Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

Keagungan Takhta Yehuwa di Surga

Keagungan Takhta Yehuwa di Surga

Pasal 14

Keagungan Takhta Yehuwa di Surga

Penglihatan 2​—Wahyu 4:1–5:14

Pokok: Peristiwa-peristiwa yang dahsyat di hadapan takhta pengadilan Allah

Masa penggenapan: Penglihatan ini menonjolkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sejak 1914 sampai akhir Milenium dan setelah itu, manakala semua makhluk yang ada di sorga dan di bumi akan memuji Yehuwa.​—Wahyu 5:13

1. Mengapa kita harus betul-betul berminat akan penglihatan-penglihatan yang Yohanes beritahukan kepada kita?

 YOHANES mulai memberitahu kita penglihatan-penglihatan selanjutnya yang menggugah hati. Melalui ilham ia masih berada pada hari Tuhan. Jadi, apa yang ia gambarkan mempunyai makna yang dalam bagi kita yang benar-benar hidup pada hari itu. Melalui penglihatan-penglihatan ini, Yehuwa mengangkat tabir yang menutupi perkara-perkara yang terjadi di surga dan memberi kita pandanganNya sendiri tentang penghukumanNya yang akan dilaksanakan di bumi. Selain itu, tidak soal kita mempunyai harapan di surga atau di bumi, penyingkapan ini membantu kita melihat tempat kita dalam maksud-tujuan Yehuwa. Maka, kita semua hendaknya terus menaruh minat yang sungguh-sungguh kepada pernyataan Yohanes, ”Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya.”​—Wahyu 1:3.

2. Apa yang kini dialami oleh Yohanes?

2 Apa yang selanjutnya dilihat oleh Yohanes jauh melebih apapun yang dipertunjukkan melalui video kepada manusia abad ke-20 ini! Ia menulis: ”Kemudian daripada itu aku tampak suatu pintu terbuka disurga, maka suara yang mula-mula kudengar itu seperti bunyi sangkakala bertutur kepadaku, katanya: ’Naiklah ke mari, Aku menunjukkan kepadamu barang yang tak dapat tiada akan jadi kemudian kelak.’” (Wahyu 4:1, ”Bode”) Yohanes dalam penglihatan menembus surga yang tidak kelihatan tempat dari hadirat Yehuwa, yang ditinggikan jauh di atas ruang angkasa yang dijelajahi para antariksawan modern, bahkan jauh di atas galaksi-galaksi dari jagat raya fisik. Seolah-olah dengan memasuki sebuah pintu yang terbuka, Yohanes diundang untuk mencuci mata melihat pemandangan yang sangat mempesonakan dari surga itu sendiri tempat Yehuwa bertakhta. (Mazmur 11:4; Yesaya 66:1) Benar-benar suatu hak istimewa yang besar!

3. Suara ”seperti bunyi sangkakala” mengingatkan kepada apa, dan siapa yang pasti menjadi Sumber dari itu?

3 Alkitab tidak memperkenalkan ”suara yang mula-mula” ini. Seperti suara keras dari Yesus yang terdengar sebelumnya, suara ini bagaikan bunyi sangkakala yang memberi perintah. (Wahyu 1:10, 11) Ini mengingatkan kepada tiupan sangkakala yang nyaring yang menandai kehadiran Yehuwa di Gunung Sinai. (Keluaran 19:18-20) Pasti, Yehuwa adalah Sumber yang agung dari seruan-seruan ini. (Wahyu 1:1) Ia telah membuka pintu agar Yohanes, dalam penglihatan, dapat memasuki tempat yang paling kudus di seluruh alam kedaulatan Yehuwa yang sangat luas.

Kehadiran Yehuwa yang Gilang-Gemilang

4. (a) Apa arti penglihatan Yohanes bagi orang-orang Kristen yang terurap? (b) Apa artinya penglihatan ini bagi mereka yang berharap untuk hidup kekal di bumi?

4 Apa yang Yohanes lihat? Dengarkan, seraya ia sekarang menceritakan kepada kita pengalamannya yang hebat: ”Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.” (Wahyu 4:2) Dalam waktu sekejap, Yohanes secara rohani diangkut oleh tenaga aktif Allah ke takhta Yehuwa yang sesungguhnya. Betapa menggetarkan bagi Yohanes! Di sini ia diberi pertunjukan pendahuluan yang mempesonakan dari surga itu sendiri, tempat yang telah disediakan bagi dia dan orang-orang Kristen terurap lain, ”suatu bagian [”warisan,” Bode] yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu.” (1 Petrus 1:3-5; Filipi 3:20) Bagi mereka yang mempunyai harapan untuk hidup kekal di bumi, penglihatan Yohanes juga mempunyai arti yang penting. Ini membantu mereka untuk memahami kemuliaan dari kehadiran Yehuwa dan struktur pemerintahan surgawi yang digunakan oleh Yehuwa dalam menghakimi bangsa-bangsa dan setelah itu dalam mengatur kehidupan manusia di bumi. Yehuwa benar-benar Allah pengorganisasi yang luar biasa!

5. Kenyataan apa yang Yohanes lihat yang dilambangkan oleh tutup tabut perjanjian?

5 Banyak dari apa yang Yohanes lihat di surga serupa dengan corak-corak dari kemah suci di padang gurun. Ini dibangun kira-kira 1.600 tahun sebelumnya sebagai tempat suci untuk ibadat sejati bagi orang-orang Israel. Dalam ruang Maha Kudus dari kemah suci itu terdapat tabut perjanjian, dan dari atas tutup Tabut yang terbuat dari emas murni dari tabut itulah Yehuwa sendiri berbicara. (Keluaran 25:17-22; Ibrani 9:5) Jadi, tutup Tabut itu menjadi lambang dari takhta Yehuwa. Yohanes sekarang melihat kenyataan dari gambaran simbolis itu: Tuhan Yang Berdaulat Yehuwa sendiri duduk dalam keagungan yang indah sekali di atas takhta surgawiNya yang mulia!

6. Kesan apa tentang Yehuwa diberikan Yohanes kepada kita, dan mengapa ini cocok?

6 Tidak seperti nabi-nabi sebelumnya yang mendapat penglihatan tentang takhta Yehuwa, Yohanes tidak menggambarkan secara terinci Pribadi Kudus yang mendudukinya. (Yehezkiel 1:26, 27; Daniel 7:9, 10) Tetapi Yohanes memberi kita kesannya tentang Pribadi yang bertakhta dengan kata-kata berikut: ”Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.” (Wahyu 4:3) Benar-benar suatu keagungan yang tiada bandingnya! Yohanes melihat keindahan yang anggun, gemerlapan seperti batu-batu permata yang berkilauan. Hal ini dengan tepat sekali selaras dengan gambaran Yakobus sang murid tentang Yehuwa sebagai ”Bapa segala terang”! (Yakobus 1:17) Tidak lama setelah menulis buku Wahyu, Yohanes sendiri mengatakan, ”Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.” (1 Yohanes 1:5) Yehuwa benar-benar Tokoh yang mulia dan agung!

7. Apa yang dapat kita pelajari dari kenyataan bahwa ada sebuah pelangi di sekeliling takhta Yehuwa?

7 Perhatikan bahwa Yohanes melihat di sekeliling takhta ada sebuah pelangi, berwarna hijau zamrud. Kata Yunani yang di sini diterjemahkan pelangi (irʹis) menyatakan suatu bentuk lingkaran penuh. Pelangi pertama kali disebutkan dalam Alkitab sehubungan dengan jaman Nuh. Setelah air dari Air Bah surut, Yehuwa menyebabkan munculnya sebuah pelangi di awan, dan Ia menjelaskan apa yang dilambangkan oleh itu dengan kata-kata berikut, ”BusurKu [”pelangiku,” Klinkert] Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Maka Aku akan mengingat perjanjianKu yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.” (Kejadian 9:13, 15) Maka, penglihatan surgawi itu akan mengingatkan Yohanes kepada hal apa? Pelangi yang ia lihat pasti mengingatkan dia akan perlunya hubungan yang penuh damai dengan Yehuwa, seperti yang dinikmati golongan Yohanes dewasa ini. Hal itu juga akan mengesankan dalam dirinya keteduhan dan kedamaian dari kehadiran Yehuwa, ketentraman yang akan meliputi seluruh umat manusia yang taat pada waktu Yehuwa menebarkan kemahNya atas umat manusia dalam masyarakat bumi baru.—Mazmur 119:165; Filipi 4:7; Wahyu 21:1-4.

Mengenali ke-24 Tua-Tua

8. Siapa yang Yohanes lihat di sekeliling takhta itu, dan siapa yang dilambangkan oleh ini?

8 Yohanes tahu bahwa imam-imam diangkat untuk melayani dalam kemah suci jaman purba. Maka ia mungkin heran melihat apa yang selanjutnya ia gambarkan: ”Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.” (Wahyu 4:4) Ya, sebaliknya dari imam-imam, ada 24 tua-tua, ditakhtakan dan diberi mahkota seperti raja-raja. Siapakah tua-tua ini? Mereka tidak lain adalah kaum terurap dari sidang Kristen, yang dibangkitkan dan menduduki jabatan surgawi yang telah Yehuwa janjikan kepada mereka. Bagaimana kita tahu?

9, 10. Bagaimana kita tahu bahwa 24 tua-tua itu melambangkan sidang Kristen yang terurap dalam kedudukannya yang mulia di surga?

9 Pertama-tama, mereka memakai mahkota. Alkitab mengatakan bahwa orang-orang Kristen yang terurap mendapat ”mahkota yang abadi” dan memperoleh hidup kekal—peri tidak berkematian. (1 Korintus 9:25; 15:53, 54) Tetapi karena 24 tua-tua ini duduk di atas takhta, mahkota emas dalam ikatan kalimat ini melambangkan wewenang kerajaan. (Bandingkan Wahyu 6:2; 14:14.) Ini mendukung kesimpulan bahwa ke-24 tua-tua itu menggambarkan para pengikut jejak Yesus yang terurap dalam kedudukan surgawi mereka, karena Yesus membuat perjanjian dengan mereka untuk duduk di atas takhta-takhta dalam Kerajaannya. (Lukas 22:28-30) Hanya Yesus dan ke-24 penatua ini—bahkan malaikat-malaikat pun tidak—digambarkan memerintah di surga di hadirat Yehuwa.

10 Ini selaras dengan janji yang Yesus berikan kepada sidang Laodikia: ”Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhtaKu.” (Wahyu 3:21) Tetapi penugasan surgawi dari ke-24 tua-tua itu tidak terbatas kepada tata pemerintahan. Dalam kata pengantar untuk buku Wahyu, Yohanes mengatakan tentang Yesus, ”Dia . . . telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya.” (Wahyu 1:5, 6) Mereka ini adalah raja dan juga imam. ”Mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”—Wahyu 20:6.

11. Mengapa cocok bahwa jumlah tua-tua itu 24, dan apa yang diartikan oleh angka itu?

11 Apa arti angka 24, dalam hal Yohanes melihat 24 tua-tua di sekeliling takhta? Dalam banyak hal, mereka ini dahulu digambarkan oleh imam-imam yang setia dari Israel purba. Rasul Petrus menulis kepada orang-orang Kristen terurap: ”Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.” (1 Petrus 2:9) Menarik sekali bahwa imamat Yahudi purba dibagi menjadi 24 bagian. Tiap bagian ditugaskan pada minggu-minggu yang telah ditetapkan untuknya dalam satu tahun untuk melayani di hadapan Yehuwa, sehingga dinas suci dilaksanakan tanpa ada waktu kosong. (1 Tawarikh 24:5-19) Maka cocok bahwa ada 24 tua-tua yang digambarkan dalam penglihatan Yohanes tentang imamat surgawi karena imamat ini melayani Yehuwa terus-menerus, tanpa henti-hentinya. Bila telah lengkap, akan ada 24 bagian, masing-masing dengan 6.000 pemenang, karena Wahyu 14:1-4 menceritakan kepada kita bahwa 144.000 (24 x 6.000) ”ditebus dari antara manusia” untuk berdiri di atas Gunung Sion surgawi bersama Anak Domba, Yesus Kristus. Karena angka 12 mengartikan organisasi yang seimbang, angka 24 melipatgandakan—atau menegaskan—penyelenggaraan sedemikian.

Kilat, Suara-Suara dan Bunyi Guruh yang Menderu

12. Apa yang kemudian Yohanes lihat dan dengar, dan ”kilat dan beberapa suara dan bunyi guruh yang menderu” mengingatkan kepada apa?

12 Apa yang selanjutnya dilihat dan didengar oleh Yohanes? ”Dari takhta itu keluar kilat [dan beberapa suara, ”Bode”] dan bunyi guruh yang menderu.” (Wahyu 4:5a) Hal ini benar-benar mengingatkan kepada pertunjukan-pertunjukan lain yang dahsyat dari kuasa surgawi Yehuwa! Misalnya, ketika Yehuwa ”turun” di Gunung Sinai, Musa melaporkan: ”Pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras . . . Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh [”dengan bunyi suara,” Klinkert].”—Keluaran 19:16-19.

13. Apa yang digambarkan oleh kilat yang keluar dari takhta Yehuwa?

13 Sepanjang hari Tuhan, Yehuwa memperlihatkan kuasa dan kehadiranNya dengan cara yang mahamulia. Tidak, tidak dengan kilat aksara, karena Yohanes melihat tanda-tanda. Maka, apa yang dilambangkan oleh kilat? Nah, cahaya kilat dapat memberikan penerangan, tetapi hal itu juga dapat mematikan seseorang. Jadi, kilat yang keluar dari takhta Yehuwa dengan tepat menggambarkan cahaya penerangan yang terus Ia berikan kepada umatNya, dan lebih penting lagi, pesan-pesan penghukumanNya yang berapi-api.—Bandingkan Mazmur 18:15; 144:5, 6; Matius 4:14-17; 24:27.

14. Bagaimana suara-suara diserukan dewasa ini?

14 Bagaimana dengan suara-suara? Pada waktu Yehuwa turun ke Gunung Sinai, suatu suara berbicara kepada Musa. (Keluaran 19:19, Klinkert) Suara-suara dari surga menyatakan banyak dari perintah-perintah dan pernyataan-pernyataan yang ada dalam buku Wahyu. (Wahyu 4:1; 10:4, 8; 11:12; 12:10; 14:13; 16:1, 17; 18:4; 19:5; 21:3) Dewasa ini, Yehuwa juga mengeluarkan perintah dan pernyataan kepada umatNya, yang memperjelas pengertian mereka tentang nubuat-nubuat dan prinsip-prinsip Alkitab. Keterangan yang memberikan pengertian sering disampaikan pada kebaktian-kebaktian internasional, dan kebenaran-kebenaran Alkitab sedemikian, selanjutnya, diumumkan ke seluruh dunia. Rasul Paulus mengatakan tentang pemberita-pemberita kabar baik yang setia: ”Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”—Roma 10:18.

15. Guntur apa yang keluar dari takhta pada bagian ini dari hari Tuhan?

15 Suara guruh biasanya menyusul kilat. Daud menyebut guruh aksara sebagai ”suara [Yehuwa].” (Mazmur 29:3, 4) Ketika Yehuwa berperang untuk Daud melawan musuh-musuhnya, dikatakan bahwa ada guntur yang keluar dariNya. (2 Samuel 22:14; Mazmur 18:14) Elihu mengatakan kepada Ayub bahwa suara Yehuwa seperti guntur bunyinya, seraya Ia melaksanakan ”perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita.” (Ayub 37:4, 5) Pada bagian ini dari hari Tuhan, Yehuwa ’menggemuruh,’ memperingatkan tentang perbuatan-perbuatan hebat yang akan Ia adakan melawan musuh-musuhNya. Bunyi guntur simbolis ini telah menggema berulang kali di seluruh dunia. Berbahagialah saudara jika saudara memberi perhatian kepada pengumuman-pengumuman yang mengguntur ini dan dengan bijaksana menggunakan lidah saudara dalam menambah besar bunyinya!—Yesaya 50:4, 5; 61:1, 2.

Obor dan Lautan Kaca

16. Apa yang diartikan oleh ”tujuh obor”?

16 Apa yang selanjutnya Yohanes lihat? Ini: ”Dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal.” (Wahyu 4:5b, 6a) Yohanes sendiri memberitahu kita arti dari ketujuh obor itu: ”Itulah ketujuh Roh Allah.” Angka tujuh melambangkan kelengkapan ilahi; jadi ketujuh obor itu pasti melambangkan segenap kuasa penyuluhan dari roh kudus. Betapa bersyukur golongan Yohanes dewasa ini karena telah dipercayakan dengan penyuluhan ini, beserta tanggung jawab untuk menyampaikannya kepada orang-orang yang lapar rohani di bumi! Betapa bahagia kita bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta majalah Menara Pengawal terus memancarkan cahaya ini dalam kira-kira 150 bahasa!—Mazmur 43:3.

17. Apa yang dilambangkan oleh ”lautan kaca bagaikan kristal”?

17 Yohanes juga melihat ”lautan kaca bagaikan kristal.” Apa yang dilambangkan oleh ini sehubungan dengan mereka yang diundang kepada halaman istana surgawi Yehuwa. Paulus berbicara tentang cara Yesus menguduskan sidang, ”dengan memandikannya dengan air dan firman.” (Efesus 5:26) Sebelum kematiannya, Yesus mengatakan kepada murid-muridnya: ”Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 15:3) Jadi, lautan kaca bagaikan kristal ini pasti melambangkan Firman Allah tertulis yang dapat membersihkan. Mereka dari imamat diraja yang menghadap hadirat Yehuwa pasti telah dibersihkan secara saksama oleh FirmanNya.

Lihat—”Empat Makhluk”!

18. Apa yang Yohanes lihat di tengah-tengah dan di sekeliling takhta?

18 Yohanes sekarang melihat corak yang lain lagi. Ia menulis: ”Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.”—Wahyu 4:6b.

19. Apa yang digambarkan oleh empat makhluk hidup, dan bagaimana kita tahu ini?

19 Apa yang digambarkan oleh makhluk-makhluk ini? Sebuah penglihatan yang dilaporkan oleh seorang nabi lain, Yehezkiel, membantu kita mendapatkan jawabannya. Yehezkiel melihat Yehuwa bertakhta di atas sebuah kereta surgawi, disertai oleh makhluk-makhluk yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan yang digambarkan oleh Yohanes. (Yehezkiel 1:5-11, 22-28) Belakangan, Yehezkiel sekali lagi melihat takhta kereta itu disertai makhluk-makhluk ini. Tetapi, kali ini ia menyebut makhluk-makhluk itu kerub. (Yehezkiel 10:9-15) Empat makhluk hidup yang dilihat Yohanes pasti menggambarkan banyak kerub milik Allah—makhluk-makhluk yang mempunyai kedudukan tinggi dalam organisasi rohNya. Yohanes tidak menganggap aneh melihat kerub-kerub di tempat yang begitu dekat dengan pribadi Yehuwa, karena dalam penyelenggaraan kemah suci pada jaman purba, dua kerub dari emas dipertunjukkan di atas tutup tabut perjanjian, yang melambangkan takhta Yehuwa. Dari antara dua kerub ini, suara Yehuwa mengeluarkan perintah-perintah kepada bangsa itu.—Keluaran 25:22; Mazmur 80:2.

20. Dalam hal apa dapat dikatakan bahwa empat makhluk hidup tersebut ada ”di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya”?

20 Empat makhluk hidup ini ada ”di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya.” Tepatnya apa artinya ini? Ini dapat memaksudkan bahwa mereka ditempatkan di sekitar takhta itu demikian rupa seperti seseorang yang berdiri di tengah-tengah dari tiap sisinya. Jadi, para penerjemah Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari menyadur ungkapan Yunani yang semula sebagai berikut: ”di sekeliling takhta pada setiap sisinya.” Kemungkinan lain, ungkapan itu dapat berarti bahwa empat makhluk hidup itu berada di pusat di surga tempat takhta itu berada. Kemungkinan, itulah sebabnya The Jerusalem Bible menerjemahkan kalimat ini, ”di tengah-tengah, berkelompok di sekeliling takhta itu sendiri.” Hal yang penting ialah dekatnya kerub-kerub itu dengan takhta Yehuwa, yang dapat disamakan seperti dekatnya kerub-kerub yang Yehezkiel lihat pada tiap sudut dari kereta organisasi Yehuwa. (Yehezkiel 1:15-22) Semua ini selaras dengan kata-kata Mazmur 99:1: ”[Yehuwa] itu Raja . . . Ia duduk di atas kerub-kerub.”

21, 22. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan empat makhluk hidup itu? (b) Apa yang digambarkan oleh rupa masing-masing dari empat makhluk hidup itu?

21 Yohanes melanjutkan: ”Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.” (Wahyu 4:7) Mengapa rupa empat makhluk hidup ini begitu berbeda satu sama lain? Makhluk-makhluk hidup yang berbeda ini jelas menonjolkan sifat-sifat saleh yang spesifik. Pertama, singa. Singa dalam Alkitab digunakan sebagai lambang keberanian, terutama dalam mengejar keadilan dan kebenaran. (2 Samuel 17:10; Amsal 28:1) Jadi, singa dengan tepat melambangkan sifat saleh yaitu keadilan yang disertai keberanian. (Ulangan 32:4; Mazmur 89:15) Makhluk hidup yang kedua menyerupai seekor anak lembu. Seekor lembu mengingatkan saudara kepada sifat apa? Bagi orang Israel lembu adalah milik yang berharga karena kekuatannya. (Amsal 14:4; lihat juga Ayub 39:12-14.) Maka anak lembu yang masih muda itu melambangkan kekuatan, tenaga dinamis yang diberikan oleh Yehuwa.—Mazmur 62:12; Yesaya 40:26.

22 Makhluk hidup yang ketiga mempunyai wajah seperti wajah manusia. Ini pasti melambangkan kasih yang seperti kasih Allah, karena di atas bumi hanya manusia yang diciptakan dalam gambar Allah, dengan sifat kasih yang unggul. (Kejadian 1:26-28; Matius 22:36-40; 1 Yohanes 4:8, 16) Tiada sangsi lagi, kerub-kerub itu memperlihatkan sifat ini seraya mereka melayani di sekeliling takhta Yehuwa. Sekarang bagaimana dengan makhluk hidup yang keempat? Yang ini bagaikan burung nasar yang sedang terbang. Yehuwa sendiri menarik perhatian kepada daya penglihatan burung nasar yang sangat kuat: ”Dari jauh matanya mengamat-amati.” (Ayub 39:32) Jadi, burung nasar dengan tepat melambangkan hikmat yang berpandangan jauh. Yehuwa adalah Sumber hikmat. Kerub-kerubNya mempraktekkan hikmat ilahi seraya mereka mentaati perintah-perintahNya.—Amsal 2:6; Yakobus 3:17.

Puji-pujian Bagi Yehuwa Bergema

23. Apa yang dilambangkan oleh kenyataan bahwa empat makhluk hidup itu ”penuh dengan mata,” dan apa yang ditandaskan dalam hal mereka mempunyai tiga pasang sayap?

23 Yohanes melanjutkan gambarannya: ”Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: ’Kudus, kudus, kuduslah [Yehuwa] Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.’” (Wahyu 4:8) Penuh dengan mata menyatakan penglihatan yang lengkap dan jauh ke depan. Keempat makhluk hidup terus berbuat demikian, karena mereka tidak perlu tidur. Mereka meniru Pribadi yang tentangNya tertulis: ”Karena mata [Yehuwa] menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh-sungguh hati terhadap Dia.” (2 Tawarikh 16:9) Karena mempunyai begitu banyak mata, kerub-kerub itu dapat melihat ke segala tempat. Tidak ada yang luput dari perhatian mereka. Jadi mereka benar-benar diperlengkapi untuk melayani Allah dalam pekerjaan pengadilanNya. Mengenai Dia dikatakan: ”Mata [Yehuwa] ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” (Amsal 15:3) Dan dengan tiga pasang sayap—angka tiga digunakan dalam Alkitab untuk menandaskan—kerub-kerub itu dapat bergerak secepat kilat untuk mengumumkan dan melaksanakan penghukuman Yehuwa.

24. Bagaimana kerub-kerub itu memuji Yehuwa, dan apa artinya?

24 Dengarkan! Nyanyian puji-pujian yang ditujukan oleh kerub-kerub itu kepada Yehuwa benar-benar merdu dan menggugah hati: ”Kudus, kudus, kuduslah [Yehuwa] Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” Sekali lagi, pernyataan tiga kali menyatakan penegasan. Kerub-kerub itu dengan tandas meneguhkan kekudusan Allah Yehuwa. Ialah Sumber dan Standar kekudusan yang paling utama. Ia juga ”Raja yang kekal,” selalu ”Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (1 Timotius 1:17, Bode; Wahyu 22:13) Kerub-kerub itu tidak mengambil waktu istirahat seraya mereka mengumumkan sifat-sifat Yehuwa yang tiada bandingnya di hadapan semua makhluk.

25. Bagaimana makhluk-makhluk hidup itu dan ke-24 tua-tua itu bersatu dalam memuja Yehuwa?

25 Surga segala surga menggema dengan puji-pujian kepada Yehuwa! Gambaran Yohanes selanjutnya berbunyi: ”Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: ’Ya [Yehuwa] dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.’” (Wahyu 4:9-11) Dalam seluruh Alkitab, ini salah satu pernyataan penghormatan yang paling mulia kepada Yehuwa, Allah dan Tuhan kita Yang Berdaulat!

26. Mengapa 24 tua-tua itu melemparkan mahkota-mahkota mereka di hadapan Yehuwa?

26 Ke-24 tua-tua itu mempunyai sikap mental yang sama yang Yesus perlihatkan, mereka bahkan melepaskan mahkota mereka di hadapan Yehuwa. Meninggikan diri sendiri di hadirat Allah sama sekali tidak ada dalam pikiran mereka. Dengan rendah hati mereka mengakui bahwa satu-satunya tujuan dari kedudukan mereka sebagai raja ialah untuk mendatangkan kehormatan dan kemuliaan kepadaNya, sama seperti yang selalu Yesus lakukan. (Filipi 2:5, 6, 9-11) Dengan tunduk, mereka mengakui kedudukan mereka sendiri yang rendah dan mengakui bahwa pemerintahan mereka bergantung kepada kedaulatan Yehuwa. Jadi, mereka sepenuh hati selaras dengan kerub-kerub dan makhluk-makhluk yang setia lainnya dalam memberikan puji-pujian dan kemuliaan kepada Allah yang menciptakan segala sesuatu.—Mazmur 150:1-6.

27, 28. (a) Bagaimana hendaknya gambaran Yohanes tentang penglihatan ini mempengaruhi kita? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa timbul berkenaan apa yang selanjutnya dilihat dan didengar oleh Yohanes?

27 Siapa yang tidak akan tergugah membaca kisah Yohanes tentang penglihatan ini? Penglihatan ini benar-benar megah, agung! Namun bagaimana kenyataan yang sebenarnya? Keagungan Yehuwa pasti membangkitkan semangat setiap orang yang mempunyai hati penuh penghargaan untuk bergabung dengan keempat makhluk hidup itu dan ke-24 tua-tua dalam memuji Dia, melalui doa maupun dengan memberitakan namaNya kepada umum. Inilah Allah untuk siapa orang-orang Kristen mendapat hak istimewa menjadi saksi-saksi dewasa ini. (Yesaya 43:10) Ingat bahwa penglihatan Yohanes berlaku sampai hari Tuhan, saat kita sekarang berada. ”Ketujuh Roh” selalu siap membimbing dan menguatkan kita. (Galatia 5:16-18) Firman Allah tersedia dewasa ini dan membantu kita untuk kudus dalam melayani Allah yang kudus. (1 Petrus 1:14-16) Tentu, kita berbahagia membaca kata-kata nubuat ini dengan suara keras. (Wahyu 1:3) Hal itu benar-benar memberikan dorongan untuk setia kepada Yehuwa dan tidak membiarkan dunia menyimpangkan kita sehingga tidak menyanyikan puji-pujian bagiNya dengan aktif!—1 Yohanes 2:15-17.

28 Sejauh ini, Yohanes telah melukiskan apa yang ia lihat ketika ia diundang untuk mendekat melalui pintu yang terbuka di surga. Yang paling luar biasa, ia melaporkan bahwa Yehuwa, dalam seluruh keagungan dari kemuliaan dan wibawaNya duduk di atas takhta surgawiNya. Ia dikelilingi oleh organisasi yang paling berkuasa yang ada—cemerlang dalam kemegahan dan keloyalan. Pengadilan ilahi sedang bersidang. (Daniel 7:9, 10, 18) Panggung telah disiapkan untuk sesuatu yang luar biasa yang bakal terjadi. Apa gerangan itu, dan bagaimana hal itu mempengaruhi kita dewasa ini? Mari kita menyaksikan seraya pemandangan itu disingkapkan kepada kita!

[Pertanyaan Pelajaran]

[Gambar sehalaman penuh di hlm. 75]

[Gambar sehalaman penuh di hlm. 78]