untuk memakai gelar ”Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”, dan bahwa ”kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan.” (Yesaya 9:6, 7) Ia akan menjadi Bapa yang Kekal, sebab ”kekuasaannya” merupakan kekuasaan dari seorang bapa, yang memberikan kehidupan kepada semua rakyatnya yang taat sebagai anak-anaknya. Ia akan menjadi Allah yang Perkasa, sebab ia akan menjadi Hakim yang bersifat ilahi; tapi ia tidak akan disembah sebagai Allah oleh orang-orang di bumi yang memperoleh manfaat-manfaat dari padanya.—Mazmur 82:1-6; Yohanes 1:1; 10:33-36.
35. Pada waktu itu hanya siapa yang akan disembah sebagai Allah?
35 Yehuwa sendiri yang akan disembah pada waktu itu, sebab adalah tertulis mengenai Orde Baru itu, ”Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umatNya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 21:3, 4) Setan si Iblis, ”ilah zaman ini”, tidak akan menjadi allah dari Orde Baru. (2 Korintus 4:4) Ibadat Iblis, ibadat setan, akan dilenyapkan. Yehuwa akan disembah sebagai Allah.
36. Buah apa yang akan memperkaya Orde Baru itu, tetapi siapa yang akan muncul pada akhir seribu tahun pemerintahan Kristus?
36 Roh suci akan meresap di dalam segenap Orde Baru itu. (Mazmur 139:7-10) Firdaus bumi akan diperkaya oleh ”buah” dari roh itu, yaitu kasih, sukacita, perdamaian, panjang sabar, kemurahan, kebaikan, iman, kelembutan dan pengendalian diri. (Galatia 5:22, 23) Keadaan yang demikian makmur secara rohani akan berkembang sampai pada akhir pemerintahan Kristus selama seribu tahun. Tapi apa yang akan terjadi setelah itu? Muncullah Setan dan hantu-hantunya dari lubang yang tak terduga dalamnya, sebab mereka dilepaskan ”untuk sedikit waktu lamanya”. Dengan tipu daya mereka akan berusaha supaya seluruh bumi sekali lagi diperintah oleh ”roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka”. Sejauh manakah mereka akan berhasil melawan roh suci Allah yang sudah berpengaruh di mana-mana pada waktu itu??—Wahyu 20:3.
37. (a) Di dalam Orde Baru serangan tiba-tiba apa yang akan dilancarkan oleh Setan dan hantu-hantunya atas roh suci yang sudah bekerja di mana-mana pada waktu itu? (b) Bagaimanakah Yehuwa dibenarkan untuk selama-lamanya?
37 Hanya berhasil mempengaruhi sejumlah orang dari antara umat manusia yang telah dipulihkan untuk melakukan dosa yang tak dapat diampuni melawan roh suci. Dengan demikian mereka mengerat diri dari Allah Yehuwa, Sumber surgawi dari roh kehidupan itu. Ini mengartikan kematian kekal bagi mereka, ”kematian kedua”. Tapi bagaimana dengan bagian terbesar dari umat manusia yang berada dalam tempat tinggal Firdaus mereka yang indah itu? Ya, roh suci akan memperoleh kemenangan yang gemilang sehubungan dengan mereka. Karena kasih yang kekal terhadap roh suci, mereka akan menolak tipu daya yang menggoda dari Setan. Tanpa tergoyahkan mereka akan tetap loyal kepada Pribadi Yang Berdaulat di Alam Semesta, Yehuwa, Allah mereka. Karena mereka dengan setia melampaui ujian akhir ini, maka Yehuwa akan dibenarkan untuk selama-lamanya. Hal itu akan menghasilkan penyelesaian akhir yang menentukan atas sengketa yang berlangsung begitu panas sepanjang abad, yaitu mengenai ketulusan hati yang tidak mementingkan diri dari ciptaan-ciptaan Yehuwa terhadap Dia sebagai Yang Berdaulat di Alam Semesta. Tuduhan Setan akan terbukti palsu sama sekali, dan Yehuwa dibuktikan benar untuk pertama kali, untuk terakhir kalinya dan untuk selama-lamanya. (Roma 3:4) Dilepaskannya Setan ”untuk sedikit waktu lamanya” berakhir pada waktu itu. Maka selanjutnya ia dan semua ’keturunannya’ akan diremukkan sampai binasa, untuk menggenapkan janji yang Yehuwa berikan di Eden. (Kejadian 3:15; Wahyu 20:7-15) Haleluya!
38. Bagaimanakah masa depan orang-orang pria dan wanita yang pada waktu itu tetap dipenuhi dengan roh suci akan merupakan kebahagiaan kekal?
38 Apakah kita sendiri akan berada di sana untuk menyaksikan kebinasaan kekal dari semua kejahatan, dari surga dan bumi dan kemudian hidup seterusnya di masa depan yang ada di hadapan kita? Alangkah membahagiakan masa depan yang tak kunjung berakhir itu bagi semua pria dan wanita yang tetap dipenuhi dengan roh suci dalam pengabdian yang tak terpatahkan kepada Allah dan Bapa dari Yesus Kristus, Tuhan kita! Karena dianggap layak olehNya untuk menerima karunia kehidupan kekal, mereka akan menikmati kemudaan yang abadi dalam kesempurnaan manusia di tengah-tengah suatu Firdaus yang keindahannya tak akan layu dan persediaan-persediaannya untuk kehidupan tak pernah habis. Mereka akan selalu perlu hidup selaras dengan roh suci yang senantiasa mendukung orde baru yang mendatangkan kehormatan bagi Allah itu. O, semoga kita terbukti layak bagi orde baru itu! Sesuai dengan keinginan yang sungguh-sungguh itu, semoga doa kita tetap seperti yang ditujukan oleh Daud penulis mazmur kepada Allah di tengah-tengah suatu dunia yang bersikap bermusuhan,
”Lepaskanlah aku dari pada musuh-musuhku, ya TUHAN [Yehuwa], padaMulah aku berteduh! Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya RohMu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata.”—Mazmur 143:9, 10.
39. Sebagai penutup, apakah yang akan kita katakan kepada orang-orang yang kini ingin hidup selaras dengan roh Allah?
39 Maka, dengan ikhlas, kepada semua orang yang ingin untuk hidup, bahkan sekarang, selaras dengan tenaga aktif Allah yang menyucikan itu, kami berkata sebagai penutup, ”Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”—2 Korintus 13:14.
[Catatan kaki]
a Bandingkan Yehezkiel 44:3; 45:7-22; 46:2-18; 48:21, 22.
[Pertanyaan Pelajaran]