Apa yang Sebenarnya Menentukan Masa Depan Anda?
Banyak yang percaya bahwa masa depan mereka dipengaruhi oleh sesuatu yang tidak terlihat. Itulah kenapa mereka melakukan berbagai kebiasaan yang mereka pikir bisa membawa keberuntungan atau membuat kehidupan mereka jadi lebih baik.
YANG DIPERCAYAI BANYAK ORANG
RAMALAN BINTANG: Ada yang percaya bahwa masa depan mereka ditentukan berdasarkan posisi bintang waktu mereka lahir. Jadi, supaya mereka tahu masa depan mereka dan bisa menghindari bahaya, mereka membaca ramalan zodiak.
FENGSUI: Ada yang percaya bahwa supaya bisa sukses, mereka harus memastikan hal-hal di sekitar mereka sudah selaras dengan kekuatan alam. Lo Wing, * yang tinggal di Hong Kong, berkata, ”Supaya toko saya ramai, saya diberi tahu ahli fengsui untuk menaruh sebuah batu kristal di tempat tertentu di toko saya.”
SEMBAHYANG LELUHUR: Ada yang percaya bahwa supaya mereka dilindungi dan diberkati, mereka harus menyenangkan keluarga mereka yang sudah meninggal atau menghormati berbagai dewa. Van, yang tinggal di Vietnam, bercerita, ”Saya dulu percaya kalau saya kasih persembahan ke leluhur saya, hidup saya akan jadi lebih baik. Masa depan saya dan anak-anak saya juga akan terjamin.”
REINKARNASI: Banyak yang percaya bahwa setelah seseorang meninggal, orang itu akan dilahirkan kembali, dan siklus ini terus berulang. Mereka juga percaya bahwa apa yang mereka alami sekarang adalah hasil dari perbuatan mereka di kehidupan sebelumnya.
Memang, banyak yang tidak terlalu percaya dengan hal-hal seperti itu. Tapi, mereka tetap saja mencari ramalan lewat garis tangan, zodiak, papan Ouija®, kartu tarot, shio, dan yang lainnya. Mereka berpikir bahwa ada kemungkinan ramalan itu benar.
APA HASILNYA?
Apakah memang hal-hal itu membuat hidup seseorang jadi lebih baik dan menjamin masa depannya?
Perhatikan pengalaman Hào, yang tinggal di Vietnam. Dia tadinya percaya dengan ramalan bintang dan fengsui. Dia juga sembahyang kepada leluhurnya. Tapi, apa itu membuatnya sukses? Hào bercerita, ”Saya bangkrut dan terlilit utang, keluarga saya bermasalah, dan saya depresi.”
Qiuming, dari Taiwan, juga percaya dengan ramalan bintang, reinkarnasi, nasib, dan fengsui serta sembahyang kepada leluhurnya. Tapi setelah dia memeriksa hal-hal itu lebih jauh, dia berkata, ”Saya jadi sadar bahwa ajaran dan kebiasaan seperti itu sebenarnya membingungkan dan saling bertentangan. Sering kali, ramalan bintang tidak benar. Dan soal reinkarnasi, kalau saya tidak tahu seperti apa kehidupan saya sebelumnya, bagaimana saya bisa memperbaiki diri di kehidupan yang sekarang?”
”Saya jadi sadar bahwa ajaran dan kebiasaan seperti itu sebenarnya membingungkan dan saling bertentangan.”—QIUMING, TAIWAN
Seperti yang akhirnya disadari oleh Hào, Qiuming, dan banyak orang lainnya, masa depan kita tidak ditentukan oleh nasib, bintang, leluhur yang sudah meninggal, atau reinkarnasi. Kalau begitu, apa yang menentukan masa depan kita?
Banyak yang merasa bahwa masa depan mereka akan lebih baik kalau mereka punya pendidikan yang bagus dan banyak uang. Tapi, apa itu memang menjamin masa depan mereka?
^ par. 5 Beberapa nama di majalah ini sudah diubah.
^ par. 16 Kata-kata ini diambil dari buku Galatia 6:7, yang ada di Kitab Suci. Ajaran ini mirip dengan sebuah pepatah Tiongkok yang terkenal: Kalau kita menanam melon, kita akan mendapat melon; kalau kita menanam kacang, kita akan mendapat kacang.
Anda Mungkin Juga Tertarik
MENARA PENGAWAL
Astrologi dan Ramalan Nasib—Jendela ke Masa Depan?
Apakah cara-cara meramal seperti ini bisa dipercaya?
MENARA PENGAWAL