Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

”Siapakah yang Layak Membuka Gulungan Kitab Itu?”

”Siapakah yang Layak Membuka Gulungan Kitab Itu?”

Pasal 15

”Siapakah yang Layak Membuka Gulungan Kitab Itu?”

1. Apa yang terjadi sekarang dalam penglihatan Yohanes?

 MAHAMULIA! MEMBANGKITKAN RASA TAKUT DAN HORMAT! Demikianlah penglihatan yang menggugah dari takhta Yehuwa yang berada di tengah obor-obor, kerub-kerub, ke-24 tua-tua, dan lautan kaca. Tetapi Yohanes, apa yang selanjutnya saudara lihat? Yohanes memusatkan perhatian tepat ke tengah-tengah adegan surgawi ini, dengan menceritakan kepada kita: ”Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: ’Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?’ Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.”​—Wahyu 5:1-4.

2, 3. (a) Mengapa Yohanes ingin sekali agar seseorang ditemukan untuk membuka gulungan tersebut, tetapi tampaknya bagaimana prospek untuk itu? (b) Apa yang dengan penuh harap dinantikan oleh umat Allah yang terurap pada jaman kita?

2 Yehuwa sendiri, Tuhan Yang Berdaulat dari semua ciptaan, memegang gulungan kitab itu. Gulungan tersebut pasti penuh dengan keterangan penting, karena ada tulisan di bagian depan dan belakang. Perasaan ingin tahu kita dibangkitkan. Apa isi gulungan itu? Kita ingat undangan Yehuwa kepada Yohanes: ”Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” (Wahyu 4:1) Dengan hati berdebar kita menantikan penjelasan tentang hal-hal itu. Tetapi sayang sekali, gulungan tersebut tertutup rapat, dimeteraikan dengan tujuh meterai!

3 Apakah malaikat yang kuat tersebut akan menemukan seorang yang layak untuk membuka gulungan itu? Menurut Kingdom Interlinear, gulungan itu ada ”di atas tangan kanan” Yehuwa. Ini mengartikan bahwa Ia memegangnya di telapak tanganNya yang terbuka. Namun tampaknya tidak ada satu pribadi pun di surga atau di bumi yang layak menerima dan membuka gulungan itu. Bahkan di bawah bumi, di antara hamba-hamba Allah yang setia yang telah meninggal, tidak ada yang memenuhi syarat untuk kehormatan mulia ini. Tidak heran bahwa Yohanes terlihat merasa sedih! Mungkin ia tidak pernah akan tahu ”apa yang harus terjadi.” Pada jaman kita juga, umat Allah yang terurap dengan penuh harap menantikan Yehuwa untuk mengirimkan terang dan kebenaranNya mengenai buku Wahyu. Ini akan Ia lakukan secara progresif pada waktu yang telah ditetapkan untuk penggenapan nubuat itu, dengan maksud membimbing umatNya dalam jalan ”keselamatan yang mulia.”—Mazmur 43:3, 5, NW.

Pribadi yang Layak

4. (a) Siapa yang ditemukan layak membuka gulungan itu dengan meterai-meterainya? (b) Dalam pahala dan hak istimewa apa golongan Yohanes dan rekan-rekan mereka sekarang ambil bagian?

4 Ya, ada seorang yang dapat membuka gulungan itu! Yohanes menceritakan: ”Berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: ’Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.’” (Wahyu 5:5) Jadi Yohanes, hapuskan air matamu! Golongan Yohanes dan rekan-rekan mereka yang loyal dewasa ini juga telah bertekun selama puluhan tahun di bawah ujian yang hebat sambil menantikan penyuluhan dengan sabar. Benar-benar suatu pahala yang menghibur yang kita miliki sekarang karena dapat mengerti penglihatan itu, dan benar-benar suatu hak istimewa untuk ambil bagian dalam penggenapannya dengan mengumumkan beritanya kepada orang-orang lain!

5. (a) Nubuat apa diucapkan berkenaan Yehuda, dan di mana keturunan Yehuda memerintah? (b) Siapakah Silo?

5 Ah, ”singa dari suku Yehuda”! Yohanes mengenal benar nubuat yang telah diucapkan oleh Yakub, nenek moyang bangsa Yahudi, mengenai putranya yang keempat, Yehuda, ”Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya [”Silo,” Klinkert], maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kejadian 49:9, 10) Garis keturunan diraja dari umat Allah berasal dari Yehuda. Mulai dengan Daud, semua raja-raja yang memerintah di Yerusalem sampai orang-orang Babel menghancurkan kota itu adalah keturunan Yehuda. Namun tidak seorang pun dari mereka adalah Silo yang dinubuatkan oleh Yakub. Silo berarti ”Ia Yang [Berhak] Atasnya.” Secara nubuat, nama ini menunjuk kepada Yesus, pribadi yang sekarang dan untuk selamanya menjadi pemilik dari Kerajaan Daud.—Yehezkiel 21:25-27; Lukas 1:32, 33; Wahyu 19:16.

6. Dengan cara bagaimana Yesus adalah ”taruk” dari Isai dan juga ”tunas Daud”?

6 Yohanes segera mengenali sebutan ”tunas Daud.” Mesias yang dijanjikan, secara nubuat disebut ”tunas [yang] akan keluar dari tunggul Isai [ayah Raja Daud] . . . taruk” dan juga ”taruk dari pangkal Isai [yang] akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa.” (Yesaya 11:1, 10) Yesus adalah tunas dari Isai, karena ia dilahirkan dalam garis keturunan Raja Daud, putra Isai. Selanjutnya, sebagai taruk dari pangkal Isai, ia adalah Pribadi yang menyebabkan dinasti Daud tumbuh lagi, dengan memberinya kehidupan dan tunjangan untuk selama-lamanya.—2 Samuel 7:16.

7. Mengapa Yesus layak menerima gulungan itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta?

7 Yesus secara unggul adalah pribadi yang, sebagai manusia sempurna melayani Yehuwa dalam integritas dan di bawah ujian-ujian yang sangat menyakitkan. Ia memberikan jawaban lengkap kepada tantangan Setan. (Amsal 27:11) Dengan demikian, ia dapat mengatakan seperti yang ia lakukan pada malam sebelum kematiannya sebagai korban, ”Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33) Untuk alasan ini, Yehuwa mempercayakan kepada Yesus yang telah dibangkitkan ”segala kuasa di sorga dan di bumi.” Dia saja di antara semua hamba Allah yang memenuhi syarat untuk menerima gulungan itu, dengan maksud mengumumkan pesannya yang penting.—Matius 28:18.

8. (a) Sehubungan dengan Kerajaan itu, apa yang menunjukkan kelayakan Yesus? (b) Mengapa tepat bahwa salah seorang dari ke-24 tua-tua menyingkapkan kepada Yohanes pribadi yang layak membuka gulungan itu?

8 Memang tepat bahwa Yesus yang akan membuka gulungan itu. Sejak 1914 ia telah dinobatkan sebagai Raja dari Kerajaan Mesias Allah, dan gulungan itu menyingkapkan begitu banyak hal mengenai Kerajaan itu dan apa yang akan dilaksanakannya. Yesus dengan setia memberi kesaksian tentang kebenaran Kerajaan pada waktu ia berada di bumi. (Yohanes 18:36, 37) Ia mengajar para pengikutnya untuk mendoakan kedatangan Kerajaan itu. (Matius 6:9, 10) Ia memprakarsai pemberitaan kabar baik Kerajaan pada permulaan jaman Kristen dan menubuatkan puncak dari pekerjaan pengabaran itu pada jaman akhir. (Matius 4:23; Markus 13:10) Demikian pula tepat bahwa salah seorang dari ke-24 tua-tua menyingkapkan kepada Yohanes bahwa Yesuslah pribadi yang akan membuka meterai-meterai itu. Mengapa? Sebab tua-tua ini duduk di atas takhta dan memakai mahkota, karena mereka adalah sesama waris dengan Kristus dalam Kerajaannya.—Roma 8:17; Wahyu 4:4.

Anak Domba yang Telah Disembelih’

9. Sebaliknya dari seekor singa, apa yang Yohanes lihat berdiri ”di tengah-tengah takhta,” dan bagaimana ia melukiskan itu?

9 Yohanes memandang untuk melihat ”singa dari suku Yehuda” ini. Namun betapa mengejutkan! Suatu bentuk simbolis yang sama sekali berbeda muncul: ”Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.”—Wahyu 5:6.

10. Siapakah ”Anak Domba” yang Yohanes lihat, dan mengapa istilah itu tepat?

10 Tepat di tengah-tengah, di samping takhta itu, dalam lingkaran yang dibentuk oleh keempat makhluk dan ke-24 tua-tua, ada seekor anak domba! Pasti Yohanes segera mengenali bahwa anak domba ini adalah ”singa dari suku Yehuda” dan ”tunas Daud.” Ia mengetahui bahwa, lebih dari 60 tahun sebelumnya, Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang sedang menonton sebagai ”Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yohanes 1:29) Sepanjang seluruh kehidupannya di bumi, Yesus tetap tidak dicemari oleh dunia—sama seperti seekor anak domba yang tidak bernoda—sehingga ia dapat mempersembahkan kehidupannya yang tidak bernoda sebagai korban bagi umat manusia.—1 Korintus 5:7; Ibrani 7:26.

11. Mengapa gambaran Yesus yang telah dimuliakan sebagai ”Anak Domba seperti telah disembelih” tidak bersifat merendahkan?

11 Apakah bersifat meremehkan atau tidak pantas untuk menggambarkan Yesus yang telah dimuliakan ini sebagai ”seekor Anak Domba seperti telah disembelih”? Sama sekali tidak! Kenyataan bahwa Yesus tetap setia sampai mati merupakan kekalahan besar bagi Setan dan kemenangan besar bagi Allah Yehuwa. Menggambarkan Yesus dalam cara ini dengan hidup melukiskan kemenangannya atas dunia Setan dan mengingatkan kepada kasih yang dalam yang Yehuwa dan Yesus miliki untuk umat manusia. (Yohanes 3:16; 15:13; bandingkan Kolose 2:15.) Jadi Yesus ditunjuk sebagai Benih yang dijanjikan, yang secara luar biasa memenuhi syarat untuk membuka gulungan itu.—Kejadian 3:15.

12. Apa yang digambarkan oleh ketujuh tanduk dari Anak Domba?

12 Apa lagi yang menambah penghargaan kita kepada ”Anak Domba” ini? Ia mempunyai tujuh tanduk. Tanduk dalam Alkitab sering melambangkan kekuasaan atau wewenang, dan tujuh menunjukkan kelengkapan. (Bandingkan 1 Samuel 2:1, 10; Mazmur 112:9; 148:14.) Jadi, ketujuh tanduk Anak Domba melambangkan kekuasaan penuh yang Yehuwa percayakan kepada Yesus. Ia ”jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.” (Efesus 1:20-23; 1 Petrus 3:22) Yesus khususnya telah menjalankan kekuasaan, kekuasaan pemerintahan, sejak 1914 ketika Yehuwa menobatkan dia sebagai Raja surgawi.—Mazmur 2:6.

13. (a) Apa yang digambarkan oleh ketujuh mata dari Anak Domba? (b) Apa yang selanjutnya dilakukan oleh Anak Domba?

13 Selain itu, Yesus dipenuhi secara sempurna dengan roh kudus, seperti digambarkan oleh ketujuh mata Anak Domba, yang berarti ”ketujuh Roh Allah.” Yesus adalah saluran yang melaluinya kesempurnaan dari tenaga aktif Yehuwa mengalir kepada hamba-hambaNya di bumi. (Titus 3:6) Pastilah, melalui roh yang sama ini ia melihat dari surga apa yang terjadi di atas bumi. Seperti Bapanya, Yesus mempunyai daya pengertian yang sempurna. Tidak ada yang luput dari perhatiannya. (Bandingkan Mazmur 11:4; Zakharia 4:10.) Jelas, Putra ini—pemelihara integritas yang mengalahkan dunia; singa dari suku Yehuda; tunas Daud; pribadi yang menyerahkan kehidupannya bagi umat manusia; pribadi dengan wewenang penuh, penuh dengan roh kudus, dan daya pengertian yang sempurna dari Allah Yehuwa—ya, pribadi ini benar-benar sangat layak untuk menerima gulungan dari tangan Yehuwa. Apakah ia ragu-ragu menerima tugas dinas ini dalam organisasi Yehuwa yang mulia? Tidak! Sebaliknya, ”datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.” (Wahyu 5:7) Benar-benar suatu teladan dari ketundukan sukarela!

Nyanyian-Nyanyian Pujian

14. (a) Bagaimana reaksi keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua ketika Yesus menerima gulungan tersebut? (b) Bagaimana keterangan yang diterima Yohanes mengenai ke-24 tua-tua meneguhkan identitas dan kedudukan mereka?

14 Bagaimana reaksi makhluk-makhluk lain itu di hadapan takhta Yehuwa? ”Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.” (Wahyu 5:8) Seperti keempat makhluk hidup yang menyerupai kerub di hadapan takhta Allah, ke-24 tua-tua membungkuk di hadapan Yesus sebagai pengakuan akan wewenangnya. Namun hanya tua-tua ini saja yang mempunyai kecapi dan cawan-cawan yang berisi kemenyan. a Dan hanya mereka saja yang sekarang menyanyikan sebuah nyanyian baru. (Wahyu 5:9) Jadi mereka menyerupai ke-144.000 dari ”Israel milik Allah” yang kudus, yang juga membawa kecapi-kecapi dan menyanyikan nyanyian baru. (Galatia 6:16; Kolose 1:12; Wahyu 7:3-8; 14:1-4) Selanjutnya, ke-24 tua-tua diperlihatkan memenuhi fungsi surgawi, sebagai imam, yang digambarkan oleh fungsi imam di Israel purba yang membakar kemenyan untuk Yehuwa dalam kemah suci—suatu fungsi yang berakhir di bumi ketika Allah menyingkirkan Taurat Musa, dengan memakukannya pada tiang siksaan Yesus. (Kolose 2:14) Kesimpulan apa yang kita tarik dari ini semua? Bahwa di sini para pemenang yang terurap terlihat dalam penugasan mereka yang utama sebagai ’imam-imam Allah dan Kristus, yang memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.’—Wahyu 20:6.

15. (a) Di Israel, hanya siapa yang mendapat hak istimewa untuk memasuki ruang Maha Kudus dari kemah suci? (b) Mengapa suatu soal hidup atau mati bagi imam besar untuk membakar kemenyan sebelum masuk ke ruang Maha Kudus?

15 Di Israel purba, hanya imam besar saja yang bisa memasuki ruang Maha Kudus di hadapan hadirat Yehuwa secara simbolis. Bagi dia, membawa kemenyan merupakan soal hidup atau mati. Hukum Yehuwa berbunyi: ”[Harun] harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan [Yehuwa], serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir. Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan [Yehuwa], sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.” (Imamat 16:12, 13) Imam besar tidak mungkin masuk dengan selamat ke dalam ruang Maha Kudus jika ia tidak membakar ukupan atau kemenyan.

16. (a) Di bawah sistem Kristen, siapa yang memasuki ruang Maha Kudus imbangan? (b) Mengapa orang-orang Kristen terurap harus ’membakar kemenyan’?

16 Dalam sistem Kristen bukan hanya Imam Besar imbangan, Yesus Kristus saja, tetapi juga masing-masing dari ke-144.000 imam bawahan akhirnya akan memasuki ruang Maha Kudus imbangan, tempat hadirat Yehuwa di surga. (Ibrani 10:19-23) Imam-imam ini, yang di sini digambarkan oleh ke-24 tua-tua, tidak mungkin memasuki ruang Maha Kudus jika mereka tidak ’membakar kemenyan,’ artinya terus mempersembahkan doa-doa dan permohonan kepada Yehuwa.—Ibrani 5:7; Yudas 20, 21; bandingkan Mazmur 141:2.

Suatu Nyanyian Baru

17. (a) Nyanyian baru apa yang dinyanyikan oleh ke-24 tua-tua? (b) Bagaimana istilah ”nyanyian baru” biasanya digunakan dalam Alkitab?

17 Sebuah nyanyian yang merdu kini didengungkan. Ini dinyanyikan bagi Anak Domba oleh rekan-rekan imamnya, ke-24 tua-tua: ”Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: ’Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.’” (Wahyu 5:9) Istilah ”nyanyian baru” terdapat beberapa kali dalam Alkitab dan biasanya memaksudkan memuji Yehuwa karena suatu tindakan penyelamatan yang hebat. (Mazmur 96:1; 98:1; 144:9) Jadi, nyanyian ini baru karena penyanyinya sekarang dapat memberitakan perbuatan-perbuatan menakjubkan yang lain dari Yehuwa dan menyatakan penghargaan yang diperbaharui untuk namaNya yang mulia.

18. Untuk apa ke-24 tua-tua memuji Yesus dengan nyanyian baru mereka?

18 Namun, di sini, ke-24 tua-tua menyanyikan sebuah nyanyian baru di hadapan Yesus dan bukan di hadapan Yehuwa. Tetapi prinsipnya sama. Mereka memuji Yesus untuk perkara-perkara baru yang ia, sebagai Putra Allah, telah lakukan demi kepentingan mereka. Melalui darahnya, ia menjadi perantara dari perjanjian baru dan dengan demikian memungkinkan terbitnya suatu bangsa baru sebagai milik istimewa Yehuwa. (Roma 2:28, 29; 1 Korintus 11:25; Ibrani 7:18-25) Para anggota dari bangsa rohani yang baru ini datang dari banyak bangsa jasmani, tetapi Yesus mempersatukan mereka dalam satu sidang sebagai satu bangsa.—Yesaya 26:2; 1 Petrus 2:9, 10.

19. (a) Berkat apa yang tidak diperoleh Israel jasmani karena ketidaksetiaan mereka? (b) Berkat apa yang akan dinikmati oleh bangsa baru Yehuwa?

19 Ketika Yehuwa membentuk orang-orang Israel menjadi bangsa pada jaman Musa dulu, Ia membuat perjanjian dengan mereka dan berjanji bahwa jika mereka tetap setia kepada perjanjian itu, mereka akan menjadi kerajaan imam-imam di hadapan Dia. (Keluaran 19:5, 6) Orang-orang Israel tidak setia dan tidak pernah mengalami perwujudan dari janji itu. Sebaliknya, bangsa baru ini, yang dibentuk berdasarkan perjanjian baru dengan perantaranya Yesus, tetap setia. Karena itu para anggotanya akan memerintah atas bumi sebagai raja dan juga melayani sebagai imam, dengan membantu mereka yang berhati benar di antara umat manusia untuk diperdamaikan dengan Yehuwa. (Kolose 1:20) Halnya tepat seperti dinyatakan oleh nyanyian baru itu: ”Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di [atas, ”Bode”] bumi.” (Wahyu 5:10) Betapa sukacita ke-24 tua-tua dalam menyanyikan nyanyian pujian yang baru ini untuk Yesus yang telah dimuliakan!

Paduan Suara Surgawi

20. Nyanyian pujian apa bagi Anak Domba kini didengungkan?

20 Bagaimana sambutan yang lain-lain dari kumpulan surgawi yang besar dari organisasi Yehuwa atas nyanyian baru ini? Yohanes sangat gembira menyaksikan keserasian mereka yang sepenuh hati: ”Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: ’Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’” (Wahyu 5:11, 12) Benar-benar suatu nyanyian pujian yang mengesankan!

21. Apakah pujian bagi Anak Domba mengalihkan perhatian dari kedaulatan atau kedudukan Yehuwa? Jelaskan.

21 Apakah ini berarti bahwa sekarang Yesus dengan cara tertentu telah menggantikan Allah Yehuwa dan bahwa semua makhluk telah berpaling untuk memuji dia dan bukan Bapanya? Sama sekali tidak! Sebaliknya, nyanyian pujian ini selaras dengan apa yang ditulis oleh rasul Paulus: ”Allah sangat meninggikan [Yesus] dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ’Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9-11) Yesus di sini mendapat pujian yang tinggi karena perannya dalam menyelesaikan sengketa utama di hadapan semua makhluk—pembenaran kedaulatan Yehuwa yang sah. Hal ini benar-benar membawa kemuliaan yang besar bagi Bapanya!

Nyanyian yang Hebat

22. Dalam nyanyian apa suara-suara dari wilayah di bumi bergabung?

22 Dalam pemandangan yang digambarkan oleh Yohanes, kumpulan surgawi memberikan sambutan yang merdu kepada Yesus sebagai pengakuan akan kesetiaannya dan wewenang surgawinya. Dalam hal ini, mereka diiringi suara-suara dari wilayah di bumi seraya mereka juga ambil bagian dalam memuji Bapa maupun Putra. Sama seperti prestasi seorang anak manusia dapat membawa kehormatan besar bagi orangtuanya, demikian pula haluan Yesus yang loyal menghasilkan kebaikan di antara seluruh makhluk ciptaan ”bagi kemuliaan Allah, Bapa.” Jadi, Yohanes selanjutnya melaporkan: ”Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ’Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’”—Wahyu 5:13.

23, 24. (a) Apa yang menunjukkan bilamana nyanyian itu akan dimulai di surga, dan bilamana di bumi? (b) Bagaimana nyanyian itu terdengar makin keras seraya tahun-tahun berlalu?

23 Bilamana nyanyian yang hebat ini didengungkan? Ini mulai pada awal hari Tuhan. Setelah Setan dan hantu-hantunya dicampakkan dari surga, ”semua makhluk yang di sorga” dapat bersatu dalam nyanyian pujian ini. Dan, seperti ditunjukkan oleh catatan ini, sejak 1919 kumpulan yang terus bertambah di bumi telah menyatukan suara mereka dalam memuji Yehuwa, meningkat dari beberapa ribu sampai jauh melebihi enam juta pada tahun 2005. b Setelah sistem Setan di bumi dibinasakan, ”semua makhluk . . . di bumi” akan menyanyikan pujian bagi Yehuwa dan PutraNya. Pada waktu Yehuwa sendiri yang tepat, kebangkitan dari jutaan orang mati yang tak terhitung akan mulai, dan pada waktu itulah ”semua makhluk . . . yang di bawah bumi” yang ada dalam ingatan Allah akan mendapat kesempatan untuk bergabung dalam menyanyikan nyanyian itu.

24 ”Dari ujung bumi . . . laut . . . dan pulau-pulau,” jutaan orang telah menyanyikan nyanyian baru dengan bersatu bersama organisasi Yehuwa sedunia. (Yesaya 42:10; Mazmur 150:1-6) Puji-pujian yang penuh sukacita ini akan mencapai puncaknya pada akhir dari Milenium, manakala umat manusia telah disempurnakan. Ular tua itu, penipu ulung, Setan sendiri, setelah waktu itu akan dibinasakan dalam penggenapan lengkap dari Kejadian 3:15, dan dalam puncak yang berkemenangan, semua makhluk hidup, roh dan manusia, akan menyanyi secara terpadu: ”Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Tidak akan ada suara yang sumbang di seluruh alam semesta.

25. (a) Membaca kisah Yohanes tentang nyanyian universal ini akan menggerakkan kita untuk berbuat apa? (b) Contoh bagus sekali apa yang diberikan kepada kita oleh keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua pada waktu penglihatan itu berakhir?

25 Benar-benar suatu masa yang penuh sukacita kelak! Pasti, apa yang Yohanes lukiskan di sini membuat hati kita meluap dengan kebahagiaan dan menggerakkan kita untuk bergabung bersama kumpulan surgawi dalam menyanyikan puji-pujian sepenuh hati bagi Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Tidakkah kita lebih bertekad daripada sebelumnya untuk bertekun dalam pekerjaan yang benar? Jika kita berbuat demikian, kita dapat berharap bahwa, dengan bantuan Yehuwa, kita akan berada di sana secara pribadi pada klimaks yang bahagia, dan menambahkan suara kita kepada nyanyian pujian universal itu. Pasti, empat makhluk hidup yang menyerupai kerub dan orang-orang Kristen terurap yang telah dibangkitkan bersatu sepenuhnya, karena penglihatan itu berakhir dengan kata-kata: ”Dan keempat makhluk itu berkata:Amin.’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”—Wahyu 5:14.

26. Dalam hal apa kita harus mempraktekkan iman, dan apa yang siap dilakukan oleh Anak Domba?

26 Semoga saudara, pembaca yang terhormat, mempraktekkan iman dalam korban Anak Domba—’dia yang layak’—dan diberkati dalam usaha saudara yang rendah hati untuk menyembah dan melayani Yehuwa—”Dia yang duduk di atas takhta.” Biarlah golongan Yohanes membantu saudara dewasa ini seraya mereka menyediakan ”makanan [rohani]” yang diperlukan ”pada waktunya.” (Lukas 12:42) Tetapi lihat! Anak Domba itu bersiap-siap untuk membuka ketujuh meterai. Penyingkapan yang menggetarkan apa yang kini tersedia bagi kita?

[Catatan Kaki]

a Secara tata bahasa, istilah ”masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan” dapat berlaku atas para tua-tua maupun keempat makhluk. Tetapi, ikatan kalimatnya menunjukkan dengan jelas bahwa istilah itu hanya berlaku atas ke-24 tua-tua.

[Pertanyaan Pelajaran]

[Gambar sehalaman penuh di hlm. 86]