Langsung ke konten

Langsung ke daftar isi

Diajar oleh Yehuwa Sejak Masa Muda

Diajar oleh Yehuwa Sejak Masa Muda

Kisah Hidup

Diajar oleh Yehuwa Sejak Masa Muda

SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH RICHARD ABRAHAMSON

”Oh, Allah, engkau telah mengajar aku sejak masa mudaku, dan sampai sekarang aku terus menceritakan pekerjaan-pekerjaanmu yang menakjubkan.” Mari saya jelaskan mengapa kata-kata di Mazmur 71:17 itu memiliki arti yang istimewa bagi saya.

IBU saya, Fannie Abrahamson, dikunjungi pada tahun 1924 oleh Siswa-Siswa Alkitab, sebutan bagi Saksi-Saksi Yehuwa pada waktu itu. Saya baru berusia satu tahun. Seraya Ibu diajari kebenaran Alkitab, ia selalu bergegas mengunjungi tetangganya dan memberi tahu mereka apa yang telah ia pelajari, dan ia juga mengajar saya serta kakak laki-laki dan perempuan saya. Sebelum saya dapat membaca, ia membantu saya menghafal banyak ayat tentang berkat-berkat Kerajaan Allah.

Pada akhir tahun 1920-an, kelompok Siswa Alkitab kita di La Grande, di negara bagian Oregon, AS, tempat saya lahir dan dibesarkan, terdiri dari beberapa wanita dan anak-anak. Meskipun kami terpencil, kami dikunjungi sekali atau dua kali setahun oleh rohaniwan keliling, yang dikenal sebagai musafir. Mereka memberikan khotbah yang membesarkan hati, menemani kami dalam pelayanan dari rumah ke rumah, dan memperlihatkan minat yang simpatik kepada anak-anak. Di antara para musafir itu adalah Shield Toutjian, Gene Orrell, dan John Booth.

Pada tahun 1931, tidak seorang pun dari kelompok kami yang dapat menghadiri kebaktian di Columbus, Ohio, sewaktu Siswa-Siswa Alkitab menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa. Namun, beberapa paguyuban, demikianlah sidang-sidang disebut pada saat itu, dan kelompok terpencil yang tidak diwakili pada kebaktian, berkumpul di daerah setempat pada bulan Agustus itu guna menyambut resolusi untuk menerima nama itu. Kelompok kecil kami di La Grande melakukan hal ini. Kemudian, dalam kampanye pada tahun 1933 untuk menyiarkan buku The Crisis, saya menghafalkan presentasi Alkitab, dan untuk pertama kalinya, saya memberikan kesaksian seorang diri dari rumah ke rumah.

Pada tahun 1930-an, tentangan terhadap pekerjaan kita semakin meningkat. Untuk mengatasinya, paguyuban dikelompokkan menjadi suatu divisi, yang mengadakan kebaktian kecil dan mengadakan misi pengabaran sekali atau dua kali setahun, yang dikenal sebagai kampanye divisi. Pada kebaktian-kebaktian ini, kami diajari metode pengabaran dan diperlihatkan bagaimana kami dapat dengan penuh respek menghadapi polisi yang menghalangi pekerjaan kami. Karena Saksi-Saksi sering kali dihadapkan pada hakim polisi atau pengadilan biasa, kami berlatih menggunakan bahan dari lembaran petunjuk yang disebut Order of Trial (Prosedur Pengadilan). Lembaran itu memperlengkapi kami menghadapi tentangan.

Pertumbuhan Awal Kebenaran Alkitab

Saya kian menghargai kebenaran Alkitab dan harapan yang berdasarkan Alkitab untuk hidup selama-lamanya di bumi di bawah Kerajaan surgawi Allah. Pada waktu itu, baptisan tidak terlalu banyak ditandaskan bagi orang yang tidak memiliki harapan memerintah di surga bersama Kristus. (Penyingkapan 5:​10; 14:​1, 3) Meskipun demikian, saya diberi tahu bahwa apabila saya telah bertekad di dalam hati untuk melakukan kehendak Yehuwa, selayaknyalah saya dibaptis. Saya pun dibaptis pada bulan Agustus 1933.

Sewaktu saya berusia 12 tahun, guru saya merasa bahwa kemampuan saya untuk berbicara di hadapan umum sangat bagus, jadi, ia mendesak Ibu agar saya mendapatkan pelatihan tambahan. Ibu merasa bahwa hal ini akan membantu saya melayani Yehuwa dengan lebih baik. Itu sebabnya, ia membayar kursus saya dengan mencucikan pakaian sang instruktur selama setahun. Pelatihan ini terbukti berguna bagi pelayanan saya. Sewaktu berusia 14 tahun, saya terkena demam rematik, yang membuat saya tidak bersekolah selama setahun lebih.

Pada tahun 1939, seorang rohaniwan sepenuh waktu bernama Warren Henschel datang ke daerah kami. * Ia menjadi kakak rohani bagi saya, mengajak saya dalam dinas lapangan sepanjang hari. Tak lama kemudian, ia membantu saya memulai dinas perintis liburan, suatu corak dinas sepenuh waktu sementara. Pada musim panas itu, kelompok kami diorganisasi menjadi suatu paguyuban. Warren dilantik menjadi hamba paguyuban, dan saya dilantik sebagai pemimpin Pelajaran Menara Pengawal. Sewaktu Warren pergi untuk melayani di Betel, kantor pusat internasional Saksi-Saksi Yehuwa di Brooklyn, New York, saya menjadi hamba paguyuban.

Memulai Dinas Sepenuh Waktu

Meningkatnya tanggung jawab sebagai hamba paguyuban memperkuat hasrat saya untuk memasuki dinas sepenuh waktu reguler, yang saya lakukan pada usia 17 tahun setelah menamatkan tahun ketiga SMU. Ayah tidak seiman, tetapi ia adalah pencari nafkah yang baik bagi keluarga dan seorang pria yang menjunjung tinggi prinsip. Ia menginginkan saya kuliah. Namun, ia mengatakan bahwa selama saya tidak bergantung padanya untuk akomodasi dan makanan, saya dapat melakukan apa yang saya pilih. Jadi, saya mulai merintis pada tanggal 1 September 1940.

Sewaktu saya meninggalkan rumah, Ibu menyuruh saya membaca Amsal 3:5, 6, ”Percayalah kepada Yehuwa dengan segenap hatimu dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri. Dalam segala jalanmu, berikanlah perhatian kepadanya, dan ia akan meluruskan jalan-jalanmu.” Senantiasa bersandar pada Yehuwa benar-benar menjadi bantuan besar bagi saya.

Tidak lama kemudian, saya ikut dengan Joe dan Margaret Hart dalam pelayanan di Negara Bagian Washington bagian tengah-utara. Daerah pengabarannya bervariasi​—peternakan sapi, peternakan domba, cagar budaya Indian, serta banyak kota kecil dan desa. Pada musim semi tahun 1941, saya ditugasi sebagai hamba paguyuban di sidang di Wenatchee, Washington.

Di salah satu kebaktian kami di Walla Walla, Washington, saya melayani sebagai petugas tata tertib, menyambut orang yang datang ke auditorium. Saya melihat seorang saudara muda yang berupaya keras tanpa hasil untuk menyalakan sistem pengeras suara. Jadi, saya menyarankan dia untuk bertukar tugas dengan saya. Sewaktu hamba regional, Albert Hoffman, kembali dan melihat bahwa saya meninggalkan tugas saya, dengan tersenyum ramah ia menjelaskan pentingnya berpaut pada tugas sampai ada petunjuk lain. Sejak itu, saya selalu ingat nasihatnya.

Pada bulan Agustus 1941, Saksi-Saksi Yehuwa merencanakan kebaktian besar di St. Louis, Missouri. Keluarga Hart memasang penutup di bak truk pikap mereka dan memasang beberapa bangku. Sembilan perintis termasuk saya mengadakan perjalanan sejauh 2.400 kilometer ke St. Louis dengan truk itu. Sekali jalan memakan waktu seminggu. Di kebaktian, polisi memperkirakan puncak hadirinnya sebanyak 115.000. Meskipun jumlah hadirin mungkin kurang dari itu, yang jelas ada sekitar 65.000 Saksi di Amerika Serikat pada waktu itu. Kebaktian tersebut sangat menguatkan kami secara rohani.

Dinas di Betel Brooklyn

Setelah kembali ke Wenatchee, saya menerima sepucuk surat yang meminta saya datang dan melayani di Betel Brooklyn. Sesampainya saya pada tanggal 27 Oktober 1941, saya dibawa ke kantor Nathan H. Knorr, pengawas pencetakan. Ia dengan ramah menjelaskan kepada saya tentang Betel dan menandaskan bahwa berpaut erat pada Yehuwa penting untuk membuat kehidupan berhasil di sana. Kemudian, saya dibawa ke Departemen Pengiriman dan bekerja mengikat karton-karton lektur untuk dikirim.

Pada tanggal 8 Januari 1942, Joseph Rutherford, yang telah menjalankan kepemimpinan di antara Saksi-Saksi Yehuwa seluas dunia, meninggal. Lima hari kemudian, direksi Lembaga memilih Saudara Knorr untuk menggantikannya. Sewaktu W. E. Van Amburgh, sekretaris-bendahara kawakan Lembaga mengumumkan hal ini kepada keluarga Betel, ia berkata, ”Saya masih ingat ketika C. T. Russell meninggal [1916] dan digantikan oleh J. F. Rutherford. Tuan terus membimbing dan membuat pekerjaan-Nya berhasil. Kini, saya yakin sepenuhnya pekerjaan akan bergerak maju dengan Nathan H. Knorr sebagai presiden karena ini adalah pekerjaan Tuan, bukan pekerjaan manusia.”

Pada bulan Februari 1942, diumumkan bahwa ”Kursus Lanjutan Pelayanan Teokratis” akan dimulai. Kursus ini dirancang untuk melatih saudara-saudari di Betel untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam meriset topik-topik Alkitab, menyusun bahan mereka dengan tepat, dan menyampaikannya dengan efektif. Berkat pelatihan yang dahulu saya terima untuk berbicara di hadapan umum, saya dapat membuat kemajuan pesat dalam program itu.

Tidak lama kemudian, saya ditugasi ke Departemen Dinas, yang mengawasi pelayanan Saksi-Saksi di Amerika Serikat. Belakangan pada tahun itu, diputuskan untuk mengatur kembali suatu program bagi para rohaniwan untuk mengunjungi paguyuban Saksi-Saksi. Pada akhirnya, para rohaniwan keliling ini, yang sebelumnya dikenal sebagai hamba para saudara, disebut pengawas wilayah. Selama musim panas tahun 1942, diadakan suatu kursus di Betel yang melatih para saudara untuk corak dinas itu, dan saya mendapatkan hak istimewa untuk menerima pelatihan ini. Saya khususnya mengingat Saudara Knorr, salah seorang instruktur, menandaskan gagasan ini kepada kami, ”Jangan coba menyenangkan manusia. Saudara akhirnya tidak akan menyenangkan siapa pun. Senangkan Yehuwa, dan Saudara akan menyenangkan semua yang mengasihi Yehuwa.”

Pekerjaan keliling dilaksanakan pada bulan Oktober 1942. Beberapa orang dari kami di Betel ambil bagian dalam pekerjaan ini pada akhir pekan tertentu, mengunjungi sidang-sidang dalam jarak 400 kilometer dari New York City. Kami meninjau laporan tertulis kegiatan pengabaran dan hadirin perhimpunan sidang, mengadakan rapat dengan para saudara yang mengemban tanggung jawab dalam sidang, memberikan satu atau dua khotbah, dan mengabar bersama Saksi-Saksi setempat.

Pada tahun 1944, saya termasuk di antara para saudara dari Departemen Dinas yang dikirim ke dalam pekerjaan keliling selama periode enam bulan, melayani di Delaware, Maryland, Pennsylvania, dan Virginia. Belakangan, selama beberapa bulan, saya mengunjungi sidang-sidang di Connecticut, Massachusetts, dan Rhode Island. Setelah kembali ke Betel, saya bekerja penggal waktu di kantor Saudara Knorr dan sekretarisnya Milton Henschel, tempat saya belajar banyak tentang pekerjaan kita seluas dunia. Saya juga melayani penggal waktu di Kantor Bendahara di bawah pengawasan W. E. Van Amburgh dan asistennya, Grant Suiter. Kemudian, pada tahun 1946, saya dilantik menjadi pengawas di beberapa kantor Betel.

Perubahan Besar dalam Kehidupan Saya

Sewaktu melayani di sidang-sidang pada tahun 1945, saya berkenalan dengan Julia Charnauskas di Providence, Rhode Island. Pada pertengahan tahun 1947, kami berencana menikah. Saya sangat menyukai dinas Betel, tetapi pada waktu itu, tidak ada penyelenggaraan untuk membawa masuk teman hidup untuk melayani di Betel. Jadi, pada bulan Januari 1948, saya meninggalkan Betel dan saya pun menikahi Julia (Julie). Saya mendapatkan pekerjaan penggal waktu di pasar swalayan di Providence, dan kami memulai dinas perintis kami bersama-sama.

Pada bulan September 1949, saya diundang melakukan pekerjaan wilayah di sebelah barat laut Wisconsin. Suatu perubahan besar bagi saya dan Julie untuk mengabar di daerah yang kebanyakan adalah kota kecil dan desa peternakan. Musim dinginnya sangat panjang dan menyiksa, selama berminggu-minggu temperatur di bawah nol dan ada banyak sekali salju. Kami tidak memiliki mobil. Namun, selalu saja ada yang menawarkan tumpangan ke sidang berikut.

Tidak lama setelah saya memulai pekerjaan wilayah, kami mengadakan kebaktian wilayah. Saya ingat bahwa pada waktu itu saya dengan cermat memastikan agar segala pengoperasian dilaksanakan, yang membuat beberapa orang menjadi tegang. Jadi, pengawas distrik, Nicholas Kovalak, dengan ramah menjelaskan kepada saya bahwa saudara-saudara setempat sudah biasa melakukan tugas dengan cara mereka sendiri dan bahwa saya tidak perlu mencoba menangani semua detail. Nasihat itu sangat ampuh dalam membantu saya menangani banyak tugas selanjutnya.

Pada tahun 1950, saya menerima tugas sementara​—untuk mengawasi penyediaan akomodasi bagi para delegasi kebaktian pertama dari banyak kebaktian besar kita di Yankee Stadium di New York City. Kebaktian ini mendebarkan dari awal sampai akhir, dengan delegasi dari 67 negeri dan puncak hadirin 123.707! Setelah kebaktian, saya dan Julie melanjutkan pelayanan keliling. Kami cukup senang dengan pekerjaan wilayah. Namun, kami merasa bahwa kami harus menyediakan diri lebih jauh. Jadi, setiap tahun, kami mengisi permohonan untuk dinas Betel dan dinas utusan injil. Pada tahun 1952, kami senang menerima undangan dari Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal untuk dilatih dalam pekerjaan utusan injil.

Dinas di Luar Negeri

Setelah wisuda kami pada tahun 1953, kami ditugasi ke Inggris, dan saya melayani dalam pekerjaan distrik di bagian selatan Inggris. Setelah kurang dari setahun dalam kegiatan ini, yang sangat saya dan Julie nikmati, kami terkejut menerima tugas untuk pindah ke Denmark. Kantor cabang di Denmark membutuhkan pengawasan baru. Karena saya berada tidak jauh dari sana dan telah menerima pelatihan untuk pekerjaan semacam itu di Brooklyn, saya dikirim untuk membantu. Kami naik feri ke Belanda, dan dari sana kami naik kereta api ke Kopenhagen, Denmark. Kami tiba pada tanggal 9 Agustus 1954.

Salah satu problem yang harus dihadapi adalah beberapa saudara yang mengemban kedudukan yang bertanggung jawab tidak mengikuti petunjuk dari kantor pusat di Brooklyn. Dan juga, tiga dari empat penerjemah publikasi kita ke dalam bahasa Denmark meninggalkan Betel dan akhirnya berhenti bergabung dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Namun, Yehuwa menjawab doa-doa kami. Dua perintis, Jørgen dan Anna Larsen, yang telah melakukan pekerjaan penerjemahan penggal waktu, menyediakan diri untuk bekerja sepenuh waktu. Dengan demikian, penerjemahan majalah kita ke dalam bahasa Denmark tidak terlewat satu terbitan pun. Suami istri Larsen masih melayani di Betel di Denmark sampai sekarang, dan Jørgen adalah koordinator Panitia Cabang.

Suatu sumber anjuran sejati pada tahun-tahun awal itu adalah kunjungan rutin dari Saudara Knorr. Ia menyediakan waktu untuk berbincang-bincang, menceritakan pengalaman yang memberikan pemahaman tentang cara menghadapi problem. Dalam suatu kunjungan pada tahun 1955, diputuskan bahwa kami hendaknya membangun sebuah cabang baru dengan fasilitas pencetakan sehingga kami dapat menghasilkan majalah untuk Denmark. Tanah pun diperoleh di pinggiran kota sebelah utara Kopenhagen, dan pada musim panas 1957, kami pindah ke bangunan yang baru didirikan. Harry Johnson, bersama istrinya, Karin, yang baru tiba di Denmark setelah lulus Sekolah Gilead kelas ke-26, membantu memasang dan menjalankan percetakan kami.

Kami meningkatkan pengorganisasian kami untuk mengadakan kebaktian besar di Denmark, dan pengalaman yang saya dapatkan sewaktu bekerja untuk kebaktian-kebaktian di Amerika Serikat terbukti membantu. Pada tahun 1961, kebaktian internasional kami yang besar di Kopenhagen menampung delegasi dari 30 negeri lebih. Puncak hadirinnya sebanyak 33.513. Pada tahun 1969, kami menjadi tuan rumah untuk kebaktian terbesar di kawasan Skandinavia, dengan puncak hadirin 42.073!

Pada tahun 1963, saya diundang menghadiri kelas Gilead ke-38. Itu adalah kursus sepuluh bulan yang khusus dirancang dan disesuaikan untuk melatih personel cabang. Sungguh menyenangkan untuk kembali berada bersama keluarga Betel di Brooklyn dan mendapatkan manfaat dari pengalaman para saudara yang bekerja di sana selama bertahun-tahun melaksanakan pengoperasian kantor pusat.

Setelah kursus pelatihan ini, saya kembali ke Denmark untuk meneruskan tanggung jawab saya di sana. Selain itu, saya memiliki hak istimewa melayani sebagai pengawas zona, mengunjungi cabang-cabang di Eropa bagian barat dan utara untuk memberikan anjuran dan bantuan bagi para personel di sana guna memenuhi tanggung jawab mereka. Baru-baru ini, saya melakukan pekerjaan tersebut di Afrika Barat dan Kepulauan Karibia.

Pada akhir tahun 1970-an, saudara-saudara di Denmark mulai mencari lokasi untuk membangun fasilitas yang lebih besar karena adanya peningkatan dalam kegiatan penerjemahan dan pencetakan. Sebidang tanah yang bagus ditemukan sekitar 60 kilometer sebelah barat Kopenhagen. Bersama saudara-saudari lain, saya bekerja dalam perencanaan dan perancangan fasilitas baru ini, dan Julie serta saya sangat menanti-nantikan untuk tinggal bersama keluarga Betel dalam rumah barunya yang bagus ini. Namun, harapan kami ini tidak terwujud.

Kembali ke Brooklyn

Pada bulan November 1980, saya dan Julie diundang untuk melayani di Betel Brooklyn, dan kami tiba di sana pada awal bulan Januari 1981. Pada saat itu, kami berusia hampir 60 tahun, dan setelah melayani kira-kira setengah masa hidup kami bersama saudara-saudari yang kami kasihi di Denmark, tidaklah mudah untuk kembali ke Amerika Serikat. Namun, kami tidak memusatkan perhatian pada tempat yang lebih kami sukai tetapi berupaya berfokus pada tugas kami saat itu dan tantangan apa pun yang menyertainya.

Kami tiba di Brooklyn dan tinggal di sana. Julie ditugasi di kantor akuntansi, melakukan pekerjaan yang serupa dengan apa yang ia lakukan di Denmark. Saya ditugasi untuk bekerja di Departemen Penulisan untuk membantu menjadwalkan proses publikasi kita. Awal tahun 1980-an adalah masa perubahan dalam sistem kerja kita di Brooklyn, karena mesin ketik dan penyusunan huruf dalam timah hitam panas digantikan dengan proses komputer dan percetakan ofset. Sedikit yang saya ketahui tentang komputer tetapi saya punya pemahaman akan prosedur pengorganisasian dan kerja sama dengan orang-orang.

Tidak lama setelah itu, ada kebutuhan untuk memperkuat pengorganisasian di Departemen Seni karena kami pindah ke percetakan ofset berwarna dan menggunakan ilustrasi serta foto berwarna. Meskipun saya tidak memiliki pengalaman sebagai seniman, saya dapat membantu pengorganisasian. Jadi, saya diberi hak istimewa untuk mengawasi departemen ini selama sembilan tahun.

Pada tahun 1992, saya ditugasi untuk membantu Panitia Penerbitan dari Badan Pimpinan dan dipindahkan ke Kantor Bendahara. Di sini, saya terus melayani di bidang kegiatan finansial Saksi-Saksi Yehuwa.

Dinas sejak Masa Muda

Semenjak muda dan selama 70 tahun dinas yang berbakti, Yehuwa telah dengan sabar mengajar saya melalui Firman-Nya, Alkitab, dan saudara-saudara yang mengulurkan bantuan dalam organisasi-Nya yang luar biasa ini. Saya menikmati lebih dari 63 tahun dalam dinas sepenuh waktu, lebih dari 55 tahunnya bersama istri saya yang loyal, Julie. Saya sangat menikmati berkat Yehuwa yang limpah.

Pada tahun 1940, sewaktu saya meninggalkan rumah untuk memasuki dinas perintis, Ayah mengolok-olok keputusan saya dan berkata, ”Nak, sewaktu kamu meninggalkan rumah untuk melakukan hal ini, jangan kira kamu boleh kembali kepada Ayah untuk mendapatkan bantuan.” Selama bertahun-tahun, saya tidak pernah meminta bantuan. Yehuwa dengan murah hati menyediakan kebutuhan saya, sering kali melalui rekan-rekan Kristen yang sangat membantu. Belakangan, Ayah mulai merespek pekerjaan kami, dan ia bahkan membuat kemajuan dalam belajar kebenaran Alkitab sebelum ia meninggal pada tahun 1972. Ibu, yang memiliki harapan kehidupan surgawi, terus melayani Yehuwa dengan setia sampai kematiannya pada tahun 1985, pada usia 102 tahun.

Meskipun problem memang dapat dialami dalam dinas sepenuh waktu, saya dan Julie tidak pernah berpikir untuk meninggalkan tugas kami. Yehuwa senantiasa menguatkan kami dalam tekad ini. Bahkan sewaktu usia orang tua saya semakin lanjut dan butuh bantuan, kakak perempuan saya, Victoria Marlin, mengulurkan bantuan dan dengan baik hati mengurus mereka. Kami sangat bersyukur atas bantuannya yang pengasih, yang memungkinkan kami melanjutkan dinas sepenuh waktu kami.

Julie telah dengan loyal mendukung saya dalam semua tugas saya, memandang hal ini sebagai bagian dari pembaktiannya sendiri kepada Yehuwa. Dan, meskipun saya sekarang berusia 80 tahun dan mengalami beberapa problem kesehatan, saya merasa diberkati dengan limpah oleh Yehuwa. Saya mendapatkan banyak anjuran dari pemazmur yang setelah menyatakan bahwa Allah telah mengajarnya sejak masa mudanya, memohon, ’Bahkan sampai aku tua dan beruban, oh, Allah, janganlah meninggalkan aku, sampai aku menceritakan keperkasaanmu kepada semua orang yang akan datang.’​—Mazmur 71:17, 18.

[Catatan Kaki]

^ par. 12 Warren adalah kakak laki-laki Milton Henschel, yang melayani selama bertahun-tahun sebagai anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa.

[Gambar di hlm. 20]

Bersama Ibu pada tahun 1940, sewaktu saya mulai merintis

[Gambar di hlm. 21]

Bersama rekan-rekan perintis saya, Joe dan Margaret Hart

[Gambar di hlm. 23]

Pada hari pernikahan kami bulan Januari 1948

[Gambar di hlm. 23]

Pada tahun 1953, dengan rekan-rekan sekelas di Gilead. Dari kiri ke kanan: Don dan Virginia Ward, Geertruida Stegenga, Julie, dan saya

[Gambar di hlm. 23]

Bersama Frederick W. Franz dan Nathan H. Knorr di Kopenhagen, Denmark, 1961

[Gambar di hlm. 25]

Bersama Julie sekarang