Kita semua adalah keturunan Adam, manusia pertama yang diciptakan Allah. Jadi sebenarnya, kita semua satu keluarga. Sebagai satu keluarga, Allah sebenarnya mau agar kita saling mengasihi dan menghormati. Tapi sekarang, kebanyakan orang tidak seperti itu. Dan, Allah kita yang penyayang tidak suka dengan keadaan ini.
KATA KITAB SUCI TENTANG MENGASIHI SESAMA
”Kasihilah sesama kalian seperti diri kalian sendiri.”—IMAMAT 19:18.
Allah menjelaskan dalam Firman-Nya seperti apa orang yang punya kasih. Itu dicatat dalam 1 Korintus 13:4-7.
”Orang yang punya kasih itu sabar dan baik hati.”
Pikirkan: Kalau ada orang yang baik hati dan sabar kepada Anda dan tidak marah saat Anda membuat kesalahan, bagaimana perasaan Anda?
Orang yang punya kasih ”tidak iri hati”.
Pikirkan: Kalau ada orang yang iri kepada Anda, bagaimana perasaan Anda?
Orang yang punya kasih ”tidak mementingkan diri”.
Pikirkan: Kalau ada orang yang menghargai pendapat Anda dan tidak memaksakan pendapatnya sendiri, bagaimana perasaan Anda?
Orang yang punya kasih ”tidak menyimpan kekesalan”.
Pikirkan: Allah mau mengampuni orang yang berbuat dosa dan sudah bertobat. ”Dia tidak terus mencari kesalahan, ataupun merasa kesal selamanya.” (Mazmur 103:9) Kalau kita menyakiti perasaan orang, kita pasti lega kalau orang itu memaafkan kita. Jadi, kita juga mau memaafkan orang yang menyinggung perasaan kita.—Mazmur 86:5.
Orang yang punya kasih ”tidak bergembira karena hal-hal yang tidak benar”.
Pikirkan: Kalau ada orang yang bahagia di atas penderitaan kita, kita pasti tidak suka. Jadi kalau ada yang menderita, kita juga tidak mau menertawakan penderitaannya, meskipun orang itu pernah menyakiti kita.
Kita bisa mengasihi sesama dengan cara-cara di atas. Kalau kita melakukan itu kepada sesama, tidak soal siapa orangnya, kita akan mendapat karunia dari Allah. Artikel berikutnya akan membahas caranya menolong sesama yang sedang membutuhkan bantuan.