Pada 29 Mei 2022, Saudara Daniel Purnomo, anggota Panitia Cabang Indonesia, merilis buku Matius dan Markus dalam Bahasa Isyarat Indonesia. Dua buku Alkitab ini dirilis dalam bentuk digital, dan rilisnya diumumkan dalam acara yang sudah direkam sebelumnya. Acara itu ditonton oleh 2.127 orang.
Saksi-Saksi Yehuwa membentuk sidang bahasa isyarat yang pertama di Indonesia pada 14 September 2007, di Jambi, Sumatra. Lalu pada 2011, Saksi-Saksi Yehuwa menerjemahkan tiga publikasi ke Bahasa Isyarat Indonesia: Maukah Anda Mengetahui Kebenaran?, Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya, dan Anda Dapat Menjadi Sahabat Allah! Pada 2011, wilayah bahasa isyarat pertama dibentuk. Wilayah itu mencakup daerah yang luasnya kira-kira 3.000 kilometer. Karena publikasi bahasa isyarat semakin dibutuhkan, pada 2015, sebuah kantor penerjemahan mulai dibuka. Sekarang, di Indonesia, ada 12 sidang bahasa isyarat dan 28 kelompok dan kelompok awal.
Buku Matius dan Markus adalah dua buku pertama di Alkitab yang diterjemahkan ke Bahasa Isyarat Indonesia. Dalam khotbahnya, Saudara Purnomo mengatakan, ”Isyarat yang dipakai dalam terjemahan ini jelas dan penuh perasaan. Ekspresi wajah dan gerakannya sangat tepat. Kita jadi bisa benar-benar membayangkan tokoh-tokoh di Alkitab.”
Salah satu penerjemah mengatakan, ”Dengan adanya terjemahan ini, saya bisa lebih mengenal Yesus. Saya merasa seperti bicara langsung dengan dia.”
Kita berdoa semoga terjemahan baru ini bisa membantu semua yang menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia untuk terus menjadikan Firman Allah sebagai ’pelita bagi kaki mereka, dan terang bagi jalan mereka’.—Mazmur 119:105.
Penggunaan berbagai terjemahan Alkitab membantu Anda memahami Alkitab. Tiga keunikan Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru yang membuatnya layak Anda pelajari.