ARTIKEL PELAJARAN 25
Andalkan Yehuwa Sewaktu Saudara Tertekan
”Aku stres dan sangat tertekan.”—MZ. 38:6.
NYANYIAN 30 Allahku, Bapakku, Sahabatku
YANG DIBAHAS *
1. Mengapa kita harus mendengarkan peringatan Yesus?
SEWAKTU bernubuat tentang hari-hari terakhir, Yesus berkata, ”Hati-hatilah, jangan sampai hati kalian terbebani karena . . . mengkhawatirkan hidup,” maksudnya kekhawatiran tentang mencari nafkah atau kehidupan sehari-hari. (Luk. 21:34) Kita harus mendengarkan peringatan Yesus itu. Mengapa? Karena sama seperti orang-orang lainnya, kita sekarang menghadapi berbagai masalah yang membuat kita tertekan.
2. Apa beberapa masalah yang dihadapi saudara-saudari kita dan membuat mereka tertekan?
2 Kadang, kita menghadapi beberapa masalah sekaligus, dan semuanya membuat kita stres. Coba perhatikan contoh-contoh berikut. Seorang Saksi bernama John, * yang menderita penyakit saraf yang berat, merasa sangat terkejut dan sedih ketika istrinya meninggalkan dia setelah mereka menikah selama 19 tahun. Lalu, dua anak perempuannya meninggalkan Yehuwa. Sepasang suami istri bernama Bob dan Linda juga menghadapi beberapa masalah yang berat. Mereka dipecat dari pekerjaan, dan mereka harus meninggalkan rumah mereka karena tidak bisa membayar cicilannya lagi. Ditambah lagi, dokter mengatakan bahwa Linda menderita penyakit jantung yang bisa membahayakan nyawanya, dan dia mulai menderita penyakit lain yang memengaruhi kekebalan tubuhnya.
3. Menurut Filipi 4:6, 7, kita bisa yakin tentang hal apa?
3 Kita bisa yakin bahwa Pencipta dan Bapak kita yang pengasih, Yehuwa, memahami perasaan kita saat kita sedang tertekan. Dan Dia ingin membantu kita mengatasi masalah kita. (Baca Filipi 4:6, 7.) Firman Allah berisi banyak kisah yang bercerita tentang berbagai masalah yang dihadapi hamba-hamba Allah. Firman Allah juga menunjukkan caranya Yehuwa membantu mereka melewati semua keadaan itu. Mari kita lihat beberapa contohnya.
ELIA ”PUNYA PERASAAN SEPERTI KITA”
4. Apa saja keadaan sulit yang Elia alami, dan bagaimana perasaannya tentang Yehuwa?
4 Sewaktu Elia melayani Yehuwa, keadaannya sangat sulit, dan dia menghadapi banyak bahaya. Raja Ahab, salah satu raja Israel yang tidak setia kepada Yehuwa, menikah dengan Izebel. Izebel adalah wanita yang kejam, dan dia menyembah Baal. Mereka berdua membuat penyembahan Baal tersebar di negeri itu, dan mereka membunuh banyak nabi Yehuwa. Elia berhasil melarikan diri. Dia juga selamat dari kelaparan yang parah karena dia mengandalkan Yehuwa. (1 Raj. 17:2-4, 14-16) Elia juga mengandalkan Yehuwa ketika dia menantang para nabi dan penyembah Baal dan mengimbau bangsa Israel untuk melayani Yehuwa. (1 Raj. 18:21-24, 36-38) Elia telah merasakan dan melihat sendiri bagaimana Yehuwa berulang kali membantu dan melindungi dia selama masa yang sangat sulit itu.
5-6. Menurut 1 Raja 19:1-4, bagaimana perasaan Elia, dan bagaimana Yehuwa menunjukkan bahwa dia menyayangi Elia?
5 Baca 1 Raja 19:1-4. Saat Ratu Izebel mengancam akan membunuh Elia, Elia ketakutan. Jadi, dia melarikan diri ke Beer-syeba. Karena begitu patah semangat, dia ”meminta agar dia mati saja”. Mengapa dia merasa begitu? Elia adalah manusia yang tidak sempurna, yang ”punya perasaan seperti kita”. (Yak. 5:17) Dia mungkin merasa tidak kuat lagi karena sangat tertekan dan juga sangat lelah. Elia kelihatannya merasa bahwa upayanya untuk membuat orang-orang beribadah kepada Yehuwa itu sia-sia. Dia mungkin juga merasa bahwa keadaan di Israel tidak membaik dan bahwa hanya dia sendiri yang masih melayani Yehuwa. (1 Raj. 18:3, 4, 13; 19:10, 14) Kita mungkin kaget karena Elia punya perasaan seperti itu, padahal dia adalah nabi Allah yang setia. Tapi, Yehuwa mengerti perasaan Elia.
6 Yehuwa tidak memarahi Elia karena dia mengungkapkan perasaannya. Sebaliknya, Yehuwa membantu Elia agar dia kembali kuat. (1 Raj. 19:5-7) Belakangan, Yehuwa dengan baik hati meluruskan cara berpikir Elia dengan menunjukkan kuasa-Nya yang sangat besar. Yehuwa lalu memberi tahu Elia bahwa di Israel, masih ada 7.000 orang yang tidak mau menyembah Baal. (1 Raj. 19:11-18) Dengan melakukan hal-hal ini, Yehuwa menunjukkan kepada Elia bahwa Dia menyayangi Elia.
CARA YEHUWA MENOLONG KITA
7. Setelah mengetahui cara Yehuwa membantu Elia, kita yakin akan hal apa?
7 Apakah Saudara sedang tertekan karena menghadapi keadaan yang sulit? Kita pasti sangat terhibur karena tahu bahwa Yehuwa memahami perasaan Elia! Ini membuat kita yakin bahwa Yehuwa juga mengerti kekhawatiran kita. Dia tahu keterbatasan kita, dan dia bahkan tahu apa yang kita pikirkan dan rasakan. (Mz. 103:14; 139:3, 4) Jika kita mengandalkan Yehuwa seperti Elia, Dia akan membantu kita menghadapi semua masalah yang menekan kita.—Mz. 55:22.
8. Bagaimana Yehuwa membantu Saudara mengatasi stres?
8 Karena stres, kita bisa berpikir bahwa keadaan kita tidak akan membaik, dan hal ini akan membuat kita putus asa. Jika itu yang Saudara alami, ingatlah bahwa Yehuwa akan membantu Saudara mengatasi perasaan tertekan. Bagaimana caranya? Yehuwa mengundang Saudara untuk mencurahkan perasaan Saudara kepada-Nya. Dan Yehuwa akan menjawab serta menolong Saudara. (Mz. 5:3; 1 Ptr. 5:7) Jadi, sering-seringlah berdoa kepada Yehuwa tentang masalah Saudara. Dia tidak akan berbicara langsung kepada Saudara seperti kepada Elia, tapi Dia akan berbicara melalui Firman-Nya, Alkitab, dan melalui organisasi-Nya. Kisah-kisah yang Saudara baca di Alkitab bisa menghibur Saudara dan menyemangati Saudara. Selain itu, saudara-saudari seiman bisa menguatkan Saudara.—Rm. 15:4; Ibr. 10:24, 25.
9. Bagaimana seorang teman bisa membantu kita?
9 Yehuwa memberi tahu Elia untuk memberikan sebagian tanggung jawabnya kepada Elisa. Dengan begitu, Yehuwa memberi Elia teman yang bisa membantunya terus bertekun saat dia merasa kecil hati. Sama seperti itu, ketika kita menceritakan perasaan kita kepada seorang teman yang kita percayai, dia bisa ikut menanggung beban emosi kita. (2 Raj. 2:2; Ams. 17:17) Kalau Saudara merasa bahwa tidak ada teman yang bisa Saudara ajak bicara, berdoalah kepada Yehuwa agar Dia membantu Saudara menemukan seorang rekan Kristen yang matang dan bisa menguatkan Saudara.
10. Bagaimana kisah Elia menyemangati kita, dan bagaimana janji di Yesaya 40:28, 29 membantu kita?
10 Yehuwa membantu Elia mengatasi stres dan menguatkan dia untuk bisa melayani selama puluhan tahun. Kisah Elia bisa menyemangati kita. Kadang, kita mungkin mengalami tekanan demi tekanan yang membuat kita sangat lelah secara fisik dan emosi. Tapi, kalau kita mengandalkan Yehuwa, Dia akan memberikan kekuatan agar kita bisa terus melayani-Nya.—Baca Yesaya 40:28, 29.
TIGA TOKOH ALKITAB YANG MENGANDALKAN YEHUWA
11-13. Bagaimana perasaan tertekan memengaruhi tiga hamba Allah di zaman dulu?
11 Ada beberapa tokoh lain di Alkitab yang juga sangat tertekan. Salah satunya adalah Hana. Dia merasa malu karena tidak bisa punya 1 Sam. 1:2, 6) Itu semua membuat dia sangat stres. Karena sangat sedih, dia menangis dan tidak mau makan.—1 Sam. 1:7, 10.
anak. Selain itu, istri lain suaminya selalu mengejek dia dengan kejam. (12 Raja Daud juga pernah dilanda berbagai tekanan. Coba pikirkan apa saja kesulitan yang dia hadapi. Dia harus menanggung perasaan bersalah atas kesalahan-kesalahan yang dia lakukan. (Mz. 40:12) Absalom, salah satu putranya yang dia sayangi, memberontak melawan dia dan akhirnya mati. (2 Sam. 15:13, 14; 18:33) Salah satu sahabat terdekat Daud mengkhianatinya. (2 Sam. 16:23–17:2; Mz. 55:12-14) Banyak dari mazmur yang Daud tulis menggambarkan perasaan sedihnya sekaligus imannya yang tak tergoyahkan kepada Yehuwa.—Mz. 38:5-10; 94:17-19.
13 Belakangan, seorang pemazmur mulai merasa iri melihat kehidupan orang jahat. Dia bisa jadi adalah keturunan Asaf, yang adalah orang Lewi, dan dia mungkin melayani di ”tempat suci Allah yang agung”. Pemazmur ini merasa stres sehingga dia menjadi tidak bahagia dan tidak puas. Dia bahkan mulai tidak mensyukuri berkat yang dia dapatkan karena melayani Yehuwa.—Mz. 73:2-5, 7, 12-14, 16, 17, 21.
14-15. Dari tiga contoh yang kita bahas, apa yang kita pelajari tentang meminta bantuan dari Yehuwa?
14 Tiga hamba Yehuwa itu mengandalkan bantuan Yehuwa. Mereka berdoa kepada Yehuwa dan bercerita tentang kekhawatiran mereka. Mereka berbicara dengan terbuka kepada Yehuwa tentang alasan mereka sangat stres. Dan mereka selalu pergi untuk beribadah kepada Yehuwa.—1 Sam. 1:9, 10; Mz. 55:22; 73:17; 122:1.
15 Yehuwa dengan baik hati mendengarkan dan membantu mereka. Hana akhirnya bisa merasa tenang. (1 Sam. 1:18) Daud menulis, ”Kesulitan orang benar itu banyak, tapi Yehuwa membebaskan dia dari semuanya itu.” (Mz. 34:19) Dan sang pemazmur belakangan menyadari bahwa Yehuwa telah ’memegang tangan kanannya’ dan ’membimbing dia dengan nasihat-Nya’. Dia bernyanyi, ”Bagiku, mendekat kepada Allah itu sungguh baik. Aku menjadikan Tuan Yang Mahatinggi Yehuwa sebagai perlindunganku.” (Mz. 73:23, 24, 28) Apa yang bisa kita pelajari dari contoh-contoh ini? Kadang, kita mungkin terbebani dengan masalah yang begitu berat. Supaya kita bisa tetap tabah, kita perlu merenungkan bagaimana Yehuwa menolong orang lain. Kita juga harus mengandalkan Dia dengan berdoa dan menjalankan apa yang Dia minta dari kita.—Mz. 143:1, 4-8.
ANDALKAN YEHUWA AGAR BISA BERTEKUN
16-17. (a) Mengapa kita tidak boleh mengasingkan diri? (b) Apa yang bisa membuat kita kembali kuat?
16 Ada hal penting lain yang bisa kita pelajari dari tiga contoh tadi. Sewaktu sedang stres, kita tidak boleh mengasingkan diri dari Yehuwa dan umat-Nya. (Ams. 18:1) Nancy, yang merasa sangat stres saat ditinggal suaminya, bercerita, ”Saya sering tidak mau bertemu atau berbicara dengan orang lain. Tapi semakin sering saya mengasingkan diri, saya semakin sedih.” Nancy pun mencari cara untuk membantu orang-orang yang menghadapi masalah, dan itu membuat keadaannya membaik. Dia mengatakan, ”Saya mendengarkan waktu mereka bercerita tentang kesulitan mereka. Karena saya memikirkan keadaan mereka, saya jadi tidak terlalu memikirkan masalah saya sendiri.”
17 Kita bisa kembali kuat jika kita berhimpun. Di perhimpunan, kita memberi Yehuwa kesempatan lain untuk ”menolong dan menghibur” kita. (Mz. 86:17) Di perhimpunan, Yehuwa bisa menguatkan kita melalui kuasa kudus-Nya, Firman-Nya, dan umat-Nya. Di situ, kita dan saudara-saudari bisa ”saling menguatkan”. (Rm. 1:11, 12) Seorang saudari bernama Sophia mengatakan, ”Saya bisa bertahan karena ada Yehuwa dan persaudaraan Kristen. Bagi saya, perhimpunan adalah hal yang terpenting. Saya sudah merasakan bahwa dengan sibuk mengabar dan aktif di sidang, saya jadi lebih mudah mengatasi stres dan perasaan khawatir.”
18. Saat kita merasa kecil hati, bantuan apa yang bisa Yehuwa berikan?
18 Saat kita merasa kecil hati, ingatlah bahwa Yehuwa bukan hanya berjanji untuk menghapus kekhawatiran kita di masa depan. Dia juga memberikan bantuan agar kita bisa mengatasi stres sekarang. Dia memberi kita ”keinginan dan kekuatan” untuk bertekun menghadapi perasaan kecil hati dan putus asa.—Flp. 2:13.
19. Janji apa yang diberikan di Roma 8:37-39?
19 Baca Roma 8:37-39. Rasul Paulus meyakinkan kita bahwa tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah. Bagaimana kita bisa membantu saudara-saudari kita yang sedang tertekan? Artikel berikutnya akan membahas bagaimana kita bisa meniru Yehuwa dengan menunjukkan keibaan hati dan dengan membantu saudara-saudari kita saat mereka tertekan.
NYANYIAN 44 Doa di Kala Susah Hati
^ par. 5 Kalau kita sangat stres atau terus menerus merasa tertekan, kesehatan fisik dan emosi kita bisa terganggu. Bagaimana Yehuwa bisa membantu kita? Kita akan membahas bagaimana Yehuwa membantu Elia saat dia sedang tertekan. Kita juga akan mempelajari beberapa contoh lain dari Alkitab untuk tahu bagaimana kita bisa mencari bantuan Yehuwa saat kita stres.
^ par. 2 Nama-nama dalam artikel ini telah diubah.