Anak Muda, Apakah Kamu Fokus Meraih Tujuan Rohanimu?

Anak Muda, Apakah Kamu Fokus Meraih Tujuan Rohanimu?

”Percayakan semua yang kamu lakukan kepada Yehuwa, dan rencana-rencanamu akan berhasil.”​—AMS. 16:3.

NYANYIAN: 11, 32

1-3. (a) Kehidupan anak-anak muda bisa disamakan seperti apa? (Lihat gambar di awal artikel.) (b) Bagaimana anak muda Kristen bisa membuat pilihan yang benar?

BAYANGKAN kamu sedang membuat rencana untuk pergi ke sebuah acara di luar kota. Untuk sampai ke sana, kamu perlu naik bus. Di halte bus, kamu awalnya bingung karena di sana ada banyak sekali orang dan banyak sekali bus. Tapi untungnya, kamu tahu persis ke mana kamu akan pergi dan bus mana yang akan kamu naiki. Kamu tidak mau naik ke sembarang bus supaya tidak dibawa ke tempat yang salah.

2 Anak-anak muda, kehidupanmu itu sama seperti sebuah perjalanan, dan kamu seperti orang yang ada di halte bus itu. Kadang, kamu mungkin bingung karena ada begitu banyak pilihan. Tapi, kalau kamu tahu persis ke mana kamu mau pergi, kamu bisa memilih dengan benar. Pertanyaannya, ke mana seharusnya kamu pergi?

3 Artikel ini akan menjawab pertanyaan itu dan membantu kamu fokus menyenangkan Yehuwa. Ini berarti kamu perlu mengikuti nasihat Yehuwa saat membuat berbagai keputusan, seperti pendidikan dan pekerjaan apa yang akan kamu pilih, atau apakah kamu akan menikah dan punya anak. Kamu juga perlu berupaya meraih tujuan-tujuan rohani, yang bisa membuatmu lebih dekat dengan Yehuwa. Kalau kamu fokus melayani Yehuwa, Dia pasti akan memberkatimu dan membuatmu sukses.​—Baca Amsal 16:3.

UNTUK APA MEMILIKI TUJUAN ROHANI?

4. Apa yang akan dibahas di artikel ini?

4 Kenapa memiliki tujuan rohani itu penting? Artikel ini akan membahas tiga alasan. Dengan membahas alasan pertama dan kedua, kamu akan melihat bahwa dengan berupaya meraih tujuan rohani, kamu bisa lebih akrab dengan Yehuwa. Alasan ketiga akan menunjukkan manfaatnya memiliki tujuan rohani sejak kecil.

5. Apa alasan utama kita memiliki tujuan rohani?

5 Alasan utama kita memiliki tujuan rohani adalah untuk menunjukkan bahwa kita berterima kasih kepada Yehuwa. Dia menyayangi kita dan sudah berbuat banyak untuk kita. Salah satu penulis Mazmur berkata, ”Sungguh baik untuk mengucap syukur bagi Yehuwa . . . Sebab Engkau telah membuatku bahagia, oh Yehuwa, karena perbuatan-Mu; aku bersorak gembira karena karya tangan-Mu.” (Mz. 92:1, 4) Pikirkan apa saja yang sudah Yehuwa berikan kepadamu: kehidupan, iman, Alkitab, sidang, dan harapan untuk hidup selamanya di Firdaus. Dengan memiliki tujuan rohani, kamu menunjukkan bahwa kamu berterima kasih atas semua pemberian itu. Kamu juga akan semakin dekat dengan Yehuwa.

6. (a) Kalau kamu punya tujuan rohani, apa pengaruhnya terhadap hubunganmu dengan Yehuwa? (b) Tujuan dan cita-cita apa saja yang bisa kamu miliki sejak kecil?

6 Apa alasan yang kedua? Dengan berupaya meraih tujuan rohani, kamu melakukan hal yang baik untuk Yehuwa. Kamu pun akan semakin akrab dengan-Nya. Rasul Paulus berjanji, ”Allah itu adil, sehingga Dia tidak akan melupakan perbuatan kalian dan kasih yang kalian tunjukkan untuk nama-Nya.” (Ibr. 6:10) Sekalipun masih kecil, kamu bisa punya tujuan rohani. Misalnya, saat berumur 10 tahun, Christine memutuskan untuk membaca kisah hidup saudara-saudari secara teratur. Toby yang berumur 12 tahun punya tujuan membaca seluruh Alkitab sebelum dibaptis. Maxim berumur 11 tahun dan Noemi adiknya berumur 10 tahun ketika mereka dibaptis. Mereka punya cita-cita untuk melayani di Betel. Supaya tetap fokus meraih cita-cita itu, mereka memajang formulir pendaftaran Betel di dinding rumah. Kamu juga bisa seperti mereka. Pikirkan tujuan apa saja yang ingin kamu capai, dan upayakan itu dari sekarang.​—Baca Filipi 1:10, 11.

7, 8. (a) Apa lagi manfaatnya memiliki tujuan rohani? (b) Kenapa seorang remaja memilih untuk tidak kuliah?

7 Alasan ketiga, kalau kamu tahu apa tujuanmu, kamu bisa lebih mudah membuat keputusan yang bijak. Sebagai anak muda, ada banyak keputusan yang harus kamu buat, misalnya soal pendidikan atau pekerjaan. Kamu seperti berada di persimpangan jalan. Kalau kamu tahu tujuanmu, kamu bisa menentukan jalan mana yang akan kamu lewati. Begitu juga, kalau kamu tahu apa tujuan hidupmu, kamu bisa membuat keputusan yang bijak. Amsal 21:5 berkata, ”Rencana orang rajin pasti menguntungkan, tapi semua yang bertindak terburu-buru pasti jatuh miskin.” Jadi, kalau kamu mulai membuat rencana dan memiliki tujuan yang baik dari sekarang, kamu bisa sukses meskipun masih muda. Itulah yang dilakukan Damaris saat masih remaja.

8 Damaris lulus sekolah dengan nilai yang bagus. Dia bisa saja menerima beasiswa untuk kuliah di bidang hukum. Tapi, dia memilih untuk bekerja paruh waktu di sebuah bank. Kenapa? Karena sejak kecil, dia memutuskan untuk merintis. Dia berkata, ”Untuk merintis, saya harus bekerja paruh waktu. Kalau kuliah dan punya gelar hukum, saya bisa saja dapat banyak uang. Tapi, saya akan kesulitan mendapat pekerjaan paruh waktu.” Sekarang, Damaris sudah merintis selama 20 tahun. Apakah dia menyesali keputusannya? Tidak. Di bank tempat dia bekerja, dia sering bertemu para pengacara. Banyak dari mereka tidak bahagia. Dia berkata bahwa seandainya dia kuliah di bidang hukum, dia pun akan menjadi seperti mereka. Sebaliknya, Damaris bahagia karena merintis selama bertahun-tahun.

9. Kenapa kita bangga dengan anak-anak muda kita?

9 Ribuan anak muda Saksi di seluruh dunia patut dipuji. Mereka mengutamakan persahabatan dengan Yehuwa dan cita-cita rohani. Mereka menikmati kehidupan, tapi tetap berusaha mengikuti petunjuk Yehuwa dalam segala hal, seperti pendidikan, pekerjaan, dan berkeluarga. Salomo berkata, ”Percayalah kepada Yehuwa dengan sepenuh hatimu, . . . Dalam semua jalanmu, perhatikanlah Dia, dan Dia akan membuat jalan-jalanmu lurus.” (Ams. 3:5, 6) Anak muda, Yehuwa sangat menyayangimu! Kamu berharga di mata-Nya. Dia akan melindungi, membimbing, dan memberkati kamu.

BUATLAH PERSIAPAN UNTUK BERCERITA TENTANG YEHUWA

10. (a) Kenapa mengabar itu sangat penting? (b) Bagaimana agar kamu bisa menjelaskan kepercayaanmu dengan lebih baik?

10 Kalau yang terpenting bagimu adalah menyenangkan Yehuwa, kamu pasti mau memberi tahu orang lain tentang Dia. Yesus Kristus berkata bahwa ”kabar baik harus diberitakan dulu”. (Mrk. 13:10) Jadi, mengabar adalah salah satu kegiatan terpenting yang harus kita lakukan. Bisakah kamu lebih sering mengabar, atau bahkan merintis? Tapi bagaimana kalau kamu tidak suka mengabar? Dan, bagaimana kamu bisa menjelaskan kepercayaanmu dengan lebih baik? Lakukanlah dua hal ini: Buatlah persiapan, dan jangan menyerah bercerita tentang Yehuwa. Lama-lama, kamu akan suka mengabar.

Bagaimana kamu membuat persiapan untuk bercerita tentang Yehuwa?(Lihat paragraf 11, 12)

11, 12. (a) Bagaimana kamu bisa membuat persiapan untuk bercerita tentang Yehuwa? (b) Bagaimana seorang saudara muda berbicara tentang Yehuwa di sekolah?

11 Kamu bisa menyiapkan jawaban untuk hal-hal yang mungkin ditanyakan teman sekolahmu, seperti: ”Kenapa kamu percaya kalau Allah itu ada?” Di situs jw.org ada beberapa artikel yang bisa membantu. Di bagian AJARAN ALKITAB > ANAK MUDA, ada lembar kegiatan berjudul ”Mengapa Aku Percaya kepada Allah?” Ikutilah petunjuk di lembar itu. Di sana, ada tiga ayat yang bisa kamu pakai untuk menjawab pertanyaan itu: Ibrani 3:4; Roma 1:20; dan Mazmur 139:14. Ada juga lembar kegiatan lain yang bisa membantumu menyiapkan jawaban untuk berbagai pertanyaan.​—Baca 1 Petrus 3:15.

12 Beri tahu temanmu kalau mereka juga bisa membuka sendiri jw.org. Itulah yang dilakukan Luca. Di kelasnya, ada pembahasan tentang berbagai agama. Luca melihat bahwa di buku pelajarannya, keterangan tentang Saksi Yehuwa tidak benar. Meski gugup, Luca meminta izin gurunya untuk memberi tahu seluruh kelas kenapa hal-hal itu salah. Setelah mendapat izin, Luca pun menjelaskan kepercayaannya dan menunjukkan situs jw.org kepada seluruh kelas. Sebagai PR, gurunya menyuruh semua siswa menonton video Kalahkan Pem-bully Tanpa Pakai Kekerasan. Luca senang sekali karena dia sudah berbicara tentang Yehuwa di sekolah.

13. Kenapa kita tidak boleh menyerah saat ada kesulitan?

13 Kalau ada kesulitan, jangan menyerah. Teruslah berusaha meraih tujuanmu. (2 Tim. 4:2) Itulah yang Katarina lakukan. Di usia 17 tahun, dia punya tujuan untuk mengabar kepada setiap teman kerjanya. Salah satu temannya berulang kali mengejeknya. Tapi, Katarina tidak menyerah. Tingkah lakunya yang baik membuat seorang temannya yang bernama Hans kagum. Hans mulai membaca publikasi kita, belajar Alkitab, dan dibaptis. Tapi, Katarina tidak tahu karena dia sudah pindah. Katarina kaget sekali karena 13 tahun kemudian, ketika dia berhimpun bersama keluarganya, pembicara tamunya adalah Hans! Katarina sangat senang karena dia terus mengabar kepada teman-teman kerjanya dan tidak menyerah.

JANGAN LUPAKAN TUJUANMU

14, 15. (a) Saat kamu diajak berbuat salah, apa yang tidak boleh kamu lupakan? (b) Bagaimana agar kamu tidak terpengaruh saat menghadapi godaan?

14 Artikel ini sudah mendorong kamu untuk fokus melayani Yehuwa dan memiliki cita-cita rohani. Tapi, banyak anak muda seusia kamu hanya mau bersenang-senang. Mereka mungkin mengajak kamu juga. Cepat atau lambat, kamu perlu menunjukkan bahwa kamu bertekad meraih tujuanmu. Jangan sampai orang lain membuatmu lupa dengan tujuanmu. Kalau kamu ada di halte bus yang disebutkan di awal artikel, apakah kamu akan naik ke sembarang bus, hanya karena para penumpangnya kelihatannya melakukan hal yang seru? Tentu saja tidak!

15 Jadi, bagaimana agar kamu tidak terpengaruh saat orang lain mengajakmu berbuat salah? Hindarilah situasi yang bisa membuatmu sulit menolak godaan. (Ams. 22:3) Pikirkan apa akibatnya kalau kamu berbuat salah. (Gal. 6:7) Kamu perlu rendah hati dan mengakui bahwa kamu memerlukan nasihat yang baik. Dengarkan nasihat orang tuamu dan saudara-saudari yang matang di sidang.​—Baca 1 Petrus 5:5, 6.

16. Bagaimana pengalaman Christoph menunjukkan pentingnya bersikap rendah hati?

16 Karena rendah hati, Christoph mau menerima nasihat yang baik. Tidak lama setelah dibaptis, dia rutin berolahraga di sebuah tempat fitness. Anak-anak muda di sana mengajaknya bergabung dengan klub olahraga mereka. Dia menceritakannya kepada seorang penatua, dan penatua itu meminta dia memikirkan bahayanya, misalnya dia bisa menjadi suka bersaing. Meski begitu, Christoph tetap bergabung dengan klub itu. Tapi lama-lama, dia melihat bahwa jenis olahraga itu sangat kasar dan bahkan berbahaya. Dia sekali lagi bercerita kepada para penatua, dan mereka memberinya nasihat dari Alkitab. Christoph berkata, ”Yehuwa memberi saya penasihat-penasihat yang bagus, dan saya pun akhirnya mendengarkan Dia.” Apakah kamu juga rendah hati dan mau menerima nasihat?

17, 18. (a) Apa yang Yehuwa inginkan bagi anak muda? (b) Bagaimana agar kamu tidak menyesali keputusanmu setelah dewasa nanti? Ceritakan sebuah pengalaman.

17 Alkitab berkata, ”Anak muda, bergembiralah selama kamu masih muda. Semoga hatimu senang di masa mudamu.” (Pkh. 11:9) Yehuwa ingin agar kamu bahagia selagi muda. Di artikel ini, kamu sudah belajar bahwa kamu bisa bahagia kalau kamu fokus meraih tujuan rohanimu, serta membuat keputusan dan rencana yang sesuai dengan nasihat Yehuwa. Dengan begitu, kamu akan merasakan bimbingan, perlindungan, dan berkat Yehuwa. Renungkan semua nasihat bagus dalam Firman-Nya, dan ”ingatlah Penciptamu yang Agung di masa mudamu”.​—Pkh. 12:1.

18 Anak muda dengan cepat bertumbuh menjadi dewasa. Sayangnya, ada banyak yang belakangan menyesal karena tidak punya cita-cita atau punya cita-cita yang salah saat masih muda. Tapi kalau kamu fokus meraih cita-cita rohanimu, kamu akan puas dengan pilihanmu. Mirjana sudah merasakannya. Saat remaja, dia sangat berbakat olahraga. Dia bahkan diundang untuk ikut Olimpiade Musim Dingin. Tapi, dia memilih untuk melayani Yehuwa sepenuh waktu. Lebih dari 30 tahun kemudian, dia masih melakukannya, dan sekarang melayani bersama suaminya. Dia berkata bahwa orang yang bercita-cita menjadi kaya, terkenal, dan berkuasa tidak akan benar-benar bahagia. Dia juga berkata bahwa cita-cita yang terbaik adalah melayani Yehuwa dan membantu orang lain mengenal Dia.

19. Apa manfaatnya kalau kamu fokus melayani Yehuwa sejak muda?

19 Anak muda, kamu benar-benar patut dipuji. Walaupun tidak mudah, kamu fokus melayani Yehuwa. Kamu punya cita-cita rohani, dan kamu rajin mengabar karena kamu tahu itu penting. Kamu tidak melupakan tujuanmu meski dunia ini berusaha memengaruhimu. Yakinlah, kerja kerasmu tidak sia-sia. Kamu punya saudara-saudari yang menyayangi dan mendukung kamu. Jadi, ”percayakan semua yang kamu lakukan kepada Yehuwa, dan rencana-rencanamu akan berhasil”.