Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

Apa yang Dibutuhkan Anak-Anak dari Orang Tua

Apa yang Dibutuhkan Anak-Anak dari Orang Tua

SETIAP orang yang menjadi ayah atau ibu ikut berperan dalam suatu peristiwa penting yang tidak dapat sepenuhnya dipahami manusia. Mereka masing-masing menyumbangkan sesuatu dari tubuh mereka. Sebagai hasilnya, apa yang berkembang dalam rahim sang ibu adalah makhluk hidup yang sudah terbentuk sepenuhnya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan ketika bayi lahir, orang menyebut peristiwa ini sebagai ”keajaiban kelahiran”.

Tentu saja, melahirkan anak barulah awal dari tanggung jawab orang tua. Pada mulanya, bayi manusia hampir sepenuhnya bergantung pada orang lain, tetapi seraya ia bertumbuh, ia membutuhkan hal lain di samping kebutuhan jasmaninya. Ia membutuhkan bantuan untuk bertumbuh secara mental, emosi, moral, dan rohani.

Untuk dapat bertumbuh dengan sehat secara jasmani dan moral, anak-anak teristimewa membutuhkan kasih sayang orang tua. Meskipun pernyataan kasih secara lisan itu penting, tindakan harus selaras dengan pernyataan tersebut. Ya, anak-anak perlu teladan orang tua. Mereka perlu bimbingan moral, yaitu prinsip-prinsip dalam kehidupan. Dan, mereka membutuhkan semuanya itu sejak usia dini. Hal-hal yang menyedihkan hati bisa saja terjadi dan benar-benar terjadi apabila anak-anak tidak menerima bantuan sampai semuanya terlambat.

Prinsip-prinsip terbaik yang bisa diperoleh hanyalah yang terdapat dalam Alkitab. Bimbingan berdasarkan Alkitab memiliki manfaat yang tidak tertandingi. Melalui bimbingan tersebut, anak-anak dibuat sadar bahwa apa yang disampaikan kepada mereka, bukanlah sekadar perkataan manusia, melainkan perkataan Pencipta mereka, Bapak surgawi mereka. Hal itu membuat nasihat tersebut memiliki bobot yang tidak tertandingi.

Alkitab menganjurkan para orang tua untuk berupaya keras menanamkan prinsip-prinsip yang benar ke dalam pikiran anak-anak mereka. Akan tetapi, seraya anak-anak bertambah besar, orang tua sering kali mengalami kesulitan untuk berbicara dengan mereka tentang hal-hal yang paling penting. Buku ini, Belajarlah dari sang Guru Agung, dirancang untuk membantu mencegah berkembangnya situasi semacam itu. Buku ini menyediakan bahan bacaan rohani bagi Saudara dan anak-anak Saudara untuk dibaca bersama-sama. Selain itu, buku ini akan merangsang percakapan antara anak-anak dan orang yang membaca buku ini bersama mereka.

Saudara akan melihat bahwa buku ini memancing tanggapan dari anak-anak. Ada banyak pertanyaan yang cocok dalam bahan tercetak ini. Apabila Saudara sampai kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut, Saudara akan melihat tanda pisah (—). Tanda ini merupakan pengingat untuk berhenti dan menganjurkan sang anak untuk menyatakan pendapatnya. Anak-anak senang apabila diminta berpartisipasi. Tanpa partisipasi seperti itu, seorang anak akan cepat kehilangan minat.

Namun, terlebih penting lagi, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu Saudara memahami apa yang ada dalam pikiran sang anak. Memang, sang anak bisa jadi memberikan jawaban yang tidak benar. Tetapi, setiap pertanyaan diikuti penjelasan yang dirancang untuk membantu sang anak memperkembangkan pola berpikir yang sehat.

Fitur istimewa buku ini adalah gambar-gambarnya yang berjumlah lebih dari 230 buah. Pada sebagian besar gambar itu ada keterangan gambar yang perlu mendapat tanggapan sang anak, berdasarkan apa yang ia lihat dan baca. Jadi, bahaslah gambar-gambar itu bersama sang anak. Gambar-gambar itu bisa menjadi alat bantu pengajaran yang bagus yang akan menandaskan hal-hal penting yang diajarkan.

Sewaktu sang anak belajar membaca, anjurkan dia untuk membacakan buku itu dengan suara keras bagi Saudara maupun bagi dirinya. Semakin sering ia membaca buku itu, semakin tertanamlah nasihat bagus dari buku itu dalam pikiran dan hatinya. Tetapi, untuk menguatkan ikatan kasih sayang dan rasa hormat antara Saudara dan anak Saudara, Saudara harus membaca buku itu bersama-sama, dan melakukannya secara teratur.

Dengan cara yang hampir tak terbayangkan pada tahun-tahun yang lalu, anak-anak kini terancam oleh hubungan seks yang tidak sah, spiritisme, dan perbuatan bejat lainnya. Jadi, mereka membutuhkan perlindungan, suatu bantuan yang ditawarkan buku ini dengan cara yang bermartabat tetapi terus terang. Namun, anak-anak teristimewa perlu diarahkan kepada Sumber segala hikmat, Bapak surgawi kita, Allah Yehuwa. Hal itulah yang selalu dilakukan oleh Yesus, sang Guru Agung. Kami dengan tulus berharap bahwa buku ini akan membantu Saudara dan keluarga Saudara untuk membentuk kehidupan kalian agar dapat menyenangkan Yehuwa, sehingga kalian memperoleh berkat kekal.