Sebuah Alkitab dalam Bahasa Sehari-hari

Rilis Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru

Sebuah Alkitab dalam Bahasa Sehari-hari

”Kalau Anda percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah untuk manusia, itu berarti Allah sedang berkomunikasi dengan kita. . . . Kalau Anda mau benar-benar menjalankan semua ajaran agama Anda, Anda perlu membaca [Alkitab] dalam bahasa sehari-hari.” Itu adalah kata-kata seorang pakar bernama Alan S. Duthie dalam bukunya Bible Translations and How to Choose Between Them.

Orang-orang yang mengasihi Firman Allah sangat setuju dengan kata-kata itu. Mereka benar-benar yakin bahwa ”seluruh isi Kitab Suci berasal dari Allah dan bermanfaat untuk mengajar, menunjukkan kesalahan, memperbaiki segala sesuatu, dan mendidik kita untuk melakukan apa yang benar”. (2 Timotius 3:​16) Alkitab sudah ditulis ribuan tahun yang lalu. Tapi, isinya ”hidup dan penuh kuasa”. Maksudnya, Alkitab bisa memberitahukan solusi untuk masalah sehari-hari. (Ibrani 4:​12) Tapi, supaya isinya bisa dimengerti dan dijalankan oleh semua orang, termasuk orang-orang biasa, Alkitab harus tersedia dalam bahasa sehari-hari.

Karena itu, orang-orang yang mengasihi Firman Allah pasti senang dengan dirilisnya Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru dalam Bahasa Isyarat Indonesia. Saksi-Saksi Yehuwa mengumumkan rilis terjemahan Alkitab ini pada tanggal 29 Mei 2022. Terjemahan ini menggunakan bahasa sehari-hari yang jelas dan akurat. Sebelumnya, belum pernah ada Alkitab yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Isyarat Indonesia. Nah, sekarang Anda mungkin bertanya-tanya, ’Siapa yang menerjemahkan Alkitab ini?’

Para penerjemah yang memuliakan Allah

Untuk orang-orang yang menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia, Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru mungkin dianggap sebagai Alkitab baru. Tapi sebenarnya, Alkitab Terjemahan Dunia Baru sudah ada dalam bahasa Inggris sejak tahun 1950. Pada waktu itu, Alkitab tersebut dirilis oleh Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal​—sebuah Lembaga Alkitab internasional yang sudah lama menerbitkan Alkitab. The Watchtower 15 September 1950 mengatakan, ”Para pria dalam panitia penerjemahan Alkitab ini menyatakan keinginan mereka agar . . . nama mereka tidak dicantumkan dan tidak diberitahukan kepada orang-orang selama mereka masih hidup ataupun setelah mereka meninggal. Tujuan dari terjemahan ini adalah untuk memuliakan nama dari satu-satunya Allah yang sejati.”

Pada tahun 1961, Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru, yang adalah Alkitab lengkap dari Kejadian sampai Wahyu, diterbitkan. Sampai sekarang, nama dari para penerjemahnya tidak pernah diberitahukan. Tapi, alasan mereka melakukan pekerjaan mereka dan ketulusan mereka dalam melayani Allah tidak perlu diragukan. Pengantar dalam Terjemahan Dunia Baru edisi 2013 mengatakan, ”Karena sadar bahwa berita Alkitab sangat penting, kami merevisi teksnya dengan rasa hormat yang besar pada isi Alkitab. Kami sadar bahwa menyampaikan berita Alkitab dengan tepat adalah tanggung jawab besar. . . . Tujuan kami adalah menghasilkan terjemahan yang sama dengan teks aslinya, sekaligus jelas dan mudah dibaca.”

Sampai sekarang, di seluruh dunia, ada hampir 245 juta Alkitab Terjemahan Dunia Baru yang telah dirilis lengkap atau sebagian dalam 216 bahasa. Apa saja yang menarik dari terjemahan ini?

Terjemahan yang menyucikan nama Allah

Yesus mengajar para muridnya untuk berdoa, ”Bapak kami yang di surga, disucikanlah nama-Mu.” (Matius 6:9) Di dalam Alkitab, nama Allah, Yehuwa, sebenarnya digunakan hampir 7.000 kali. (Keluaran 3:​15; Mazmur 83:18) Tapi, pada abad pertama, banyak orang Yahudi tidak mau menggunakan nama Allah. Setelah kematian para rasul Yesus, sikap yang salah itu mulai ada dalam sidang Kristen. (Kisah 20:29, 30; 1 Timotius 4:1) Para penyalin dari Kitab-Kitab Yunani juga mulai mengganti nama Allah, Yehuwa, dengan sebutan ”Tuhan” dan ”Tuan”.

Karena adanya Terjemahan Dunia Baru, jutaan orang bisa membaca Alkitab dan melihat nama Allah dalam bahasa mereka

Panitia Penerjemahan Alkitab Dunia Baru telah mengembalikan nama Yehuwa di Kitab-Kitab Yunani Kristen. * Sekarang, nama Allah muncul sebanyak 237 kali di situ. Mereka melakukan ini bukan berdasarkan perasaan atau keinginan pribadi mereka, tapi karena mereka sudah benar-benar memeriksa bukti-bukti yang ada. Misalnya, Matius 3:​3 berisi kutipan dari Yesaya 40:3. Dalam teks Ibrani aslinya, nama Yehuwa digunakan dalam ayat di Yesaya itu. Jadi, masuk akal kalau dalam Terjemahan Dunia Baru, Matius 3:​3 berbunyi, ”Siapkan jalan bagi Yehuwa! Buatlah jalan-jalan-Nya mulus.”

^ Sering disebut Perjanjian Baru.

Dengan menggunakan nama Allah, terjemahan ini membantu pembaca untuk memahami siapa yang dimaksud di suatu ayat, apakah itu Allah Yehuwa atau Putra-Nya, Yesus Kristus. Misalnya, dalam banyak terjemahan, Matius 22:44 berbunyi, ”Tuhan berkata kepada Tuhanku.” (Bahasa Indonesia Masa Kini-LAI) Jadi kita mungkin bingung, ’Di ayat ini, siapa sedang berbicara kepada siapa?’ Nah sebenarnya, ayat ini adalah kutipan dari Mazmur 110:1. Dalam teks Ibrani aslinya, nama Yehuwa digunakan dalam ayat di Mazmur itu. Jadi, dalam Terjemahan Dunia Baru, Matius 22:44 berbunyi, ”Yehuwa berkata kepada Tuanku.” Perbedaan antara Allah Yehuwa dan Putra-Nya bukan sekadar suatu pengetahuan. (Markus 13:32; Yohanes 8:​17, 18; 14:28) Tapi, ini berhubungan dengan keselamatan kita. Jadi, kita harus benar-benar memahami itu. Kisah 2:​21 mengatakan, ”Semua orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan.”

Akurat dan jelas

Para penerjemah Alkitab ini telah benar-benar berupaya untuk menerjemahkan teks Yunani aslinya dengan seakurat mungkin dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, Terjemahan Dunia Baru berupaya mempertahankan nuansa dari kata kerja Yunani. Dalam banyak bahasa, kata kerja punya beberapa bentuk yang berbeda, berdasarkan kapan suatu tindakan dilakukan, apakah itu dulu, sekarang, atau nanti. Dalam bahasa Yunani, jenis tindakannya juga dibedakan, apakah itu sementara, sudah selesai, atau berkelanjutan. Contohnya adalah kata-kata Yesus di Matius 6:​33. Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”utamakan” sebenarnya menunjukkan tindakan yang berkelanjutan. Nuansa kata itu bisa terlihat dalam Bahasa Isyarat Indonesia karena diterjemahkan menjadi: ”Teruslah utamakan Kerajaan dan hal-hal yang benar menurut Allah, dan semua hal lain itu akan diberikan kepada kalian.” Matius 7:7 juga diterjemahkan menjadi: ”Teruslah minta, dan kalian akan diberi; teruslah cari, dan kalian akan menemukan; teruslah ketuk, dan itu akan dibukakan bagi kalian.”​—Roma 1:​32; 6:2; Galatia 5:​15.

Membuat Firman Allah tersedia untuk semua orang

Setelah Kitab-Kitab Yunani Kristen dirilis dalam Bahasa Isyarat Indonesia, pekerjaan penerjemahan belum selesai. Bagian-bagian lain dari Alkitab juga akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Isyarat Indonesia sampai seluruhnya selesai. Tapi, apakah para pembaca bisa yakin bahwa terjemahan ini benar-benar akurat dan jelas seperti versi bahasa Inggrisnya?

Ya. Pekerjaan penerjemahan diawasi oleh Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka membuat keputusan yang bijaksana bahwa pekerjaan penerjemahan Alkitab perlu dilakukan sebagai tim. (Amsal 11:14) Jadi, di seluruh dunia, dibentuklah tim-tim penerjemah. Departemen Layanan Penerjemahan dibuat di Kantor Pusat Saksi-Saksi Yehuwa untuk membantu tim-tim itu, menjawab pertanyaan mereka, dan memastikan Alkitab Terjemahan Dunia Baru dalam berbagai bahasa tetap akurat. Selain itu, sebuah program komputer bernama Sistem Penerjemahan Menara Pengawal dibuat untuk membantu para penerjemah. Program itu sangat bermanfaat. Misalnya, dengan adanya program itu, para penerjemah bisa mengetahui terjemahan bahasa Inggris untuk setiap kata bahasa Ibrani dan Yunani. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah menentukan terjemahan yang sesuai dalam bahasa mereka. Memang, proses penerjemahan tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh program komputer. Masih ada banyak hal yang perlu dilakukan secara manual oleh tim. Tapi, dengan adanya program komputer, tim penerjemah jadi lebih mudah mencapai tujuan mereka, yaitu menghasilkan Terjemahan Dunia Baru yang akurat dan jelas, sama seperti versi bahasa Inggrisnya.

Kami mengundang Anda untuk memeriksa sendiri Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru ini. Anda bisa menontonnya di jw.org atau di aplikasi JW Library Sign Language. Ada banyak hal yang membuat Alkitab ini menarik. Misalnya, di aplikasi JW Library Sign Language, ayat dan pasal ditandai dengan jelas. Dengan begitu, ayat-ayat bisa ditemukan dengan mudah. Yang terpenting, Anda bisa yakin bahwa Alkitab ini menyampaikan kata-kata Allah dengan akurat dalam bahasa sehari-hari.

 

Fitur Alkitab Terjemahan Dunia Baru dalam Bahasa Isyarat Indonesia

 

Terjemahan yang akurat: Teks asli bahasa Yunaninya sudah diterjemahkan dengan seakurat mungkin ke dalam bahasa Inggris lalu ke dalam Bahasa Isyarat Indonesia

Enak ditonton: Videonya punya resolusi tinggi dengan tampilan layar penuh dan latar warna abu-abu. Dengan begitu, videonya jelas dan isinya mudah dipahami

Ayat-ayat dikelompokkan dalam paragraf: Setiap ayat tidak dibuat menjadi satu paragraf, tapi beberapa ayat digabungkan menjadi satu paragraf. Dengan begitu, penonton bisa memahami alur cerita penulisnya

Nama Yehuwa tidak dihapus: Jika ada bukti bahwa nama Allah digunakan di suatu ayat, maka nama itu akan dimunculkan di ayat tersebut

Terjemahan literal: Jika memungkinkan, terjemahan literal digunakan untuk mempertahankan nuansa bahasa aslinya