Orang Farisi membenci Yesus dan mencari alasan untuk menangkap dia. Mereka berkata bahwa dia tidak boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat, karena itu hari untuk beristirahat. Pada suatu hari Sabat, Yesus melihat orang yang buta sejak lahir mengemis di jalan. Dia berkata kepada muridnya, ’Lihatlah bagaimana kuasa Allah akan menolong pria ini.’ Yesus mencampur ludahnya dengan tanah, lalu mengoleskannya ke mata pria itu. Yesus berkata, ’Cuci matamu di kolam Siloam.’ Pria itu pun melakukannya, dan untuk pertama kalinya, dia bisa melihat.
Orang-orang kaget sekali. Mereka berkata, ’Apa ini pria yang dulu suka mengemis itu, atau dia cuma mirip orang itu?’ Pria itu berkata, ’Saya orangnya!’ Mereka bertanya, ’Bagaimana sampai kamu bisa melihat?’ Ketika dia memberi tahu mereka apa yang terjadi, mereka membawa dia ke orang Farisi.
Pria itu berkata kepada orang Farisi, ’Yesus oleskan sesuatu di mata saya, lalu menyuruh saya mencuci mata saya. Setelah saya lakukan itu, saya bisa melihat.’ Orang Farisi berkata, ’Kalau Yesus menyembuhkan orang di hari Sabat, kuasanya pasti bukan dari Allah.’ Tapi orang lain berkata, ’Kalau kuasanya bukan dari Allah, dia tidak akan bisa menyembuhkan.’
Orang Farisi memanggil orang tua pria itu dan bertanya, ’Bagaimana sampai anak kalian bisa melihat?’ Orang tuanya takut karena orang Farisi berkata bahwa orang yang beriman kepada Yesus akan dikeluarkan dari rumah ibadah. Jadi mereka berkata, ’Kami tidak tahu. Tanya saja dia.’ Orang Farisi terus bertanya kepada pria itu sampai dia berkata, ’Saya sudah beri tahu kalian semuanya. Kenapa kalian masih tanya terus?’ Orang Farisi marah dan mengusir pria itu.
Yesus menemui pria itu dan bertanya, ’Apa kamu beriman pada Mesias?’ Pria itu menjawab, ’Kalau saya tahu siapa dia, saya akan beriman padanya.’ Yesus berkata, ’Sayalah Mesias.’ Yesus sangat baik hati, bukan? Dia tidak hanya menyembuhkan pria itu tapi juga membantunya beriman kepada Mesias.
”Kalian keliru, karena kalian tidak mengerti Kitab Suci ataupun kuasa Allah.”—Matius 22:29