Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

BUMI KITA SEMAKIN RUSAK

Hutan

Hutan

HUTAN disebut sebagai ”paru-paru dunia”. Kenapa? Pohon menyerap karbon dioksida, gas yang berbahaya bagi manusia. Pohon juga menghasilkan oksigen, gas yang penting untuk kehidupan. Sekitar 80 persen tumbuhan dan binatang yang ada di darat hidup di hutan. Tanpa hutan, kita tidak bisa bertahan hidup.

Hutan Kita Terancam

Miliaran pohon ditebang setiap tahun, dan kebanyakan lahannya digunakan untuk pertanian. Kalau kita membandingkan keadaan bumi sekarang dengan keadaan bumi sekitar tahun 1950, kita sudah kehilangan setengah dari hutan hujan yang ada di bumi.

Saat sebuah hutan musnah, semua kehidupan yang ada di dalamnya juga ikut musnah.

Bumi Dirancang untuk Memulihkan Diri

Hutan gundul punya kemampuan yang luar biasa untuk memulihkan diri. Baru-baru ini, para ahli ekologi menemukan bahwa hutan yang gundul bisa tumbuh lagi dengan sendirinya dan menjadi sehat kembali tanpa membutuhkan waktu yang lama. Perhatikan beberapa contoh berikut:

  • Para ahli meneliti lebih dari 2.200 lahan kosong di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika Barat. Lahan kosong itu tadinya adalah hutan yang ditebang untuk dijadikan lahan pertanian. Menurut hasil penelitian mereka yang dimuat di majalah Science, kondisi tanah di lahan-lahan itu ternyata kembali subur dalam waktu kurang dari sepuluh tahun. Selain itu, mereka memperkirakan bahwa lahan-lahan tadi bisa kembali dipenuhi dengan berbagai jenis pohon dan makhluk hidup lainnya dalam waktu sekitar 100 tahun.

  • Baru-baru ini, para ilmuwan di Brasil membandingkan hutan gundul yang ditanami oleh manusia dengan yang dibiarkan tumbuh secara alami. National Geographic melaporkan, ”[Para ilmuwan itu] senang karena ternyata hutan gundul itu sebenarnya tidak perlu ditanami pohon.” Hanya dalam lima tahun, hutan yang dibiarkan tumbuh secara alami ”penuh dengan pohon-pohon yang biasa tumbuh di daerah itu”.

Upaya Manusia Saat Ini

Di seluruh dunia, orang-orang berupaya melindungi hutan dan memulihkan hutan yang sudah rusak. Hasilnya, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, ”penebangan hutan di seluruh dunia berkurang sebanyak lebih dari 50 persen” dalam 25 tahun terakhir ini.

Tapi, upaya itu tidak cukup untuk menyelamatkan hutan kita. Sebuah laporan dari organisasi Global Forest Watch mengatakan, ”Angka kerusakan hutan tropis tidak banyak berubah selama beberapa tahun ini.”

Penebangan liar menghasilkan triliunan rupiah, dan itulah alasan utama manusia merusak hutan tropis.

Tim pengelola hutan melindungi hutan dengan menebang pohon yang cukup umur dalam jumlah yang masuk akal dan menanam pohon yang baru

Harapan dari Alkitab

”Allah Yehuwa a membuat tanah menumbuhkan pohon-pohon yang indah dan yang buahnya bisa dimakan.”—Kejadian 2:9.

Sang Pencipta merancang hutan dengan kemampuan untuk terus memberikan manfaat bagi manusia selama manusia tidak merusaknya. Dia ingin menjaga hutan dan semua kehidupan yang ada di dalamnya.

Alkitab menunjukkan bahwa Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang egois merusak bumi dan semua makhluk hidup yang ada di dalamnya. Lihat artikel ”Allah Berjanji Bumi Kita Akan Bertahan” di halaman 15.

a Yehuwa adalah nama Allah.—Mazmur 83:18.