Anak Muda, Perkuat Iman Kalian
”Iman adalah . . . bukti yang jelas dari kenyataan-kenyataan walaupun tidak kelihatan.”—IBR. 11:1.
NYANYIAN: 41, 69
1, 2. Apa yang mungkin dipikirkan anak muda, dan apa nasihat Alkitab?
SEORANG murid mengatakan kepada seorang saudari muda di Inggris, ”Aku heran anak sepintar kamu bisa percaya bahwa Allah itu ada.” Seorang saudara di Jerman menulis, ”Menurut guru-guru, kisah penciptaan dalam Alkitab itu dongeng. Dan, mereka menganggap semua murid percaya evolusi.” Seorang saudari muda di Prancis berkata, ”Guru-guru di sekolah saya tidak menyangka ada murid yang masih percaya Alkitab.”
2 Sekarang, banyak orang tidak percaya bahwa Allah menciptakan manusia. Kalau kamu seorang hamba Yehuwa yang masih muda atau sedang belajar tentang-Nya, kamu mungkin pernah berpikir bagaimana caranya membuktikan bahwa Allah itu Pencipta. Alkitab membantu kita untuk memikirkan baik-baik apa yang kita dengar atau baca. Allah memberi kita ’kesanggupan berpikir yang akan terus menjaga kita’. Dengan menggunakannya, kamu bisa menolak ajaran yang salah dan memperkuat imanmu kepada Yehuwa.—Baca Amsal 2:10-12.
3. Apa yang akan kita bahas dalam artikel ini?
3 Agar iman kita kepada Yehuwa kuat, kita harus mengenal-Nya dengan baik. (1 Tim. 2:4) Jadi, sewaktu membaca Alkitab dan publikasi kita, berhentilah sebentar dan renungkan apa yang kamu baca. Cobalah memahaminya. (Mat. 13:23) Dengan cara belajar seperti itu, kamu bisa mendapat banyak bukti bahwa Yehuwa adalah Pencipta kita dan bahwa Alkitab berasal dari-Nya. (Ibr. 11:1) Mari kita bahas hal itu.
CARA MEMPERKUAT IMANMU
4. (a) Apa persamaan antara orang yang percaya akan evolusi dengan orang yang percaya kepada penciptaan? (b) Apa yang perlu kita lakukan?
4 Mungkin ada yang berkata, ”Aku percaya evolusi karena ilmuwan bilang itu benar. Aku heran kamu percaya Allah itu ada, padahal tidak ada yang pernah melihat-Nya.” Banyak yang berpikir seperti itu. Memang, kita semua tidak pernah melihat Allah atau melihat sesuatu diciptakan. (Yoh. 1:18) Tapi, orang yang percaya akan evolusi juga percaya kepada sesuatu yang tidak bisa dilihat. Siapa pun, termasuk ilmuwan, tidak pernah melihat suatu jenis makhluk hidup berevolusi, atau berubah, menjadi jenis lainnya. Misalnya, tidak ada yang pernah melihat monyet berevolusi menjadi manusia. (Ayb. 38:1, 4) Jadi, kita semua perlu mencari buktinya, lalu memikirkannya baik-baik, dan menarik kesimpulan. Banyak orang meneliti apa yang ada di alam dan akhirnya menyadari bahwa Allah itu ada. Mereka pun memahami bahwa Dia adalah Pencipta, sangat berkuasa, dan punya banyak sifat yang luar biasa.—Rm. 1:20.
5. Sarana riset apa yang bisa membantu kita belajar lebih banyak tentang ciptaan?
5 Sewaktu mengamati alam dan merenungkannya, kita menyadari bahwa segala sesuatu diciptakan dengan sangat menakjubkan. ”Karena beriman, kita memahami” bahwa Pencipta itu ada, meski Dia tidak kelihatan. Kita jadi tahu bahwa Dia punya sifat-sifat yang sangat bagus dan hikmat yang sangat dalam. (Ibr. 11:3, 27) Kita bisa belajar lebih banyak tentang ciptaan-Nya dengan membaca hasil penelitian para ilmuwan. Beberapa di antaranya bisa dibaca dalam sarana riset seperti video Keajaiban Ciptaan Menyingkapkan Kemuliaan Allah, brosur Benarkah Kehidupan Diciptakan? dan Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan, dan buku Apakah Ada Pencipta yang Mempedulikan Anda? Selain itu, majalah Sadarlah! sering memuat wawancara dengan para ilmuwan dan orang lain yang menjelaskan mengapa mereka akhirnya percaya bahwa Allah itu ada. Dan, seri artikel ”Apakah Ini Dirancang?” menyoroti hal-hal luar biasa dari binatang dan benda lainnya di alam, juga upaya ilmuwan untuk menirunya.
6. Apa manfaat sarana riset bagimu?
6 Seorang saudara berumur 19 dari Amerika Serikat berkomentar tentang dua brosur yang disebutkan tadi, ”Brosur-brosur itu sangat bermanfaat. Saya sudah berkali-kali mempelajarinya.” Seorang saudari di Prancis menulis, ”Saya kagum dengan seri artikel ’Apakah Ini Dirancang?’ Seri itu menunjukkan bahwa hasil rancangan insinyur yang paling pintar pun tidak bisa menyamai rancangan yang rumit di alam.” Orang tua dari remaja putri yang berumur 15 di Afrika Selatan bercerita, ”Biasanya, yang pertama-tama dibaca putri kami dari Sadarlah! adalah artikel ’Wawancara’.” Semua publikasi itu juga bisa memberikan bukti bahwa Pencipta itu ada. Jadi, kamu bisa mengenali dan menolak ajaran palsu. Imanmu juga akan sangat kuat sama seperti pohon dengan akar yang dalam. Kamu pun akan tetap kokoh meski diterjang badai.—Yer. 17:5-8.
IMAN AKAN ALKITAB
7. Mengapa Allah ingin agar kamu menggunakan ”daya nalarmu”?
7 Ada yang bertanya, ’Kenapa saya harus memercayai isi Alkitab?’ Apakah bertanya seperti itu salah? Sama sekali tidak. Yehuwa tidak ingin kamu percaya akan sesuatu karena mengikuti orang banyak. Dia ingin agar kamu menggunakan ”daya nalarmu” untuk mengenal Alkitab dan menemukan bukti bahwa buku itu memang berasal dari-Nya. Semakin kamu mengenal isi Alkitab, semakin kuat imanmu. (Baca Roma 12:1, 2; 1 Timotius 2:4.) Salah satu cara untuk mengenal Alkitab adalah dengan mempelajari topik-topik yang khususnya ingin kamu gali lebih dalam.
8, 9. (a) Topik apa saja yang disukai orang-orang? (b) Apa manfaatnya jika seseorang merenungkan apa yang dibaca? Berikan contoh.
8 Ada yang suka mempelajari nubuat. Yang lain suka membandingkan kisah Alkitab dengan catatan para ahli sejarah, ilmuwan, atau arkeolog. Misalnya, perhatikan Kejadian 3:15. Itu adalah nubuat penting yang Yehuwa berikan tidak lama setelah Adam dan Hawa menentang Dia dan cara-Nya memerintah. Melalui nubuat pertama itu, kita mengerti bagaimana Kerajaan Allah akan membuktikan bahwa cara Allah memerintah adalah yang terbaik dan bagaimana Kerajaan itu akan mengakhiri semua penderitaan. Bagaimana cara meriset Kejadian 3:15? Cobalah buat daftar ayat-ayat yang memberikan lebih banyak perincian tentang bagaimana nubuat ini akan menjadi kenyataan. Lalu, cari tahu kapan ayat-ayat itu ditulis dan susun itu berdasarkan urutan waktu. Maka, akan terlihat bahwa para penulisnya hidup pada zaman yang berbeda, tapi mereka semua menulis perincian yang memperjelas nubuat itu. Kamu pun akan yakin bahwa Yehuwa membimbing mereka dengan roh kudus.—2 Ptr. 1:21.
9 Seorang saudara di Jerman menulis, ”Perincian tentang Kerajaan Allah ada di tiap buku dalam Alkitab, padahal ada sekitar 40 pria yang menulis Alkitab. Dan kebanyakan dari mereka hidup pada zaman yang berbeda dan tidak saling kenal.” Seorang saudari di Australia mempelajari artikel Menara Pengawal 15 Desember 2013. Dia menyimpulkan bahwa Paskah berhubungan dengan Kejadian 3:15 dan Mesias. Dia menulis, ”Artikel itu menyadarkan saya bahwa Yehuwa memang sangat hebat. Saya sangat terkesan karena Paskah yang Yehuwa atur bagi Israel ternyata adalah nubuat yang menjadi kenyataan dalam diri Yesus. Saya sampai berhenti membaca sebentar untuk merenungkan betapa luar biasa semua itu!” Mengapa dia bisa merasa seperti itu? Karena ia memikirkan dalam-dalam apa yang ia baca dan memahaminya. Hasilnya, imannya semakin kuat dan ia semakin akrab dengan Yehuwa.—Mat. 13:23.
10. Bagaimana kejujuran para penulis Alkitab memperkuat iman kita akan Alkitab?
10 Pikirkan juga kejujuran para penulis Alkitab. Mereka tidak takut untuk selalu menulis apa yang benar. Para penulis pada zaman itu biasanya hanya mencatat hal-hal baik tentang bangsa dan pemimpin mereka. Namun, nabi Yehuwa tidak hanya menulis hal-hal baik, tapi juga hal-hal buruk yang dilakukan bangsa Israel dan raja-raja mereka. (2 Taw. 16:9, 10; 24:18-22) Bahkan, mereka mencatat kesalahan mereka sendiri dan hamba Allah lainnya. (2 Sam. 12:1-14; Mrk. 14:50) ”Jarang ada yang jujur seperti itu,” kata seorang saudara muda di Inggris. ”Kita jadi makin yakin bahwa Alkitab memang berasal dari Yehuwa.”
11. Bagaimana petunjuk dalam Alkitab meyakinkan kita bahwa Alkitab berasal dari Allah?
11 Jika seseorang mau dibimbing oleh Alkitab, dia akan merasakan manfaatnya. Itu meyakinkan dia bahwa Alkitab berasal dari Allah. (Baca Mazmur 19:7-11.) Seorang saudari muda di Jepang menulis, ”Karena keluarga saya mengikuti ajaran Alkitab, kami benar-benar bahagia. Hidup kami akur, penuh damai, dan cinta.” Alkitab membantu banyak orang menyadari bahwa beberapa hal yang mereka percayai tidak benar. (Mz. 115:3-8) Alkitab juga membimbing orang untuk mengandalkan Yehuwa, Allah Yang Mahakuasa, dan menjanjikan masa depan yang lebih baik. Sebaliknya, orang yang tidak percaya akan Allah sebenarnya menjadikan alam sebagai allah mereka. Ada lagi yang mengatakan bahwa manusia bisa membuat kehidupan menjadi lebih baik. Tapi sejauh ini, kita melihat bahwa mereka tidak berhasil menyelesaikan masalah dalam dunia ini.—Mz. 146:3, 4.
CARA BERDISKUSI
12, 13. Bagaimana caranya berdiskusi tentang penciptaan atau Alkitab?
12 Sewaktu akan berdiskusi tentang penciptaan atau Alkitab, cari tahu dulu apa yang dipercayai seseorang. Ingatlah bahwa beberapa orang yang percaya akan evolusi juga percaya bahwa Allah itu ada. Menurut mereka, Allah menggunakan evolusi untuk menciptakan semua makhluk hidup. Yang lain percaya bahwa evolusi pasti benar karena diajarkan di sekolah. Dan, beberapa tidak percaya lagi kepada Allah karena kecewa dengan agama. Jadi, pertama-tama tanyalah apa yang dipercayai orang itu dan alasan ia memercayainya. Lalu, dengarkan baik-baik jawabannya. Dengan begitu, ia mungkin mau mendengarkanmu.—Tit. 3:2.
13 Bagaimana kalau ada yang berkata bahwa kamu bodoh karena percaya adanya Pencipta? Dengan sopan, mintalah dia menjelaskan bagaimana awal mula kehidupan kalau tidak ada Pencipta. Setelahnya, kita bisa berkata bahwa agar kehidupan terus berlanjut, makhluk hidup pertama harus bisa memperbanyak dirinya. Padahal, menurut seorang profesor kimia, untuk memperbanyak diri, makhluk hidup paling tidak perlu memiliki (1) semacam selaput untuk melindungi dirinya, (2) kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan energi, (3) data untuk mengendalikan tampilan dan pertumbuhannya (DNA), dan (4) kemampuan untuk memperbanyak data itu. Profesor itu menambahkan, ”Orang sangat terkesan sewaktu tahu bahwa bentuk kehidupan yang paling sederhana saja sangat rumit.” Jadi, apakah mungkin kehidupan ada karena evolusi?
14. Penjelasan sederhana apa yang bisa kamu gunakan sewaktu berdiskusi tentang penciptaan?
14 Sewaktu berdiskusi tentang penciptaan, kamu bisa menggunakan penjelasan sederhana rasul Paulus. Dia menulis, ”Setiap rumah dibangun oleh seseorang, tetapi ia yang membangun segala perkara adalah Allah.” (Ibr. 3:4) Sebuah rumah pasti dirancang dan dibangun oleh seseorang, apalagi makhluk hidup yang jauh lebih rumit. Kamu juga bisa memanfaatkan publikasi kita. Seorang saudari berdiskusi dengan pemuda yang tidak percaya akan Allah. Dia memberinya dua brosur tentang penciptaan. Seminggu kemudian, pemuda itu berkata, ”Sekarang, saya percaya bahwa Allah itu ada.” Dia mulai belajar Alkitab dan akhirnya menjadi saudara kita.
15, 16. (a) Sebelum menjelaskan bahwa Alkitab berasal dari Allah, apa yang perlu kita lakukan? (b) Apa yang harus selalu kita ingat?
15 Bagaimana jika seseorang tidak percaya kepada Alkitab? Seperti saran tadi, tanya dulu apa yang dia percayai. Cari tahu juga topik yang dia sukai. (Ams. 18:13) Jika dia menyukai ilmu pengetahuan, berikan contoh dari Alkitab yang menunjukkan bahwa isinya selaras dengan ilmu pengetahuan. Jika dia menyukai sejarah, sebutkan peristiwa yang dicatat dalam buku sejarah dan tunjukkan bahwa Alkitab sudah mencatat peristiwa itu jauh sebelum itu terjadi. Beberapa orang mungkin mau mendengarkanmu jika kamu menunjukkan ayat yang bisa memperbaiki mutu kehidupan, seperti nasihat dalam Khotbah di Gunung.
16 Ingatlah, kita tidak ingin berdebat. Kita ingin orang-orang senang berdiskusi dengan kita dan belajar tentang Alkitab. Jadi, bertanyalah dengan sopan, dan dengarkan baik-baik. Jelaskan kepercayaanmu dengan sopan, terutama jika lawan bicaramu lebih tua darimu. Kalau kamu merespek mereka, kemungkinan besar mereka juga akan menghargaimu. Dan, mereka akan terkesan karena melihat anak muda sepertimu sudah memikirkan kepercayaannya dengan mendalam. Tapi, jika ada yang hanya ingin berdebat atau mengejekmu, kamu tidak perlu menjawabnya.—Ams. 26:4.
TEMUKAN KEBENARAN ALKITAB DAN PERKUAT IMANMU
17, 18. (a) Apa yang bisa memperkuat imanmu akan Alkitab? (b) Apa yang akan kita bahas pada artikel berikutnya?
17 Mungkin kita sudah mengetahui ajaran dasar Alkitab, tapi itu saja tidak cukup untuk bisa punya iman yang kuat. Kita perlu menggali dan menemukan kebenaran yang lebih dalam, sama seperti mencari harta terpendam. (Ams. 2:3-6) Salah satu cara untuk memperkuat iman adalah dengan membaca seluruh Alkitab. Cobalah baca seluruh Alkitab dalam setahun. Itulah yang membantu seorang pengawas wilayah untuk akrab dengan Yehuwa semasa ia muda. Dia berkata, ”Salah satu hal yang meyakinkan saya bahwa Alkitab itu Firman Allah adalah dengan membacanya dari awal sampai akhir. Saya benar-benar jadi mengerti kisah-kisah Alkitab yang sudah saya ketahui sejak kecil.” Agar lebih mengerti bahan yang dibaca, gunakan juga sarana riset yang tersedia dalam bahasamu, seperti Watchtower Library dalam bentuk DVD, PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal, Indeks Publikasi Menara Pengawal, atau Panduan Riset untuk Saksi-Saksi Yehuwa.
18 Orang tua, Saudara adalah orang yang paling tepat untuk mengajar anak Saudara tentang Yehuwa. Jadi, bagaimana Saudara bisa membantunya memiliki iman yang kuat kepada-Nya? Artikel berikut akan membahas beberapa cara.
Anda Mungkin Juga Tertarik
KATA TEMAN-TEMANMU
Anak-Anak Muda Menjelaskan Bukti Adanya Allah
Dalam video tiga menit ini, anak-anak muda menjelaskan kenapa mereka yakin Pencipta itu ada.
MENARA PENGAWAL—EDISI PELAJARAN