Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

Menghadapi Dua Binatang yang Ganas

Menghadapi Dua Binatang yang Ganas

Pasal 28

Menghadapi Dua Binatang yang Ganas

Penglihatan 8​—Wahyu 13:1-18

Pokok: Binatang buas berkepala tujuh, binatang buas bertanduk dua, dan patung binatang buas itu

Masa penggenapan: Sejak jaman Nimrod sampai sengsara besar

1, 2. (a) Apa yang Yohanes katakan mengenai naga? (b) Bagaimana Yohanes, dengan bahasa lambang, menggambarkan organisasi yang kelihatan yang digunakan oleh sang naga?

 NAGA besar itu telah dicampakkan ke bumi! Dari pelajaran kita mengenai buku Wahyu jelas bahwa baik ular tua maupun hantu-hantu pengikutnya tidak pernah akan diijinkan untuk kembali lagi ke surga. Namun kita belum selesai dengan oknum ”yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia.” Kisah itu selanjutnya memperkenalkan dengan lebih terinci sarana yang digunakan oleh Setan untuk berperang melawan ’perempuan itu dan keturunannya.’ (Wahyu 12:9, 17) Yohanes mengatakan tentang naga yang menyerupai ular itu: ”Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.” (Wahyu 13:1a) Jadi marilah kita berhenti sejenak untuk memeriksa sarana yang digunakan oleh naga itu.

2 Surga yang kudus tidak lagi diganggu oleh kehadiran Setan dan hantu-hantunya. Roh-roh jahat itu telah diusir dari surga dan dibatasi ruang geraknya di daerah sekitar bumi. Pasti hal ini yang menyebabkan mengapa praktek-praktek spiritisme berkembang begitu hebat pada abad ke-20 ini. Ular yang licik itu masih mempertahankan suatu organisasi roh yang bejat. Tetapi apakah ia juga menggunakan organisasi yang kelihatan untuk menyesatkan umat manusia? Yohanes memberitahu kita: ”Lalu aku melihat seekor binatang [buas, ”NW”] keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.”​—Wahyu 13:1b, 2.

3. (a) Binatang-binatang yang ganas apa yang dilihat oleh nabi Daniel dalam penglihatan? (b) Apa yang dilambangkan oleh binatang-binatang raksasa dari Daniel 7?

3 Apa gerangan binatang yang aneh ini? Alkitab sendiri memberikan jawabannya. Sebelum Babel jatuh pada tahun 539 S.M., nabi Yahudi Daniel mendapat penglihatan mengenai binatang-binatang yang ganas. Di Daniel 7:2-8 ia menggambarkan empat binatang yang keluar dari laut, yang pertama menyerupai seekor singa, yang kedua seperti beruang, yang ketiga seperti macan tutul, dan ”tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat . . . lagi pula ia bertanduk sepuluh.” Hal ini secara luar biasa sama dengan binatang buas yang dilihat oleh Yohanes kira-kira pada tahun 96 M. Binatang itu juga mempunyai ciri-ciri seekor singa, beruang, dan macan tutul, dan ia mempunyai sepuluh tanduk. Apa identitas dari binatang-binatang besar yang dilihat oleh Daniel? Ia memberitahu kita: ”Binatang-binatang besar . . . ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi.” (Daniel 7:17) Ya, binatang-binatang itu melambangkan ’raja-raja,’ atau kuasa-kuasa politik dari bumi.

4. (a) Di Daniel 8, apa yang digambarkan oleh domba jantan dan kambing jantan? (b) Apa yang ditunjukkan pada waktu tanduk besar dari kambing jantan itu dipatahkan dan kemudian diganti oleh empat tanduk lain?

4 Dalam penglihatan lain, Daniel melihat seekor domba jantan bertanduk dua yang dikalahkan oleh seekor kambing yang mempunyai sebuah tanduk besar. Malaikat Gabriel menjelaskan artinya kepada Daniel: ”Domba jantan . . . ialah raja-raja orang Media dan Persia. Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani.” Gabriel selanjutnya bernubuat bahwa tanduk besar dari kambing jantan itu akan dipatahkan dan diganti dengan empat tanduk. Ini benar-benar terjadi lebih dari 200 tahun kemudian ketika Iskandar Agung wafat dan kerajaannya terpecah menjadi empat kerajaan yang diperintah oleh empat dari jendral-jendralnya.—Daniel 8:3-8, 20-25. a

5. (a) Pengertian tambahan apa yang dinyatakan oleh kata Yunani untuk binatang? (b) Apa yang dimaksud dengan binatang buas dari Wahyu 13:1, 2, bersama dengan tujuh kepalanya?

5 Maka jelas bahwa Pengarang Alkitab yang terilham menganggap kuasa-kuasa politik dari bumi sebagai binatang-binatang. Binatang-binatang macam apa? Seorang komentator menyebut binatang buas dari Wahyu 13:1, 2 suatu ”makhluk raksasa yang kejam, ganas, dan kasar,” dan menambahkan: ”Kita menerima semua pengertian tambahan yang dinyatakan oleh θηρίον [the·riʹon, kata Yunani untuk ”binatang”], seperti dari raksasa [monster] yang kejam, suka menghancurkan, mengerikan, rakus sekali, dsb.” b Betapa tepat hal itu menggambarkan sistem politik yang bernoda darah yang telah Setan gunakan untuk menguasai umat manusia! Ketujuh kepala dari binatang buas ini memaksudkan enam kuasa dunia utama yang disorot dalam sejarah Alkitab sampai pada jaman Yohanes—Mesir, Asyur, Babel, Media-Persia, Yunani, dan Roma—dan kuasa dunia ketujuh yang dinubuatkan akan muncul belakangan.—Bandingkan Wahyu 17:9, 10.

6. (a) Dalam hal apa tujuh kepala dari binatang buas itu mengambil pimpinan? (b) Bagaimana Roma digunakan oleh Yehuwa dalam melaksanakan penghukumanNya sendiri atas sistem Yahudi, dan bagaimana keadaan orang Kristen di Yerusalem?

6 Memang, ada kuasa-kuasa dunia lain dalam sejarah selain tujuh kuasa tadi—sama seperti binatang buas yang Yohanes lihat terdiri dari satu tubuh maupun tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Namun ketujuh kepala melambangkan tujuh kuasa dunia utama yang menindas umat Allah. Pada tahun 33 M., ketika Roma berkuasa, Setan menggunakan kepala binatang buas untuk membunuh Putra Allah. Pada waktu itu, Allah meninggalkan sistem Yahudi yang tidak setia dan kemudian, pada tahun 70 M., membiarkan Roma melaksanakan penghukumanNya atas bangsa itu. Untunglah, Israel yang sejati dari Allah, sidang orang Kristen yang terurap, telah diperingatkan sebelumnya, dan mereka yang berada di Yerusalem dan Yudea lari ke tempat yang aman di seberang Sungai Yordan.—Matius 24:15, 16; Galatia 6:16.

7. (a) Apa yang akan terjadi ketika kesudahan dari sistem ini tiba dan hari Tuhan mulai? (b) Apa yang terbukti sebagai kepala ketujuh dari binatang buas di Wahyu 13:1, 2?

7 Tetapi, menjelang akhir abad pertama M., banyak orang dalam sidang yang mula-mula ini telah menyimpang dari kebenaran, dan gandum Kristen yang sejati, ”anak-anak Kerajaan,” sebagian besar telah dihimpit oleh lalang, ”anak-anak si jahat.” Namun ketika akhir sistem ini tiba, orang Kristen yang terurap sekali lagi muncul sebagai kelompok yang diorganisasi. Pada hari Tuhan, tiba waktunya bagi orang-orang yang benar untuk ”bercahaya seperti matahari.” Dengan demikian sidang Kristen diorganisasi untuk bekerja. (Matius 13:24-30, 36-43) Pada waktu itu, Kekaisaran Roma sudah tidak ada lagi. Kerajaan Inggris yang besar, bersama dengan Amerika Serikat yang kuat, menjadi pusat perhatian dunia. Kuasa dunia kembar ini ternyata adalah kepala yang ketujuh dari binatang buas.

8. Mengapa seharusnya tidak mengejutkan bahwa kuasa dunia kembar Anglo-Amerika disamakan dengan seekor binatang?

8 Tidakkah mengejutkan untuk menyamakan kuasa-kuasa politik yang sedang memerintah dengan seekor binatang buas? Itulah yang dikatakan beberapa penentang selama Perang Dunia II, ketika status dari Saksi-Saksi Yehuwa, sebagai organisasi dan orang-perorangan, ditantang di pengadilan-pengadilan duniawi di seluruh bumi. Namun berpikirlah sejenak! Tidakkah bangsa-bangsa itu sendiri menggunakan binatang-binatang atau makhluk-makhluk yang liar sebagai simbol nasional mereka? Misalnya, singa lambang dari Inggris, burung rajawali dari Amerika, naga dari Cina, dan beruang dari Rusia. Jadi mengapa seseorang harus merasa keberatan jika Pengarang ilahi dari Alkitab juga menggunakan binatang-binatang untuk melambangkan kuasa-kuasa dunia?

9. (a) Mengapa seseorang seharusnya tidak keberatan jika Alkitab mengatakan bahwa Setan memberikan kepada binatang buas itu kekuasaannya yang besar? (b) Bagaimana Setan digambarkan dalam Alkitab, dan bagaimana ia mempengaruhi pemerintahan-pemerintahan?

9 Selain itu, mengapa seseorang harus merasa keberatan jika Alkitab mengatakan bahwa Setanlah yang memberikan binatang buas itu kekuasaannya yang besar? Allah adalah Sumber pernyataan itu, dan di hadapan Dia ’bangsa-bangsa seperti setitik air dalam timba dan seperti sebutir debu.’ Bangsa-bangsa tersebut ada baiknya mencari perkenan Allah daripada merasa tersinggung atas cara Firman nubuatNya menggambarkan mereka. (Yesaya 40:15, 17; Mazmur 2:10-12) Setan bukan pribadi dalam dongeng yang ditugaskan untuk menyiksa jiwa-jiwa yang sudah mati dalam neraka yang berapi. Tempat sedemikian tidak ada. Sebaliknya, Setan digambarkan dalam Alkitab sebagai ”malaikat Terang”—ahli tipu yang menjalankan pengaruh yang sangat kuat dalam urusan politik pada umumnya.—2 Korintus 11:3, 14, 15; Efesus 6:11-18.

10. (a) Apa yang dinyatakan oleh fakta bahwa pada tiap sepuluh tanduk terdapat sebuah mahkota? (b) Apa yang dilambangkan oleh kesepuluh tanduk dan kesepuluh mahkota?

10 Binatang buas itu mempunyai sepuluh tanduk di atas tujuh kepalanya. Mungkin empat kepala masing-masing mempunyai satu tanduk dan tiga kepala masing-masing dua tanduk. Selain itu, ada sepuluh mahkota di atas tanduk-tanduknya. Dalam buku Daniel, diberi gambaran mengenai binatang-binatang yang mengerikan, dan jumlah tanduk mereka harus ditafsirkan secara aksara. Misalnya, dua tanduk pada domba jantan melambangkan kerajaan dunia yang terdiri dari dua mitra, Media dan Persia, sedangkan empat tanduk pada kambing jantan melambangkan empat kerajaan yang berdaulat bersama yang muncul dari kerajaan Yunani dari Iskandar Agung. (Daniel 8:3, 8, 20-22) Tetapi, pada binatang yang Yohanes lihat, jumlah sepuluh tanduk tampaknya bersifat kiasan. (Bandingkan Daniel 7:24; Wahyu 17:12.) Hal itu melambangkan segenap negara berdaulat yang membentuk seluruh organisasi politik Setan. Semua tanduk tersebut kejam dan agresif, tetapi seperti ditunjukkan oleh tujuh kepala, kekepalaan dijalankan oleh satu kuasa dunia saja pada suatu masa. Demikian pula, sepuluh mahkota menunjukkan bahwa semua negara yang berdaulat akan menjalankan kuasa pemerintahan secara serentak bersama dengan negara utama, atau kuasa dunia, dari jaman itu.

11. Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa binatang buas itu ”pada kepalanya tertulis nama-nama hujat”?

11 Binatang buas itu ”pada kepalanya tertulis nama-nama hujat,” karena membuat pernyataan-pernyataan bagi dirinya sendiri yang memperlihatkan sikap yang sangat tidak menghormat Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Ia menggunakan nama Allah dan Kristus sebagai tipuan untuk mencapai tujuan politiknya; dan ia bekerja sama dengan agama palsu, bahkan membiarkan kaum pendeta untuk ambil bagian dalam cara-cara politiknya. Misalnya, dalam House of Lords (Majelis Perwakilan Tinggi) di Inggris terdapat pula para uskup. Kardinal-kardinal Katolik memainkan peranan politik yang sangat penting di Prancis dan Italia, dan belakangan ini, imam-imam memegang jabatan politik di Amerika Latin. Pemerintahan-pemerintahan mencantumkan slogan-slogan agama, seperti misalnya ”KEPADA ALLAH KAMI PERCAYA” di atas uang kertas mereka, dan di atas uang logam mereka mengaku adanya perkenan ilahi atas para penguasa mereka, dengan mengatakan, misalnya, bahwa mereka diangkat ”melalui karunia Allah.” Ini semua sebenarnya bersifat menghujat, karena mereka mencoba melibatkan Allah dalam arena politik yang nasionalistis dan bernoda darah.

12. (a) Apa yang diartikan dengan binatang buas itu keluar dari dalam ”laut,” dan bilamana ia mulai muncul? (b) Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa naga itu memberikan binatang simbolis itu kekuasaannya yang besar?

12 Binatang buas itu keluar dari ”laut,” yang adalah lambang yang cocok dari massa yang bergolak yang darinya muncul pemerintahan manusia. (Yesaya 17:12, 13) Binatang buas ini mulai muncul dari laut umat manusia yang bergolak sejak jaman Nimrod dulu (kira-kira abad ke-21 S.M.), ketika suatu sistem pasca Air Bah, yang menentang Yehuwa, mula-mula menyatakan diri. (Kejadian 10:8-12; 11:1-9) Namun baru pada hari Tuhan, yang terakhir dari ketujuh kepalanya menyatakan diri sepenuhnya. Perhatikan pula bahwa naga itulah yang ”memberikan kepada [binatang itu] kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.” (Bandingkan Lukas 4:6.) Binatang itu adalah ciptaan politik Setan di antara massa umat manusia. Setan benar-benar ”penguasa dunia ini.”—Yohanes 12:31.

Pukulan Maut

13. (a) Malapetaka apa menyerang binatang buas itu pada awal hari Tuhan? (b) Bagaimana binatang buas itu secara keseluruhan menderita ketika hanya satu kepala yang mendapat pukulan maut?

13 Pada awal hari Tuhan, malapetaka menimpa binatang buas itu. Yohanes melaporkan: ”Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu [dengan perasaan takjub, ”BIS”].” (Wahyu 13:3) Ayat ini mengatakan bahwa satu kepala dari binatang buas tersebut mendapat luka yang mematikan atau pukulan maut (NW), tetapi ayat 12 mengatakan seolah-olah seluruh binatang itu yang menderita. Mengapa demikian? Karena kepala-kepala binatang itu tidak semua berkuasa bersama. Masing-masing menurut gilirannya berkuasa atas umat manusia, khususnya atas umat Allah. (Wahyu 17:10) Jadi, pada waktu hari Tuhan mulai, hanya ada satu kepala, yang ketujuh, yang bertindak sebagai kuasa dunia utama. Pukulan maut atas kepala itu mendatangkan penderitaan yang besar atas seluruh binatang buas tersebut.

14. Bilamana pukulan maut itu diberikan, dan bagaimana seorang pejabat militer menggambarkan akibatnya atas binatang buas dari Setan?

14 Apa gerangan pukulan maut tersebut? Belakangan, ini disebut pukulan dengan pedang, dan sebilah pedang adalah lambang dari peperangan. Pukulan dengan pedang, yang dilaksanakan pada awal hari Tuhan, pasti ada hubungannya dengan perang dunia pertama, yang merobohkan dan menguras habis tenaga binatang buas politik Setan. (Wahyu 6:4, 8; 13:14) Pengarang Maurice Genevoix, yang adalah seorang perwira militer selama peperangan tersebut, mengatakan tentang hal itu: ”Semua orang setuju dalam mengakui bahwa dalam seluruh sejarah umat manusia, hanya ada beberapa tanggal yang sama pentingnya dengan tanggal 2 Agustus 1914. Mula-mula Eropa dan tidak lama kemudian hampir seluruh umat manusia mendapati dirinya terlibat dalam suatu peristiwa yang mengerikan. Konvensi-konvensi, persetujuan-persetujuan, kaidah-kaidah moral, semua fondasi goyah; dari hari ke hari, segala sesuatu mulai diragukan. Malapetaka itu tak pernah terpikirkan maupun diduga secara masuk akal. Luar biasa mengacaukan, luar biasa kejam, dan hal itu masih terus merongrong kita setelah itu.”—Maurice Genevoix, anggota dari Académie Française (Akademi Prancis), yang dikutip dalam buku Promise of Greatness (Janji akan Kebesaran), 1968.

15. Bagaimana kepala ketujuh dari binatang buas itu menerima pukulan mautnya?

15 Bagi kepala ketujuh dari binatang buas itu, yang sedang berkuasa, peperangan tersebut merupakan bencana besar. Bersama dengan bangsa-bangsa Eropa lain, Inggris kehilangan pemuda-pemudanya dalam jumlah yang menggoncangkan. Dalam satu pertempuran saja, Pertempuran di Sungai Somme pada tahun 1916, 420.000 tentara Inggris tewas, bersama 194.000 tentara Prancis dan 440.000 tentara Jerman—lebih dari 1.000.000 korban jiwa! Secara ekonomi, juga, Inggris—bersama negara-negara lain dari Eropa—hancur. Kerajaan Inggris yang besar terhuyung-huyung di bawah pukulan itu dan tidak pernah pulih sepenuhnya. Sesungguhnya, peperangan itu, dengan 28 bangsa utama yang ambil bagian, telah mengakibatkan seluruh dunia sempoyongan seolah-olah mendapat pukulan maut. Pada tanggal 4 Agustus 1979, hanya 65 tahun setelah pecahnya Perang Dunia I, The Economist, dari London, Inggris, memberi komentar: ”Pada tahun 1914 dunia kehilangan persatuan yang tidak pernah sanggup ia miliki kembali sejak itu.”

16. Selama perang dunia pertama, bagaimana Amerika Serikat memperlihatkan bahwa ia merupakan bagian dari suatu kuasa dunia kembar?

16 Pada waktu yang sama, Perang Besar, julukan untuk peperangan tersebut pada waktu itu, membuka jalan bagi Amerika Serikat untuk muncul secara menonjol sebagai bagian dari Kuasa Dunia Anglo-Amerika. Selama tahun-tahun pertama peperangan, pendapat umum mencegah Amerika Serikat terlibat dalam konflik itu. Tetapi seperti yang ditulis oleh sejarawan Esmé Wingfield-Stratford, ”semuanya merupakan soal apakah, pada saat krisis yang paling besar ini, Inggris dan Amerika Serikat akan melenyapkan perbedaan mereka dan mewujudkan persatuan yang bersifat menguasai dan perwalian bersama [di antara mereka].” Seperti ditunjukkan oleh peristiwa-peristiwa, mereka melakukan hal itu. Pada tahun 1917 Amerika Serikat menyumbangkan sumber-sumber daya dan tenaganya untuk mendukung usaha perang dari Sekutu yang sudah lemah. Maka, kepala yang ketujuh, Inggris bersama Amerika Serikat, keluar sebagai pihak yang menang.

17. Apa yang terjadi atas sistem Setan di bumi setelah peperangan?

17 Dunia setelah peperangan itu sangat jauh berbeda. Sistem Setan di bumi, walaupun telah dihancurkan oleh pukulan maut, pulih kembali dan menjadi lebih kuat daripada sebelumnya sehingga mendapat kekaguman umat manusia karena daya penyembuhannya.

18. Bagaimana dapat dikatakan bahwa umat manusia pada umumnya ”mengikuti binatang itu dengan perasaan takjub”?

18 Sejarawan Charles L. Mee, Jr., menulis: ”Jatuhnya orde lama [yang diakibatkan oleh perang dunia pertama] merupakan pendahuluan yang perlu bagi penyebaran dari pemerintahan sendiri, pembebasan bangsa-bangsa dan golongan-golongan baru, pencetusan kebebasan dan kemerdekaan baru.” Yang memimpin dalam perkembangan jaman pasca perang ini ialah kepala ketujuh dari binatang buas, yang kini telah sembuh, dengan Amerika Serikat bergerak untuk memegang peranan utama. Kuasa dunia kembar itu mengambil pimpinan dalam mendukung Liga Bangsa Bangsa maupun Perserikatan Bangsa Bangsa. Pada tahun 2005, kuasa politik A.S. telah membimbing bangsa-bangsa yang lebih beruntung dalam menciptakan standar hidup yang lebih tinggi, memerangi penyakit, dan memajukan teknologi. Ia bahkan telah menempatkan 12 orang di bulan. Maka, tidak heran bahwa umat manusia pada umumnya ”mengikut binatang itu dengan perasaan takjub.”

19. (a) Bagaimana umat manusia bahkan berbuat lebih dari sekedar mengagumi binatang buas itu? (b) Siapa yang mempunyai wewenang yang tak dapat dibantah atas semua kerajaan di bumi, dan bagaimana kita tahu? (c) Bagaimana Setan memberikan kekuasaan kepada binatang buas, dan dengan akibat apa atas mayoritas orang-orang?

19 Umat manusia bahkan telah bertindak lebih jauh dari sekedar mengagumi binatang buas itu, seperti selanjutnya dikatakan oleh Yohanes: ”Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata:Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?’” (Wahyu 13:4) Ketika Yesus masih berada di bumi, Setan mengaku mempunyai kekuasaan atas semua kerajaan di bumi. Yesus tidak membantah ini; bahkan ia sendiri menyebut Setan sebagai penguasa dunia dan menolak untuk ambil bagian dalam politik pada jaman itu. Yohanes belakangan menulis tentang orang Kristen sejati: ”Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” (1 Yohanes 5:19; Lukas 4:5-8; Yohanes 6:15; 14:30) Setan memberikan kekuasaan kepada binatang buas itu, dan ia melakukan ini atas dasar kedaulatan nasional. Maka, sebaliknya dari dipersatukan dalam ikatan kasih yang saleh, umat manusia telah dipecah-belah oleh kebanggaan akan suku, ras, dan bangsa. Mayoritas terbesar sebenarnya menyembah bagian dari binatang buas yang mempunyai kekuasaan di negeri tempat mereka tinggal. Jadi seluruh binatang itu dikagumi dan disembah.

20. (a) Dalam arti apa orang menyembah binatang buas itu? (b) Mengapa orang Kristen yang menyembah Allah Yehuwa tidak ambil bagian dalam menyembah binatang buas itu, dan teladan siapakah yang mereka ikuti?

20 Disembah dalam arti apa? Dalam arti menaruh kasih kepada negara di atas kasih kepada Allah. Kebanyakan orang mencintai tanah air mereka. Sebagai warganegara yang baik, orang Kristen sejati juga menghormati para penguasa dan lambang-lambang negara tempat mereka tinggal, mentaati hukum-hukumnya, dan memberikan sumbangan positif kepada kesejahteraan masyarakat mereka dan sesama mereka. (Roma 13:1-7; 1 Petrus 2:13-17) Tetapi, mereka tidak dapat memberikan pengabdian membuta yang lebih besar kepada satu negara daripada terhadap semua negara lain. ”Negara kami, benar atau salah” (our country, right or wrong) bukan ajaran Kristen. Jadi orang Kristen yang menyembah Allah Yehuwa tidak dapat ambil bagian dalam memberikan penyembahan patriotis yang penuh kebanggaan kepada bagian manapun dari binatang buas, karena ini berarti menyembah naga itu—sumber wewenang binatang tersebut. Mereka tidak dapat bertanya dengan bangga: ”Siapakah yang seperti binatang ini?” Sebaliknya, mereka mengikuti teladan Mikhael—yang namanya berarti ”Siapakah yang Seperti Allah?”—karena mereka menjunjung tinggi kedaulatan universal Yehuwa. Pada waktu yang ditetapkan Allah, Mikhael yaitu Kristus Yesus, akan berperang melawan binatang buas itu dan mengalahkannya, sebagaimana ia telah menang dalam mengusir Setan dari surga.—Wahyu 12:7-9; 19:11, 19-21.

Berperang Melawan Orang-Orang Kudus

21. Bagaimana Yohanes menggambarkan cara Setan memanipulasi binatang buas itu?

21 Setan yang licik merencanakan untuk menggunakan binatang buas demi tujuannya sendiri. Yohanes menjelaskan ini: ”Dan kepada binatang [berkepala tujuh] itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat namaNya dan kemah kediamanNya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.”—Wahyu 13:5-8.

22. (a) Ke-42 bulan itu memaksudkan jangka waktu apa? (b) Selama 42 bulan, bagaimana orang Kristen yang terurap ’dikalahkan’?

22 Ke-42 bulan yang disebutkan di sini tampaknya sama dengan tiga setengah tahun ketika orang-orang kudus diganggu oleh tanduk yang muncul dari salah seekor binatang dalam nubuat Daniel. (Daniel 7:23-25; lihat juga Wahyu 11:1-4.) Jadi, sejak bagian terakhir tahun 1914 terus sampai tahun 1918, ketika bangsa-bangsa yang sedang berperang benar-benar saling mencabik satu sama lain seperti binatang-binatang buas, warganegara dari bangsa-bangsa tersebut ditekan untuk menyembah binatang buas itu, untuk terjun ke dalam agama nasionalisme, untuk rela mati membela negara mereka. Tekanan demikian menimbulkan penderitaan yang hebat bagi banyak dari kaum terurap, yang merasa bahwa mereka harus lebih taat kepada Allah Yehuwa dan putraNya, Kristus Yesus. (Kisah 5:29) Ujian mereka mencapai puncak pada bulan Juni 1918, ketika mereka ’dikalahkan.’ Di Amerika Serikat, pejabat-pejabat yang terkemuka dan wakil-wakil lain dari Lembaga Menara Pengawal dipenjarakan secara tidak adil, dan pengabaran yang terorganisasi dari saudara-saudara Kristen mereka mendapat halangan yang sangat besar. Karena mempunyai kuasa ”atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa,” binatang buas itu menekan pekerjaan Allah di seluruh dunia.

23. (a) Apa gerangan ”kitab kehidupan dari Anak Domba” itu, dan apa yang terus berlangsung sampai selesai sejak 1918? (b) Mengapa kemenangan apapun yang nyata bagi organisasi Setan yang kelihatan atas ”orang-orang kudus” hanya kemenangan yang kosong belaka?

23 Ini tampaknya seperti kemenangan bagi Setan dan organisasinya. Namun hal itu tidak dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada mereka, karena tidak seorang pun dalam organisasi Setan yang kelihatan yang namanya tertulis dalam ”kitab kehidupan dari Anak Domba.” Secara kiasan, kitab atau gulungan ini berisi nama dari mereka yang akan memerintah bersama Yesus dalam Kerajaan surgawinya. Nama-nama pertama ditulis di dalamnya pada hari Pentakosta tahun 33 M. Dan pada tahun-tahun setelah itu, banyak nama telah ditambahkan. Sejak tahun 1918, pemeteraian atas kaum sisa dari 144.000 waris Kerajaan telah berjalan sampai selesai. Tidak lama lagi, mereka semua akan tertulis dengan tak terhapuskan dalam kitab kehidupan Anak Domba. Mengenai para penentang yang menyembah binatang buas itu, tidak seorang pun dari mereka akan tertulis namanya dalam gulungan itu. Jadi kemenangan apapun yang mungkin mereka peroleh atas ”orang-orang kudus” adalah kemenangan yang kosong, hanya bersifat sementara.

24. Yohanes meminta agar mereka yang mengerti mendengarkan kepada apa, dan apa arti dari kata-kata yang terdengar bagi umat Allah?

24 Yohanes sekarang berseru kepada mereka yang mengerti untuk mendengarkan dengan sangat cermat: ”Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar.” Kemudian ia mengatakan selanjutnya: ”Barangsiapa yang membawa orang ke dalam tawanan [”ditentukan untuk ditawan,” TB], ia sendiri tak dapat tiada masuk ke dalam tawanan; barangsiapa yang membunuh orang dengan pedang, ia sendiri tak dapat tiada akan dibunuh dengan pedang. Di dalam hal inilah patut bagi segala orang suci menunjukkan sabar [”ketekunan serupa,” NW] dan iman.” (Wahyu 13:9, 10, ”Bode”) Yeremia menulis kata-kata yang serupa dengan ini pada tahun-tahun sebelum 607 S.M., untuk menunjukkan bahwa penghukuman Yehuwa atas kota Yerusalem yang tidak setia tidak dapat ditarik kembali. (Yeremia 15:2; lihat juga Yeremia 43:11; Zakharia 11:9.) Dalam masa ujiannya yang berat, Yesus membuat jelas bahwa para pengikutnya tidak boleh berkompromi ketika ia mengatakan: ”Barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.” (Matius 26:52) Demikian pula, sekarang pada hari Tuhan umat Allah harus berpegang teguh kepada prinsip-prinsip Alkitab. Tidak ada kelepasan terakhir bagi mereka yang tidak mau bertobat yang menyembah binatang buas itu. Kita semua membutuhkan ketekunan, juga iman yang tidak tergoyahkan, untuk dapat selamat dari penindasan dan ujian-ujian yang ada di hadapan kita.—Ibrani 10:36-39; 11:6.

Binatang Buas Bertanduk Dua

25. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan seekor binatang buas simbolis lain yang muncul di panggung dunia? (b) Apa yang ditunjukkan oleh dua tanduk dari binatang buas yang baru ini dan dengan keluarnya dia dari bumi?

25 Tetapi sekarang seekor binatang buas lain muncul di panggung dunia. Yohanes melaporkan: ”Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.” (Wahyu 13:11-13) Binatang buas ini mempunyai dua tanduk, yang menunjukkan adanya persekutuan dari dua kuasa politik. Dan ia digambarkan keluar dari bumi, bukan dari laut. Jadi, ia keluar dari sistem Setan yang sudah mapan di bumi. Ini pasti suatu kuasa dunia, yang sudah ada, yang kemudian memegang peranan penting pada hari Tuhan.

26. (a) Apa gerangan binatang buas bertanduk dua itu, dan bagaimana hubungannya dengan binatang buas yang semula? (b) Dalam arti apa tanduk-tanduk dari binatang bertanduk dua itu sama seperti anak domba, dan bagaimana ia ”seperti seekor naga” bila berbicara? (c) Apa yang sebenarnya disembah oleh orang yang nasionalistis, dan nasionalisme disamakan dengan apa? (Lihat catatan kaki.)

26 Siapa gerangan dia? Kuasa Dunia Anglo-Amerika—sama dengan kepala ketujuh dari binatang buas yang pertama namun dalam peranan khusus! Karena dalam penglihatan ia dipisahkan sebagai binatang buas lain kita dibantu untuk melihat dengan lebih jelas bagaimana dia bertindak secara independen di panggung dunia. Binatang buas kiasan dengan dua tanduk ini terdiri dari dua kuasa politik yang sama-sama berkuasa, independen, tetapi bekerja sama. Kedua tanduknya yang ”sama seperti anak domba” menyatakan bahwa ia ingin menunjukkan dirinya lembut dan tidak mengganggu, dengan bentuk pemerintahan yang ideal yang kepadanya seluruh dunia harus berpaling. Namun ia berbicara ”seperti seekor naga” dalam hal ia menggunakan tekanan dan ancaman dan bahkan tindakan kekerasan jika versi dari pemerintahannya tidak diterima. Ia tidak menganjurkan ketundukan kepada Kerajaan Allah di bawah pemerintahan Anak Domba Allah melainkan, sebaliknya, ketaatan demi kepentingan Setan, naga besar itu. Ia menganjurkan perpecahan dan kebencian yang nasionalistis yang berarti menyembah binatang buas pertama. c

27. (a) Sikap apa dari binatang buas bertanduk dua yang dinyatakan oleh fakta bahwa ia menurunkan api dari langit? (b) Bagaimana pandangan banyak orang terhadap imbangan modern dari binatang buas bertanduk dua itu?

27 Binatang buas bertanduk dua ini mengadakan tanda-tanda yang besar, bahkan menurunkan api dari langit. (Bandingkan Matius 7:21-23.) Tanda yang belakangan ini mengingatkan kita kepada Elia, nabi Allah pada jaman purba yang mengadakan pertandingan dengan nabi-nabi Baal. Ketika ia berhasil menurunkan api dari langit dalam nama Yehuwa, hal itu membuktikan tanpa keraguan bahwa ia seorang nabi sejati dan bahwa nabi-nabi Baal adalah palsu. (1 Raja 18:21-40) Seperti nabi-nabi Baal tersebut, binatang buas bertanduk dua itu merasa bahwa ia cukup memenuhi syarat sebagai nabi. (Bandingkan Wahyu 13:14, 15; 19:20.) Ya, binatang itu mengaku telah menaklukkan kuasa-kuasa yang jahat dalam dua perang dunia, dan sekarang ia dengan tegas melawan apa yang disebut komunisme yang tidak bertuhan! Sesungguhnya, banyak orang menganggap imbangan binatang buas bertanduk dua pada jaman modern ini sebagai pelindung kemerdekaan dan sumber perkara-perkara materi yang baik.

Patung Binatang Buas

28. Bagaimana Yohanes menunjukkan bahwa binatang buas bertanduk dua itu bukannya tidak bersalah sebagaimana hendak dikesankan oleh tanduk-tanduknya yang seperti anak domba?

28 Apakah binatang buas bertanduk dua ini benar-benar tidak bersalah seperti ditunjukkan oleh tanduk-tanduknya yang seperti anak domba? Yohanes selanjutnya mengatakan: ”Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.”—Wahyu 13:14, 15.

29. (a) Apa tujuan dari patung binatang buas itu, dan bilamana patung ini didirikan? (b) Mengapa patung binatang buas itu bukan patung yang tidak bernyawa?

29 Apa gerangan ’patung binatang buas itu’ dan apa tujuannya? Tujuannya ialah untuk memajukan penyembahan kepada binatang buas berkepala tujuh karena ia adalah patung binatang tersebut dan dengan demikian, sebenarnya, mengabadikan keberadaan binatang buas tersebut. Patung ini dibuat setelah binatang buas berkepala tujuh pulih dari luka oleh pedang, yaitu, setelah akhir perang dunia pertama. Ini bukan patung yang tidak bernyawa seperti yang didirikan oleh Nebukadnezar di dataran Dura. (Daniel 3:1) Binatang buas bertanduk dua itu menghembuskan kehidupan kepada patung ini sehingga ia dapat hidup dan memainkan peranan dalam sejarah dunia.

30, 31. (a) Menurut fakta-fakta sejarah, apa gerangan patung ini? (b) Apakah ada yang telah dibunuh karena menolak untuk menyembah patung ini? Jelaskan.

30 Jalannya sejarah menyatakan bahwa patung ini adalah organisasi yang diusulkan, diperkembangkan, dan didukung oleh Inggris dan Amerika Serikat dan pada mulanya dikenal sebagai Liga Bangsa Bangsa. Belakangan, dalam Wahyu pasal 17, ia akan muncul dengan lambang yang berbeda, yaitu dari seekor binatang buas merah padam yang hidup dan bernafas dan berdiri sendiri. Badan internasional ini ”berbicara,” dalam hal ia mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sombong sebagai satu-satunya yang dapat menghasilkan perdamaian dan keamanan bagi umat manusia. Namun dalam kenyataannya ia telah menjadi forum bagi bangsa-bangsa anggotanya untuk saling melampiaskan kemarahan dan mencaci-maki. Ia telah mengancam akan memboikot, atau membuat merana, bangsa atau umat manapun yang tidak mau tunduk kepada kekuasaannya. Ia bahkan telah memecat bangsa-bangsa yang tidak mengikuti ideologinya. Pada awal dari sengsara besar, ’tanduk-tanduk’ militer dari patung binatang buas ini akan memenuhi peranan yang menghancurkan.—Wahyu 7:14; 17:8, 16.

31 Sejak Perang Dunia II, patung binatang buas ini—yang sekarang diwujudkan sebagai organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa sudah melakukan pembunuhan secara aksara. Sebagai contoh, pada tahun 1950 pasukan PBB memulai peperangan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Pasukan PBB, bersama orang Korea Selatan, membunuh kira-kira 1.420.000 orang Korea Utara dan Cina. Demikian pula, dari tahun 1960 sampai 1964, tentara Perserikatan Bangsa Bangsa aktif di Kongo (Kinshasa). Selain itu, para pemimpin dunia, termasuk Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II, terus meneguhkan bahwa patung ini adalah harapan terakhir dan yang terbaik bagi manusia untuk perdamaian. Jika umat manusia tidak mau menurutinya, mereka berkeras, umat manusia akan menghancurkan dirinya sendiri. Dengan demikian secara kiasan mereka menyebabkan dibunuhnya semua orang yang menolak untuk mendukung patung itu dan menyembahnya.—Bandingkan Ulangan 5:8, 9.

Tanda dari Binatang Buas

32. Bagaimana Yohanes menggambarkan cara Setan menggerakkan bagian-bagian politik dari organisasinya yang kelihatan untuk menimbulkan penderitaan atas kaum sisa dari benih perempuan Allah?

32 Yohanes sekarang melihat bagaimana Setan menggerakkan bagian-bagian politik dari organisasinya yang kelihatan untuk menimbulkan penderitaan maksimum atas kaum sisa dari benih perempuan Allah. (Kejadian 3:15) Ia kembali menggambarkan ”binatang buas” (NW) itu sendiri: ”Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.”—Wahyu 13:16-18.

33. (a) Apa nama dari binatang buas itu? (b) Dengan apa angka enam dihubungkan? Jelaskan.

33 Binatang buas itu mempunyai nama, dan nama ini adalah sebuah angka: 666. Enam, sebagai angka, dihubungkan dengan musuh-musuh Yehuwa. Ada seorang pria Filistin dari bani Rafa yang ”tinggi [”sangat besar,” Klinkert; ”raksasa,” BIS] perawakannya,” dan ”tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam.” (1 Tawarikh 20:6) Raja Nebukadnezar mendirikan sebuah patung emas yang lebarnya 6 hasta dan tingginya 60 hasta, untuk mempersatukan para pejabat politiknya dalam ibadat tunggal. Ketika hamba-hamba Allah menolak untuk menyembah patung emas ini, raja memerintahkan agar mereka dilemparkan ke dalam sebuah dapur api yang menyala-nyala. (Daniel 3:1-23) Enam adalah angka yang kurang dari tujuh, yang melambangkan kelengkapan dari sudut pandangan Allah. Karena itu, enam lipat tiga menggambarkan sesuatu yang sangat tidak sempurna.

34. (a) Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa bilangan dari binatang buas itu ”adalah bilangan seorang manusia”? (b) Mengapa 666 nama yang cocok bagi sistem politik dunia dari Setan?

34 Sebuah nama memperkenalkan seseorang. Jadi bagaimana angka ini memperkenalkan binatang itu? Yohanes mengatakan bahwa itu ”adalah bilangan seorang manusia,” bukan dari suatu pribadi roh, jadi nama itu membantu meneguhkan bahwa binatang buas tersebut ada di bumi, melambangkan pemerintahan manusia. Sama seperti angka enam kurang dari angka tujuh, demikian pula 666—enam sampai tingkat ketiga—adalah nama yang cocok bagi sistem politik dunia yang sangat besar yang telah gagal dengan begitu menyedihkan untuk memenuhi standar kesempurnaan Allah. Binatang buas politik dunia ini memegang kekuasaan tertinggi di bawah bilangan-nama 666, sedangkan politik besar, agama besar, dan bisnis besar terus membuat binatang buas itu berfungsi sebagai penindas umat manusia dan penganiaya dari umat Allah.

35. Apa artinya ditandai di dahi atau di tangan kanan dengan nama binatang buas itu?

35 Apa artinya ditandai di dahi atau di tangan kanan dengan nama binatang buas itu? Ketika Yehuwa memberi Israel hukum Taurat, Ia mengatakan kepada mereka: ”Kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.” (Ulangan 11:18) Ini berarti bahwa orang Israel harus terus menaruh hukum Taurat di hadapan mereka, sehingga hal itu mempengaruhi semua tindakan dan pikiran mereka. Ke-144.000 orang yang terurap dikatakan mempunyai nama sang Bapa dan nama Yesus tertulis di dahi mereka. Ini menyatakan bahwa mereka adalah milik Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. (Wahyu 14:1) Dalam meniru hal itu, Setan menggunakan tanda hantu dari binatang buas. Siapapun yang melakukan kegiatan sehari-hari seperti misalnya membeli dan menjual ditekan untuk melakukannya menurut cara binatang buas itu, seperti misalnya, dalam memperingati hari-hari raya. Mereka diharapkan untuk menyembah binatang buas itu, membiarkannya mengatur kehidupan mereka, supaya mendapat tandanya.

36. Mereka yang menolak untuk menerima tanda dari binatang buas itu mengalami problem-problem apa?

36 Mereka yang tidak mau menerima tanda dari binatang buas itu terus mengalami problem. Mulai pada tahun 1930-an, misalnya, mereka harus berjuang dalam banyak pengadilan dan menderita tindakan kekerasan oleh gerombolan dan penganiayaan lain. Di negara-negara totaliter, mereka dijebloskan ke dalam kamp-kamp konsentrasi, dan di tempat itu banyak dari mereka mati. Sejak perang dunia kedua, tidak terhitung banyaknya pemuda menderita pemenjaraan untuk waktu yang panjang, ada yang bahkan disiksa dan dibunuh, karena mereka menolak untuk mengkompromikan kenetralan Kristen mereka. Di negeri-negeri lain orang Kristen benar-benar tidak dapat membeli atau menjual; ada yang tidak dapat memiliki tanah sendiri; yang lain-lain diperkosa, dibunuh, atau diusir dari tanah kelahiran mereka. Mengapa? Karena dengan hati nurani yang baik mereka menolak untuk membeli sebuah kartu partai politik. d​—Yohanes 17:16.

37, 38. (a) Mengapa dunia ini suatu tempat yang sulit bagi mereka yang menolak untuk mempunyai tanda dari binatang buas? (b) Siapakah yang memelihara integritas, dan mereka bertekad untuk melakukan apa?

37 Di beberapa daerah di dunia, agama sangat berurat berakar dalam kehidupan masyarakat sehingga siapapun yang mempertahankan kebenaran Alkitab akan diasingkan oleh keluarga dan bekas teman-temannya. Dituntut iman yang besar untuk bertekun. (Matius 10:36-38; 17:22) Di suatu dunia yang mayoritas memuja kekayaan materi dan ketidakjujuran merajalela, seorang Kristen sejati sering harus secara mutlak percaya kepada Yehuwa bahwa Ia akan memeliharanya dalam menempuh haluan yang benar. (Mazmur 11:7; Ibrani 13:18) Dalam suatu dunia yang dibanjiri imoralitas, dibutuhkan tekad yang kuat untuk tetap bersih dan murni. Orang Kristen yang jatuh sakit sering ditekan oleh dokter-dokter dan jururawat untuk melanggar hukum Allah dalam hal kesucian darah; mereka bahkan harus menolak perintah pengadilan yang bertentangan dengan iman mereka. (Kisah 15:28, 29; 1 Petrus 4:3, 4) Dan pada masa sekarang manakala pengangguran meningkat, makin lebih sulit bagi seorang Kristen sejati untuk menghindari pekerjaan yang akan berarti mengkompromikan integritasnya di hadapan Allah.—Mikha 4:3, 5.

38 Ya, dunia ini suatu tempat yang sulit bagi mereka yang tidak mempunyai tanda dari binatang buas itu. Benar-benar suatu pertunjukan yang luar biasa dari kuasa dan berkat Yehuwa bahwa kaum sisa dari benih perempuan, bersama tiga juta lebih dari kumpulan besar, dapat memelihara integritas meskipun ada begitu banyak tekanan untuk melanggar hukum-hukum Allah. (Wahyu 7:9) Dengan bersatu-padu, di seluruh dunia, semoga kita semua terus mengagungkan Yehuwa dan jalan-jalanNya yang benar, seraya kita menolak untuk menerima tanda dari binatang buas itu.​—Mazmur 34:2-4.

[Catatan Kaki]

a Untuk perincian lebih lanjut, silakan lihat halaman 165-79 dari buku Perhatikanlah Nubuat Daniel! diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

b The Interpretation of St. John’s Revelation (Penafsiran Tentang Wahyu dari St. Yohanes), oleh R. C. H. Lenski, halaman 390-1.

c Para komentator telah memperhatikan bahwa nasionalisme, sebenarnya, adalah suatu agama. Jadi, orang yang nasionalistis sebenarnya menyembah bagian binatang buas yang digambarkan oleh negara yang mereka huni. Mengenai nasionalisme di Amerika Serikat, kita membaca: ”Nasionalisme, yang dipandang sebagai agama, mempunyai banyak persamaan dengan sistem agama-agama besar yang lain dari jaman dulu . . . Nasionalis modern sadar akan ketergantungannya kepada ilah nasionalnya sendiri. Ia merasakan kebutuhan akan bantuanNya yang penuh kuasa. Dalam Dia ia mengakui sumber kesempurnaan dan kebahagiaannya sendiri. Kepada Dia, khusus dalam pengertian agama, ia menundukkan dirinya. . . . Bangsa itu dibayangkan sebagai kekal, dan kematian dari putra-putranya yang loyal tidak lain hanya menambah kemasyhuran dan kemuliaannya yang tidak pernah padam.”​—Carlton J. F. Hayes, yang dikutip dari halaman 359 dari buku What Americans Believe and How They Worship (Apa yang Dipercaya oleh Orang Amerika dan Bagaimana Mereka Beribadat), oleh J. Paul Williams.

d Lihat, misalnya, Watchtower terbitan 1 September 1971, halaman 520; 15 Juni 1974, halaman 373; 1 Juni 1975, halaman 341; 1 Februari 1979, halaman 23; 1 Juni 1979, halaman 20; 15 Mei 1980, halaman 10.

[Pertanyaan Pelajaran]

[Gambar di hlm. 195]

Ia diberi kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang buas itu