Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

Rahasia Suci Allah​—Klimaksnya yang Gemilang!

Rahasia Suci Allah​—Klimaksnya yang Gemilang!

Pasal 26

Rahasia Suci Allah​—Klimaksnya yang Gemilang!

1. (a) Bagaimana Yohanes memberitahu kita bahwa rahasia suci akan digenapi? (b) Mengapa kumpulan besar malaikat itu berbicara dengan nyaring?

 APAKAH saudara ingat pernyataan yang diucapkan oleh malaikat yang kuat dengan sumpah yang dicatat di Wahyu 10:1, 6, 7 (Bode)? Ia mengatakan: ”Tiada akan ada tempohnya [”penundaan,” TB] lagi; tetapi pada masa suara malaekat yang ketujuh itu, apabila ia hendak meniup sangkakalanya, baharulah rahasia [suci, NW] Allah [benar-benar, NW] genap, menurut seperti kabar kesukaan yang diberitakan kepada segala hambaNya, yaitu nabi-nabi.” Waktu Yehuwa telah tiba untuk membunyikan sangkakala terakhir itu! Maka, bagaimana rahasia suci itu akan digenapi? Yohanes benar-benar bersukacita memberitahu kita! Ia menulis: ”Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: ’Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapiNya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.’” (Wahyu 11:15) Kumpulan besar malaikat itu mempunyai alasan untuk berbicara dengan nyaring, bahkan dengan suara bergemuruh! Karena pengumuman yang bersejarah ini mempunyai arti yang penting secara universal. Hal ini benar-benar penting bagi semua makhluk hidup.

2. Bilamana dan dengan peristiwa apa rahasia suci itu dibawa kepada kegenapan yang berkemenangan?

2 Rahasia suci sampai pada klimaksnya yang bahagia! Dengan gemilang, agung, hal itu dibawa kepada kegenapan yang berkemenangan pada tahun 1914 ketika Tuhan Yehuwa menobatkan KristusNya sebagai rekan Raja. Yesus Kristus bertindak atas nama Bapanya dengan mengambil alih pemerintahan yang aktif di tengah-tengah dunia umat manusia yang bermusuhan. Sebagai Benih yang dijanjikan, ia menerima kuasa Kerajaan untuk memusnahkan Ular dan antek-anteknya dan memulihkan perdamaian seperti firdaus ke atas bumi ini. (Kejadian 3:15; Mazmur 72:1, 7) Sebagai Raja Mesias, Yesus akan menggenapi Firman Yehuwa dan membenarkan Bapanya, ”Raja yang kekal,” yang harus memerintah sebagai Tuhan Yang Berdaulat ”selama-lamanya.”​—1 Timotius 1:17, Bode.

3. Mengapa Allah Yehuwa, walaupun selamanya Raja, membiarkan penguasa-penguasa lain ada di bumi?

3 Tetapi bagaimana ”pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita,” Yehuwa? Bukankah Allah Yehuwa selamanya Raja? Itu benar, karena Asaf, orang Lewi itu bermazmur: ”Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala.” Dan seorang pemazmur lain menyatakan: ”[Yehuwa] adalah Raja, . . . takhtaMu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.” (Mazmur 74:12; 93:1, 2) Namun, dalam hikmatNya, Yehuwa mengijinkan penguasa-penguasa lain ada di atas bumi. Jadi sengketa yang diajukan di Eden mengenai apakah manusia dapat memerintah dirinya sendiri tanpa Allah telah diuji sepenuhnya. Pemerintahan manusia telah gagal secara menyedihkan. Sungguh benar kata-kata nabi Allah: ”Aku tahu, ya [Yehuwa], bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.” (Yeremia 10:23) Sejak pemberontakan orangtua kita yang pertama, seluruh dunia berada di bawah kekuasaan ”si ular tua,” Setan. (Wahyu 12:9; Lukas 4:6) Sekarang waktunya tiba untuk perubahan yang dramatis! Untuk membenarkan kedudukanNya yang sah, Yehuwa mulai menjalankan kedaulatanNya atas bumi dengan cara baru, melalui Kerajaan Mesias yang Ia tunjuk.

4. Ketika sangkakala-sangkakala sedang dibunyikan pada tahun 1922, apa yang ditonjolkan? Jelaskan.

4 Ketika ketujuh sangkakala mulai dibunyikan pada tahun 1922, kebaktian Siswa-Siswa Alkitab di Cedar Point, Ohio, menonjolkan sebuah khotbah dari presiden Lembaga Menara Pengawal, J. F. Rutherford, yang didasarkan pada ayat ”Kerajaan Sorga sudah dekat.” (Matius 4:17) Ia mengakhiri khotbah itu dengan kata-kata berikut: ”Maka kembali ke ladang, hai kalian putra-putra Allah yang mahatinggi! Kenakan baju perang kalian! Berlakulah serius, waspada, aktif, berani. Jadilah saksi-saksi yang setia dan benar bagi Tuhan. Majulah dalam peperangan sampai semua bekas Babel dimusnahkan. Umumkan berita ini ke mana-mana. Dunia harus tahu bahwa Yehuwa adalah Allah dan bahwa Yesus Kristus adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Ini adalah hari yang paling penting. Lihat, sang Raja memerintah! Kalian adalah wakil-wakilnya yang akan mengumumkan ini. Maka umumkan, umumkan, umumkan, Raja dan kerajaannya.” Kerajaan Allah melalui Kristus Yesus dibawa kepada perhatian semua orang, dan hal itu memulai gelombang pengabaran Kerajaan yang besar yang mencakup penghukuman yang diserukan dengan ditiupnya seluruh tujuh sangkakala dari para malaikat.

5. Pada tahun 1928, apa yang terjadi pada kebaktian Siswa-Siswa Alkitab yang menonjolkan tiupan sangkakala ketujuh?

5 Bunyi sangkakala dari malaikat ketujuh tercermin dalam pokok-pokok penting dari kebaktian Siswa-Siswa Alkitab di Detroit, Michigan, tanggal 30 Juli-6 Agustus 1928. Pada waktu itu 107 pemancar radio dihubungkan dengan apa yang digambarkan oleh The New York Times sebagai ’hubungan radio yang paling luas dan mahal dalam sejarah.’ Hadirin kebaktian dengan penuh semangat menerima ”Deklarasi Melawan Setan dan Mendukung Yehuwa” yang tegas, yang menunjuk kepada penyingkiran Setan beserta organisasinya yang jahat di Armagedon, dan pembebasan semua orang yang mengasihi kebenaran. Rakyat yang loyal dari Kerajaan Allah bersukacita menerima sebuah buku baru 368 halaman Government (Pemerintahan) yang diumumkan pada kebaktian itu. Ini menyediakan bukti-bukti yang paling jelas ”bahwa Allah menobatkan RajaNya Yang Terurap di atas takhtanya pada tahun 1914.”

Yehuwa Memegang Kekuasaan

6. Bagaimana Yohanes melaporkan pengumuman bahwa Kristus telah dinobatkan dalam Kerajaan Allah?

6 Kristus ditakhtakan dalam Kerajaan Allah—pengumuman ini benar-benar membangkitkan sukacita! Yohanes melaporkan: ”Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah, sambil berkata: ’Kami mengucap syukur kepadaMu, ya Tuhan [Yehuwa, ”NW”], Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasaMu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja.’”​—Wahyu 11:16, 17.

7. Bagaimana ucapan terima kasih diberikan kepada Allah Yehuwa (a) oleh sisa dari 24 tua-tua simbolis di bumi? (b) oleh mereka dari 24 tua-tua simbolis yang telah dibangkitkan kepada kedudukan mereka di surga?

7 Mereka yang mengucapkan rasa syukur ini kepada Allah Yehuwa adalah 24 tua-tua yang melambangkan saudara-saudara Kristus yang terurap dalam kedudukan surgawi mereka. Dari tahun 1922 seterusnya suatu sisa di atas bumi dari 144.000 kaum terurap ini menyibukkan diri dalam pekerjaan yang dimulai oleh tiupan sangkakala-sangkakala. Mereka menyadari arti sepenuhnya dari tanda di Matius 24:3–25:46. Tetapi, bahkan pada masa yang lebih awal pada hari Tuhan, sesama rekan saksi mereka yang sudah ”setia sampai mati” telah dibangkitkan untuk memangku jabatan mereka di surga, sehingga mereka sekarang dapat mewakili seluruh kelompok dari 144.000 untuk tersungkur, sujud menyembah Yehuwa. (Wahyu 1:10; 2:10) Betapa bersyukur mereka semua bahwa Tuhan mereka Yang Berdaulat tidak menunda dalam membawa rahasia suciNya kepada klimaks kegenapannya!

8. (a) Apa dampak dari ditiupnya sangkakala ketujuh atas bangsa-bangsa? (b) Terhadap siapa bangsa-bangsa telah menyatakan murka mereka?

8 Sebaliknya, ditiupnya sangkakala ketujuh tidak mendatangkan sukacita kepada bangsa-bangsa. Waktunya telah tiba bagi mereka untuk merasakan murka Yehuwa. Seperti dikatakan Yohanes: ”Dan semua bangsa telah marah, tetapi amarahMu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hambaMu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan namaMu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi.” (Wahyu 11:18) Dari tahun 1914 seterusnya bangsa-bangsa di dunia dengan berapi-api menyatakan murka mereka melawan satu sama lain, melawan Kerajaan Allah, dan terutama melawan dua saksi dari Yehuwa.—Wahyu 11:3.

9. Bagaimana bangsa-bangsa telah merusak bumi, dan Allah telah bertekad untuk melakukan apa menghadapi itu?

9 Sepanjang sejarah bangsa-bangsa telah membinasakan atau merusak bumi melalui peperangan yang tak henti-hentinya dan pengelolaan yang buruk. Tetapi, sejak 1914, perusakan ini telah membubung sampai pada tingkat yang menakutkan. Ketamakan dan korupsi mengakibatkan padang gurun semakin meluas dan banyak sekali lahan subur yang menjadi rusak. Hujan asam dan awan radioaktif telah merusak daerah-daerah yang luas. Sumber-sumber makanan dicemari. Udara yang kita hirup dan air yang kita minum tercemar. Limbah industri mengancam kehidupan di darat dan di laut. Dan negara-negara adidaya mengancam pemusnahan total dengan dibinasakannya seluruh umat manusia oleh senjata nuklir. Untunglah, Yehuwa akan ”membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi”; Ia akan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik yang angkuh, yang bertanggung jawab atas keadaan bumi yang menyedihkan ini. (Ulangan 32:5, 6; Mazmur 14:1-3) Karena itu, Yehuwa mengatur celaka yang ketiga, untuk menyuruh orang-orang yang bersalah itu mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.—Wahyu 11:14.

Celaka Atas Mereka yang Merusak!

10. (a) Apa gerangan celaka yang ketiga? (b) Bagaimana celaka yang ketiga tidak hanya mendatangkan siksaan?

10 Maka, inilah celaka yang ketiga. Celaka ini datang dengan segera! Ini adalah cara Yehuwa untuk membinasakan mereka yang menajiskan ’tumpuan kakiNya,’ bumi yang indah tempat kita tinggal. (Yesaya 66:1) Ini akan digerakkan oleh Kerajaan Mesias—rahasia suci Allah. Musuh-musuh Allah, dan para pemimpin Susunan Kristen khususnya, telah disiksa oleh dua celaka yang pertama—yang pada prinsipnya disebabkan oleh tulah belalang dan pasukan berkuda; tetapi celaka yang ketiga, yang akan dilaksanakan oleh Kerajaan Yehuwa sendiri, tidak hanya akan mendatangkan siksaan. (Wahyu 9:3-19) Ini akan merupakan pukulan maut dalam menyingkirkan masyarakat manusia yang suka merusak dan para penguasanya. Ini akan datang sebagai klimaks dari penghakiman Yehuwa di Armagedon. Halnya tepat seperti dinubuatkan Daniel: ”Pada zaman raja-raja [para penguasa yang merusak bumi], Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.” Seperti sebuah gunung yang besar, Kerajaan Allah akan memerintah atas bumi yang telah dimuliakan, dengan demikian membenarkan kedaulatan Yehuwa dan mendatangkan sukacita yang kekal atas umat manusia.—Daniel 2:35, 44; Yesaya 11:9; 60:13.

11. (a) Serentetan peristiwa yang membahagiakan apa yang digambarkan oleh nubuat ini? (b) Kasih kemurahan apa yang diwujudkan, bagaimana, dan oleh siapa?

11 Celaka yang ketiga disertai oleh serentetan peristiwa yang membahagiakan yang akan terus berlangsung secara progresif sepanjang hari Tuhan. Inilah waktunya ’bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan bagi Allah untuk memberi upah kepada hamba-hambaNya, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan namaNya.’ Ini berarti kebangkitan dari kematian! Bagi orang-orang kudus yang terurap yang sudah tidur dalam kematian, ini terjadi pada awal hari Tuhan. (1 Tesalonika 4:15-17) Pada waktunya sisa dari orang-orang kudus bergabung dengan mereka melalui kebangkitan seketika. Yang lain-lain juga diberi upah, termasuk hamba-hamba Allah, yaitu nabi-nabi pada jaman purba dan semua orang lain dari umat manusia yang takut akan nama Yehuwa, apakah mereka dari kumpulan besar yang selamat melewati kesusahan besar atau dari ”orang-orang mati, besar dan kecil,” yang dihidupkan kembali selama Pemerintahan Milenium Kristus. Karena Raja Mesias Allah mempunyai kunci-kunci maut dan Hades, pemerintahan KerajaanNya akan membuka jalan bagi dia untuk memberikan hidup kekal kepada semua yang berusaha meraih persediaan yang sangat berharga itu. (Wahyu 1:18; 7:9, 14; 20:12, 13; Roma 6:22; Yohanes 5:28, 29) Tidak soal apakah ini berupa hidup yang tidak berkematian di surga atau hidup kekal di bumi, karunia kehidupan ini adalah kasih kemurahan dari Yehuwa, dan semua yang menerimanya dapat berterima kasih untuk selama-lamanya.—Ibrani 2:9.

Lihat Tabut PerjanjianNya!

12. (a) Menurut Wahyu 11:19, apa yang Yohanes lihat di surga? (b) Tabut perjanjian merupakan lambang dari apa, dan apa yang terjadi atasnya setelah Israel ditawan ke Babel?

12 Yehuwa memerintah! Melalui Kerajaan MesiasNya, Ia menjalankan kedaulatanNya atas umat manusia dengan cara yang menakjubkan. Ini diteguhkan oleh apa yang Yohanes lihat selanjutnya: ”Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjianNya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh [”dan suara dan guruh,” Bode] dan gempa bumi dan hujan es lebat.” (Wahyu 11:19) Inilah satu-satunya ayat dalam buku Wahyu yang menyebutkan tentang tabut perjanjian Allah. Tabut itu dahulu merupakan lambang yang kelihatan dari kehadiran Yehuwa di tengah-tengah umatNya Israel. Dalam kemah suci, dan belakangan dalam bait yang dibangun oleh Salomo, tabut disimpan di ruang Maha Kudus. Namun ketika Israel ditawan di Babel pada tahun 607 S.M., Yerusalem ditelantarkan dan tabut perjanjian itu lenyap. Itulah saatnya ketika wakil-wakil dari keluarga Daud tidak lagi ’bersemayam di atas takhta kerajaan [Yehuwa], menjadi raja.’​—1 Tawarikh 29:23, Klinkert. a

13. Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa tabut perjanjian terlihat dalam Bait Suci Allah di surga?

13 Sekarang, setelah lebih dari 2.600 tahun, Tabut itu kelihatan lagi. Namun dalam penglihatan Yohanes, Tabut ini tidak berada dalam sebuah bait di bumi. Ini muncul dalam Bait Suci Allah di surga. Sekali lagi, Yehuwa memerintah melalui seorang raja dalam garis keturunan diraja Daud. Namun, kali ini, sang Raja, Kristus Yesus, ditakhtakan di Yerusalem surgawi—tempat strategis yang telah ditinggikan dari mana ia melaksanakan penghukuman Yehuwa. (Ibrani 12:22) Pasal-pasal berikut dari buku Wahyu akan menyingkapkan ini kepada kita.

14, 15. (a) Di Yerusalem purba, hanya siapa yang dapat melihat tabut perjanjian, dan mengapa? (b) Dalam Bait Suci Allah di surga, siapa yang melihat tabut perjanjianNya?

14 Di Yerusalem purba di bumi, orang Israel pada umumnya dan bahkan imam-imam yang melayani di bait, tidak dapat melihat Tabut, karena letaknya di dalam ruang Maha Kudus yang terpisah dari Tempat yang Kudus oleh sebuah tirai. (Bilangan 4:20; Ibrani 9:2, 3) Hanya imam besar yang dapat melihatnya pada waktu ia memasuki tempat Maha Kudus pada Hari Pendamaian tahunan. Meskipun demikian, ketika bait suci di surga dibuka, bukan hanya Imam Besar Yehuwa, Yesus Kristus, yang dapat melihat tabut simbolis itu, tetapi juga imam-imam bawahannya, ke-144.000, termasuk Yohanes.

15 Orang-orang pertama yang telah dibangkitkan ke surga melihat tabut simbolis ini dari jarak dekat, karena mereka telah menempati kedudukan sebagai bagian dari 24 tua-tua di sekeliling takhta Yehuwa. Dan golongan Yohanes di bumi telah diterangi oleh roh Yehuwa untuk mengerti kehadiranNya dalam bait suci rohaniNya. Ada juga tanda-tanda untuk membuat umat manusia pada umumnya waspada terhadap perkembangan yang menakjubkan ini. Penglihatan Yohanes menyebut tentang kilat, suara-suara, guruh, gempa bumi, dan hujan es. (Bandingkan Wahyu 8:5.) Apa yang dilambangkan oleh hal-hal tersebut?

16. Bagaimana terdapat kilat, suara-suara, guruh, gempa bumi, dan hujan es yang lebat?

16 Sejak 1914 terjadi gejolak yang luar biasa dalam kawasan agama. Namun, untung, ”gempa bumi” ini disertai suara-suara yang dengan setia menyampaikan berita yang jelas mengenai Kerajaan Allah yang telah didirikan. ’Peringatan akan adanya badai’ yang menggemuruh dari Alkitab telah diserukan. Seperti kilat, kilasan cahaya pengertian berkenaan Firman nubuat Allah telah kelihatan dan diumumkan. ”Hujan es” yang memukul keras berupa penghukuman ilahi telah dijatuhkan ke atas Susunan Kristen dan agama palsu pada umumnya. Ini semua seharusnya menarik perhatian orang. Namun, menyedihkan—seperti orang-orang dari Yerusalem pada jaman Yesus—mayoritas gagal untuk melihat penggenapan dari tanda-tanda dalam buku Wahyu ini.—Lukas 19:41-44.

17, 18. (a) Dibunyikannya sangkakala-sangkakala dari ketujuh malaikat mendatangkan tanggung jawab apa atas orang Kristen yang berbakti? (b) Bagaimana orang Kristen ini memenuhi tugas mereka?

17 Ketujuh malaikat terus meniup sangkakala mereka, mengumumkan peristiwa-peristiwa bersejarah di atas bumi ini. Orang Kristen yang berbakti mempunyai tanggung jawab besar untuk terus memberitakan pengumuman-pengumuman ini kepada dunia. Betapa dengan penuh sukacita mereka menggenapi tugas itu! Ini ditunjukkan dalam hal bahwa, selama 20 tahun, dari tahun 1986 sampai 2005, mereka telah melipatgandakan jumlah jam yang digunakan setiap tahun dalam pelayanan mereka seluas dunia—dari 680.837.042 menjadi 1.278.235.504. Sesungguhnya, ’rahasia [suci, NW] Allah menurut seperti kabar kesukaan’ sedang diumumkan ”sampai ke ujung bumi.”​—Wahyu 10:7, Bode; Roma 10:18.

18 Penglihatan-penglihatan lain kini menanti kita seraya maksud-tujuan dari Kerajaan Allah terus disingkapkan.

[Catatan Kaki]

a Sejarawan Roma Tacitus melaporkan bahwa ketika Yerusalem direbut pada tahun 63 S.M. dan Cneius Pompeius memasuki tempat suci dari bait, ia menemukan tempat itu kosong. Tidak ada tabut perjanjian di dalamnya.​—History (Sejarah) oleh Tacitus, 5.9.

[Pertanyaan Pelajaran]

[Kotak di hlm. 173]

Pokok-Pokok Penting dari Pemberitaan Penghukuman Yehuwa yang Bagaikan Sangkakala

1. 1922 Cedar Point, Ohio: Suatu tantangan kepada para pemimpin Susunan Kristen dalam agama, politik, dan bisnis besar untuk mempertanggungjawabkan kegagalan mereka dalam mendatangkan perdamaian, kemakmuran, dan kebahagiaan. Kerajaan Mesias adalah obatnya yang mujarab.

2. 1923 Los Angeles, Kalifornia: Khotbah umum, ”Semua Bangsa Sekarang Berbaris menuju Armagedon, namun Jutaan yang Sekarang Hidup Tidak Pernah Akan Mati,” menyerukan agar ”domba-domba” yang mengasihi perdamaian meninggalkan lautan manusia yang saling membunuh.

3. 1924 Kolumbus, Ohio: Gereja-gereja dituduh telah meninggikan diri dan menolak untuk memberitakan Kerajaan Mesias. Orang Kristen sejati harus memberitakan pembalasan Allah dan menghibur orang-orang yang berkabung.

4. 1925 Indianapolis, Indiana: Berita harapan yang mempertentangkan kegelapan rohani dalam Susunan Kristen dengan janji Kerajaan yang cerah berupa perdamaian, kemakmuran, kesehatan, kehidupan, pembebasan, dan kebahagiaan kekal.

5. 1926 London, Inggris: Melancarkan apa yang bagaikan tulah belalang atas Susunan Kristen dan kaum pendetanya, menyingkapkan penolakan mereka akan Kerajaan Allah, dan menyerukan kelahiran pemerintahan surgawi itu.

6. 1927 Toronto, Kanada: Suatu undangan, yang dibawa seolah-olah oleh pasukan berkuda, yang menyerukan agar orang-orang meninggalkan ’Kekristenan yang terorganisasi’ dan memberikan kesetiaan dari hati kepada Allah Yehuwa dan kepada Raja dan KerajaanNya.

7. 1928 Detroit, Michigan: Pernyataan melawan Setan dan mendukung Yehuwa, membuat jelas bahwa Raja Allah yang terurap, yang ditakhtakan pada tahun 1914, akan menghancurkan organisasi Setan yang jahat dan membebaskan umat manusia.

[Kotak di hlm. 175]

Merusak Bumi

”Tiap tiga detik suatu bagian dari hutan tropis yang asli dengan ukuran sebesar lapangan sepak bola lenyap. . . . Hilangnya hutan asli menghancurkan ribuan spesies tanaman dan hewan.”​—Illustrated Atlas of the World (Atlas Dunia Bergambar), Rand McNally.

”Setelah dua abad [manusia] menetap, [the Great Lakes, Kanada] juga menjadi tempat pembuangan sampah dunia yang terbesar.”​—The Globe and Mail (Kanada).

Pada bulan April 1986 suatu ledakan dan kebakaran di sebuah pabrik tenaga nuklir Chernobyl, Uni Soviet, ”merupakan peristiwa nuklir yang paling penting . . . sejak pemboman atas Hiroshima dan Nagasaki,” ”yang menimbulkan radiasi jangka panjang ke udara dunia, humus dan air dalam jumlah yang sama dengan semua uji-coba nuklir dan bom-bom yang pernah meledak.”​—JAMA; The New York Times.

Di Minamata, Jepang, sebuah pabrik kimia membuang methylmercury ke dalam teluk. Memakan ikan dan kerang-kerangan yang dicemari dengan limbah tersebut menimbulkan penyakit Minamata (MD) suatu ”penyakit saraf kronis. . . . Sampai sekarang [1985], 2578 orang di seluruh Jepang secara resmi telah dipastikan dijangkiti MD.”​—International Journal of Epidemiology (Majalah Internasional Mengenai Epidemiologi).

[Kotak di hlm. 176]

Pernyataan-Pernyataan yang Penting di Wahyu 11:15-19 merupakan pendahuluan dari rangkaian penglihatan yang menyusul. Wahyu pasal 12 adalah suatu kilas balik yang menandaskan secara terinci pengumuman agung di Wahyu 11:15, 17. Pasal 13 memberikan latar belakang kepada 11:18, seraya di dalamnya digambarkan asal mula dan perkembangan organisasi politik Setan yang telah merusak bumi. Pasal 14 dan 15 merinci pengumuman Kerajaan lebih lanjut yang dihubungkan dengan dibunyikannya sangkakala ketujuh dan celaka yang ketiga.

[Gambar di hlm. 174]

Yehuwa akan ”membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi”