Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

Membenci ”Segala Perkara Iblis yang Dalam-Dalam”

Membenci ”Segala Perkara Iblis yang Dalam-Dalam”

Pasal 10

Membenci ”Segala Perkara Iblis yang Dalam-Dalam”

TIATIRA

1. Bagaimana letak Tiatira dalam hubungan dengan sidang-sidang lain, dan bagaimana lingkungan agama di sekitarnya?

 KIRA-KIRA 64 kilometer di sebelah tenggara Bergama (Pergamus) di Turki terdapat kota Akhisar yang sedang berkembang. Kurang lebih 1.900 tahun yang lalu, kota ini merupakan lokasi dari Tiatira. Seorang pengawas keliling dengan mudah dapat mencapai Tiatira melalui daerah pedesaan dari Pergamus dan kemudian pergi ke sidang-sidang lain yang ada dalam wilayah dari Wahyu pasal 3—Sardis, Filadelfia, dan Laodikia. Tidak seperti Pergamus, Tiatira nampaknya bukan merupakan pusat penyembahan kepada kaisar, tetapi kota ini juga mempunyai kuil-kuil dan tempat-tempat ibadat yang dibaktikan kepada ilah-ilah kafir. Tiatira terkenal sebagai pusat perdagangan komersial.

2, 3. (a) Apa yang dicatat sebelumnya tentang seorang Tiatira yang menjadi Kristen? (b) Pernyataan bahwa Yesus adalah ”Anak Allah” dan bahwa ”mataNya bagaikan nyala api” mempunyai makna penting apa bagi orang-orang Kristen di Tiatira?

2 Ketika Paulus mengabar di Makedonia, ia bertemu dengan seorang wanita Tiatira bernama Lidia, seorang penjual kain ungu. Lidia dan seluruh keluarganya dengan senang hati menerima berita yang dikabarkan Paulus dan memperlihatkan sikap suka memberi tumpangan yang luar biasa. (Kisah 16:14, 15) Menurut catatan ia menjadi orang Tiatira pertama yang menerima Kekristenan. Lambat-laun, kota itu sendiri mempunyai sidang dari orang-orang Kristen. Yesus menujukan pesannya yang terpanjang ke sana: ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mataNya bagaikan nyala api dan kakiNya bagaikan tembaga [bergilap, ”Bode”].”—Wahyu 2:18.

3 Ini satu-satunya ayat dalam buku Wahyu yang menyebut istilah ”Anak Allah,” meskipun di bagian-bagian lain Yesus memang menyebut Yehuwa sebagai ”BapaKu.” (Wahyu 2:27; 3:5, 21) Penggunaan gelar itu di sini kemungkinan mengingatkan orang-orang Kristen di Tiatira akan keakraban Yesus dengan Yehuwa. Putra ini ”mataNya bagaikan nyala api”—peringatan kepada orang-orang Kristen di Tiatira bahwa penghukumannya akan menyala terhadap segala sesuatu yang ia lihat mencemarkan sidang. Dengan dua kali menyebut mengenai kakinya yang mengkilap bagaikan tembaga, ia menandaskan teladan kesetiaannya sendiri yang menonjol pada waktu hidup di bumi. Orang-orang Kristen di Tiatira pasti mentaati nasihatnya, dan demikianlah seharusnya kita dewasa ini!—1 Petrus 2:21.

4, 5. (a) Mengapa Yesus dapat memuji orang-orang Kristen di Tiatira? (b) Bagaimana sidang di Tiatira merupakan ciri khas dari 54.000 lebih sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini?

4 Senang sekali bahwa Yesus dapat memuji orang-orang di Tiatira. Ia mengatakan: ”Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.” (Wahyu 2:19) Tidak seperti orang-orang Efesus, orang-orang Kristen terurap di sana tidak kehilangan kasih mereka yang mula-mula untuk Yehuwa. Iman mereka kuat. Selain itu, pekerjaan mereka lebih banyak daripada sebelumnya, dan seperti ketiga sidang yang terdahulu, orang-orang Kristen di Tiatira bertekun. Benar-benar ciri khas dari hampir 100.000 sidang Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh bumi dewasa ini! Kasih kepada Yehuwa memancar dengan terang, karena kegairahan dalam pelayanan meliputi organisasi, menggerakkan tua dan muda. Suatu jumlah yang terus meningkat mencurahkan tenaga sebagai perintis-perintis, dengan demikian secara bijaksana menggunakan waktu yang masih ada untuk memberitakan harapan yang mulia dari Kerajaan Allah yang akan datang!—Matius 24:14; Markus 13:10.

5 Selama puluhan tahun, banyak orang yang setia, dari kaum sisa terurap maupun kumpulan besar, telah memperlihatkan ketekunan yang patut ditiru dalam dinas Allah, seraya dunia di sekeliling mereka tenggelam makin lama makin dalam kepada kegelapan yang tanpa harapan. Namun marilah kita tetap kuat hati! Wahyu meneguhkan kesaksian dari nabi-nabi Allah sebelumnya. ”Sudah dekat hari [Yehuwa] yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali.”—Zefanya 1:14; Yoel 2:1; Habakuk 2:3; Wahyu 7:9; 22:12, 13.

”Wanita Izebel”

6. (a) Meskipun ada segi-segi yang patut dipuji, problem apa yang Yesus amati di sidang di Tiatira yang perlu segera diperhatikan? (b) Siapakah Izebel itu, dan apakah ia berhak mengaku sebagai nabiah?

6 Mata Yesus yang menyala-nyala menembus lebih jauh. Ia mengamati sesuatu yang perlu segera mendapat perhatian. ”Tetapi,” katanya kepada orang-orang Kristen di Tiatira, ”Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hambaKu supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.” (Wahyu 2:20) Pada abad kesepuluh S.M., Ratu Izebel, seorang penyembah Baal istri Raja Ahab dari Israel, mempunyai nama buruk karena cara-caranya yang suka membunuh, suka berzinah, dan suka menguasai. Yehu, sebagai orang yang diurapi Yehuwa, menghukum mati wanita ini. (1 Raja 16:31; 18:4; 21:1-16; 2 Raja 9:1-7, 22, 30, 33) Izebel yang menyembah berhala tidak dapat mengaku sebagai nabiah. Ia tidak seperti Miryam dan Debora, yang melayani sebagai nabiah yang setia di Israel. (Keluaran 15:20, 21; Hakim 4:4; 5:1-31) Dan roh Yehuwa tidak menggerakkan dia untuk bernubuat sebagaimana roh itu menggerakkan Hana yang sudah lanjut usia dan empat putri Filipus sang penginjil.—Lukas 2:36-38; Kisah 21:9.

7. (a) Dengan menyebut ”wanita Izebel” itu, Yesus jelas memaksudkan pengaruh apa? (b) Bisa jadi bagaimana beberapa wanita yang bergabung telah membenarkan haluan mereka yang keras kepala?

7 Maka jelas, ”wanita Izebel” yang mengaku sebagai nabiah di Tiatira adalah seorang penipu. Ia tidak mendapat dukungan dari roh Allah. Siapakah dia? Kemungkinan, ia seorang wanita atau kelompok wanita yang memberikan pengaruh merusak dan tanpa malu di sidang. Beberapa wanita yang bergabung mungkin telah melibatkan para anggota sidang dalam imoralitas, seraya mereka dengan terang-terangan membenarkan haluan mereka yang keras kepala dengan memutarbalikkan ayat-ayat Alkitab. Mereka benar-benar menubuatkan kepalsuan! Mereka akan mempengaruhi orang-orang lain agar jatuh ke dalam cara-cara mereka sendiri yaitu ”percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” (Kolose 3:5) Mereka akan memperbolehkan orang-orang di sidang memuaskan hawa nafsu dalam gaya hidup yang imoral, memikirkan diri sendiri, seperti yang sekarang disetujui, atau pura-pura tidak dilihat, dalam kebanyakan dari agama-agama Susunan Kristen.

8. (a) Apa pernyataan Yesus tentang ”Izebel” di Tiatira? (b) Bagaimanakah pengaruh wanita yang tidak pantas terlihat pada jaman modern?

8 Yesus selanjutnya memberitahu para penatua di Tiatira: ”Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya. Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.” (Wahyu 2:21, 22) Sama seperti Izebel yang dulu jelas telah menguasai Ahab dan kemudian menentang Yehu, pelaksana penghukuman Allah, demikian pula pengaruh wanita ini mungkin akan mencoba untuk memanipulasi para suami dan para penatua. Rupanya, para penatua di Tiatira bersikap toleran terhadap pengaruh Izebel yang tidak bersahaja ini. Yesus di sini memberikan peringatan yang keras kepada mereka, dan juga kepada sidang dari umat Yehuwa seluas dunia dewasa ini. Pada jaman modern, beberapa dari wanita-wanita yang keras kepala sedemikian telah mendorong suami mereka untuk menjadi orang-orang murtad dan bahkan telah menuntut tindakan pengadilan terhadap hamba-hamba Yehuwa yang setia.—Bandingkan Yudas 5-8.

9. (a) Mengapa kata-kata Yesus tentang Izebel tidak memberikan gambaran yang buruk tentang semua wanita di sidang? (b) Hanya pada keadaan apa pengaruh Izebel muncul?

9 Hal ini sama sekali tidak memberikan gambaran yang buruk tentang wanita-wanita yang setia di sidang Kristen. Pada jaman sekarang, bagian besar dari pekerjaan kesaksian dilaksanakan oleh saudari-saudari yang setia; melalui pelajaran-pelajaran Alkitab rumahan yang mereka pimpin, mereka membawa banyak sekali orang baru ke dalam sidang. Allah sendiri memberkati penyelenggaraan ini, seperti ditunjukkan oleh Mazmur 68:12: ”[Yehuwa] menyampaikan sabda; orang-orang [”para wanita,” BIS, ayat 11] yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar.” Para suami dapat dipengaruhi ke arah yang baik melalui tingkah laku istri mereka yang lemah lembut, penuh hormat, yang ”sangat berharga di mata Allah.” (1 Petrus 3:1-4) Istri yang cakap dan rajin, dipuji oleh Raja Lemuel. (Amsal 31:10-31) Hanya bila wanita-wanita melewati batas dengan membujuk pria-pria atau dengan menantang atau mengabaikan kekepalaan, pengaruh Izebel itu timbul.—Efesus 5:22, 23; 1 Korintus 11:3.

10. (a) Mengapa Izebel dan anak-anaknya mendapat hukuman? (b) Dalam keadaan yang berbahaya apa mereka yang menjadi anak-anak Izebel berada, dan apa yang harus dilakukan orang-orang tersebut?

10 Menunjuk kepada ”wanita Izebel” itu, Yesus melanjutkan: ”Dan anak-anaknya akan Kumatikan [dengan bela sampar yang mematikan,NW”] dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin [”ginjal,” NW] dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.” (Wahyu 2:23) Yesus telah memberikan Izebel dan anak-anaknya waktu untuk bertobat, tetapi mereka berkeras dalam jalan-jalan mereka yang imoral dan karena itu harus mendapat hukuman. Ada berita yang penuh kuasa di sini bagi orang-orang Kristen dewasa ini. Mereka yang meniru Izebel, tidak soal pria atau wanita, dan karena itu menjadi anak-anaknya dengan melanggar prinsip-prinsip Alkitab mengenai kekepalaan dan moral atau bersikap keras kepala sehingga mengabaikan penyelenggaraan teokratis, secara rohani berada dalam keadaan sakit yang berbahaya. Memang, jika orang sedemikian meminta para penatua di sidang untuk berdoa baginya, ”doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia”—asalkan ia dengan rendah hati bertindak selaras dengan doa-doa tersebut. Namun jangan seorang pun berpikir bahwa ia (pria atau wanita) dapat mengelabui Allah atau Kristus dengan mencoba menyembunyikan kelakuan yang imoral atau dengan berpura-pura memberikan penampilan bergairah dalam dinas.—Yakobus 5:14, 15.

11. Bagaimana sidang-sidang dewasa ini dibantu untuk waspada terhadap menyusupnya pengaruh wanita yang tidak sah?

11 Untunglah, kebanyakan sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini sadar terhadap bahaya ini. Para penatua waspada terhadap kecenderungan ke arah sikap yang tidak teokratis dan perbuatan salah. Mereka berusaha membantu pria-pria maupun wanita-wanita yang berada dalam bahaya agar mereka dapat membina kerohanian dan membuat penyesuaian sebelum terlambat. (Galatia 5:16; 6:1) Dengan kasih dan tegas, para pengawas Kristen ini mencegah usaha apapun dari kaum wanita untuk membentuk kelompok-kelompok dengan tujuan memperkembangkan tindakan-tindakan yang serupa dengan gerakan pembebasan wanita. Selain itu, nasihat yang tepat pada waktunya diberikan secara berkala dalam publikasi-publikasi Lembaga Menara Pengawal. a

12. Dalam hal apa golongan Yohanes dewasa ini memperlihatkan gairah yang serupa dengan gairah Yehu?

12 Namun, jika ada imoralitas yang serius, dan khususnya apabila hal ini menjadi kebiasaan, para pedosa yang tidak bertobat harus dipecat. Kita ingat gairah Yehu dalam menyingkirkan semua bekas-bekas pengaruh Izebel di Israel. Demikian pula, golongan Yohanes dewasa ini mengambil tindakan tegas, memberikan teladan untuk rekan-rekan ”Yonadab” mereka dan memperlihatkan diri jauh berbeda dari rohaniwan-rohaniwan Susunan Kristen yang bersikap serba boleh.—2 Raja 9:22, 30-37; 10:12-17.

13. Apa yang akan terjadi atas mereka yang menyerah kepada pengaruh wanita yang salah?

13 Sebagai Utusan dan Hakim Yehuwa, Anak Allah bertindak dengan tepat dalam menyingkapkan Izebel modern dan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit, karena penyakit rohaninya memang benar-benar kronis. (Maleakhi 3:1, 5) Mereka yang telah menyerah kepada pengaruh wanita yang salah ini juga akan menderita kesusahan yang besar—kesedihan karena dipecat, dikucilkan dari sidang Kristen seolah-olah mati. Jika mereka tidak bertobat, berpaling, dan diterima kembali ke dalam sidang, mereka juga akan menghadapi kematian jasmani melalui ”bela sampar yang mematikan”—selambat-lambatnya, dalam sengsara besar. Sementara itu, pemulihan masih mungkin jika mereka benar-benar bertobat dari perbuatan salah mereka.—Matius 24:21, 22; 2 Korintus 7:10.

14. (a) Bagaimana Yesus menggunakan para penatua untuk menangani problem-problem tertentu, seperti misalnya pengaruh Izebel? (b) Bagaimana hendaknya sidang mendukung para penatua yang menangani problem-problem sedemikian?

14 ”Semua jemaat” harus mengetahui bahwa Yesus menyelidiki ”ginjal,” perasaan yang paling dalam, dan ”hati,” batin manusia yang tersembunyi, termasuk motif-motif yang sebenarnya. Untuk itu, ia menggunakan bintang-bintang, atau para penatua yang dipercaya, dalam menangani problem-problem tertentu, seperti misalnya pengaruh Izebel apapun yang muncul. (Wahyu 1:20) Setelah para penatua dengan saksama memeriksa masalah semacam ini dan memberikan keputusan, pribadi-pribadi tidak layak untuk menyelidiki mengapa dan untuk alasan apa tindakan itu diambil. Semua hendaknya dengan rendah hati menerima cara para penatua menangani masalah-masalah itu dan terus mendukung bintang-bintang sidang ini. Keloyalan kepada Yehuwa dan penyelenggaraan organisasiNya akan mendapat pahala. (Mazmur 37:27-29; Ibrani 13:7, 17) Bagi saudara sendiri, semoga saudara mendapat berkat pada waktu Yesus membalaskan kepada setiap orang masing-masing menurut perbuatannya.—Lihat juga Galatia 5:19-24; 6:7-9.

’Peganglah dengan Teguh Apa yang Ada Padamu’

15. (a) Apa yang Yesus katakan kepada mereka yang tidak dirusak oleh Izebel? (b) Apa yang memperlihatkan bahwa tidak semua yang mengaku Kristen pada tahun 1918 dulu telah dicemari oleh Susunan Kristen yang murtad?

15 Kata-kata Yesus berikut memberikan hiburan: ”Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis [”segala perkara Iblis yang dalam-dalam,” Bode], kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.” (Wahyu 2:24, 25) Ada orang-orang setia di Tiatira yang tidak dipengaruhi oleh Izebel. Demikian pula, selama 40 tahun sebelum 1918 dan sejak itu, tidak semua orang yang mengaku Kristen bersikap toleran terhadap haluan yang imoral dan bejat yang begitu merajalela dalam Susunan Kristen. Kelompok kecil dari Siswa-Siswa Alkitab, yang sekarang dikenal sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, yang berusaha membantu para anggota gereja untuk melihat asal-usul yang tidak bersifat Kristen dari banyak doktrin-doktrin Susunan Kristen, telah mengambil tindakan untuk membersihkan diri dari semua kepercayaan dan praktek-praktek bersifat Babel yang diterima melalui Susunan Kristen yang murtad. Ini termasuk ajaran yang serba bebas dari ”wanita Izebel” itu.

16. Meskipun Yesus dan badan pimpinan Kristen abad pertama tidak menambahkan beban lain lagi, hal-hal apa harus dihindari?

16 Golongan Yohanes dewasa ini juga menganjurkan rekan-rekan mereka, kumpulan besar, agar waspada terhadap pengaruh yang imoral, seperti yang terdapat dalam dunia hiburan yang merendahkan martabat. Tidak perlu menonton atau mengalami kebejatan hanya karena ingin tahu atau untuk mempelajari apa yang harus dihindari. Haluan yang bijaksana ialah untuk menjauhkan diri dari ”segala perkara Iblis yang dalam-dalam.” Seperti dikatakan Yesus: ”Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.” Ini mengingatkan kita akan keputusan dari badan pimpinan Kristen di abad pertama: ”Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik.” (Kisah 15:28, 29) Demi kesejahteraan rohani, hindari agama palsu, penyalahgunaan darah (seperti dalam transfusi darah), dan imoralitas! Maka kesehatan jasmani saudara kemungkinan besar juga akan dilindungi.

17. (a) Bagaimana Setan telah menggoda orang-orang dewasa ini dengan ’perkara yang dalam-dalam’? (b) Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap ’perkara yang dalam-dalam’ dari dunia Setan yang canggih?

17 Setan mempunyai ’perkara yang dalam-dalam’ lain dewasa ini, seperti misalnya spekulasi dan filsafat yang rumit yang membuat kaum cendekiawan terpesona. Selain pemikiran yang serba boleh dan imoral, ini termasuk spiritisme dan teori evolusi. Bagaimana pandangan Pencipta yang mahabijaksana terhadap ’perkara yang dalam-dalam’ ini? Rasul Paulus mengutip kata-kataNya yang berbunyi: ”Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat.” Bertentangan dengan itu, ”perkara Allah yang dalam-dalam” adalah sederhana, jelas, dan menghangatkan hati. Orang-orang Kristen yang bijaksana menjauhi ’perkara yang dalam-dalam’ dari dunia Setan yang canggih. Ingat, ”dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”—1 Korintus 1:19; lihat juga Kingdom Interlinear; 2:10, Bode; 1 Yohanes 2:17.

18. Berkat-berkat apa yang Yesus janjikan kepada orang-orang Kristen terurap yang tetap setia sampai akhir, dan hak istimewa apa dimiliki oleh orang-orang yang dibangkitkan ini di Armagedon?

18 Kepada orang-orang Kristen di Tiatira, Yesus sekarang mengucapkan kata-kata yang hangat. Kata-kata tersebut juga menganjurkan orang-orang Kristen terurap dewasa ini: ”Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaanKu sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk—sama seperti yang Kuterima dari BapaKu.” (Wahyu 2:26, 27) Benar-benar suatu hak istimewa yang menakjubkan! Wewenang yang diterima para pemenang yang terurap pada waktu mereka dibangkitkan ialah untuk bersama-sama Yesus mengayunkan ”tongkat besi” berupa kebinasaan atas bangsa-bangsa yang memberontak di Armagedon. Dalam keadaan terbaik, daya ledak nuklir dari bangsa-bangsa itu akan meletup-letup seperti petasan yang basah pada waktu Kristus menghancurkan musuh-musuhnya sampai berkeping-keping seperti ia menghancurkan bejana-bejana tanah liat.—Mazmur 2:8, 9; Wahyu 16:14, 16; 19:11-13, 15.

19. (a) Siapa gerangan ”bintang timur” itu, dan bagaimana ia akan diberikan kepada mereka yang menang? (b) Anjuran apa diberikan kepada kumpulan besar?

19 Yesus menambahkan: ”Dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.” (Wahyu 2:28) Yesus sendiri belakangan menjelaskan apa ”bintang” ini, dengan mengatakan: ”Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.” (Wahyu 22:16) Ya, Yesuslah yang menggenapi nubuat yang Yehuwa paksakan dari bibir Bileam yang enggan mengucapkannya: ”Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel.” (Bilangan 24:17) Bagaimana Yesus akan memberikan ”bintang timur” kepada mereka yang menang? Rupanya, dengan memberikan dirinya kepada mereka, dengan membawa mereka ke dalam hubungan yang paling akrab, paling erat dengannya. (Yohanes 14:2, 3) Pasti suatu dorongan yang kuat untuk bertekun! Hal ini juga membangkitkan semangat dari kumpulan besar untuk mengetahui bahwa ”bintang timur yang gilang-gemilang itu” tidak lama lagi akan menjalankan wewenangnya sebagai raja dalam memulihkan Firdaus di bumi ini!

Peliharalah Integritas

20. Perkembangan apa dalam Susunan Kristen mengingatkan kita akan beberapa kelemahan dari sidang Tiatira?

20 Pesan ini pasti telah menganjurkan orang-orang Kristen di Tiatira. Coba bayangkan—Putra Allah yang telah dimuliakan di surga secara pribadi berbicara kepada orang-orang Kristen di Tiatira mengenai beberapa dari problem mereka! Pasti, sedikitnya beberapa di sidang menyambut penggembalaan yang penuh kasih seperti itu. Berita yang paling panjang dari ketujuh pesan lainnya ini juga membantu kita mengenali sidang Kristen yang sejati dewasa ini. Pada tahun 1918 ketika Yesus datang ke bait Yehuwa untuk menghakimi, mayoritas terbesar dari organisasi-organisasi yang mengaku Kristen dicemari oleh penyembahan berhala dan imoralitas rohani. (Yakobus 4:4) Ada yang mendasarkan kepercayaan mereka pada ajaran dari wanita-wanita yang berkemauan keras dari abad ke-19, seperti misalnya Ellen White dari kelompok Advent Hari Ketujuh dan Mary Baker Eddy dari Christian Scientists, dan belakangan ini banyak wanita telah berkhotbah dari mimbar. (Pertentangkan 1 Timotius 2:11, 12.) Di antara kelompok-kelompok Katolik yang berbeda, Maria sering dihormati melebihi Allah dan Kristus. Yesus tidak menghormati Maria dengan cara demikian. (Yohanes 2:4; 19:26) Dapatkah organisasi-organisasi yang menerima pengaruh wanita sedemikian yang tidak berwenang benar-benar diterima sebagai Kristen?

21. Pelajaran apakah yang ada bagi pribadi-pribadi dalam pesan Yesus kepada sidang Tiatira?

21 Orang-orang Kristen secara pribadi, dari golongan Yohanes ataupun domba-domba lain, ada baiknya memikirkan berita ini. (Yohanes 10:16) Ada yang mungkin merasa tergoda untuk mengikuti haluan yang mudah, seperti dilakukan murid-murid dari Izebel di Tiatira itu. Ada juga godaan untuk berkompromi. Dewasa ini, masalah-masalah seperti makan produk-produk darah atau menerima transfusi darah harus dihadapi. Ada yang mungkin merasa bahwa gairah dalam dinas pengabaran atau memberikan khotbah-khotbah membuat mereka berhak untuk tidak terlalu tegas dalam bidang-bidang lain, seperti misalnya menonton film-film dan video tape yang keras dan imoral, atau berlebihan dalam minum minuman keras. Peringatan Yesus kepada orang-orang Kristen di Tiatira memberitahu kita agar tidak bertindak bebas seperti itu. Yehuwa ingin agar kita bersih, sepenuh jiwa, tidak terbagi, seperti banyak orang Kristen di Tiatira.

22. Bagaimana Yesus menandaskan pentingnya mendengarkan?

22 Akhirnya, Yesus mengumumkan: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” (Wahyu 2:29) Untuk keempat kali, Yesus di sini mengulangi refrain (ulangan) yang menggugah ini, dan hal itu akan mengakhiri ketiga pesan yang masih akan menyusul. Apakah saudara mempunyai telinga yang mau mendengarkan? Maka teruslah dengarkan dengan sungguh-sungguh seraya Allah, melalui rohNya, terus memberikan nasihat melalui saluranNya.

[Catatan Kaki]

[Pertanyaan Pelajaran]

[Gambar di hlm. 51]

Dewasa ini, bagian besar pekerjaan kesaksian dilaksanakan para saudari yang setia seraya dengan bersahaja mendukung wewenang teokratis