Anak Muda, Penciptamu Ingin Kamu Bahagia
”Dia memuaskanku dengan hal-hal baik sepanjang hidupku.”—MZ. 103:5.
NYANYIAN: 11, 4
1, 2. Saat ingin menentukan apa yang akan kamu lakukan dalam hidupmu, mengapa kamu perlu mendengarkan Penciptamu? (Lihat gambar di awal artikel.)
ANAK MUDA, kamu mungkin sering mendapat banyak nasihat tentang masa depanmu. Gurumu atau orang lain mungkin berkata bahwa kamu memerlukan pendidikan tinggi atau karier yang bagus supaya mendapat banyak uang. Tapi, Yehuwa memberikan nasihat yang berbeda. Memang, Yehuwa ingin agar kamu rajin belajar supaya kamu bisa mendapat pekerjaan dan menafkahi diri. (Kol. 3:23) Tapi, Yehuwa tahu bahwa keputusan yang kamu buat sekarang akan memengaruhi masa depanmu. Jadi selama hari-hari terakhir ini, Yehuwa memberikan beberapa prinsip agar kamu bisa membuat pilihan yang sesuai dengan kehendak-Nya.—Mat. 24:14.
2 Ingatlah, Yehuwa tahu semuanya. Dia tahu apa yang akan terjadi di masa depan dan kapan dunia ini akan berakhir. (Yes. 46:10; Mat. 24:3, 36) Yehuwa juga sangat memahami kamu. Dia tahu apa yang bisa membuatmu bahagia dan apa yang akan membuatmu punya banyak masalah. Nasihat dari manusia mungkin terdengar bagus, tapi kalau itu tidak berdasarkan Firman Allah, itu sama sekali tidak bijaksana.—Ams. 19:21.
HANYA YEHUWA YANG BISA MEMBERIKAN HIKMAT
3, 4. Karena Adam dan Hawa mendengarkan nasihat yang buruk, apa akibatnya?
3 Sejak dulu, manusia sering mendapat nasihat yang buruk. Itu dimulai sejak Setan memberi Adam dan Hawa nasihat yang buruk. Dia memberi tahu Hawa bahwa kalau Hawa dan suaminya memutuskan sendiri cara hidup mereka, mereka akan lebih bahagia. (Kej. 3:1-6) Tapi, Setan mengatakan itu karena dia egois. Dia ingin semua manusia menaati dan menyembah dirinya, bukan Yehuwa. Padahal, Setan tidak pernah memberi manusia apa-apa. Yehuwa-lah yang memberi Adam dan Hawa semua yang mereka nikmati. Yehuwa memberi mereka pasangan, tempat tinggal yang indah, dan tubuh sempurna yang bisa bertahan selamanya.
4 Sayangnya, Adam dan Hawa tidak menaati Allah. Dengan melakukan itu, mereka memutuskan hubungan mereka dengan Pencipta mereka. Akibatnya sangat tragis. Seperti bunga yang terputus dari tangkai tanamannya, Adam dan Hawa lama-lama menjadi tua dan mati. Keturunan mereka, termasuk kita semua, juga menderita. (Rm. 5:12) Kebanyakan orang sekarang ini tidak mau mendengarkan Allah. Mereka hidup sesuka hati mereka. (Ef. 2:1-3) Akibat buruk yang mereka rasakan menunjukkan bahwa ”tidak ada . . . hikmat yang benar kalau bertentangan dengan Yehuwa”.—Ams. 21:30.
5. Yehuwa yakin akan hal apa, dan apakah keyakinan itu terbukti benar?
5 Namun, Yehuwa yakin bahwa akan ada orang-orang, termasuk banyak anak muda, yang mau mengenal Dia dan melayani-Nya. (Mz. 103:17, 18; 110:3) Yehuwa sangat menyayangi anak-anak muda ini! Apakah kamu salah satunya? Jika ya, kamu pasti menikmati ”hal-hal baik” dari Allah, dan ini membuatmu semakin bahagia. (Baca Mazmur 103:5; Ams. 10:22) Kita akan membahas empat hal yang Yehuwa berikan: makanan rohani, teman-teman terbaik, cita-cita yang menghasilkan kepuasan, dan kebebasan yang sesungguhnya.
YEHUWA MEMBERIMU MAKANAN ROHANI
6. Mengapa kamu perlu memenuhi kebutuhan rohanimu, dan apa saja yang telah Yehuwa berikan?
6 Tidak seperti binatang, manusia punya kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan untuk mengenal Pencipta mereka. (Mat. 4:4) Dengan mendengarkan Allah, kamu akan punya pemahaman, hikmat, dan kebahagiaan. Yesus mengatakan, ”Bahagialah orang yang sadar bahwa mereka punya kebutuhan rohani.” (Mat. 5:3) Allah memberi kita Alkitab dan menggunakan ”budak yang setia dan bijaksana” untuk menyediakan publikasi yang membantu kita semakin beriman. (Mat. 24:45) Semua publikasi itu disebut makanan rohani karena itu memperkuat iman dan persahabatan kita dengan Yehuwa. Makanan rohani yang kita nikmati benar-benar beragam!—Yes. 65:13, 14.
7. Apa manfaat makanan rohani dari Allah bagimu?
7 Makanan rohani bisa membuatmu berhikmat dan punya kemampuan berpikir sehingga kamu terlindung dari banyak bahaya. (Baca Amsal 2:10-14.) Misalnya, kamu bisa mengenali ajaran yang salah, seperti ajaran bahwa Pencipta itu tidak ada. Kamu juga tidak akan tertipu oleh pandangan bahwa uang dan harta bisa membuatmu bahagia. Selain itu, kamu bisa menghindari keinginan atau kebiasaan yang berbahaya. Jadi, berupayalah sebisa-bisanya untuk mendapatkan hikmat dan kemampuan berpikir. Kamu pun akan merasakan bahwa Yehuwa menyayangimu dan menginginkan yang terbaik untukmu.—Mz. 34:8; Yes. 48:17, 18.
8. Mengapa kamu perlu mendekat kepada Allah sekarang, dan apa manfaat yang akan kamu rasakan nanti?
8 Sebentar lagi, semua bagian dari dunia Setan akan dihancurkan. Nanti, hanya Yehuwa yang bisa melindungi kita dan memenuhi kebutuhan kita. Bahkan untuk makan, kita mungkin harus mengandalkan Dia. (Hab. 3:2, 12-19) Jadi, sekaranglah saatnya untuk mendekat kepada Allah dan memperkuat imanmu kepada-Nya. (2 Ptr. 2:9) Dengan begitu, apa pun yang terjadi, kamu akan yakin bahwa Yehuwa akan melindungimu. Kamu akan merasa seperti Daud yang menulis, ”Aku selalu melihat Yehuwa di depanku. Aku tidak akan pernah goyah, karena Dia ada di sebelah kananku.”—Mz. 16:8.
YEHUWA MEMBERIMU TEMAN-TEMAN TERBAIK
9. (a) Menurut Yohanes 6:44, apa yang Yehuwa lakukan? (b) Mengapa berkenalan dengan sesama Saksi itu unik?
9 Saat kamu pertama kali berkenalan dengan orang yang bukan Saksi, berapa banyak yang kamu ketahui tentang dia? Mungkin tidak banyak. Kamu mungkin hanya tahu namanya dan seperti apa wajahnya. Tapi, kalau kamu berkenalan dengan sesama penyembah Yehuwa, situasinya berbeda. Kamu tahu bahwa orang itu menyayangi Yehuwa. Kamu tahu bahwa Yehuwa melihat hal baik dalam dirinya dan mengundang dia untuk menjadi bagian dari keluarga rohani-Nya. (Baca Yohanes 6:44.) Tidak soal dari mana dia berasal atau latar belakang budayanya, kamu sudah tahu banyak tentang dia, dan dia juga sudah tahu banyak tentang kamu!
10, 11. Apa persamaan yang dimiliki umat Yehuwa, dan apa manfaatnya bagimu?
10 Sewaktu berkenalan dengan Saksi lain, kamu tahu bahwa kalian punya beberapa persamaan yang paling penting. Meski kalian mungkin berbicara bahasa yang berbeda, kalian sama-sama berbicara ”bahasa yang murni”, yaitu kebenaran. (Zef. 3:9) Ini berarti kalian sama-sama percaya kepada Allah, mengikuti standar moral yang sama, dan punya harapan masa depan yang sama. Karena itu, kalian bisa saling percaya dan bersahabat selamanya.
11 Jadi sebagai penyembah Yehuwa, kamu punya teman-teman terbaik. Kamu punya teman di seluruh dunia, walaupun kamu belum pernah bertemu dengan mereka. Hanya umat Yehuwa yang merasakan berkat istimewa ini!
YEHUWA MEMBANTUMU MENETAPKAN CITA-CITA YANG MENGHASILKAN KEPUASAN
12. Cita-cita rohani apa saja yang bisa kamu tetapkan?
12 Baca Pengkhotbah 11:9–12:1. Apakah ada cita-cita rohani yang sekarang ingin kamu raih? Mungkin kamu ingin membaca Alkitab setiap hari atau menyampaikan komentar dan bagian perhimpunan dengan lebih baik. Atau kamu mungkin berusaha untuk lebih terampil memakai Alkitab saat mengabar. Bagaimana perasaanmu saat kamu melihat kemajuanmu atau saat orang lain melihatnya dan memujimu? Kamu mungkin sangat senang, dan kamu pantas merasa begitu. Mengapa? Karena kamu sudah melakukan kehendak Yehuwa, seperti Yesus.—Mz. 40:8; Ams. 27:11.
13. Mengapa melayani Allah lebih baik daripada mengejar hal-hal di dunia ini?
13 Kalau kamu sibuk dalam pelayanan kepada Yehuwa, hidupmu akan bahagia dan bermakna. Paulus menasihati, ”Kalian harus teguh, tidak tergoyahkan, dan selalu sibuk mengerjakan banyak hal bagi Tuhan, karena kalian tahu bahwa kerja keras kalian dalam melayani Tuhan tidak sia-sia.” (1 Kor. 15:58) Tapi coba perhatikan orang-orang yang mengejar kekayaan, ketenaran, atau hal-hal lain di dunia ini. Mereka tidak benar-benar bahagia. Meski kelihatannya sukses, mereka sering merasa hampa. (Luk. 9:25) Itulah yang dirasakan Raja Salomo.—Rm. 15:4.
14. Apa yang bisa kamu pelajari dari pengalaman Salomo?
14 Salomo adalah salah satu orang paling kaya dan paling berkuasa yang pernah hidup. Dia pernah ”mencoba bersenang-senang dan melihat apa hasilnya”. (Pkh. 2:1-10) Jadi, Salomo membangun rumah-rumah yang megah, membuat kebun dan taman yang sangat indah, dan melakukan semua hal yang dia inginkan. Apakah itu membuatnya puas dan bahagia? Salomo mengenang, ”Aku melihat bahwa semuanya sia-sia . . . Tidak ada yang benar-benar berarti.” (Pkh. 2:11) Apakah kamu mau belajar dari pengalaman Salomo?
15. Mengapa kamu perlu beriman, dan apa hasilnya, seperti yang disebutkan di Mazmur 32:8?
15 Bagi banyak orang, pengalaman adalah guru yang terbaik. Mereka baru belajar setelah melakukan kesalahan dan merasakan akibat yang buruk. Tapi, Yehuwa tidak mau kamu begitu. Memang untuk menaati Yehuwa dan menomorsatukan Dia, kamu harus beriman. Tapi, kamu tidak akan pernah menyesali keputusanmu. Dan Yehuwa tidak akan pernah melupakan ”kasih yang kalian tunjukkan untuk nama-Nya”. (Ibr. 6:10) Jadi, berjuanglah untuk memperkuat imanmu. Hasilnya, kamu bisa membuat keputusan-keputusan yang baik dan sadar bahwa Bapakmu yang di surga menginginkan yang terbaik untukmu.—Baca Mazmur 32:8.
ALLAH MEMBERIMU KEBEBASAN YANG SESUNGGUHNYA
16. Mengapa kita harus menghargai kebebasan dan menggunakannya dengan bijaksana?
16 Paulus menulis, ”Di mana ada kuasa kudus Yehuwa, di situ ada kemerdekaan.” (2 Kor. 3:17) Yehuwa menyukai kemerdekaan, atau kebebasan, dan Dia menciptakan manusia untuk punya perasaan itu juga. Tapi, Dia ingin kamu menggunakan kebebasanmu dengan bijaksana. Ini sebenarnya melindungimu. Mungkin ada temanmu yang menonton pornografi, berbuat cabul, melakukan olahraga yang berbahaya, atau memakai narkoba dan suka minum-minum. Awalnya, hal-hal ini mungkin terlihat menyenangkan, tapi sering kali akibatnya buruk, seperti terkena penyakit, kecanduan, atau bahkan meninggal. (Gal. 6:7, 8) Anak muda yang melakukan hal-hal itu mungkin merasa bebas, padahal sebenarnya tidak.—Tit. 3:3.
17, 18. (a) Mengapa ketaatan kepada Allah justru membuatmu benar-benar bebas? (b) Mengapa Adam dan Hawa bisa dikatakan lebih bebas daripada manusia sekarang?
17 Di sisi lain, kalau kamu menaati Yehuwa, kamu akan mendapat manfaat. Kamu akan lebih sehat dan benar-benar bebas. (Mz. 19:7-11) Selain itu, kalau kamu menaati hukum dan prinsip yang sempurna dari Allah, itu artinya kamu menggunakan kebebasanmu dengan bijaksana. Dengan begitu, kamu menunjukkan kepada Allah dan orang tuamu bahwa kamu bisa diberi lebih banyak kebebasan. Dan memang pada akhirnya, Allah ingin agar semua hamba-Nya yang setia mendapat ”kemerdekaan yang mulia seperti yang dimiliki anak-anak Allah”.—Rm. 8:21.
18 Awalnya, Adam dan Hawa merasakan kemerdekaan itu. Di Taman Eden, hanya ada satu larangan yang Allah berikan. Mereka tidak boleh makan buah dari satu pohon. (Kej. 2:9, 17) Menurutmu, apakah larangan Allah itu terlalu membatasi atau terlalu kaku? Pasti tidak! Coba pikirkan, manusia telah membuat banyak sekali hukum, dan mereka mewajibkan orang lain untuk menaatinya. Tapi, Yehuwa hanya memberi Adam dan Hawa satu hukum.
19. Bagaimana ajaran Yehuwa dan Yesus membantu kita menikmati kebebasan?
19 Dari cara Yehuwa memperlakukan kita, kita bisa melihat bahwa Dia sangat bijaksana. Dia tidak memberi kita banyak hukum, tapi Dia hanya mengajar kita untuk menjalankan hukum kasih. Dia mengajar kita untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya dan membenci apa yang buruk. (Rm. 12:9) Itulah yang juga Yesus lakukan dalam Khotbah di Gunung. Yesus menjelaskan penyebabnya banyak orang berbuat dosa. (Mat. 5:27, 28) Dan di dunia baru, sebagai Raja Kerajaan Allah, Yesus akan terus mengajar kita agar punya pandangan yang sama dengan dia soal apa yang benar dan salah. (Ibr. 1:9) Yesus juga akan membuat tubuh dan pikiran kita sempurna. Bayangkan, kita tidak akan tergoda untuk berbuat buruk. Kita juga tidak akan merasakan penderitaan akibat dosa. Akhirnya, kita akan menikmati ”kemerdekaan yang mulia” yang Yehuwa janjikan.
20. (a) Bagaimana Yehuwa menggunakan kebebasan-Nya? (b) Bagaimana kamu bisa meniru Yehuwa?
20 Tentu saja, di dunia baru, kebebasan kita tetap ada batasnya. Meski Yehuwa sendiri punya kebebasan yang tidak terbatas, semua yang Dia lakukan didasarkan atas kasih, termasuk saat memperlakukan kita. Yehuwa ingin kita meniru-Nya. Jadi, hal-hal yang kita lakukan harus selalu didasarkan atas kasih kepada Allah dan orang lain. (1 Yoh. 4:7, 8) Kita baru bisa benar-benar bebas jika kita meniru kasih Yehuwa.
21. (a) Bagaimana perasaan Daud terhadap Yehuwa? (b) Apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?
21 Apakah kamu bersyukur atas ”hal-hal baik” yang telah Yehuwa berikan kepadamu, seperti makanan rohani yang limpah, teman-teman yang baik, cita-cita yang menghasilkan kepuasan, dan kebebasan yang sesungguhnya? (Mz. 103:5) Perasaanmu mungkin sama seperti Daud, yang berdoa di Mazmur 16:11, ”Engkau membuatku tahu jalan kehidupan. Berada di hadapan-Mu membuatku sangat gembira; berada di sebelah kanan-Mu membuatku bahagia selamanya.” Artikel berikutnya akan membahas beberapa ayat di Mazmur 16, yang bisa membantumu memiliki kehidupan yang memuaskan.
MENARA PENGAWAL—EDISI PELAJARAN