Sewaktu Krisis Kesehatan Menghantam Anda
Sewaktu Krisis Kesehatan Menghantam Anda
”Saya merasa seperti dihantam dengan godam.”—John, setelah diberi tahu bahwa ia menderita penyakit serius.
”Saya takut sekali.”—Beth, setelah mengetahui seriusnya krisis kesehatan yang ia alami.
SEWAKTU Anda mengetahui bahwa penyakit yang Anda idap ternyata kronis dan melumpuhkan atau bahwa kecelakaan yang Anda alami ternyata mengakibatkan cacat seumur hidup, itu merupakan salah satu peristiwa terpahit dalam hidup ini. Entah Anda mendengar tentang penyakit Anda di ruang praktek dokter yang sepi ataupun menghadapi sendiri kelumpuhan Anda di ruang gawat darurat yang super sibuk, kemungkinan besar reaksi pertama Anda adalah rasa tidak percaya. Kita tak akan pernah siap menghadapi kepungan emosi-emosi kuat sewaktu kita diguncang oleh krisis kesehatan yang menghancurkan.
Untuk menghimpun informasi yang berguna bagi orang-orang yang baru menderita kemunduran kesehatan yang serius, Sedarlah! mewawancarai beberapa responden di berbagai negara yang telah berhasil menghadapi penyakit kronis yang melumpuhkan selama bertahun-tahun. Mereka diminta untuk mengemukakan pendapat atas pertanyaan-pertanyaan berikut: Emosi-emosi apa saja yang Anda rasakan? Apa yang membantu Anda berhasil menghadapi krisis ini dan memulihkan keseimbangan mental Anda? Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk dapat mengendalikan kehidupan Anda kembali? Hikmat praktis wawancara ini beserta kajian para pakar tentang efek penyakit kronis akan kami sajikan bagi orang-orang yang sedang menghadapi krisis kesehatan. *
[Catatan Kaki]
^ par. 5 Seri artikel sampul ini diperuntukkan bagi orang-orang yang sakit atau cacat, sedangkan seri ”Penyakit Kronis—Menghadapinya Sekeluarga” (Sedarlah! 22 Mei 2000) berisi informasi bagi orang-orang yang merawat sang penderita.